Selasa, 06 Agustus 2013

Love Triangel [Hye-Han Vers.] [Chap 1/?]



Love Triangel || Xi Luhan – Byun Hye Byung – Kim Jong In || Cameo: Seokhyin –Trainee-, All Members EXO, OC || Romance – Comedy || Rat: T || Length: chapter

Tata tertib: RC [Read and Comment]. kritik saran dan protes lainnya silahkan dilayangkan kepada saya karna tidak kesesuain pada yang kalian inginkan /? ||DILARANG PLAGIAT! semua author pasti tidak ingin karyanya ditiru oleh orang lain. oleh karna itu mohon perhatiannya ^^ || CERITA INI MILIK SAYA! jika ada kesamaan nama tokoh itu diwajarkan jika ada cerita yang persis seperti ini mohon bilang pada saya. cast milik tuhan.



###

Ada yang belum baca Part sebelumnya? Ini aku kasih linknya dari ff lawasnyaa xD:



City Full Of Tragedy: 1 2 3 4


Because Trainee: 1 2


>>><<< 

-Jika perpisahan lebih baik maka kita akan melakukan itu-



>>>><<< 


Seorang perempuan berjalan dengan lambat karna buku-buku yang ia bawa. Dia, Hye Byung masih terngiang kejadian kemarin dan sampai saat ini, kekasihnya Luhan masih belum menghubunginya. Menjelaskan apa yang terjadi pada EXO dan Trainee.

“seharusnya memang berpisah saja..” gumamnya. Ia memasuki ruang guru dan menaruh buku-buku yang ia bawa di meja guru. Baru saja Hye Byung berbalik dan kaget mendapati Zelo yang notebanenya sebagai magnae dari B.A.P.

“OMO! Kau mengagetkanku!” sementara yang di maksud hanya tersenyum polos “hehe.. mian, aku mau tanya, Hyo Ai neo chinguya.. apakah dia sudah pulang?” ujar Zelo agak kikuk. Hye Byung menatap lekat lelaki di depannya ini membuat lelaki itu memalingkan wajahnya.

“apakah seorang Choi Junhong bisa malu juga?” tanya Hye Byung startis.

“YAK!”

“hahahaha, biasa dong” tawa Hyebyung sembari menutup kedua telinganya akibat suara pekikan Zelo.

“ck, palli malhaebwa..” sunggut Zelo yang sudah kesal dengan perempuan di hadapannya ini.

“haha, ne.. dia sudah pulang..” ujar Hye Byung.

“apakah dia serumah denganmu?”

“ani.. dia sedang tidak tinggal denganku.. dia di rumah neneknya..”

“aahh~~ geuraeso.. aku permisi..” ujar Zelo dan pergi meninggalkan Hye Byung yang sedang bingung.

“kenapa dia aneh sekali?” gumam Hye Byung dan akhirnya ia melangkahkan kakinya pergi meninggalkan kantor guru.


***


Segerombolan makhluk werewolf mengerubuni teman sesama werewolf yang terluka. Mereka menatap dengan kasihan “Kai gwaenchana?” orang yang di maksud hanya mengangguk sambil memegang pingangnya yang sakit.

“eum, hyung..” ujar Kai seadanya.

“Kai, igeo~~ angkat bajumu..” suara lain mengintrupsi segerombolan werewolf itu.

“manager hyung? Aaa~~ aniyo! Malu hyung~” rengek Kai. Manager hyung mendesis pelan. “ck~ cerewet.. serigala tidak pakai baju, arro?”

“OMO HYUNG!” teriak 9 werewolf itu nyaring.

“zzz~~ kalian sudah tidak waras berteriak seperti itu! maksud kaliankan seri—“

“jadi hyung menyuruhku.. ah ani kami tidak pakai baju? HYUNG!” pekik Sehun magnae yang begitulah -__- manager hyung hanya mencoba sabar menghadapi anak didikannya itu.

“kau mau? Eo?  Eo? Mau?” tawar manager hyung.

“ANIYO HYUNG!”

“babbo! Minggirlah, Kai angkat bajumu sedikit.. aku mau menempelkan ini..” ujar manager hyung. Dengan terpaksa Kai mengangkat sedikit bajunya. Dengan cepat manager hyung menempelkan sesuatu seperti, koyo(?) di pinggang Kai “nah, selesai. Begitu saja lama sekali..”

