Jumat, 03 Mei 2013

She's Back


Author: Hyo Bin / Hyo Ai (@SarDhiA)| Title: She’s Back| Cast: Byun Hye Byung, Xi Luhan (EXO), Wei Qian Ya, Ai-Ris Couple| Cameo: Byun Baekhyun (EXO), Min-Lay couple, Su-Min Couple| Genre: Romence, Hurt, Comedy| Rating: G-T| Length: Oneshoot

TATA TERTIB: R-C-L and Don’t Be SilDers please..

Disclamer: FANFIC INI DATANG DARI OTAKKU SENDIRI! JANGAN PLAGIAT!


WARNING!! TYPO ANYWHERE!!!


*0o0o0*

Seorang yeoja berjalan tanpa arah di tengah keramaian sekolah. Ia tak peduli dengan senggolan-senggolan yang menerpa tubuhnya yang limbung. Tatapan matanya yang menunduk dan kosong. Dia mendesah panjang. “She’s Back..” gumamnya. Dia tersenyum getir.

Tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya dan membuat ia mengadahkan kepalanya dan mendapatkan temannya –Hyo Ai- yang sedang memakan permen. Ia kembali menunduk dan berniat untuk jalan. Ia berhenti sampai ada suara yang membuatnya terhenti.

“kau ada masalah? Kenapa tidak cerita?” suara itu yang tak lain dan tak bukan, suara temannya. ‘dia kembali, Hyo.. dia kembali!’ batinnya, ingin sekali ia berteriak kepada temannya seperti itu. “kau tahu? Aku merasa egois padamu.. aku selalu menceritakan keluh kesahku padamu, tapi kau tak pernah cerita keluh kesahmu.. sekarang ceritalah..” ujar Hyo Ai yang sudah mendekat kembali.

“Hyo.. apa, gegemu baik-baik saja?” ujarnya lirih. Sontak membuat temannya, Hyo Ai mengerutkan keningnya tak mengerti. “apa.. dia sakit? Atau.. bahagia?” ujarnya dan membuat temannya itu bingung.

“hmm, dia sibuk sama seperti pangeran jelek ku.. mungkin bahagia, entahlah.. apa kau ingin ke dorm EXO?” ujar Hyo Ai. Dengan cepat ia hanya menggeleng. “Hye.. gegeku bisa di percaya..” ujar Hyo Ai. ‘benarkah bisa?’ batinnya.

Bel berbunyi nyaring, tanda murid-murid harus masuk dan memulai pelajaran. Mereka berdua berjalan beriringan dalam kondisi hening.

Mereka berdua memasuki kelasnya dan duduk bersama. Entah kenapa teman sebelah Hyo Ai ini tatapannya kosong. Kenapa juga temannya ini menanyakan Luhan yang jelas-jelas adalah pacarnya? Berbagai pertanyaan hingga di kepalanya.

“nona Xi Hyo Ai, jika ingin melamun silahkan keluar dari kelas ini!” ujar guru yang sedang mengajar. Dan otomatis Hyo Ai langsung sadar dari lamunannya.

“ah eo? Jwongseonghamnida seonsaengnim..” ujarnya malu karna seluruh kelas melihatnya. Gurunya hanya menggeleng-geleng melihat tingkah lakunya.

*0o0o0*

Bel akhirnyapun tiba, semua murid membereskan barang-barangnya dan bergegas untuk ke kelas pelajaran tambahan. Yah itulah pelajaran Korea pulang larut untuk menambah ilmu.

“Byun Hye Byung.. malhebwa..” desis Hyo Ai. Hye Byung hanya tersenyum.

“kau akan tahu nanti..” ucapnya membuat Hyo Ai bingung “ah iya, aku sedang tidak enak badan, tolong izinkan aku ya.. bye..” ujarnya dan meninggalkan Hyo Ai.

“sekarang aku sendiri? Aiishh?!” gumamnya sambil mengacak rambutnya frustasi.

Hye Byung P.O.V

Flashback~

Aku berjalan menyusuri lorong-lorong. Hingga akhirnya aku berhenti di depan pintu dorm EXO, terdengar banyak suara yang menyemangati dan termasuk suara perempuan, perempuan yang aku tak tahu itu siapa. Itu bukan Hyo Ai, karna aku tahu Hyo Ai merasa tertekan tentang gempa di Sichuan dan mengurung diri di kamar, sedangkan Ha Min eonni dan Min Mi eonni ada jadwal kuliah dan akan menyusul. Jadi itu suara siapa?

“gege, sudah jangan di ambil pusing..” ujarnya, dia berbicara dalam bahasa china? Dia siapa? Aku masih mematung di depan dorm dan belum sama sekali masuk. Aku takut.. sangat takut.

Aku mencoba membuang pikiran negatif jauh-jauh, siapa tahu itu yeojachingu baru dari member EXO yang lain? Aku memencet beberapa digit password dorm EXO. Dan ketika aku membuka pintu dorm.. DEG! Who is she?

