Senin, 05 Agustus 2013

Because Trainee [Chap 1/2]

Author: @SarDhiA| Title: Because Trainee| Cast: Ai-Ris, Su-Min, Min-Lay, Hye-Han couple, Trainee SM| Cameo: All members EXO and SM | genre: Romance, konflik, comedy, GILA| Rating: T| Length: Chapter

TATA TERTIB: R-C-L (Read-Commet-Like) DON’T BE SILDERS AND PLAGIATORS!

WARNING! TYPO ANYWHERE!!!


SAYA BENCI PLAGIAT! Ini dari otak saya! Imajinasi saya, jadi please ya jangan ada yang plagiat J nggak apa-apa jika silders tapi jangan plagiat^^


Disclamer: jika kata-kata::
> di BOLD: itu ngebatin(?)
> di kasih warna Merah: ngomong pake bahasa China :D
Mungkin segitu dulu, okeeee


*0o0o0*


“seharusnya aku ikut trainee saja..” ucap Hye Byung sambil mengetukan jarinya di meja dengan wajah kesal yang di topang dengan sebelah tangannya. Bisa di tebak, sedang ada masalah yang berkoar-koar.

“eum, jika aku menjadi trainee aku akan dekat dengan sunbae namja! Choi Jun Hong..” ucap Hyo Ai sambil menaruh kepalanya di atas meja. Tak! “yak! apho!” ujarnya sambil mengangkat kepalanya.

“di pikiranmu hanya Zelo eo?” ujar Min Mi sambil menaruh makanan di meja kemudian menarik kursi dan duduk.

“sebaiknya pikirkan, bagaimana caranya membuat kalian percaya pada namjachingu kalian..” ujar Ha Min sambil menaruh minuman. Hyo Ai mengambil minuman dan meneguknya.

“otakku sedang macet..” gumamnya. “lagi pula Kris itu aah, ahjussi itu babbo sekali!” gerutunya.

“wae?”

“dia yang menyetujui bahwa EXO yang menjadi bimbingan bagi trainee-trainee..” ujar Hye Byung melanjutkan. Seketika Min Mi dan Ha Min terbelalak.

“MWORAGO?!”

“eyyhh~ eonni pelan-pelan..” ujar Hye Byung.  Min Mi dan Ha Min sama-sama menutup mulut mereka. Sadar mereka sedang di kafe gedung SM (ini ngarang kalo di SM ada tempat makannya ._.).

“kenapa baru bilang?” ujar Min Mi mengecilkan suaranya.

“baru di beri tau kemarin saat Hye Byung menangis, melihat Luhan memeluk.. Seo—MEREKA!” pekik Hyo Ai sambil berdiri dan menunjuk dua orang yang berjalan menuju lemari minuman. Orang yang di maksud Hyo Ai menoleh dan berjalan ke arahnya dengan senyum.

“ah, bukankah kau mm, yang menyiramku waktu itu?” ujarnya dengan nada menantang. Ingin sekali Hyo Ai mencekik habis wanita yang berbicara itu.

“nona, seharusnya kalian pergi dari sini..” ujar seorang lagi. Sontak Min Mi bangun.

“apa maksudmu, hah?” ujar Min Mi. Hye Byung terus menunduk mengatur kesabarannya. Sedangkan Ha Min berdiri sambil berusaha menenangkan Hyo Ai yang siap meledak.

“kita pergi saja, eo? Kajja..” kata Ha Min sambil menarik tangan Hyo Ai. Hye Byung bangkit dan berjalan lebih dahulu. Min Mi berjalan dan sedikit mendorong salah satu perempuan itu.

SREK!

“AA!”

“balasan untukmu!” ujar Hyo Ai tajam. Yah, Hyo Ai menjambak singkat rambut seorang perempuan itu. tanpa mereka sadari dua pasang mata melihatnya melakukan itu.

“Hyo Ai!” desisnya

*0o0o0*

“hah! Trainee busuk!” ujar Min Mi sambil membasuh tangannya. Yah selepas tadi mereka pergi ke toilet.