“hyung, tidak terasa.. omo, omo, omo.. OMO!! Huuuuaaaaa!!! Kyyaaa~~~” jerit Kai sambil mengibas-ngibaskan koyo(?) yang sudah terasa panas.

“ck~ justru bagus, sakit pinggangmu bisa sembuh seketika.. sudah cepatlah hyung tunggu..” ujar manager hyung sambil berjalan pergi seraya bersiul ria. Sementara itu seluruh werewolf menatap Kai perihatin.

“kkamjong gwaenchana?” ujar Sehun sedikit meringis melihat teman seperkelahiannya ke panasan.

“magnae cadel.. bantu aku! yak! cadel!!”  di saat seperti inipun mereka masih tetap memanggil dengan panggilan yang mengundang perkelahian.

“yak! Kalau kau ingin dibantu panggil namaku yang benar!” sunggut Sehun. Kai menoleh dengan wajah garang.

“neo! Kau yang memulainya! Memanggilku kkamjong!” balas Kai dengan menaikan satu oktaf.

“NAMA MU MEMANG KKAMJONG..” balas Sehun dengan berteriak.

“NEO DO! KAU MAGNAE—“

“DO!!”

“RE!!”

“MI!!!”

“FA!!!!!”

“hyung waeyo?” ucap Sehun dan Kai berbarengan dan menatap Chen, Xiumin, dan Baekhyun dengan wajah bingung. “ini bukan di weekly idol..”

“ahh, akhirnya berhenti juga.. kalian, cepatlah ambil barang-barang, jika kalian ingin di tinggal tidak apa-apa..” ujar Suho. Sehun dan Kai melihat kesekeliling.

“hyungdeul yang lain dimana?” tanya Sehun. Chen menunjuk pintu yang bermaksud sudah pergi semua.

“MWO? Ahh, chamkamman!!” ucap Sehun dan Kai berbarengan dan mulai mengambil barang-barangnya.

“lihat.. obat Kai adalah bertengkar dengan Sehun dan aku yakin begitu juga sebaliknya..” gumam Xiumin.

“eo!”

“hyung, kau bilang apa?”

“anio!”


***



Hye Byung P.O.V

‘Kenapa kau tidak mengerti?!’

‘Luhan oppa tidak mungkin menyukai gadis egois seperti mu!’

‘Luhan menyukai wanita yang mengerti dirinya..’


“AAA!!”

Aku terbangun dari tidurku yang tadinya tentram. Teringat ucapan Luhan, trainee menyebalkan, dan juga Wei Ya sebelum dia pergi. Apa aku egois? Apa.. Luhan.. aarrggg!! Aku menoleh ke arah samping yang hanya di tempati oleh guling.

“huft.. di saat seperti ini aku membutuhkanmu Hyo~ tapi—“

Ddrttt.. drrrtt...

Getaran ponsel pada meja belajar menghentikan gumaman ku yang tidak jelas. Aku beranjak mengambil ponsel dan mendapati nama ‘Jong In’. “untuk apa dia menelfon?” gumamku.

“yoboseo?”

‘apa kau sudah tidur? ucapnya dari sebrang sana. Aku menggeleng padahal dapat di yakini ia tak dapat melihat gerakanku.

“pernahkah aku mengangkat telfon sambil tidur?” ucapku sedikit bergurau namun, sedikit sinis. Ntah, mengapa aku agak lebih sensitive.

haha.. aku hanya memastikan.. apa aku mengganggumu?’

“itu kebiasaanmu, mengganggu orang, benar?” ucapku. Aku merasa nyaman. Melupakan masalahku dengan yah, Luhan.

‘cih, aku tidak seperti itu.. ah, kenapa kau belum tidur? Hyo sudah tidur? Kenapa kemarin tidak mengangkat telfonku? Jika marah pada Luhan hyung—‘

“Kai~~ bernafaslah.. kau berbicara dalam satu hentakan nafas.. aku mimpi buruk, sangat buruk.. Hyo? Ah, dia tinggal di rumah neneknya.. aku butuh sendiri.. bukan marah padamu..”