Semua member melihat ke arahku dengan wajah –GAWAT!-, tentu saja kecuali Luhan dan yeoja yang sekarang mereka sedang berpelukan. Aku hanya tersenyum canggung. Dan kemudian “aku ada pr yang belum ku kerjakan.. permisi..” ujarku dan buru-buru keluar. Air mata ku mengalir deras. Luhan.. siapa yang kau peluk tadi?

Flashback End~

Tiin!!!!!

Aku segera tersadar dari lamunanku ketika bunyi klakson mobil tepat berada di depanku. Aku hanya menunduk, hingga akhirnya sebuah tangan menggenggam tanganku erat dan terpaksa aku mengadahkan kepalaku. Manager EXO?

“kau hampir mati tadi..” ujarnya. Aku hanya menunduk.

“mianhae..” desisku.

“ikut aku.. aku akan mengantarkanmu pada oppamu..” ujarnya dan menarik tanganku untuk masuk kedalam mobilnya. Tangisku pecah.. tidak, aku tidak mau ke dorm EXO. “neo waeyo?” ujarnya panik ketika melihatku menangis dalam diam. Aku hanya menggeleng.

“aku beruntung tidak mati.. mm, manager oppa apa ada EXO M di dorm?” ujar ku hati-hati. Aku berharap jawabannya tidak.

“ne, ada..” hancur harapanku. Aku hanya tersenyum kikuk.

“antarkan aku ke apartementku saja..” ujarku lesu. Sepertinya dia tahu kondisiku tanpa banyak tanya ia melajukan mobilnya.

Ddrrtt.. ponselku bergetar.

From: Baekki oppa
Kau melihatnya? Anggap saja angin lalu.. kenapa kau marah pada Luhan aku kena imbasnya? -______-

Aku tersenyum miris dan dengan cepat ku balas..

To: Baekki oppa
Karna kau temannya :p

Lama tak di balas. Tak lama kemudian mobil berhenti dan ku dapati ini gedung apartementku. Aku segera turun dan mengucapkan terimakasih.

“gamsahamnida~” ucapku sambil membungkuk. Dia hanya mengangguk dan melesat pergi. Aku membuang nafas gusar dan masuk dengan linglung. Ini masih jam delapan malam, itu artinya aku akan sendirian selama empat jam kedepan?

Sambil berjalan menuju apartement aku sengaja membuka twitter, melihat info-info terbaru dari seluruh artis di korea selatan ini. Sampai akhirnya aku terhenti karna melihat info yang benar-benar membuatku ingin tahu.

@allkpop member boyband EXO M naungan SM entertainment terlihat.. http/0o0uedt/jdh

Ku klik linknya dan.. jreng jreng.. foto Luhan dan.. seorang yeoja? Yeoja yang kemarin memeluk Luhan? Sebenarnya siapa yeoja itu? apa hubungannya dengan Luhan?

aku pernah memaksa gege dan yeojachingunya dulu untuk putus karna gege akan masuk trainee.. aku memutuskan mereka, ah bukan, aku hanya memaksa gege untuk memutuskannya.. dan gegepun terbang ke Korea.. aku juga tidak suka sikap yeojachingunya yang manja

tiba-tiba kata-kata Hyo Ai terngiang di kepalaku..

aku tidak tahu bagaimana keadaan yeojachingunya ketika mendengar gege memutuskannya, yang ku tahu walaupun mereka sudah usai mereka tetap tidak kehilangan kontak dan memberi dukungan satu sama lain..

mungkinkah ini mantan Luhan oppa? Mungkinkah dia kembali?

Jangan khawatir, dia tidak mungkin kembali.. tapi.. aku tidak yakin seratus persen..

Kata-kata Hyo Ai mengiang indah di otakku. Aku menangis.. mungkinkah aku harus berpisah? Begitukah?

Baby don’t cry.. tonight.. suara Luhan mengalun indah. Yah ponselku berbunyi, ku lihat namanya ‘Hyo Ai’

“yeobo—“

‘aku mengerti sekarang.. kau tidak mau cerita? Tunggu aku hingga pulang oke? Kau harus menceritakannya bagaimana kau bisa mengetahuinya duluan dari pada aku..’

Tut.. tut.. tut.. sudah ku duga, cepat atau lambat Hyo Ai akan mengetahuinya. Aku berjalan cepat, ah bukan.. aku berlari cepat menuju apartementku.

Sampai.. nafasku tersengal-sengal. Aku tak kuasa memencet password apartement. Tangan, kakiku, badanku bergetar. Air mataku lolos. Oh tuhan!

Mantan pacar..

Tulisan itu tersave di memory otak ku. Apa ini takdir jika aku hanya sementara dengannya? Apakah itu sudah rencanamu, Tuhan? jika iya, aku tak akan menyalahkanmu..

Tit.. tit.. tit.. klik!

