Love Triangel ||
Kris Wu – Hyo Ai – Park Chanyeol || Cameo: All Members EXO, OC || Romance – Comedy
|| Rat: T || Length: chapter
NB:
tulisan
berwarna merah berbicara dalam bahasa China ^^
###
###
“menangislah..”
“Chanyeol..”
“menangislah..”
“hiks.. Chanyeol-aa..”
“Hyo.. Ai”
***
“Chanyeol-aa, hiks” Hyo Ai melingkarkan tangannya pada Chanyeol membiarkan
air matanya mengalir. Kris dan yang lain hanya terpaku melihatnya. Chanyeol
mengusap puncak kepala Hyo Ai dengan lembut.
Cklek..
“omo!” seru Luhan dan Hye Byung yang
baru saja keluar dari ruangan. Kris bangkit dan membiarkan trainee yang ia
tolong itu terduduk di lantai. Kris melangkah mendekat, namun ia terhenti
ketika Hyo Ai membuka suara.
“selamat jalan Kris..” ujar Hyo Ai dan
langsung melepaskan dirinya dari Chanyeol dan pergi dengan air mata yang masih
mengalir.
“hyung kau sukses mengecewakannya..”
gumam Chanyeol. Kris mengepalkan tangannya. “kau tidak tahu apa-apa, ini salah
paham..” ujar Kris.
“dwesseo dwesseo! Kita masuk sebelum
staff melihat kita..” ucap Xiumin mengadili. Xiumin dan Tao menarik tangan Kris
memaksa masuk dan di ikuti yang lain. Namun, pandangan Kris masih tetap kearah
perginya Hyo Ai.
Sementara Luhan dan Hye Byung memandang
bingung ke arah member yang berjalan masuk ke dalam ruangan. Mereka bertatapan
seolah berkata –ada masalah-.
Blam! Pintu ruangan tertutup oleh Hye
Byung. Mereka semua sama-sama menghela nafas, kecuali Kris dan Chanyeol yang
masih dalam suasana mencekam.
“ada masalah apa?” ujar Luhan.
“gara-gara Kris hyung..”
“kesalah pahaman..”
Ucap Chanyeol dan Kris berbarengan.
Member yang lain menghela nafas panjang. “kesalah pahaman yang terjadi karna
Kris hyung..” ujar Tao yang merangkai ucapan Chanyeol dan Kris.
Cklek.. pintu ruangan terbuka.
Seluruh isi ruangan menoleh ke arah pintu. Suho dan Kai, masuk tanpa beban
sekalipun.
“tadi kami melihat Hyo dia berlari.. ada
apa?” tanya Suho. Semuanya menoleh ke arah Kris. “Kris hyung?”
“molla” ujar Kris singkat. Ia berjalan
keluar menghindari percakapan-percakapan yang terjadi. “Kris hyung kau harus
selesaikan masalahmu malam ini..” tegur Suho.
“kami butuh sendiri..” Blam!
***
“immo!
Malam ini.. jebbal” Hyo Ai meminta ah bukan lebih mengarah ke memohon pada
bibinya. “jebbalyo immo~~ tiket pulang ke China.. immo~~”
“Yak! bocah! Siapa yang akan mengurus
surat pindahmu, eo?” ucap bibinya. “immo” ucap Hyo Ai dengan gamblang. “yak!
ais, aku bisa tua mendadak..”
“immo~~ wajahmu memang sudah..” Hyo Ai
menggantungkan kata-katanya dan mendapatkan tatapan tajam dari sang bibi. “yak!
neo! Minta saja dengan kakakmu! Aku tidak mau ikut-ikutan tentang urusan
percintaan remaja zaman sekarang..” ucap bibinya sambil berjalan pergi
meninggalkan Hyo Ai.
“hah.. aku heran kenapa mereka yang
bermasalah malah aku yang kena imbasnya..” gumam bibinya.
“dasar bibi jelek pelit.. ck~” gerutu
Hyo Ai. Bibi dan keponakan satu ini memang genrenya berbeda dari keluarga
mereka “sekarang aku bagaimana? Aku harus ke China!” gumamnya. Ia menjatuhkan
tubuhnya di sofa dan menatap langit-langit atap. Tiba-tiba ingatan tentang
kejadian tadi teringat..
hati-hati!
HyoHyo!
Bruk!