‘ah, mianhae.. kau dan Luhan hyung.. hubungan kalian..’

“mollaseo.. aku rasa masih perlu waktu untuk sendiri..” aku sedikit menurunkan sedikit intonasiku, ntah, tapi aku akan langsung merasa ingin menangis. “ah, Kai.. kau tidak tidur? Ini sudah jam 12 malam..”

‘aku tak bisa tidur.. haha.. hyungdeul sudah tidur, begitupula Sehun.. aku kesepian.. bosan..’

“hahahahaha” tak sadar tawaku lepas begitu saja.

‘Yak! kenapa kau tertawa? Apa yang lucu?’

“kau bisa merindukan Sehun? Eo? Eo? Eeyyhh~~ Kim Jong In meridukan Oh Sehun.. eyyhhh~~ hot news.. hahahaha~~”

‘yak! neo! Aiiis, jinjja..’

“hahahahhahaa.. hooaaamm.. Kai.. aku mengantuk.. terima kasih karna mau menghiburku.. jaljayo Jong Inee~~”

‘eum, jaljayo~~’


Hye Byung P.O.V End~



***



Luhan P.O.V

Aku menghirup udara malam di taman belakang dorm. Tempat yang selalu membuatku tenang. Kejadian yang menimpaku kemarin membuatku ingin sendiri dan tidak ada yang menggangguku. Pikiranku kacau.

“Yak! kenapa kau tertawa? Apa yang lucu?”

Sayup-sayup aku mendengar suara lain, seperti suara.. Kai? Tapi bukankah dia sudah tidur dan bukankah tidak ada orang di sini?

“yak! neo! Aiiis, jinjja..”

Kai. Ya, tidak salah lagi. Aku mengedarkan pandangan ke seluruh tempat dan mendapati Kai seperti sedang menelfon dan beranjak ingin duduk. Ah, benar, tidak mungkin dia berbicara sendiri. Dan dia sepertinya baru datang. Aku menyipitkan mataku. Taman kecil dan tidak ada orang membuat siapapun yang berbicara terdengar di seluruh tempat.

“eum, jaljayo~~”

Dia mengucapkan itu pada siapa? Ah, masa bodoh. Tapi, ah, aku penasaran. Ah, aku mengasah pendengaranku lagi.

“dan.. saranghae Hye Byung-aa

Deg! Kai.. dan.. Hye Byung..

“Kai”

“Hyung?!”


Luhan P.O.V End~


***


Kai P.O.V

Suasana hati pagi yang benar-benar canggung antara aku dan Luhan hyung. Perasaan yang seiring waktu akan Luhan hyung ketahui. Lega, tidak enak, dan marah. Itulah yang ku rasakan. Suasana yang tergambar padaku di dorm hanya keheningan. Kejadian semalam yang membuat Suho hyung bangun.


Flashback.

“Kai”

“Hyung?!” kilatan marah dan kecewa ada pada mata Luhan hyung ketika aku menoleh padanya yang berjalan mendekat ke arahku. “kenapa, hyung—“

“apa maksudmu?” ah, sepertinya dia tahu. Dia mendengarnya. Bodohnya aku karna tidak mengecek kondisi taman. “apa maksudmu, hah?!”

“Hyung! Kau mengecewakannya! Kau menelantarkannya demi trainee! Kau harusnya sadar!!” teriak ku. Entah kenapa aku berani meneriakinya. Ku lihat dia terkejut.

“NEO! Neo do! Kau harusnya juga sadar! Hye Byung mempunyai kekasih! Naega! Aku kekasihnya!” ujarnya sambil mendorongku. Baru saja aku ingin membalasnya. Suara lain.. suara Sehun..

“HYUNG GEUMANHAE!”

“Sehun-ee?!”

“TARRAWA!” teriaknya. Aku dan Luhan hyung mengikuti Sehun hingga aku tahu kami menuju dorm.

Cklek.. kami sampai di dorm. Kami berhenti saat Sehun berhenti dan tiba-tiba..

Bruk.. Bruk..

“Oh Sehun~~” desisku. Sehun memukul ku dan Luhan.

“kalian! Kalian bukan EXO!”

“Ada apa ini?”