Aku masuk ke dalam apartement. Langsung aku berlari ke kamar dan menutup foto-fotoku bersama Luhan, maupun foto-foto kecil Hyo Ai dengan Luhan, poster-poster EXO pun ku lepas. Aku tak mau melihatnya. Terlalu sesak.

Hye Byung P.O.V End~

*0o0o0*

Author P.O.V

“ah, seonsaengnim~ Hye Byung membutuhkanku.. dia tipes, jeongmal!” rengek Hyo Ai pada guru yang sedang mengajar pelajaran tambahan. Guru itu tampak ragu, yah Hyo Ai dan Hye Byung biasanya hanya beralasan.

“aku tidak percaya padamu, nona Xi..” ujar guru itu dan membuat Hyo Ai mengacak rambutnya frustasi.

“aahh jinjja! Bagaimana nanti jika He Byung mati di apartement karna aku tak menjaganya saat ia sakit..” ujar Hyo Ai yang sedikit mendramatisir. Seluruh murid yang tadinya tidak tertarik dengan percakapan itu, mulai tertarik. Sesekali ia melirik gurunya.

“ahh, arraseo! Pulanglah.. rawat dia baik-baik..” ujar guru itu pasrah. Ia tak akan menang melawan salah satu setan di sekolah ini. Hyo Ai tersenyum bangga.

“jinjjayo? Jinjjayo? Seonsaengnim?!” pekiknya senang dan membuat gurunya itu mengerutkan dahi “ah.. ehem.. gamsahamnida Park seonsaengnim..” ujarnya. Lalu dengan cepat menyambar tasnya dan keluar begitu saja.

“wuhu! Yo man! Akhirnya keluar!” pekiknya senang. Ia melirik jam tangannya jam setegah sembilan. Ia harus ke dorm EXO sekarang. “ais, benar-benar.. kenap yeoja manja tu kembali -___- aku harus menyiapkan semprotan pengusir yeoja manja.. huuftt” ujar kesal sambil meniup poninya “Hyo! Fighting! Demi gegemu dan demi sahabatmu.. yang agak menyebalkan -__- tapi FIGHTING!” ujarnya sambil mengepalkan tangannya ke udara.

“aku rasa dia sudah gila..” bisik murid-murid yang keluar dari kelas pelajaran mereka dengan berbagai alasan (don’t tiru -_-).

“mwo? Mwo?” ujar Hyo Ai sewot. Murid-murid itu hanya mencibir tak tentu. “hah dari pada bertengkar aku langsung pergi saja.. kekuatan Kai!” ia menjentikan jarinya seperti Kai yang ada di video MAMA dan menutup matanya. Kemudian ia membuka matanya lagi “itu hanya khayalan, babbo! -__-“ ia membuang nafas berat kemudian berjalan lesu.

Ia menunggu bis. Ia menendang-nendang angin dengan bosan. Padahal ia baru menunggu lima menit. Ia menggerutu tidak jelas sehingga orang-orang yang melewatinya berfikir ia sedang mabuk.

“tch, aku tidak mabuk tau!” ujarnya jengkel. Tak lama kemudian bis berhenti di halte, tepatnya di depannya. Dengan segera ia masuk ke dalam bis dan mencari tempat duduk di pojok.

Tepat setelah ia duduk, ponselnya bergetar karna ia mengsilent ponselnya. Dengan segera ia ronggoh ponselnya yang berada di tasnya, ia melihat namenya ‘Mama’. Ia bingung, karna tumben ibunya menelfon.

“Ni Hao, Ma?” ujarnya

‘apa kau sudah bertemu dengannya?’ ujar ibunya dengan aksen chinanya yang sangat kental. Ia bingung.

“shui, ma? (siapa, bu?)” ujarnya. Ia sedikit memelankan suaranya agar tidak mengganggu ketenangan penumpang lainnya.

huufftt..’ terdengar helaan nafas dari ibunya ‘Wei Qian Ya.. Qian.. kau lupa?’

“MWOYA?!” ujar berteriak. Membuat penumpang yang lain menoleh ke arahnya. Ia segera menunduk-nunduk meminta maaf “Ma~ mengapa mama bisa tahu?” ujarnya sedikit berbisik.

ais, kau ini.. berani berteriak pada mama? Mama yang menyuruh Qian ke sana.. mama khawatir pada gegemu, Ai..’ ujar ibunya. Ia memijat pelipisnya.

“Ma, weishenme? (Bu, kenapa?) ada aku di sini.. mama tak perlu khawatir.. dan—“ ucapnya menggantung. Ia jadi bingung, apakah Luhan dan Qian belum bilang kalau mereka sudah putus?

he? (dan?).. sudahlah, mama menyuruhnya untuk tinggal bersamamu.. dua hari kemarin ia tinggal di apartement apa nama grup gegemu? Yang ada planet-planetnya?’