Menangislah..
“Aaarrggg!!” Hyo Ai bangkit sambil
mengacak rambutnya. “kenapa Kris harus di kelilingi wanita? Tapi, aku
juga wanita.. tapi aku kekasihnya jadi tidak masalah.. aarggg!! Aku harus melupakan
kejadian ini.. aku mau pulang ke China.. huuuaaaaa eomma” tangis Hyo Ai.
Cklek..
“Ai?”
“eo? Waipo (nenek)?”
neneknya menghampirinya dan duduk di sebelah Hyo Ai. Menghapus air mata Hyo Ai
“kau kenapa Ai?” seketika air mata Hyo Ai
kembali turun.
“waipo~~ aku mau ke China aku
membencinya~~ waipo~~ hiks.. apakah semua lelaki sama saja? Hiks..” tangis Hyo Ai.
Sang nenek hanya tersenyum sambil memeluk cucunya. “nenek belikan tiket ke China.. tapi jangan menyesal nantinya..” ujar
sang nenek. Hyo Ai menghapus air matanya dan melapas pelukannya pada neneknya.
“jinjja?”
“Ai? Nenek tidak mengerti..”
“hihi.. waipo?”
“ya?” Hyo Ai
mendekatkan mulutnya di telinga sang nenek. “Wo Ai Ni,
Waipo~~”
***
Seorang wanita berlari riang ke arah
lelaki berpostur tinggi dengan rambut pirang. Lelaki itu, Kris dan wanita yang
sedang berlari itu adalah Weonhyun, salah jika mengira bahwa itu Hyo Ai. Weonhyun
adalah salah satu trainee yang sejak lama menyukai Kris.
“oppa~~” ucapnya riang. Kris menoleh.
Weonhyun tersenyum ketika mendapati Kris menoleh ke arahnya dan menyadari
kehadirannya. Ia juga tak melihat keberadaan Hyo Ai di samping Kris, rencananya
sukses.
“wae?” ucap Kris singkat dengan wajah
yang sangat dingin.
“oppa~~ kau akan ke Rusia kan pagi ini?
Ini ada sweater rajut yang aku rajut sendiri, di pesawat sangat dingin.. ini
terimalah..” ucapnya dengan gamblang Kris sedikit bimbang.
“Kris hyung sudah terbiasa.. kau nenek
sihir menjauhlah dari kehidupan hyungku!” suara lain mengintrupsi percakapan
Kris dengan Weonhyun. Suara sang magnae. Aku tidak akan membiarkan
hubungan hyungdeul retak, Batin Sehun
“Sehun-ie” lirih Kris, ia sedikit tidak
enak dengan Weonhyun. Sehun menepuk pundak Kris. “tahu tidak hyung.. sweater
rajut itu aku melihatnya di dongdaemun dan aku juga melihatnya kemarin..” ujar
Sehun dengan polosnya. Weonhyun telihat kelabakan.
“igeo—“
“kau bohong?” tanya Kris dengan dingin.
Weonhyun jadi bingung untuk menjawab.
“kajja hyung kita ditunggu manager
hyung..” ujar Sehun sambil menarik tangan Kris.
“Sehunie~~” tegur Kris. “eum?”
“yang tadi itu sungguhan? Kemarin
setahuku kau tidak pergi kemana-mana..”
“aku memang berbakat jadi peramal
hyung.. aku hanya asal ceplos saja tadi tidak ku sangka ternyata sungguhan ada
di dongdaemun. Haha.. oh ya hyung..”
“ada apa?”
“perbaiki hubunganmu hyung..” gumam
Sehun dan sontak membuat Kris terhenti.
***
“MAU KE CHINA? LAGI? MICHYEO!” teriak
Hye Byung kencang. “bagaimana jika kau hilang lagi?” tanya Hye Byung.
“tidak akan..” ujar Hyo Ai enteng sambil
memasukan bajunya ke dalam koper. “bagaimana jika kau di culik?”
“tidak akan..”
“bagaimana—“
“YAK! kau mau menyumpahiku eo? Tidak
akan, ku bilang tidak akan..” ujar Hyo Ai. Hye Byung menghela nafas. “kapan kau
berangkat?” tanya Hye Byung.
“sebelum mereka pulang dari Rusia..”
ujar Hyo Ai. “kapan tepatnya?”
“dua hari lagi..” ucap Hyo Ai yang lebih
bisa di sebut itu adalah desisan.
“tunggu hingga mereka kembali ke
Rusia..”
“tidak..”
“Hyo~~”
“TIDAK!”
***
Ddrrtt..
From: Xiao Hye
Kau sibuk? Ada yang perlu di bicarakan.
Privasi, telfon aku..
Luhan mengernyitkan keningnya. Ia
melihat ke sekeliling hotel, semuanya sudah tidur. Ia bangkit dan berjalan
masuk ke dalam kamar mandi. Ia menelfon Hye Byung.
“yo—“
‘langsung saja.. Hyo, dia akan ke China..’
Mendengar ucapan yang mengejutkan itu,
Luhan sedikit berteriak “mwo? Kenapa bisa? Ke China?”
‘kalian sudah perfome? Ketika kalian pulang akan aku
ceritakan.. tapi ku harap kalian pulang sebelum ia pergi..’
“aku akan menghubungi bibiku.. aku
tutup..”
Luhan memutuskan sambungan, ia memijat
pelipisnya berharap bisa menghilangkan penatnya. Ia meraih knop pintu dan..
“nugu hyung? Siapa yang mau ke China?”
“Chanyeol-aa..” tanpa sadar Chanyeol
sedari awal mendengar ucapan Luhan dalam kamar mandi. Ia tak berniat untuk menguping
pembicaraan Luhan, namn karna memang ia berniat untuk ke kamar mandi.
***
EXO EXO EXO!!!
Seluruh fans melihat EXO yang
berjalan-jalan di kota Rusia. Para fans mengikuti EXO pergi bak bodyguard.
Jangan tanya untuk apa tentu mendapat foto dan tanda tangan dan yang paling
peting selca bersama.
“bolehkah kami berselca?” ucap seorang
fans dengan bahasa Korea yang fasih membuat Suho kagum.
“wah bahasa Koreamu bagus.. daebak! Ne
ne, boleh..” ucap Suho senang.
Dan mulailah sesi selca bersama. Lain halnya
dengan Chanyeol, dari senyuman lebarnya terselip rasa khawatir.
Hyo Ai. Lusa dia ke China.
“Chanyeol oppa?” tanya seorang fans
sambil menyodorkan ponselnya bermaksud mengajak berselca. Chanyeol mengangguk
sambil tersenyum seperti biasanya. EXO kalian benar-benar aktor sekarang.
Setengah jam berlalu, manager EXOpun
yang mengakhiri sesi selca itu. ucapan terimakasih saling terlontarkan. EXO
kembali ke hotel dan bersiap kembali ke Korea esok hari.
“Chanyeol-aa kau kenapa?” tanya
Baekhyun. Chanyeol menggeleng dan melenggang pergi tanpa memperdulikan sang
couple.
“ada yang aneh dengannya..” gumam Kai
yang tiba-tiba berada di samping Baekhyun.
“omo! Kai apakah kau memang memiliki
kekuatan teleportasi.. aigo aigo~~”
***
Semua barang-barang beres. Dan sekarang
menunggu besok pagi keberangkatan ke China. Namun, ada sesuatu yang ganjal..
tapi jangan menyesal nantinya..
Hyo Ai kembali terngiang ucapan sang
nenek? Apa maksudnya itu? apakah neneknya mengetahui sesuatu yang akan terjadi.
from: YeolHyo ^^
jangan pergi sebelum aku datang!
Hyo Ai tersenyum, namun detik kemudian
ia mendesah kecewa. Kenapa tidak Kris? Kenapa Chanyeol? Kenapa? Tunggu dulu..
bagaimana mungkin Chanyeol bisa tahu jika ia akan pergi? Apakah ada yang
membocorkannya?
‘nomor yang anda tuju sedang
berada di luar jangkauan—‘
Hyo Ai membanting ponselnya kesal.
Kenapa di saat seperti ini selalu ada masalah? Hyo Ai menjatuhkan tubuhnya di
kasur. Ia melirik jam dinding, yang masih menunjukan pukul 4 sore. “apakah aku
harus tidur?” gumam Hyo Ai. Dia bangkit dan berjalan ke ruang tengah.
“Hye Byung kemana?”
Tit.. tit.. tiitt~~ cklek..