Flashback End


“hyung, kau pakai topi saja..” ujar Sehun memecahkan ingatan ku tentang kejadian semalam. Aku yakin ia sedang berbicara pada Luhan.

“eum, gomapta Sehun-ee” balas Luhan. Sehun? Anak itu kenapa? Tingkahnya berubah-ubah. Aku yakin semuanya bingung mengapa aku tidak bercek-cok mulut dengan Sehun. Yah, kejadian ini hanya aku, Luhan hyung, Sehun, dan Suho hyung yang tahu.

“eyyhh~~ tumben sekali Kai dan Sehun tidak beradu.. hahaha..” seru Tao. Aku dan Sehun –sepetinya- sama-sama menoleh ke arah Tao.

“Tao~~”

“ne, arra.. Kris ge..” ucap Tao sambil memutar bola mata. Aku membuang nafas pelan dan sekilas melihat Chanyeol yang melihatku curiga, dia pasti sudah menduga sesuatu.


Kai P.O.V End~


***


“annyeonghaseo sunbaenim~~”

“eo? Seokhyin?” ujar Luhan. Seokhyin, nama orang yang menyapa. Ia merekahkan senyumnya. Lalu, ia menyodorkan sebuah barang yang di bungkus kertas kado. “seonmul? Tapi hari ini bukan ulang tahunku..”

“ini hanya hadiah saja.. memangnya harus hari ulang tahun? Eum, hari ini kau berbeda..” ujar Seokhyin sedikit malu-malu.

“eo? Apakah aku jelek? Styleku jelek?” ujar Luhan. Seokhyin menggeleng, “aniyo! Jinjja aniyo! Kau tampan..”

“hahaha.. aku pergi, terimakasih hadiahnya..” ujar Luhan sambil memberi senyumannya. Deg. detak jantung Seokhyin berdetak dengan sangat kencang. Ia melihat punggung Luhan hingga tak terlihat lagi.

“waa~~ sekarang aku tahu, seperti apa mendapatkannya..”

“eo?” Seokhyin menoleh ke arah suara. Ia melihat temannya, Weonhyun. “Sejak kapan kau disini?”

“dari tadi.. kau menginspirasi ku, Seo~~ hihihi..” ujar Weonhyun.

“kau mau menjiplak caraku??”

“aniyo!”

“lalu?”

“lihat saja nanti~~”


***


“jangan mengada-ada.. kau ke SM? Mau makan api?” ujar Hyo Ai sambil memainkan ponselnya. Tuk! “Yak!” protes Hyo Ai.

“aku ke sana ingin meminta penjelasan pada Luhan babo! Mencoba untuk bersabar itu adalah kuncinya..” ujar Hye Byung sambil menatap intens Hyo Ai.

“terserah apa katamu, aku tidak mau ikut..” ujar Hyo Ai sambil menurunkan topinya dan menunduk berniat tidur sambil mendengar musik,

“ck~ jangan tidur” desis Hye Byung. Ide jahil terlintas di otak Hye Byung “ada Zelo..” dengan segera Hyo Ai duduk dengan benar dan merapikan topi.

“eodi? Eodi?” ujar Hyo Ai panik.

“hahahahahhahahaha” tawa kencang keluar dari mulut Hye Byung. Hyo Ai menatap Hye Byung tajam “huahahahahaha..”

“hah, kau menyebalkan” desis Hyo Ai kemudian ia kembali ke posisinya. Hening. Hye  Byung melihat seluruh kelasnya, tertinggal ia dan Hyo Ai. Kemudian ia melihat Zelo yang berjalan ke arahnya. Ia menggelengkan kepalanya dan sekarang ia yakin jika ia tidak sedang fatamorgana atau sedang berilusi atau semacamnya.

“Hyo~ Hyo~ ada Zelo~” ucap Hye Byung sambil menggoyangkan tubuh Hyo Ai yang sedang memejamkan matanya.

“kojitmal~” balas Hyo Ai pelan. Hye Byung mengguncangkan tubuh Hyo Ai karna Zelo semakin dekat. “aku tidak percaya padamu.. jangan menggangguku..” desis Hyo Ai.

“kali ini aku sungguhan.. di depan kita—“

annyeong” ujar Zelo memotong ucapan Hye Byung. Seketika Hyo Ai langsung terbangun.

“Zelo?” ujar Hyo Ai spontan.

“sudah ku katakan aku sungguhan..” bisik Hye Byung.


***


Seorang wanita berjalan di tengah-tengah kesibukan para pekerja atau staff yang berada di gedung SM Entertainment. Yah, siapa yang tak kenal dengan agensi yang masuk ke dalam urutan 3 besar di Korea. Hye Byung, wanita itu berjalan menuju ruang EXO.

EXO, tulisan itu sangat jelas di depan pintu ruangan. Tanpa ragu Hye Byung membuka ruangan itu dan terlihat members EXO melakukan aktivitasnya. Dan saat Hye Byung melangkah semuanya melihat ke arah Hye Byung.

“Hye-ya..” Kai. Orang yang pertama kali menyapa. Luhan menatap intens ke arah Hye Byung yang tersenyum pada Kai.

“Luhan, Xiao Lu.. aku ingin bicara..” ucap Hye Byung namun matanya menatap lurus kedepan, tak menatap Luhan. Semuanya akan mengira jika Hye Byung menatap Kai, namun itu salah.

“hooaaa~~ hyung aku lapar..” ujar Sehun sambil menarik-narik baju Kris. Kris merasa sedikit aneh dengan tingkah Sehun. “hyung~~”

“aah, arra.. kajja~~” ujar Kris sambil merapikan bajunya lalu berjalan keluar bersama Sehun.

“woooaaa~ Kris hyung, benar-benar ingin mentraktir? Hyung tunggu!!” ujar members EXO dan berlarian keluar kecuali Suho dan Kai.

“Kai..” tegur Suho. Kai menatap Hye Byung nanar. “aku mau disini hyung” kata-kata tegas yang terucap oleh Kai membuat Hye Byung dan Luhan menoleh.

“Kai.. kali ini dengarkan hyung!” ujar Suho pelan.

“aku selalu mendengarkanmu hyung, aku selalu menurutimu bahkan hingga detik ini. Kau tak pernah mendengarkanku!” ujar Kai menaikan intonasi nadanya.

“Kai” gumam Hye Byung. “bicaralah hyung, Suho hyung.. keluarlah.” ujar Kai. Suho melirik Luhan dan Luhan mengangguk. Suho keluar dan kini tinggalah Kai, Hye Byung, dan tentu saja Luhan.

“Xiao Lu, ada—“

“aku duluan.. apa hubunganmu dengan Kai?” ujar Luhan. Hye Byung menoleh ke arah Luhan.

“aku mencintainya..” Kai dengan gamblangnya berbicara membuat Hye Byung menoleh. Hye Byung membulatkan matanya tak percaya, sedang bercandakah dia? Luhan tersenyum kecil. “tapi.. aku belum memiliki hubungan apapun.. Hye Byung-aa.. mianhae.. aku membenci Luhan hyung yang tak bisa melindungimu.. mianhae..” ujar Kai.

“Kai~~” lirih Hye Byung. “kembalilah padaku..” lirih Kai. Luhan menatap Hye Byung diam. Luhan berharap Hye Byung menolaknya.

“mianhae, aku menyayangi Luhan bukan kau. Mianhae, jeongmal mianhae.. biarpun Luhan sering mengecewakanku, biarpun Luhan dan aku berpisah.. aku tidak akan kembali padamu, mianhae” lirih Hye Byung. Kai tersenyum kecil. Luhan menatap dengan sayu Hye Byung aku sering bahkan selalu mengecewakannya.

“begitukah? Ah, baiklah..” ujar Kai. Rasanya ia ingn menertawakan dirinya sendiri. Kai, kau menyedihkan. Kai hendak berjalan keluar, namun suara Hye Byung menahannya.

“Kai—” Kai diam “—kau masa laluku, aku tak mungkin jatuh pada masa laluku lagi.. namun kau adalah sahabat yang akanku tempatkan selalu di sisiku.. seperti eonnideul, dan Hyo..”

Kai menarik senyumnya “gomapta~”. Yah, kau benar.. aku masa lalumu. Kai melanjutkan jalannya dan keluar. Hening. Luhan dan Hye Byung tak ada yang berbicara.

“mianhae~” kata-kata pertama setelah Luhan bungkam. “aku mengecewakanmu lagi.. aku—“

“jika perpisahan lebih baik maka kita akan melakukan itu..” ujar Hye Byung singkat namun memberi kesan mendalam bagi Luhan. Luhan bangkit dan berjalan mendekat ke arah Hye Byung “tenang saja, aku memaafkanmu.. aku juga tidak akan kembali pada Kai..” Luhan menarik Hye Byung kedalam pelukannya, tak ada rontaan atau balasan Hye Byung diam. Luhan layaknya memeluk patung.

“jangan mengatakan itu..” ujar Luhan.

“kau jahat” balas Hye Byung

“nan arra..”

“kau jahat” ulang Hye Byung dengan lirih.

“Hye~~”

“KAU JAHAT!!!!” teriak Hye Byung. Keluarlah sudah air mata yang dipendamnya. Luhan mengeratkan pelukannya membuat tangis Hye Byung meredam. Hanya isakan kecil yang terdengar.

“aku tahu aku jahat.. aku tahu aku mengecewaknmu untuk kesekian kalinya.. tapi jangan ucapkan perpisahan.. aku mohon..” ujar Luhan. Hye Byung melingkarkan tangannya pada Luhan.


***


Kai duduk termenung di taman belakang gedung SM yang sepi. Menghirup udara yang sejuk mengisi paru-parunya. Kai kau kuat. Batinnya.

“terkadang perasaan perlu kita korbankan demi melihat orang yang kita sayangi tersenyum bahagia..” Kai menoleh dan mendapati Suho yang menatap lurus kedepan. “kehidupan itu adil.. kebahagiaan dan kesedihan, jika tidak ada kesedihan, semua orang merasa selalu bosan karna kebahagian..” lanjut Suho sambil tersenyum simpul.

“tapi—“

“Ha Min dan aku.. tidak selalu bahagia.. menutupi kesedihan, itu memang perlu.. berusaha ceria di depan banyak orang dan sedih dikala sendiri..” lanjut Suho.

“hyung~~” panggil Kai. “eum?” sahut Suho singkat.

“maafkan  aku yang tadi.. aku egois..” ujar Kai merasa bersalah.

“tidak apa-apa.. kau sudah dewasa.. tidak bisa ku anggap anak kecil lagi.. hahaha~~” cada Suho. Kai mengerucutkan bibirnya.

“hyung! Jadi selama ini kau masih menganggapku anak kecil, eo?” sahut Kai tak terima.

“eum, bukankah tiga magnae EXO masih kecil? Hahahaa~~”

“YAK! Hyung!”

Hyung, terima kasih karna kau mau menghiburku, sama seperti aku menghibur Hye Byung.  Kai, majulah! Kau masih di kelilingi orang-orang yang menyayangimu.. Luhan hyung, Hye-ya.. semoga kalian bahagia. –Kai.



***


Seorang wanita berjalan menuju ruangan EXO dengan pakaian masih dengan seragam sekolah. Ia berhenti ketika melihat seorang wanita atau bisa di bilang trainee berlari ke arah.. Kris. Ia mengamati trainee itu yang berlari tanpa melihat papan yang bertuliskan ‘Hati-Hati Lantai licin’ dan..

“hati-hati!” teriaknya dan pemandangan selanjutnya membuatnya terpaksa meremas roknya. Trainee itu tertolong karna Kris menangkapnya.

“HyoHyo!” ujar Sehun dengan bergaya ala rapper. Kris dan trainee yang di tolong Kris menoleh. Wanita itu, ya dia Hyo Ai berbalik namun tak berjalan karna di depannya ada seseorang yang menariknya kedalam pelukan.

“menangislah..”

“Chanyeol..”

Kris dan Sehun bahkan seluruh member –kecuali Kai Suho- saat itu tercengang melihat Chanyeol dan Hyo Ai. Beruntung tidak ada orang yang berada di lantai itu.

“menangislah..”

“hiks.. Chanyeol-aa..”

“Hyo.. Ai”




--- TBC ---

Next Part Ai-Ris Vers.

----


Tidak ada komentar:

Posting Komentar