Ddrrt..ddrrt..

From: Joonma <3
Jika bertemu trainee, usahakan jangan marah ne? Aku melihat semuanya tadi..
Kau penenang mereka chagi ^^ saranghanda Ha Min Wu :*

Ha Min tersenyum mendapat sms dari sang tunangan tercinta. Sedangkan ketiga temannya itu mengintip dari arah belakang. Sadar akan ada sesuatu hawa aneh iapun berbalik.

“eeyyhh~ saranghanda Ha Min Wu..” desis Hyo Ai sambil menaik turunkan alisnya. Sontak Ha Min memasukan ponselnya kembali.

“enak sekali yang sudah bertunangan..” gumam Min Mi.

“eo, jadi tidak khawatir jika bulan (yang di special day for Xi Luhan) itu dekat dengan yeoja, cho?” ujar Hye Byung menambahkan.

“mereka mempunyai ikatan.. di antara mereka ada tuhan..” ujar Min Mi, Hyo Ai, dan Hye Byung bersamaan membuat heran Ha Min.

“kalau begitu kalian juga bertunangan..” ujar Ha Min sambil melipat tangannya di depan dada.

“dia masih harus dipoles agar kepolosannya tidak membuatnya jadi babbo..” ujar Min Mi sambil menunduk.

“Luhan mau menikah saat umurnya 30 tahun dan aku juga masih sekolah..” ujar Hye Byung lesuh.

“aku tidak mau dengan ahjussi itu..” ujar Hyo Ai. Mereka yang hanya mengangguk-anggukan kepalanya menjadi diam.

“lalu kau mau dengan siapa, hah?” ujar Min Mi. Hyo Ai menggeleng.

“kalau kau tidak mau kenapa berpacaran, hah?” ujar Hye Byung. Hyo Ai menggeleng.

“kau mau jadi biarawati, eo?” ujar Ha Min membuat Hyo Ai menegang. “mwo?! Biarawati? Aniyo!!” kilah Hyo Ai.

“tergantung kehendak tuhan..” ujar Hyo Ai enteng lalu melangkahkan kakinya keluar toilet.

“ternyata ia bisa juga menjadi anak tuhan..” gumam Min Mi tak percaya. Yang lain hanya mengangguk dan berjalan keluar dari toilet.

“kajja~” ajak Hye Byung. Hye Byung menggenggam tangan Hyo Ai bermaksud untuk berjalan namun Hyo Ai diam tak bergeming. Hye Byung menoleh ke arah Ha Min dan Min Mi.

“neo waeyo? Gwaenchanayo?” ujar Ha Min sambil mengayunkan kedua tangannya di depan wajah Hyo Ai.

“ah gwaenchana, aku hanya mengatur kesabaran saat melihat trainee itu berjalan..” ujar Hyo Ai sambil tersenyum kecil.

“mwo? Eodi? Eodiyo?” ujar Min Mi dan Hye Byung berbarengan sambil celingak-celinguk. Ha Min menangkap sinyal aneh dari Hyo Ai. “dia sudah pergi tadi.. kajja, kita ke dongdaemun..” ujar Hyo Ai riang sambil menarik tangan Hye Byung.

“kajja~”

“let’s go!”

‘biarkan aku yang melihatnya.. biarkan aku yang mengalami kemarahan dan kekecewaan luar biasa.. tapi tidak boleh dengan chingurang eonnideul..’

*0o0o0*

“hah, aku lelah berkeliling..” ujar Hye Byung sambil menghempaskan dirinya ke kursi di ikuti yang lain.

“hari ini kita free.. benar-benar free..” ujar Min Mi. Ha Min dan Hyo Ai hanya tersenyum. Detik kemudian hening terjadi, mereka sibuk dengan ponsel mereka.

“EXO sudah pergi dari SM..” gumam Min Mi. “kita ke dorm mereka..” lanjutnya sambil berdiri.

“mwo?”

“ne, kita harus ke sana.. aku tidak mungkin diam saat nyawa namjachinguku terancam..” ujar Min Mi dengan semangat yang berkibar.