Suara pintu apartemen terbuka. Hyo Ai
berlari ke arah pintu dan melihat Hye Byung membawa belanjaan. Hyo Ai mengambil
kantung belanjaannya. “habis darimana?”
“belanja.. kau tidak lihat?” ujar Hye
Byung. “arra arra” ucap Hyo Ai sambil berjalan ke arah pantry. Hye Byung
menghela nafas.
Hyo.. semua mengharap yang terbaik untukmu.. batin Hye Byung.
Flashback
“ahjumma.. Hyo Ai apakah dia benar-benar
akan ke China?” tanya Hye Byung. Bibi Hyo Ai hanya terkekeh mendengarnya
membuat Hye Byung mengerutkan keningnya.
“ani.. dia tidak ke China..” ucap
bibinya. Hye Byung hanya tercengang. “Hyo Ai.. dia harus meluruskan hubungannya
dengan Wu Fan..”
“ahjumma..”
“ne, dari dulu aku menyetujui hubungan
mereka.. aku hanya tidak bisa melihat keponakan ku yang sifatnya abstrak itu
menangis itu saja..” ujar bibi Hyo Ai.
“ahjumma.. kau yang melakukannya?” ujar
Hye Byung. “ani.. neneknya.. neneknya yang merencanakan ini. Hahahaa.. heran
bukan?” He Byung mengangguk dan mendapat tawa dari bibinya Hyo Ai.
“lalu bagaimana dengan tiket dan masalah
sekolah? Bukankah Hyo Ai tidak masuk sekolah?” tanya Hye Byung. Entah kenapa
dia sangat penasaran.
“hahaha.. tiket? Kami tidak
membelikannya? Sekolah? Kami bilang saja izin.. mudah bukan?” ungkap bibinya
Hyo Ai. Hye Byung hanya berdecak kagum.
“jangan bilang pada Hyo Ai, eo? Saat
waktunya tiba kau akan melihat tontonan drama china tanpa transelite..
hihihi~~”
“aku tidak mengerti ahjumma..”
Flashback
End
“drama china?”
“kau kenapa? Tidak mau masuk? Kenapa
diam saja?” tegur Hyo Ai membuyarkan lamunan Hye Byung. “eo? Ani? Ye? Aah,
jinjja!”
***
Segerombolan wolves berjalan cepat
ditengah-tengah bandara yang ramai. Tak terdapat paparazzi atau fans yang
menunggu mereka di bandara. Tentu saja, karena jadwal kepulangan mereka di
majukan. Tentu akan membuat kabar menarik bagi paparazzi.
“jam berapa hyung? Hooaamm.. aku
mengantuk sekali.. besok pagi saja bertemu Hyo Ai..” ucap Kai dengan polos.
Walaupun second magnae, iya tetap saja magnae. Sekalipun terlibat kasus rumit
tentu saja Kai adalah magnae yang polos (sedikit). Kris menoleh ke arah Kai.
“KAI! Itu rahasia! Luhan hyung dan
Chanyeol hyung bilang jangan beritahu siapa-siapa—oopps!” Sehun langsung
menutup mulutnya. Luhan dan Chanyeol tersangka utama yang berjalan di belakang
kini menjadi sasaran utama.
Luhan dan Chanyeol yang merasa di
perhatikan mengerutkan keningnya. “ada apa?” tanya Luhan.
“kau berhutang cerita padaku Xiao Lu..”
desis Kris. Ia berjalan cepat meninggalkan yang lain. Suho hanya menggelengkan
kepala.
“kenapa semua jadi begini..” gumam Suho.
Xiumin merangkul Suho dan berjalan beriringan.
***
Morning 06.00AM
“HOAAMMM~~”
“hyung.. palli~~”
“Xiu gege! Dora Dora!! Yang tadi!! bukan
bukan!!! XIUMIN GEGE!!!”
“AAH, Chen hyung kau curang!!”
“MWO HYO AI KE CHINA?” seketika suara
Baekhyun yang membahana itu menghentikan waktu. Sehun dan Kai menutup wajahnya
dengan kedua tangannya.
“Hyo.. Ai.. ke China?” suara bass yang
kelihatan baru bangun mengintrupsi segalanya.. kris, suara itu milik Kris.
“Kris..”
“itukah yang kau sembunyikan Xiao Lu?”
desis Kris. Luhan memutar bola matanya, “begitulah..” dengan cepat Kris
menyambar kunci mobil dan berlari tanpa penyamaran ke luar dorm.
“Kris hyung!! Aku ikut!!”
“na do!! Hyung!!”
“hyung!!”
***
At Apartemen Hye-Hyo
Seorang pria berdiri di depan apartement
Hye Byung dan Hyo Ai tampak memperhatikan jam yang melingkar di tangannya. Ia
Chanyeol, senyuman tergambar di wajahnya. Ia meronggoh kantung celananya dan
mendapati Luhan mengsmsnya.
Kemudian, ia menaruh kembali ponselnya
dan memencet bel apartemen berulang kali. Sampai dari kejauhan ia melihat
Kris dengan jalan tergesa-gesa. Ia menurunkan topinya dan berjalan berlawanan
arah dengan Kris.
Kris tak menyadari bahwa itu Chanyeol.
Ia hanya berjalan cepat hingga ke depan pintu apartement. Chanyeol tersenyum
puas dan menahan rasa sakit yang menusuk hatinya. Chanyeol berpapasan dengan
member EXO yang lain.
“aneh sekali..”
“dia mirip Chanyeol..”
Luhan tersenyum kecil, karna Luhan tahu
Chanyeol melihatnya. Yah, ini semua adalah rencana Chanyeol yang melibatkan
Luhan dan Baekhyun.
“hyung Kris hyung tunggu”
“ssssttttttt!!”
Ting tong ting tong..
Cklek..
“Kris.. kena—“
“dimana Ai?” tanya Kris langsung tanpa
mendengarkan Hye Byung. Ia melangkah maju memasuki apartement tanpa di
persilahkan. Member EXO yang membututi Krispun masuk dengan pelan. Hye Byung
tersentak.
“eeh?”
“ssttt!!” ucap member EXO serempak. Hye
Byung menutup mulutnya.
“Hye nu—Kris?!” ucap Hyo Ai kaget.
Seketika tubuh Hyo Ai kaku. Kris melihat Hyo Ai yang sebentar lagi akan
menangis. Kris berjalan menghampiri Hyo Ai. Memeluknya.
“kajimma~~” lirih Kris. Hyo Ai hanya
diam tak meronta dan membalas. “don’t go please.. don’t leave me again..” dan
detik kemudian tangis Hyo Ai pecah. Kris melepaskan pelukannya. Dia sedikit
membungkuk dan menempelkan keningnya di kening Hyo Ai.
“Don’t cry, Ai~~” ucap Kris sambil
mengusap air mata Hyo Ai “duibuqi (maafkan
aku)” ucap Kris. “aku tahu aku salah.. duibuqi.. aku—“
“kau jahat~ kau
tak pernah peka~ kau tak pernah tahu bagaimana khawatirnya aku ketika kau
bersama wanita iblis diluar sana, Kris.. kau—hiks~~” ucap Hyo Ai.
Kris mengulum senyumnya.
“teruslah seperti ini..” ucap Kris
membuat Hyo Ai menghentikan tangisannya. Hyo Ai menatap Kris. Kris menghapus
sisa air mata Hyo Ai “kau tahu, dengan begini aku tak
perlu takut jika kau di ambil pria di luar sana.. karna aku yakin sekarang
karna hatimu sudah ada di diriku sepenuhnya..” Blush~~ rona merah
terpancar di pipi Hyo Ai. “duibuqi Ai..” Kris
mengangkat kepalanya.
“whooaa drama yang seru. Ini seru sekali
karna tak ada translate sehingga aku menangis” gumam Sehun sambil meneteskan
air mata.
“aku tidak mengerti bahasanya.. tidak
ada yang menerjemahkan..” gerutu Hye Byung. “eum, aku juga tidak mengerti” ucap
Xiumin yang membuat kebingungan para member.
“hyung bukankah kau EXO M? Kenapa tidak
mengerti..” ucap Kai. “aih kau tidak akan mengerti anak kecil..” ujar Xiumin.
“Suho? Ah dia serius sekali -_-“ ucap
Xiumin yang melihat kearah Suho.
“eo, Chen hyung—“
“hiks hiiiiks dramanya mengharukan..
hiks hikss.. Tao-aa.. hikss..”
“ne Chen hyung.. hiks ini seru sekali..
hikss..” dan ternyata Chen dan Tao malah menangis. “Lu—lho? Luhan hyung?”