“EXO, ma.. EXO.. -__-“

‘nah iya itu.. sekarang jemput Qian di apartement gegemu itu.. bawa dia bersamamu.. ah, kau bolos?’ ucap ibunya penuh selidik. Ia jadi kelabakan.

“bu, Ma.. bu.. (tidak, bu.. tidak..) aku sudah selesai..” ujarnya penuh keyakinan. Walaupun berdusta.

‘baiklah.. jemput Qian, Ai.. Love You, Ai..’

“love you too, ma..”

Tutut.. sambunganpun di putus. Ia mengacak rambutnya sehingga beberapa rambut menjadi ke depan dia tertunduk. “bagaimana ini? Kalau Qian tinggal bersama ku, berarti ia juga tinggal bersama Hye..?!” gumamnya. Berbagai pertanyaan hinggap di kepalanya.

Bis berhenti, ia segera bangkit dan keluar dari bis itu. ia melirik jam yang melingkar di tangannya, jam sembilan. Ia berjalan cepat menuju dorm EXO. Sampai ia terhenti ketika melihat banyak namja yang keluar dari mobil, termasuk seorang.. yeoja?

“eo? YAK!! HyoHyo!!” teriak Sehun. Hyo Ai langsung menepuk keningnya. Sehun menghampiri Hyo Ai dan langsung menarik tangannya.

“Ni Hao, Ai..” ujar yeoja itu sambil tersenyum manis. Hyo Ai hanya mendengus.

“Ni Hao..” ujar Hyo Ai dengan atmosfer dingin. Sehun menyentil dahi Hyo Ai dengan keras sehingga Hyo Ai menjerit tertahan “NEO!! Beraninya!!” ujar Hyo Ai sambil mengusap keningnya sedangkan tangannya menunjuk-nunjuk Sehun.

“kau tidak boleh seperti itu pada Qian noona, kau ini bagaimana.. ck, ck..” ujar Sehun sambil mengetuk-ngetuk kepala Hyo Ai. Baru saja Hyo Ai ingin membalas, tetapi tangannya di genggam oleh seseorang.

“Ai..” ujar seseorang dengan suara berat khasnya, Kris. Hyo Ai hanya menghembuskan nafasnya kesal. “kajja kita masuk, sebelum paparazzi berkeliaran..” ujarnya dan merekapun masuk.

*0o0o0*

Atmosfer kecanggungan menguasi member EXO dan Wei Qian Ya, sedangkan atmosfer api berkibaran di daerah Hyo Ai yang kini menatap member EXO dan tentu saja Wei Qian Ya. Mereka semua heran bagaimana anak kelas akhir yang duduk di sekolah menengah atas ini begitu menyeramkan. Sedangkan Luhan hanya menatap Hyo Ai dengan tatapan datar.

“aku minta maaf..” ujar Luhan membuka suara. Semua orang menatap Luhan dengan tatapan –apa yang kau katakan?!-

“aku tidak butuh, maaf mu tuan Xi Lu Han yang terhormat..” ujar Hyo Ai dan menekankan kata terakhir.

“nngg.. akan ku buatkan minuman untukmu Ai..” ujar Qian Ya dengan aksen Korea yang bagus, semua mata melihat Qian Ya dengan kagum kecuali, Hyo Ai dan Luhan. Kalau boleh jujur memang Hyo Ai butuh air minum, jadi Hyo Ai hanya diam tak bergeming.

Xiumin menatap Qian Ya dengan isyarat untuk Qian Ya membuat minuman dan pergi ke dapur. Setelah Qian Ya pergi, Hyo Ai mengacak rambutnya frustasi. Lalu mendelik tajam ke arah Luhan.

“ni! (kau!) ahh, na mollaseo!! Apa yang kau pikirkan eo? Ingin menjadi playboy? Atau langsung menjadi casanova?!” ujar Hyo Ai menyindir Luhan.

“jaga bicaramu!” ujar Luhan, karna tak terima di bilang seperti itu. Tepat setelah itu ponsel Hyo Ai bergetar. Ada yang menelfon segera ia angkat tanpa melihat namanya.

“yeob—“

‘Hyo.. neomu.. neomu apha.. eottokhe? Hiks..’ terdengar suara sahabat seperjuangannya –Hye Byung- menangis. Ia memijat pelipisnya.

“Hye.. aku akan pulang..” ujar Hyo Ai. Ia langsung mematikan sambungannya dan manruhnya kembali di kantung rok sekolahnya. Dan menatap Luhan.

“nae chingu.. apha!” teriak Hyo Ai. Membuat darah Luhan mendesir. Ia tahu siapa yang di maksud adiknya ini, Hye Byung.

Ddrrtt.. ponselnya bergetar lagi. Dengan malas ia meronggoh ponselnya dan melihat bahwa ada pesan.

From: Mama
Jangan kau lakukan hal buruk, Ai! Bawa Qian ke apartementmu!

Dia mengerang frustasi. Kris mendekati Hyo Ai, dan menggiringnya ke pelukannya. Hyo Ai menangis sejadi-jadinya. Luhan yang menatap itupun ingin sekali pergi dan memeluk Hye Byung yang sedang sakit. Tapi, ia tidak mungkin melanggar pesan ibunya dan ia telah menyetujuinya karna waktu itu ia sedang kalut.

Flashback~

“hooaa.. seru yah, hyung.. Lulu gege dan Hye Byung romantis..” ujar Sehun yang bersemangat bercerita. Yang lain hanya mengangguk senang, kecuali Kris dan Luhan.

“Lu.. ini bukan salahmu..” ujar Kris. Yang lainpun jadi ikut terbawa suasana duizhang dan Luhan hyung mereka yang imut. Mereka melihat ke arah ponsel yang di pegang Kris dan Luhan. Dengan segera mereka membuka dan mendapat info. Bahwa gempa di Sichuan akibat Luhan, dan Luhan tidak sedih sama sekali.

“Lulu gege..” ujar member kompak.pada saat perasaan Luhan sedang kalut. Luhan di telfon ibunya.

“Ni Hao, Ma?”

‘Luhan, kau tidak apa-apa nak? Mama,menyuruh Qian merawatmu dan pindah ke Korea.. kau setuju kan nak? Kau juga harus menjaga Qian.. bagaimana nak?’

“ya, Ma.. aku setuju..”

‘anak baik.. aku tahu kau selalu menurut... dia sudah sampai di incheon, dia akan menjadi penyemangatmu.. jangan dengarkan mereka yang menyalahkan gempa ini, sayang..”

“ya, Ma..”

‘baiklah, Mama tutup..’

Flashback End~

Luhan anak yang selalu menurut dan tidak berani pada ibunya, tidak seperti adiknya yang berani menentang ibunya.

“ini, minumannya..” ujar Qian Ya ramah. Hyo Ai berhenti menangis. Lalu menghapus air matanya dan berjalan mendekat ke arah Qian Ya. Memberdeul yang lain sudah mengambil ancang-ancang jika Hyo Ai akan melakukan yang tidak-tidak.

“akan ku carikan mu apartement ge, asal kau tidak mengadu pada Mamaku..” ujar Hyo Ai purau. “bereskan barang-barangmu..” ujar Hyo Ai dan pergi meninggalkan dorm EXO.

*0o0o0*

“aku tidak akan takut lagi padamu, Ai..” ujar Qian Ya membuka pembicaraan. Hyo Ai hanya tertawa sinis “aku bukan Wei Qian Ya yang dulu.. aku berbeda.. aku sekarang tidak bodoh.. aku sekarang bisa melawanmu.. aku sekarang tahu, bahwa aku dan Luhan berjodoh..” ujarnya enteng.

“neo michyeoseo? Selama aku masih hidup jangan berbicara terlalu tinggi gegeku yang cantik..” ujar Hyo Ai sambil menepuk-nepuk puncak kepala Qian Ya.

“kau seharusnya menghormatiku! Aku dan Lulu gege sama umurnya..” ujarnya sambil menepis tangan Hyo Ai.

“eyyhh~ mengerikan..” ujar Hyo Ai sambil bergaya seolah-olah ia takut.

Tit.. tit.. tit.. klik!

“Hye-ya..” ujar Hyo Ai sambil melepas sepatunya dan berlari kecil. Sedangkan Qian Ya memerhatikan apartement yang cukup luas ini dan bercat putih. Ia mengelilingi apartement sambil bergumam. Ia melihat ke tempat sampah yang penuh dengan poster, sampai tempat sampah itu tidak muat. Di ambilnya poster yang berada di lantai.

“EXO?” kemudian di taruh kembali dan di ambilnya poster berukuran sedang “Luhan??” ujarnya.

*0o0o0*

Hye Byung P.O.V

“Hye~ are you okey?” ujar Hyo Ai sangat hati-hati. Aku hanya mengangguk. Oke sekarang sebut saja aku pembohong, boleh kok karna aku memang membohongi diriku dan temanku sendiri. Aku tak mau kelihatan seperti orang lemah. “kojitmal..” ucapnya. Aku hanya mengangguk untuk meyakinkan.

“Ai? Ni nar? (kau dimana?)” terdengar seperti seorang yeoja. Suara khas china ini pernah ku dengar. Tapi.. dimana?

Aku menoleh ke arah Hyo Ai yang mengacak rambutnya seperti orang gila. Kenapa dia jadi ikut stres? Dia melihatku dengan mata yang tersirat penuh maaf.

“mianhae~ aku membawanya..” ujarnya sambil menunduk. Aku bingung. Dengan segera aku ke luar kamar. Dan..  yeoja ini?

“ah.. pasti kau temannya Ai bukan? Ah maksudku Hyo Ai.. annyeonghaseo, choneun Wei Qian Ya imnida, panggil saja Qian.. jika sulit panggil saja Wei Ya..” ucapnya dengan bahasa Korea yang sangat fasih. Dia cantik, imut, sepertinya pintar, bahasanya santun, pantas saja Luhan berpacaran dengannya “ah iya, bolehkah aku tahu siapa—“

“dia.. Hye Byung, temanku sekaligus calon kakak iparku alias yeojachingu gege..” ujar Hyo Ai dengan angkuh. Aku melirik ke arah yeoja di hadapanku ini kaget dengan perkataan Hyo Ai. Aku sedikit menunduk.

“jinjjayo?” ujarnya. Aduh siapa namanya? Qian? Sulit sekali -___- Wei Ya, itu sajalah.

“ne, nan jeongmal..” ujar Hyo Ai sambil melipat tangannya di depan dada.

“ahh, begitu.. oh iya, bolehkah aku menumpang di sini setidaknya hingga aku dapat pekerjaan dan mencari apartement?” ujarnya. Sepertinya dia mengalihkan pembicaraan. dengan berat aku tersenyum sambil mengangguk.

“tinggalah selama kau mau..” ujarku sambil menuntunnya ke arah kamar kosong. Sebenarnya bukan kosong. Kamar kosong itu, kamarku tapi karna kami takut tidur sendiri jadilah tidu bersama di kamar Hyo Ai.

“SHENME?! (apa?!)” pekik Hyo Ai seperti tanda tak terima. Tapi kudiamkan saja.

“ini kamarmu.. nngg..” aku sedikit kikuk. Aku memanggilnya apa? Nama saja kah?

“mm, jika kau canggung panggil saja eonni..” ujarnya sambil tersenyum. Manis. Dia manis saat tersenyum.

“ah, ne eonni..” ujarku sedikit tersenyum.

“ah, gamsahamnida atas tumpangannya.. mungkin jika kau tidak ada, aku tidak di bolehkan menumpang oleh Ai.. hahhaa” ujarnya. Aku hanya tertawa canggung “oh iya, sudah berapa lama kau dan Luhan menjalin hubungan?” ujarnya sambil duduk di tepi kasur.

“baru beberapa bulan, eonni..” ujarku agak malu. Ia tersenyum sinis.

“di dalam hatinya.. masih ada bayanganku.. aku masih berada di hatinya.. mungkin kau hanya di jadikan.. eerr.. pelarian?” ujarnya.

“ye?” ujarku kaget. Dia menyindirku? Dia menjatuhkanku? Arg! Ini gila! Serumah dengan musuhku?!

“aku berkata kenyataan.. sudahlah.. kau keluar saja..” ujarnya. Dia mengusirku? Berani sekali. Dengan cepat aku keluar dari kamar nenek sihir. Cih! Entah kenapa aku menjadi tidak sedih lagi. Aku jadi membenci Luhan sekarang. Dasar nenek sihir!

“hihi~ kau melupakan kesedihanmu karna bertem dengan orang itu kan?” cibir Hyo Ai. Aku mendelik kejam kearahnya. “mwo?” ucanya sambil meminum susu.

“aku kalut sekarang.. eottokhe?” ujjarku sambil menunduk lemas. Iya, jika mengingat Wei Ya aku jadi sebal tapi jika mengingat kata-katanya. Aku ingin menangis.

“ais,, sudahlah.. cha, kita tidur?” ajaknya. Aku hanya mengangguk lemah.

Hye Byung P.O.V End

*0o0o0*

Luhan P.O.V

Sudah seminggu Qian tinggal di Korea, Qian mantanku saat aku SMA. Dia gadis yang baik, sopan, dan cantik. Aku tak tahu kenapa saat melihatnya sekarang, aku masih mempunyai perasaan padanya. Aku tak ingat apapun, bahkan dengan Hyo Ai, adikku sediri.

Hye Byung? Kemana dia? Bahkan seminggu ini bukan dia yangg memberiku kabar dan nasihat, tapi malah Qian. Astaga Luhan, mungkin saja dia marah. Tapi, Hye Byung gadis yang tidak tahu apa-apa bukan? Aarrgg!!

“Qian masih ada di hatimu, geutji?” ujar Kris. Hanya dia yang tahu masalahku, ah bukan hanya dia. Lay, Suhopun tahu. Baekhyun tahu, tapi ia mengacuhkanku.

“Mei! (tidak!)” ujarku tegas.

“kau bohong... melupakan seseorang memang tidak mudah.. aku tahu itu, Xi Luhan.. bayang-bayang Qian masih ada.. cepat hapus Qian dari hatimu itu..” ujar Kris. Aku hanya menunduk “jika tidak, Hye Byung sama saja hanya untuk pelarianmu saja..” Kris, kau memang duizhang yang baik.

“Kris, kau duizhang yang baik, pintar, bijak sana, dan jutek..” ujarku berbinar.

“juteknya tidak usah di ikutkan bisa tidak -___-“

“ah, hahahaa.maaf, lalu bagaimana?” ujarku bodoh.

“babbo.. jelaskan saja pada Hye Byung yang sesungguhnya..” ucapnya enteng. Aku hanya mengangguk dan pergi dari dorm yang sepi ini. Seluruh penghuni dorm saja pergi, masa aku tidak -__-.

Luhan P.O.V End~

*0o0o0*

“oppa, sebenarnya apa yang terjadi dengan pasangan Hye-Han itu? tch, baru saja merayakan ulang tahun yang romantis.. sudah bertengkar..” ujar Min Mi mencibir. Kini Min Mi, Ha Min, dan Hyo Ai dan juga seluruh member EXO kecuali Luhan dan Kris tengah berada di kafe milik EXO. Kafe itu kini tutup jadi dengan enak mereka bisa seleluasa tidak memakai penyamaran.

“aku juga tidak tahu.. kondisinya, di hati Luhan masih ada bayangan mantannya itu...” ujar Lay.

“jika masih ada, mengapa Luhan berpacaran dengan Hye Byung? Bukankah itu sama saja menjadikan Hye Byung pelarian semata?” ujar Ha Min. Min Mipun setuju dengan ucapan temannya itu.

“ataukah mungkin, mereka berpacaran karna Luhan di paksa oleh.. Hyo?” ujar Min Mi yang menurunkan nada suaranya

“hush! Tidak mungkin.. Luhan memang menyukai Hye Byung karna—“ ujar Xiumin menggantung.

“karena?”

“UNO!!”

“YAK!! arrgghh!! Aku berhenti main!”

Terdengar suara keributan dan semua pasti tahu siapa biang dari keributan itu. yah, BaekYeol couple, Se-Kai couple, dan Hyo Ai. Mereka bermain kartu UNO layaknya orang yang tidak pernah main UNO sama sekali.

“YAK! tidak boleh begitu!! Kau harus terima! Cepat ambil kartunya!” ujar Hyo Ai sambil menunjuk tumpukan kartu yang di balik dan bergambar pororo itu.

“salah sendiri tidak bilang UNO..” ujar Baekhyun sambil mengetuk kepala Kai dengan kartu. Dengan sangat tepaksa ia mengambil kartu, padahal tinggal satu kali maju Kai menang.

“ahahaha~ kkamjong mukamu jangan di lipat!” ujar Sehun sambil menunjuk muka masam yang di tunjukan oleh Kai.

Sementara yang lain hanya menghela nafas berat “kita semua pasti tau apa yang akan terjadi selanjutnya -___-“ ujar Chen dan di ikuti anggukan yang lain dengan pasrah.

“YAK!! OH SEHUN CADEL!! DIAM KAU!!!” teriak Kai dan saat itu juga Sehun kabur dan tejadi keributan antara Sehun dan Kai.

Kring! Terdengar bel tanda seorang masuk ke dalam kafe. Mereka menoleh ke arah pintu dan mendapati Kris masuk. Sehun dan Kai jadi takut dan berpura-pura jika mereka tidak bertengkar.

“kalian modus -__-“ cibir mereka semua dan membuat Kris bingung.

“nugu?”

“Se-Kai couple -_-“ ucap Suho. Kris hanya menggeleng-geleng dan duduk di samping Lay.

“suamiku, bagaimana dengan Luhan?” ujar Lay dengan gaya sok cantik(?).

“YAK!” teriak Min Mi tak terima Lay seperti itu. memang sih Lay ibu dari EXO M, tapi itu keterlaluan.

“Sepertinya, Hye Byung memang hanya di jadikan pelarian semata..” ujar Kris lancar. Hyo Ai segera menghampiri Kris dengan mata yang berair.

“ge, kau ingin menangisi putrimu, eo?” ujar Ha Min sambil menunjuk Kris dengan sendok. Kris tersentak dan melihat ke arah sampingnya.

“huuaaa!! Kris!! Weishenme!!!” jerit Hyo Ai sambil memukul pundak Kris. Kris berdiri sehingga Hyo Ai tidak bisa memukulnya lagi.

“dengarkan aku, Luhan.. ah ani, di hati Luhan masih ada Qian.. masih ada bayangan Qian.. jangan paksa egomu, Ai..” ujar Kris lekat. Hyo Ai hanya menunduk.

“Hyohyo.. benar kata Kris hyung.. jangan paksa egomu.. yakin pada dirimu sendiri, jika Luhan hyung memang jodoh untuk Hye Byung..” ucap Sehun sambil menepuk pundak Hyo Ai.

“mau eonni peluk?” ujar Ha Min sambil bangkit dari duduknya. Seketika itu Hyo Ai menangis di pelukan Ha Min.

“Hyo..” ujar Min Mi pelan. Tapi yang ada malah isakan. Kris menarik Hyo Ai pelan sehingga lepas dari pelukan Ha Min. “Hyo.. lihat kami..” ujar Min Mi. Hyo Ai memandang semua orang.

“dengar, jangan paksa egomu..” ucap Lay.