“ne eonn! Aku setuju!” ujar Hye Byung yang juga bangun, namun detik kemudian ia jadi bingung “nyawa?”

“ais maksudnya mereka terancam di rebut oleh titisan halmeoni dongbong..” ujar Min Mi. Hye Byung mengangguk mengerti.

“aku tidak ikut eo? Aku.. harus kerumah halmeoni.. bye~” ujar Hyo Ai sambil pergi begitu saja.

“ta.. tapi—malah pergi lagi.. iya sudah kajja..” ujar Min Mi. Ha Min diam memperhatikan Hyo Ai yang menghilang menyelinap di bagian orang-orang ramai. Ia beralih pada ponselnya dan menampakan wajah Kris saat keluar dari SM, ekspresinya sama raut wajahnya berbeda.

ada yang tidak beres disini..’

*0o0o0*

“HAHAHA! KAI PAKAI BOKTHER PORORO!! BWAHAHAHAHA!!”

“YAK! GEUMANHAE! AIGO BOCAH!”

“BAEKHYUN!! AAH PALLI!!”

“sebentar lagi.. AAAHH!!”

Kericuhan terdengar dari dorm yang di huni dua belas serigala. Siapa yang menghentikan? Tentu saja para couple masing-masing, sedangkan dua leader? Sibuk memperhatikan apa saja yang di lakukan serigala yang lain. Jika sudah ingin saling membunuh barulah mereka turun tangan.

“yak!! jangan tarik-tarik celanaku! Aku tidak pakai bokther! Yak! hitam!” suara ricuh milik Oh Thehun magnae cadel terdengar.

“yak! cadel jangan berbohong padaku! Katakan apa boksermu?!” tuntut Kai yang selalu menjadi pairing Sehun jika bertengkar.

“sudah ku katakan! Yak!! Luhan hyung!!” ujar Sehun sambil berjalan terseok-seok akibat Kai masih terus menarik celananya.

“Sehun memakai bokser polkadot berbentuk hati..” ujar Lay dengan santainya sambil memakan cemilan. Kai berhenti menarik celana Sehun detik kemudian “BWAHAHAHAHAHAHA!!” suara tawa Kai menjamahi seluruh ruangan. Sedangkan member yang lain sibuk menahan tawa mereka, sedangkan yang membeberkan? Duduk santai dengan headset terpasang di kedua telinganya dan memakan cemilan.

“Lay hyung, neo.. HHUUUUAAAAAAA LUHAN HYUNG!!” tangis sang magnaepun menggema. Luhan dengan sigap merentangkan kedua tangannya dan membiarkan Sehun menangis di pelukannya.

Ting tong.. ting tong.. suara bel menghentikan aktivitas mereka. Mereka saling melempar pandangan –kau saja yang membuka pintu-.

Ting tong.. ting tong..

“hah, aku saja..” ujar Suho mengalah. Iapun berjalan ke arah pintu dan membukakan pintu.

Cklek!

“annyeong..” ujar Hye Byung, Ha Min, dan Min Mi kompak.

“kalian, masuklah..” ujar Suho mempersilahkan. Merekapun masuk dan seketika atsmosfir awkward terjadi. Mereka berpura-pura seolah tidak ada yang datang.

“hooam hyung, aku mengantuk..”

“hyung, aku juga mangantuk, seharian ini kita nonstop..”

“jaljayo..”

Satu persatu member meninggalkan aktivitasnya kecuali Lay, Kris, Luhan, dan Suho. Lay diam sambil melepas kedua headsetnya. Kris hanya menatap tv yang diyakini tidak menonton, dan Luhan diam menunduk.

“kenapa jadi diam?” ujar Suho mencairkan suasana.

“ah, hyung.. aku harus menemani Sehun..” ujar Luhan sambil melangkahkan kakinya menuju kamar.

“apakah kalian lapar? Kami kesini untuk memasakan kalian..” teriak Hye Byung sambil menahan rasa sakitnya. Seketika para serigala keluar dari kandang mereka.