“Lay hyung mana?”
“BaekYeol couple mana?” sementara yang
lain bertanya-tanya dimana orang-orang yang mereka cari. SeKai dua magnae itu
serius menonton drama di depannya.
“sehun, menurutmu kejadian habis ini
apa?” tanya Kai.
“tentu saja berpelukan!” ucap Sehun
bangga. Kai berdecak “ck, menurut ku habis ini poppo~” Tuk! “Yaak!”
“jangan berpikiran seperti itu!
bagaimana jika kau salah?” tantang Sehun. “kita taruhan saja bagaimana?” ucap
Kai.
“eum, jika kau kalah kau harus mentraktirku
bubble tea selama tiga hari bagaimana?” ucap Sehun. Kai mengangguk. “dan jika
kau kalah kau harus menjadi budakku selama seminggu.. bagaimana?”
“kau curang! Aku cuman tiga hari!”
sunggut Sehun tak terima. Kai berdecak “ck! Ne arra! Tiga hari saja! Deal?”
ucap Kai sambil menjulurkan tangannya. Sehun mengangguk dan berjabat tangan
dengan Kai.
Kris menarik Hyo Ai kepelukannya “Wo Ai
Ni~~” bisik Kris.
Sehun mendekatkan dirinya ke arah Kai
“Kai kau salah” bisik Sehun.
Kris melepaskan pelukannya dan perlahan-lahan..
“CUTTTTTT!!!” teriak Suho tiba-tiba. Kai
dan yang lain tersentak. “HYUNG! WAE?! AAHHH~~~”
“YUHUUUU~~ KAI KALAH!!” teriak Sehun
senang. Sambil meloncat-loncat. Dia memeluk Suho “hyung gomawo, hyung
saranghae~~ kai kalah!!”
“hyung~~ padahal sedikit lagi adegannya
hyung~~~”
“Yak! diam! Aku tidak mengerti bahasanya
jadinya ku cut saja~~” ucap Suho dan seketika.. #gubrak -_-
“Kim Joon Myun -___-“
“TUNGGU!! Tiket ku bagaimana?” ucap Hyo
Ai tiba-tiba. Hye Byung hanya tersenyum sedangkan yang lain mengangkat bahunya.
“aiss~~!!”
***
Chanyeol menghirup udara taman. Berusaha
membawa pergi rasa perih yang ia dapatkan bersama dengan karbondioksidanya.
Chanyeol tersenyum. aku pahlawan.
Puk! Pundak Chanyeol di tepuk dari
belakang. Chanyeol menoleh dan mendapati Luhan. “kau hebat Chanyeol-aa..” ucap
Luhan. Chanyeol terkekeh.
“aku pria yang juga mengerti perasaan
Kris hyung.. bukankah cinta tak harus di miliki? Ku rasa pepatah itu benar..”
ucap Chanyeol. Luhan mengangguk “ya.. dan mian” Chanyeol menatap ke bawah.
“maaf telah memintamu mengorbankan
perasaanmu... aku bisa memahami rasa sakit itu..” ucap Luhan. Chanyeol tertawa
getir “tidak usah di katakan hyung.. itu membuatku buruk..” gumam Chanyeol.
“penyesalan selalu datang pada akhir
cerita yang kau rangkai..” ucap Luhan. Chanyeol mengangguk “ye hyung..”
“mengalah bukan akhir dari segalanya..
jika di dunia ini tidak ada mengalah maka pertumpahan darah antar saudara
terjadi di dunia ini..” ucap Luhan. Chanyeol terkekeh. “ternyata Xi Luhan rusa
EXO ini yang biasa mencuri makanan, bisa berkata serius seperti ini.. hahaha~~”
“YAK! tidak usah di bawa-bawa!!”
“Hahahaa~~”
“YAK! geumanhae!”
“hahahahaha~~~”
Ya hyung kau benar, mengalah bukan
akhir dari segalanya.. sebab mengalah menandakan bahwa kita menang secara
batin.. Hyo, aku selalu berada di depanmu karna aku perisaimu sedangkan Kris
hyung akan berada di sampingmu karna ia malaikatmu –Chanyeol.
=== TBC ===
next Lay-Min Vers.
====
Tidak ada komentar:
Posting Komentar