“yakin, jika sekarang Hye Byung dan Luhan putus.. siapa tahu nantinya mereka bisa bersama?” ujar Xiumin meyakinkan.

“jika kau memaksa egomu, kau akan membuat dua orang yang kau sayangi tersiksa batinnya..” ujar Suho sambil tersenyum.

“Hyo.. aku yakin kau dewasa..” ujar Min Mi sambil menepuk  pundak Hyo Ai. Hyo Ai mengangguk.

“jangan menjadi anak umur 16 tahun, eo?” ujar Ha Min.

“apa aku bisa mempercayaai ucapan kalian?”  ujar Hyo Ai.

“kau  bisa mempercayai kami.. dan aku..” ujar Kris sambil menatap lekat Hyo Ai. Hyo Ai melihat ke semua dan semua mengangguk.

*0o0o0*

Luhan P.O.V

Aku melangkah dengan pasi ke arah pintu apartementnya. Ku tekan passwordnya dan ketika berhasil aku segera masuk.

“Hye!” aku memanggil namanya dan, kini dua orang yeoja berdiri di hadapanku. Yang satu menatapku dengan pandangan lesu dan menyandang status sebagai orang terpenting setelah orang tua dan Hyo Ai. Sedangkan yang satu lagi memandangku dengan penuh senyum kegembiraan dan masih ada bayangan di hatiku.

“oppa!” ujar Qian girang. Aku diam, aku menatap Hye Byung penuh penyesalan. Dia menundukan kepalanya.

“aku akan keluar..” ujarnya lalu berjalan ke arahku. Bukan kearahku, tapi arah pintu. Belum sempat ia meraih knop pintu, aku menahan tangannya.

“kita butuh bicara..” ujarku pelan. Aku merasakan tangannya bergetar. Kumohon, jangan menangis..

“itu, ada Wei Ya eonni.. oppa bic—“

“tapi aku maunya denganmu!!” aku membentak Hye Byung. Ah, kejadian ini lagi. Aku pernah membentak Qian sama juga saat aku ingin bicara dengannya.

Tangan Hye Byung bergetar hebat. Dengan segera ku tarik dia keluar dari ruangan. Tak ku perdulikan teriakan Qian menyebut namaku. Maaf Qian, kau hanya bayangan yang bisa ku hapus dengan mudah..

Aku menarik Hye Byung hingga di taman yang berada di depan gedung apartement. Aku mendengar isak tangisnya. Maaf, maafkan aku..

“Hye..” ujarku pelan. Aku menaatap Hye Byung penuh penyesalan. Ia hanya menunduk. Oh, aku seperti penjahat sekarang..

“neo.. nappeun..” ujarnya di sela tangisnya. Suara yang ku rindukan kini tengah mengucapkan aku jahat.

“mianhae~”

“XI LUHAN!! KAU JAHAT!! KAU JAHAT!!” isaknya sambil memukulku. Untunglah di taman ini tidak ada siapapun selain aku dan dia. Aku jatuh di tanah, berlutut di hadapannya. Dia berhenti menangis.

“pukulah aku, pukul aku.. aku salah, aku jahat.. bunuh aku Hye..” ujarku. Ku lihat dia jatuh di tanah dan berlutut sepertiku lalu, dia memelukku,

“kau jahat..” ujarnya.

“maafkan aku, sungguh.. maafkan aku.. aku tak bisa melawan ke hendak ibuku, Hye.. aku kalut..” ujarku. Aku merasa bahwa tangannya membelai kepalaku “aku tidak tahu harus bagaimana.. tapi  kumohon maafkan aku..” kini aku yang menangis. Dia seperti mengangguk.

“arraseo.. aku juga tahu, masih ada bayangan Wei Ya di hatimu, benar?” ujarnya lembut. Aku hanya mengangguk.

“aku bisa menunggu itu.. sampai, kau benar-benar menghapusnya..” ujarnya yah memang sedikit di paksakan “tapi, aku tak mau jadi.. pelarianmu..” ujarnya lirih.

“tidak, aku tidak akan menjadikanmu pelarian Hye~”

“yaksok?” ujarnya sambil melepaskan pelukannya. Ia berdiri dan menyodorkan jari kelingkingnya. Aku ikut bangun dan melingkarkan jari kelingkingku.

“yaksok!”

Aku berjanji, Hye. Aku akan selalu bersamamu, menjagamu, dan membuatku menjadi milikmu dan begitu juga sebaliknya. Kau berharga bagiku, Hye..

--- THE END ---

Akkkkk~ eottokkhe?! Hahahaa~ bingung aku endingnya kayak gimana XD iya sudah alakadarnya :D okee, nantikan sequel lainnya. Dan satu lagi!! Wei Qian Ya adalah ex-yeojachingu, Luhan asli jadi itu bukan OC *denger-dengersih gitu*! Okee pai pai! xD

C-L >< *bow

Tidak ada komentar:

Posting Komentar