“jinjja? Wooaa akhirnya bisa makan..” ujar Sehun sambil mengusap perutnya.

“kajja lanjutkan aktivitas..” ujar Chen sambil melanjutkan bermain PS dengan Xiumin.

Ha Min, Min Mi, dan Hye Byung berjalan menuju dapur dengan cepat. Suho mengikuti mereka dari belakang.

*0o0o0*

“kalian tadi ke SM kan?” tanya Suho di sela-sela kesibukan Ha Min yang memotong sayur. Ha Min menghentikan aktivitasnya. Ia mengangguk.

“kau melihatnyakan?” tanya Ha Min startis.

“apa kalian tidak melihatku?” sontak Min Mi dan Hye Byung menoleh ke arah Suho. “aniyo..” ujar mereka. Suho bernafas lega. Itu artinya mereka tidak melihat.

“wae?” tanya Ha Min sambil melanjutkan memotong sayur. “ah, aniyo.. aku kira kalian melihatku tadi saat pertengkaran kalian.. ah aku bergabung dengan yang lain..” ujar Suho sedikit gugup. Ha Min memandang aneh Suho. Ada yang di sembunyikan.


*0o0o0*


Waipo! Waipo! Wo Lai! (nenek! Nenek! Aku datang!)” seru seorang perempuan, Hyo Ai. Lalu, seorang perempuan berperawakan 40tahun keluar dengan wajah kesal.

aduh.. ji—AI?!” seorang perempuan itu terkejut ketika melihat Hyo Ai. Ia menggelengkan kepalanya. “Xi Ai?! Apakah itu kau?” tanyanya sekali lagi. Hyo Ai membeku. Jika berurusan dengan perempuan yang sedang berbicara dengannya habislah ia. Perempuan berperawakan 40tahun itu adalah bibi Hyo Ai.

ayi.. (bibi..) ah, aku harus pergi.. sampai jumpa~” baru saja Hyo Ai mau berbalik tangannya di tarik oleh bibinya. Detik berikutnya..

“AH AYI!”

“dasar anak nakal.. siapa yang menyuruhmu datang malam-malam, hah?!”

Buk! Buk! Buk!

“AH AHJUMMA!!” teriak Hyo Ai menggunakan bahasa koreanya sambil menghindar dari sang bibi yang memukulinya tanpa ampun.

“apa kau bilang?! Ahjumma?! Aku tidak setua itu, kemari kau!!”

“ada apa ini?” ujar seorang berperawakan lebih dari setengah abad. “aku mendengar suara Xi Ai?”

waipo! (nenek!)” ujar Hyo Ai sambil berlari menghampiri neneknya dan memeluknya. Bibinya hanya mendengus pelan. Sedangkan Hyo Ai memeletkan lidahnya.

“haish, neo jinjja!” ujar bibinya.

“ah, kalian bicara apa?” tanya neneknya bingung. Neneknya tidak mengerti bahasa korea, hanya  bisa kosa kata sehari-hari saja.

meiguanxi, mama.. (tidak apa-apa, bu..)” kilah bibinya. Lalu, neneknya mengusap wajah Hyo Ai.

shi shenme ne? (ada apa?) kenapa malam-malam ke rumah, Ai?” tanya sang nenek. Hyo Ai menggeleng. “kau menginaplah di sini.. ini sudah malam..”

“shenme?”

“Li Nang.. gwaenchanayo? Zenme yang? (bagaimana?) bahasa Korea nenek?” tanya sang nenek kepada Hyo Ai. “hihihi~ lumayan~”

“iya sudah.. sepertinya nenek harus lebih rajin belajar.. nenek tidur duluan, ya.. Li Nang, jangan kau apa-apakan keponakanmu ini..” ujar sang nenek sambil berjalan menuju kamar. Kini tinggal Hyo Ai dan bibinya.

“anak nakal!!” desis bibinya sambil bersiap memukul Hyo Ai. “aah, ayi! Jangan memukulku terus! Aku ingin bercerita!”

“hah, mau bercerita apa?” ucap bibinya menggunakan bahasa Korea. Hyo Ai duduk di sofa “imo, anjo~” ujar Hyo Ai menyuruh bibinya untuk duduk.

“hah, Hyo Ai~ sudah bibi bilang jangan berhubungan dengan orang dari entertain.. kenapa kau keras kepala sekali..” keluh bibinya.

“tapi, gege—“

“untung dia sudah putus dengan Qian.. kasian Qian jika berpacaran dengan Luhan..” ujar bibinya dengan santai. Hyo Ai mengerutkan keningnya.

“imo! Gegekan sekarang berpacaran dengan—“

“suruh saja putus! Kau juga, putus saja.. sudah, imo mengantuk, jaljayo~” ujar bibinya. Kemudian bibinya pergi meninggalkannya yang terdiam menunduk.

*0ooo0*

Suasana pagi hari di dorm serigala begitu tentram. Dengan mata setengah terbuka mereka halulalang. Ke dapur, ke kamar mandi, bahkan ke kamarnya kembali. Suho hanya menggelengkan kepala ketika mendapati leader yang satunya masih diam di alam mimpi.

“Sehunie~” ujar Suho. Sehun yang baru saja dari kamar mandi berjalan ke arah Suho. “ne, hyung?”

“bangunkan Kris hyung, ne?” ujar Suho. Sehun menekuk wajahnya.

“hyung~” rengek Sehun.

“tenang saja, Tao dan Kai sedang di kamar mandi seben—ah, Tao Kai kemari!” ujar Suho. Tao dan Kai menghampiri Sehun dan Suho.

“ne hyung?”

“bangunkan Kris hyung, ne? Ah dan juga Luhan hyung.. bangunkan Kris hyung dulu tapi..” ujar Suho. Pasukan tiga magnae itupun mengangguk dan mereka masuk kedalam kamar.

Terlihatlah Kris yang masih damainya pada kasurnya dan dunia mimpi. Tiga magnaepun menyusun rencana. Mereka membuat lingkaran kecil dan memulai rencana.

“oke! Hana, dul, set~”

“KYYAAAAA!! HYUNG!!!! DORM KEBAKARAN!! HYUNG!! IREONA!!!”

“OMO!”

Bruk!

“aahh, hyung~”

“kebakaran, ayo lari..” ujar Kris panik dan berlari keluar kamar tanpa memperdulikan tiga magnae yang jatuh akibatnya.

“Kris hyung mandi cepat!!!” teriak Suho. Kris menampakan wajah coolnya seolah tidak terjadi apa-apa.

“yak! palli ireona!! Yak hitam! Cepat bangun!” ujar Sehun sambil mendorong Kai dari atas tubuhnya.

“cepat bangun.. aigo.. kalian berat sekali..” keluh Tao sambil mendorong pelan tubuh Sehun. Mereka pun bangkit dan berjalan sambil mengelus pinggang mereka.

“kalian kenapa?” tanya Luhan. Detik kemudian Sehun menghambur kearah Luhan.

“AIGO~ HUNHAN SHIPPER” seluruh penghuni dorm menyoraki HunHan couple kecuali Kris yang baru masuk ke kamar mandi.

“eo, hyung kenapa sudah bangun?” tanya Tao.

“aku sudah di bangunkan Lay..” ucap Luhan. Dan detik kemudian..

“CHANYEOL KAU LIHAT EYELINERKU TIDAK?”

“D.O EOMMA KOYO DIMANA?” (koyo? O.o)

“HYUNG!! LAPAR!!”

“APA TUKANG BAKPAO BELUM LEWAT?”

Keributanpun terjadi. Suho hanya mengelus dadanya dengan sabar. “suho kau adalah malaikat” gumamnya. Ting tong.. tingtong.. suara bel menghentikan aktivitas mereka.

“mungkin manager hyung?”


Luhan berjalan ke arah pintu dan membukakan pintu. Terlihatlah empat orang perempuan dengan membawa makanan masing-masing. Luhan mengerutkan keningnya.

“oppa~”





--- TBC --- 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar