Author: Hyo Bin / Hyo Ai (@SarDhiA)| Title:
She’s Back| Cast: Byun Hye Byung, Xi Luhan (EXO), Wei Qian Ya, Ai-Ris Couple|
Cameo: Byun Baekhyun (EXO), Min-Lay couple, Su-Min Couple| Genre: Romence, Hurt,
Comedy| Rating: G-T| Length: Oneshoot
TATA TERTIB: R-C-L and Don’t Be SilDers please..
Disclamer:
FANFIC INI DATANG DARI OTAKKU SENDIRI! JANGAN PLAGIAT!
WARNING!!
TYPO ANYWHERE!!!
*0o0o0*
Seorang yeoja berjalan tanpa arah di
tengah keramaian sekolah. Ia tak peduli dengan senggolan-senggolan yang menerpa
tubuhnya yang limbung. Tatapan matanya yang menunduk dan kosong. Dia mendesah
panjang. “She’s Back..” gumamnya. Dia tersenyum getir.
Tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya dan
membuat ia mengadahkan kepalanya dan mendapatkan temannya –Hyo Ai- yang sedang
memakan permen. Ia kembali menunduk dan berniat untuk jalan. Ia berhenti sampai
ada suara yang membuatnya terhenti.
“kau ada masalah? Kenapa tidak cerita?”
suara itu yang tak lain dan tak bukan, suara temannya. ‘dia kembali, Hyo.. dia kembali!’ batinnya, ingin sekali ia berteriak
kepada temannya seperti itu. “kau tahu? Aku merasa egois padamu.. aku selalu
menceritakan keluh kesahku padamu, tapi kau tak pernah cerita keluh kesahmu..
sekarang ceritalah..” ujar Hyo Ai yang sudah mendekat kembali.
“Hyo.. apa, gegemu baik-baik saja?”
ujarnya lirih. Sontak membuat temannya, Hyo Ai mengerutkan keningnya tak
mengerti. “apa.. dia sakit? Atau.. bahagia?” ujarnya dan membuat temannya itu
bingung.
“hmm, dia sibuk sama seperti pangeran
jelek ku.. mungkin bahagia, entahlah.. apa kau ingin ke dorm EXO?” ujar Hyo Ai.
Dengan cepat ia hanya menggeleng. “Hye.. gegeku bisa di percaya..” ujar Hyo Ai.
‘benarkah bisa?’ batinnya.
Bel berbunyi nyaring, tanda murid-murid
harus masuk dan memulai pelajaran. Mereka berdua berjalan beriringan dalam kondisi
hening.
Mereka berdua memasuki kelasnya dan
duduk bersama. Entah kenapa teman sebelah Hyo Ai ini tatapannya kosong. Kenapa
juga temannya ini menanyakan Luhan yang jelas-jelas adalah pacarnya? Berbagai
pertanyaan hingga di kepalanya.
“nona Xi Hyo Ai, jika ingin melamun
silahkan keluar dari kelas ini!” ujar guru yang sedang mengajar. Dan otomatis
Hyo Ai langsung sadar dari lamunannya.
“ah eo? Jwongseonghamnida seonsaengnim..”
ujarnya malu karna seluruh kelas melihatnya. Gurunya hanya menggeleng-geleng
melihat tingkah lakunya.
*0o0o0*
Bel akhirnyapun tiba, semua murid
membereskan barang-barangnya dan bergegas untuk ke kelas pelajaran tambahan.
Yah itulah pelajaran Korea pulang larut untuk menambah ilmu.
“Byun Hye Byung.. malhebwa..” desis Hyo
Ai. Hye Byung hanya tersenyum.
“kau akan tahu nanti..” ucapnya membuat
Hyo Ai bingung “ah iya, aku sedang tidak enak badan, tolong izinkan aku ya..
bye..” ujarnya dan meninggalkan Hyo Ai.
“sekarang aku sendiri? Aiishh?!”
gumamnya sambil mengacak rambutnya frustasi.
Hye Byung P.O.V
Flashback~
Aku
berjalan menyusuri lorong-lorong. Hingga akhirnya aku berhenti di depan pintu
dorm EXO, terdengar banyak suara yang menyemangati dan termasuk suara
perempuan, perempuan yang aku tak tahu itu siapa. Itu bukan Hyo Ai, karna aku
tahu Hyo Ai merasa tertekan tentang gempa di Sichuan dan mengurung diri di
kamar, sedangkan Ha Min eonni dan Min Mi eonni ada jadwal kuliah dan akan
menyusul. Jadi itu suara siapa?
“gege,
sudah jangan di ambil pusing..” ujarnya, dia berbicara dalam bahasa china? Dia
siapa? Aku masih mematung di depan dorm dan belum sama sekali masuk. Aku
takut.. sangat takut.
Aku
mencoba membuang pikiran negatif jauh-jauh, siapa tahu itu yeojachingu baru
dari member EXO yang lain? Aku memencet beberapa digit password dorm EXO. Dan
ketika aku membuka pintu dorm.. DEG! Who is she?
Semua
member melihat ke arahku dengan wajah –GAWAT!-, tentu saja kecuali Luhan dan
yeoja yang sekarang mereka sedang berpelukan. Aku hanya tersenyum canggung. Dan
kemudian “aku ada pr yang belum ku kerjakan.. permisi..” ujarku dan buru-buru
keluar. Air mata ku mengalir deras. Luhan.. siapa yang kau peluk tadi?
Flashback End~
Tiin!!!!!
Aku segera tersadar dari lamunanku
ketika bunyi klakson mobil tepat berada di depanku. Aku hanya menunduk, hingga
akhirnya sebuah tangan menggenggam tanganku erat dan terpaksa aku mengadahkan
kepalaku. Manager EXO?
“kau hampir mati tadi..” ujarnya. Aku hanya
menunduk.
“mianhae..” desisku.
“ikut aku.. aku akan mengantarkanmu pada
oppamu..” ujarnya dan menarik tanganku untuk masuk kedalam mobilnya. Tangisku
pecah.. tidak, aku tidak mau ke dorm EXO. “neo waeyo?” ujarnya panik ketika
melihatku menangis dalam diam. Aku hanya menggeleng.
“aku beruntung tidak mati.. mm, manager
oppa apa ada EXO M di dorm?” ujar ku hati-hati. Aku berharap jawabannya tidak.
“ne, ada..” hancur harapanku. Aku hanya
tersenyum kikuk.
“antarkan aku ke apartementku saja..”
ujarku lesu. Sepertinya dia tahu kondisiku tanpa banyak tanya ia melajukan
mobilnya.
Ddrrtt.. ponselku bergetar.
From: Baekki oppa
Kau melihatnya? Anggap saja angin lalu..
kenapa kau marah pada Luhan aku kena imbasnya? -______-
Aku tersenyum miris dan dengan cepat ku
balas..
To: Baekki oppa
Karna kau temannya :p
Lama tak di balas. Tak lama kemudian
mobil berhenti dan ku dapati ini gedung apartementku. Aku segera turun dan
mengucapkan terimakasih.
“gamsahamnida~” ucapku sambil
membungkuk. Dia hanya mengangguk dan melesat pergi. Aku membuang nafas gusar
dan masuk dengan linglung. Ini masih jam delapan malam, itu artinya aku akan
sendirian selama empat jam kedepan?
Sambil berjalan menuju apartement aku
sengaja membuka twitter, melihat info-info terbaru dari seluruh artis di korea
selatan ini. Sampai akhirnya aku terhenti karna melihat info yang benar-benar
membuatku ingin tahu.
@allkpop member boyband EXO M naungan SM
entertainment terlihat.. http/0o0uedt/jdh
Ku klik linknya dan.. jreng jreng.. foto
Luhan dan.. seorang yeoja? Yeoja yang kemarin memeluk Luhan? Sebenarnya siapa
yeoja itu? apa hubungannya dengan Luhan?
aku
pernah memaksa gege dan yeojachingunya dulu untuk putus karna gege akan masuk
trainee.. aku memutuskan mereka, ah bukan, aku hanya memaksa gege untuk
memutuskannya.. dan gegepun terbang ke Korea.. aku juga tidak suka sikap
yeojachingunya yang manja
tiba-tiba kata-kata Hyo Ai terngiang di
kepalaku..
aku
tidak tahu bagaimana keadaan yeojachingunya ketika mendengar gege
memutuskannya, yang ku tahu walaupun mereka sudah usai mereka tetap tidak
kehilangan kontak dan memberi dukungan satu sama lain..
mungkinkah ini mantan Luhan oppa?
Mungkinkah dia kembali?
Jangan
khawatir, dia tidak mungkin kembali.. tapi.. aku tidak yakin seratus persen..
Kata-kata Hyo Ai mengiang indah di
otakku. Aku menangis.. mungkinkah aku harus berpisah? Begitukah?
Baby don’t cry.. tonight.. suara Luhan
mengalun indah. Yah ponselku berbunyi, ku lihat namanya ‘Hyo Ai’
“yeobo—“
‘aku
mengerti sekarang.. kau tidak mau cerita? Tunggu aku hingga pulang oke? Kau
harus menceritakannya bagaimana kau bisa mengetahuinya duluan dari pada aku..’
Tut.. tut.. tut.. sudah ku duga, cepat
atau lambat Hyo Ai akan mengetahuinya. Aku berjalan cepat, ah bukan.. aku
berlari cepat menuju apartementku.
Sampai.. nafasku tersengal-sengal. Aku
tak kuasa memencet password apartement. Tangan, kakiku, badanku bergetar. Air
mataku lolos. Oh tuhan!
Mantan pacar..
Tulisan itu tersave di memory otak ku.
Apa ini takdir jika aku hanya sementara dengannya? Apakah itu sudah rencanamu,
Tuhan? jika iya, aku tak akan menyalahkanmu..
Tit.. tit.. tit.. klik!
Aku masuk ke dalam apartement. Langsung
aku berlari ke kamar dan menutup foto-fotoku bersama Luhan, maupun foto-foto
kecil Hyo Ai dengan Luhan, poster-poster EXO pun ku lepas. Aku tak mau
melihatnya. Terlalu sesak.
Hye Byung P.O.V End~
*0o0o0*
Author P.O.V
“ah, seonsaengnim~ Hye Byung
membutuhkanku.. dia tipes, jeongmal!” rengek Hyo Ai pada guru yang sedang
mengajar pelajaran tambahan. Guru itu tampak ragu, yah Hyo Ai dan Hye Byung
biasanya hanya beralasan.
“aku tidak percaya padamu, nona Xi..”
ujar guru itu dan membuat Hyo Ai mengacak rambutnya frustasi.
“aahh jinjja! Bagaimana nanti jika He
Byung mati di apartement karna aku tak menjaganya saat ia sakit..” ujar Hyo Ai
yang sedikit mendramatisir. Seluruh murid yang tadinya tidak tertarik dengan
percakapan itu, mulai tertarik. Sesekali ia melirik gurunya.
“ahh, arraseo! Pulanglah.. rawat dia
baik-baik..” ujar guru itu pasrah. Ia tak akan menang melawan salah satu setan
di sekolah ini. Hyo Ai tersenyum bangga.
“jinjjayo? Jinjjayo? Seonsaengnim?!”
pekiknya senang dan membuat gurunya itu mengerutkan dahi “ah.. ehem..
gamsahamnida Park seonsaengnim..” ujarnya. Lalu dengan cepat menyambar tasnya
dan keluar begitu saja.
“wuhu! Yo man! Akhirnya keluar!”
pekiknya senang. Ia melirik jam tangannya jam setegah sembilan. Ia harus ke
dorm EXO sekarang. “ais, benar-benar.. kenap yeoja manja tu kembali -___- aku
harus menyiapkan semprotan pengusir yeoja manja.. huuftt” ujar kesal sambil
meniup poninya “Hyo! Fighting! Demi gegemu dan demi sahabatmu.. yang agak
menyebalkan -__- tapi FIGHTING!” ujarnya sambil mengepalkan tangannya ke udara.
“aku rasa dia sudah gila..” bisik
murid-murid yang keluar dari kelas pelajaran mereka dengan berbagai alasan
(don’t tiru -_-).
“mwo? Mwo?” ujar Hyo Ai sewot.
Murid-murid itu hanya mencibir tak tentu. “hah dari pada bertengkar aku
langsung pergi saja.. kekuatan Kai!” ia menjentikan jarinya seperti Kai yang
ada di video MAMA dan menutup matanya. Kemudian ia membuka matanya lagi “itu
hanya khayalan, babbo! -__-“ ia membuang nafas berat kemudian berjalan lesu.
Ia menunggu bis. Ia menendang-nendang
angin dengan bosan. Padahal ia baru menunggu lima menit. Ia menggerutu tidak
jelas sehingga orang-orang yang melewatinya berfikir ia sedang mabuk.
“tch, aku tidak mabuk tau!” ujarnya
jengkel. Tak lama kemudian bis berhenti di halte, tepatnya di depannya. Dengan
segera ia masuk ke dalam bis dan mencari tempat duduk di pojok.
Tepat setelah ia duduk, ponselnya
bergetar karna ia mengsilent ponselnya. Dengan segera ia ronggoh ponselnya yang
berada di tasnya, ia melihat namenya ‘Mama’. Ia bingung, karna tumben ibunya
menelfon.
“Ni Hao, Ma?” ujarnya
‘apa
kau sudah bertemu dengannya?’ ujar ibunya dengan aksen chinanya yang
sangat kental. Ia bingung.
“shui, ma? (siapa, bu?)” ujarnya. Ia
sedikit memelankan suaranya agar tidak mengganggu ketenangan penumpang lainnya.
‘huufftt..’
terdengar helaan nafas dari ibunya ‘Wei
Qian Ya.. Qian.. kau lupa?’
“MWOYA?!” ujar berteriak. Membuat
penumpang yang lain menoleh ke arahnya. Ia segera menunduk-nunduk meminta maaf
“Ma~ mengapa mama bisa tahu?” ujarnya sedikit berbisik.
‘ais,
kau ini.. berani berteriak pada mama? Mama yang menyuruh Qian ke sana.. mama
khawatir pada gegemu, Ai..’ ujar ibunya. Ia memijat pelipisnya.
“Ma, weishenme? (Bu, kenapa?) ada aku di
sini.. mama tak perlu khawatir.. dan—“ ucapnya menggantung. Ia jadi bingung,
apakah Luhan dan Qian belum bilang kalau mereka sudah putus?
‘he?
(dan?).. sudahlah, mama menyuruhnya untuk tinggal bersamamu.. dua hari kemarin
ia tinggal di apartement apa nama grup gegemu? Yang ada planet-planetnya?’
“EXO, ma.. EXO.. -__-“
‘nah
iya itu.. sekarang jemput Qian di apartement gegemu itu.. bawa dia bersamamu..
ah, kau bolos?’ ucap
ibunya penuh selidik. Ia jadi kelabakan.
“bu, Ma.. bu.. (tidak, bu.. tidak..) aku
sudah selesai..” ujarnya penuh keyakinan. Walaupun berdusta.
‘baiklah..
jemput Qian, Ai.. Love You, Ai..’
“love you too, ma..”
Tutut.. sambunganpun di putus. Ia
mengacak rambutnya sehingga beberapa rambut menjadi ke depan dia tertunduk. “bagaimana
ini? Kalau Qian tinggal bersama ku, berarti ia juga tinggal bersama Hye..?!”
gumamnya. Berbagai pertanyaan hinggap di kepalanya.
Bis berhenti, ia segera bangkit dan
keluar dari bis itu. ia melirik jam yang melingkar di tangannya, jam sembilan.
Ia berjalan cepat menuju dorm EXO. Sampai ia terhenti ketika melihat banyak
namja yang keluar dari mobil, termasuk seorang.. yeoja?
“eo? YAK!! HyoHyo!!” teriak Sehun. Hyo
Ai langsung menepuk keningnya. Sehun menghampiri Hyo Ai dan langsung menarik
tangannya.
“Ni Hao, Ai..” ujar yeoja itu sambil
tersenyum manis. Hyo Ai hanya mendengus.
“Ni Hao..” ujar Hyo Ai dengan atmosfer
dingin. Sehun menyentil dahi Hyo Ai dengan keras sehingga Hyo Ai menjerit
tertahan “NEO!! Beraninya!!” ujar Hyo Ai sambil mengusap keningnya sedangkan
tangannya menunjuk-nunjuk Sehun.
“kau tidak boleh seperti itu pada Qian
noona, kau ini bagaimana.. ck, ck..” ujar Sehun sambil mengetuk-ngetuk kepala
Hyo Ai. Baru saja Hyo Ai ingin membalas, tetapi tangannya di genggam oleh
seseorang.
“Ai..” ujar seseorang dengan suara berat
khasnya, Kris. Hyo Ai hanya menghembuskan nafasnya kesal. “kajja kita masuk,
sebelum paparazzi berkeliaran..” ujarnya dan merekapun masuk.
*0o0o0*
Atmosfer kecanggungan menguasi member
EXO dan Wei Qian Ya, sedangkan atmosfer api berkibaran di daerah Hyo Ai yang
kini menatap member EXO dan tentu saja Wei Qian Ya. Mereka semua heran
bagaimana anak kelas akhir yang duduk di sekolah menengah atas ini begitu
menyeramkan. Sedangkan Luhan hanya menatap Hyo Ai dengan tatapan datar.
“aku minta maaf..” ujar Luhan membuka
suara. Semua orang menatap Luhan dengan tatapan –apa yang kau katakan?!-
“aku tidak butuh, maaf mu tuan Xi Lu Han
yang terhormat..” ujar Hyo Ai dan menekankan kata terakhir.
“nngg.. akan ku buatkan minuman untukmu
Ai..” ujar Qian Ya dengan aksen Korea yang bagus, semua mata melihat Qian Ya
dengan kagum kecuali, Hyo Ai dan Luhan. Kalau boleh jujur memang Hyo Ai butuh
air minum, jadi Hyo Ai hanya diam tak bergeming.
Xiumin menatap Qian Ya dengan isyarat
untuk Qian Ya membuat minuman dan pergi ke dapur. Setelah Qian Ya pergi, Hyo Ai
mengacak rambutnya frustasi. Lalu mendelik tajam ke arah Luhan.
“ni! (kau!) ahh, na mollaseo!! Apa yang
kau pikirkan eo? Ingin menjadi playboy? Atau langsung menjadi casanova?!” ujar
Hyo Ai menyindir Luhan.
“jaga bicaramu!” ujar Luhan, karna tak
terima di bilang seperti itu. Tepat setelah itu ponsel Hyo Ai bergetar. Ada
yang menelfon segera ia angkat tanpa melihat namanya.
“yeob—“
‘Hyo..
neomu.. neomu apha.. eottokhe? Hiks..’ terdengar suara sahabat seperjuangannya
–Hye Byung- menangis. Ia memijat pelipisnya.
“Hye.. aku akan pulang..” ujar Hyo Ai.
Ia langsung mematikan sambungannya dan manruhnya kembali di kantung rok
sekolahnya. Dan menatap Luhan.
“nae chingu.. apha!” teriak Hyo Ai.
Membuat darah Luhan mendesir. Ia tahu siapa yang di maksud adiknya ini, Hye Byung.
Ddrrtt.. ponselnya bergetar lagi. Dengan
malas ia meronggoh ponselnya dan melihat bahwa ada pesan.
From: Mama
Jangan kau lakukan hal buruk, Ai! Bawa
Qian ke apartementmu!
Dia mengerang frustasi. Kris mendekati
Hyo Ai, dan menggiringnya ke pelukannya. Hyo Ai menangis sejadi-jadinya. Luhan
yang menatap itupun ingin sekali pergi dan memeluk Hye Byung yang sedang sakit.
Tapi, ia tidak mungkin melanggar pesan ibunya dan ia telah menyetujuinya karna
waktu itu ia sedang kalut.
Flashback~
“hooaa..
seru yah, hyung.. Lulu gege dan Hye Byung romantis..” ujar Sehun yang
bersemangat bercerita. Yang lain hanya mengangguk senang, kecuali Kris dan
Luhan.
“Lu..
ini bukan salahmu..” ujar Kris. Yang lainpun jadi ikut terbawa suasana duizhang
dan Luhan hyung mereka yang imut. Mereka melihat ke arah ponsel yang di pegang
Kris dan Luhan. Dengan segera mereka membuka dan mendapat info. Bahwa gempa di
Sichuan akibat Luhan, dan Luhan tidak sedih sama sekali.
“Lulu
gege..” ujar member kompak.pada saat perasaan Luhan sedang kalut. Luhan di
telfon ibunya.
“Ni
Hao, Ma?”
‘Luhan,
kau tidak apa-apa nak? Mama,menyuruh Qian merawatmu dan pindah ke Korea.. kau
setuju kan nak? Kau juga harus menjaga Qian.. bagaimana nak?’
“ya,
Ma.. aku setuju..”
‘anak
baik.. aku tahu kau selalu menurut... dia sudah sampai di incheon, dia akan
menjadi penyemangatmu.. jangan dengarkan mereka yang menyalahkan gempa ini,
sayang..”
“ya,
Ma..”
‘baiklah,
Mama tutup..’
Flashback End~
Luhan anak yang selalu menurut dan tidak
berani pada ibunya, tidak seperti adiknya yang berani menentang ibunya.
“ini, minumannya..” ujar Qian Ya ramah.
Hyo Ai berhenti menangis. Lalu menghapus air matanya dan berjalan mendekat ke
arah Qian Ya. Memberdeul yang lain sudah mengambil ancang-ancang jika Hyo Ai
akan melakukan yang tidak-tidak.
“akan ku carikan mu apartement ge, asal
kau tidak mengadu pada Mamaku..” ujar Hyo Ai purau. “bereskan barang-barangmu..”
ujar Hyo Ai dan pergi meninggalkan dorm EXO.
*0o0o0*
“aku tidak akan takut lagi padamu, Ai..”
ujar Qian Ya membuka pembicaraan. Hyo Ai hanya tertawa sinis “aku bukan Wei
Qian Ya yang dulu.. aku berbeda.. aku sekarang tidak bodoh.. aku sekarang bisa
melawanmu.. aku sekarang tahu, bahwa aku dan Luhan berjodoh..” ujarnya enteng.
“neo michyeoseo? Selama aku masih hidup
jangan berbicara terlalu tinggi gegeku yang cantik..” ujar Hyo Ai sambil
menepuk-nepuk puncak kepala Qian Ya.
“kau seharusnya menghormatiku! Aku dan
Lulu gege sama umurnya..” ujarnya sambil menepis tangan Hyo Ai.
“eyyhh~ mengerikan..” ujar Hyo Ai sambil
bergaya seolah-olah ia takut.
Tit.. tit.. tit.. klik!
“Hye-ya..” ujar Hyo Ai sambil melepas
sepatunya dan berlari kecil. Sedangkan Qian Ya memerhatikan apartement yang cukup
luas ini dan bercat putih. Ia mengelilingi apartement sambil bergumam. Ia
melihat ke tempat sampah yang penuh dengan poster, sampai tempat sampah itu
tidak muat. Di ambilnya poster yang berada di lantai.
“EXO?” kemudian di taruh kembali dan di
ambilnya poster berukuran sedang “Luhan??” ujarnya.
*0o0o0*
Hye Byung P.O.V
“Hye~ are you okey?” ujar Hyo Ai sangat
hati-hati. Aku hanya mengangguk. Oke sekarang sebut saja aku pembohong, boleh
kok karna aku memang membohongi diriku dan temanku sendiri. Aku tak mau
kelihatan seperti orang lemah. “kojitmal..” ucapnya. Aku hanya mengangguk untuk
meyakinkan.
“Ai? Ni nar? (kau dimana?)” terdengar
seperti seorang yeoja. Suara khas china ini pernah ku dengar. Tapi.. dimana?
Aku menoleh ke arah Hyo Ai yang mengacak
rambutnya seperti orang gila. Kenapa dia jadi ikut stres? Dia melihatku dengan
mata yang tersirat penuh maaf.
“mianhae~ aku membawanya..” ujarnya
sambil menunduk. Aku bingung. Dengan segera aku ke luar kamar. Dan.. yeoja ini?
“ah.. pasti kau temannya Ai bukan? Ah
maksudku Hyo Ai.. annyeonghaseo, choneun Wei Qian Ya imnida, panggil saja
Qian.. jika sulit panggil saja Wei Ya..” ucapnya dengan bahasa Korea yang
sangat fasih. Dia cantik, imut, sepertinya pintar, bahasanya santun, pantas
saja Luhan berpacaran dengannya “ah iya, bolehkah aku tahu siapa—“
“dia.. Hye Byung, temanku sekaligus
calon kakak iparku alias yeojachingu gege..” ujar Hyo Ai dengan angkuh. Aku
melirik ke arah yeoja di hadapanku ini kaget dengan perkataan Hyo Ai. Aku
sedikit menunduk.
“jinjjayo?” ujarnya. Aduh siapa namanya?
Qian? Sulit sekali -___- Wei Ya, itu sajalah.
“ne, nan jeongmal..” ujar Hyo Ai sambil
melipat tangannya di depan dada.
“ahh, begitu.. oh iya, bolehkah aku
menumpang di sini setidaknya hingga aku dapat pekerjaan dan mencari
apartement?” ujarnya. Sepertinya dia mengalihkan pembicaraan. dengan berat aku
tersenyum sambil mengangguk.
“tinggalah selama kau mau..” ujarku
sambil menuntunnya ke arah kamar kosong. Sebenarnya bukan kosong. Kamar kosong
itu, kamarku tapi karna kami takut tidur sendiri jadilah tidu bersama di kamar
Hyo Ai.
“SHENME?! (apa?!)” pekik Hyo Ai seperti
tanda tak terima. Tapi kudiamkan saja.
“ini kamarmu.. nngg..” aku sedikit
kikuk. Aku memanggilnya apa? Nama saja kah?
“mm, jika kau canggung panggil saja
eonni..” ujarnya sambil tersenyum. Manis. Dia manis saat tersenyum.
“ah, ne eonni..” ujarku sedikit
tersenyum.
“ah, gamsahamnida atas tumpangannya..
mungkin jika kau tidak ada, aku tidak di bolehkan menumpang oleh Ai.. hahhaa”
ujarnya. Aku hanya tertawa canggung “oh iya, sudah berapa lama kau dan Luhan
menjalin hubungan?” ujarnya sambil duduk di tepi kasur.
“baru beberapa bulan, eonni..” ujarku
agak malu. Ia tersenyum sinis.
“di dalam hatinya.. masih ada
bayanganku.. aku masih berada di hatinya.. mungkin kau hanya di jadikan..
eerr.. pelarian?” ujarnya.
“ye?” ujarku kaget. Dia menyindirku? Dia
menjatuhkanku? Arg! Ini gila! Serumah dengan musuhku?!
“aku berkata kenyataan.. sudahlah.. kau
keluar saja..” ujarnya. Dia mengusirku? Berani sekali. Dengan cepat aku keluar
dari kamar nenek sihir. Cih! Entah kenapa aku menjadi tidak sedih lagi. Aku
jadi membenci Luhan sekarang. Dasar nenek sihir!
“hihi~ kau melupakan kesedihanmu karna
bertem dengan orang itu kan?” cibir Hyo Ai. Aku mendelik kejam kearahnya.
“mwo?” ucanya sambil meminum susu.
“aku kalut sekarang.. eottokhe?” ujjarku
sambil menunduk lemas. Iya, jika mengingat Wei Ya aku jadi sebal tapi jika
mengingat kata-katanya. Aku ingin menangis.
“ais,, sudahlah.. cha, kita tidur?”
ajaknya. Aku hanya mengangguk lemah.
Hye Byung P.O.V End
*0o0o0*
Luhan P.O.V
Sudah seminggu Qian tinggal di Korea,
Qian mantanku saat aku SMA. Dia gadis yang baik, sopan, dan cantik. Aku tak
tahu kenapa saat melihatnya sekarang, aku masih mempunyai perasaan padanya. Aku
tak ingat apapun, bahkan dengan Hyo Ai, adikku sediri.
Hye Byung? Kemana dia? Bahkan seminggu
ini bukan dia yangg memberiku kabar dan nasihat, tapi malah Qian. Astaga Luhan,
mungkin saja dia marah. Tapi, Hye Byung gadis yang tidak tahu apa-apa bukan?
Aarrgg!!
“Qian masih ada di hatimu, geutji?” ujar
Kris. Hanya dia yang tahu masalahku, ah bukan hanya dia. Lay, Suhopun tahu.
Baekhyun tahu, tapi ia mengacuhkanku.
“Mei! (tidak!)” ujarku tegas.
“kau bohong... melupakan seseorang
memang tidak mudah.. aku tahu itu, Xi Luhan.. bayang-bayang Qian masih ada..
cepat hapus Qian dari hatimu itu..” ujar Kris. Aku hanya menunduk “jika tidak,
Hye Byung sama saja hanya untuk pelarianmu saja..” Kris, kau memang duizhang yang
baik.
“Kris, kau duizhang yang baik, pintar,
bijak sana, dan jutek..” ujarku berbinar.
“juteknya tidak usah di ikutkan bisa
tidak -___-“
“ah, hahahaa.maaf, lalu bagaimana?”
ujarku bodoh.
“babbo.. jelaskan saja pada Hye Byung
yang sesungguhnya..” ucapnya enteng. Aku hanya mengangguk dan pergi dari dorm
yang sepi ini. Seluruh penghuni dorm saja pergi, masa aku tidak -__-.
Luhan P.O.V End~
*0o0o0*
“oppa, sebenarnya apa yang terjadi
dengan pasangan Hye-Han itu? tch, baru saja merayakan ulang tahun yang
romantis.. sudah bertengkar..” ujar Min Mi mencibir. Kini Min Mi, Ha Min, dan
Hyo Ai dan juga seluruh member EXO kecuali Luhan dan Kris tengah berada di kafe
milik EXO. Kafe itu kini tutup jadi dengan enak mereka bisa seleluasa tidak
memakai penyamaran.
“aku juga tidak tahu.. kondisinya, di
hati Luhan masih ada bayangan mantannya itu...” ujar Lay.
“jika masih ada, mengapa Luhan
berpacaran dengan Hye Byung? Bukankah itu sama saja menjadikan Hye Byung
pelarian semata?” ujar Ha Min. Min Mipun setuju dengan ucapan temannya itu.
“ataukah mungkin, mereka berpacaran
karna Luhan di paksa oleh.. Hyo?” ujar Min Mi yang menurunkan nada suaranya
“hush! Tidak mungkin.. Luhan memang
menyukai Hye Byung karna—“ ujar Xiumin menggantung.
“karena?”
“UNO!!”
“YAK!! arrgghh!! Aku berhenti main!”
Terdengar suara keributan dan semua
pasti tahu siapa biang dari keributan itu. yah, BaekYeol couple, Se-Kai couple,
dan Hyo Ai. Mereka bermain kartu UNO layaknya orang yang tidak pernah main UNO
sama sekali.
“YAK! tidak boleh begitu!! Kau harus
terima! Cepat ambil kartunya!” ujar Hyo Ai sambil menunjuk tumpukan kartu yang
di balik dan bergambar pororo itu.
“salah sendiri tidak bilang UNO..” ujar
Baekhyun sambil mengetuk kepala Kai dengan kartu. Dengan sangat tepaksa ia
mengambil kartu, padahal tinggal satu kali maju Kai menang.
“ahahaha~ kkamjong mukamu jangan di
lipat!” ujar Sehun sambil menunjuk muka masam yang di tunjukan oleh Kai.
Sementara yang lain hanya menghela nafas
berat “kita semua pasti tau apa yang akan terjadi selanjutnya -___-“ ujar Chen
dan di ikuti anggukan yang lain dengan pasrah.
“YAK!! OH SEHUN CADEL!! DIAM KAU!!!”
teriak Kai dan saat itu juga Sehun kabur dan tejadi keributan antara Sehun dan
Kai.
Kring! Terdengar bel tanda seorang masuk
ke dalam kafe. Mereka menoleh ke arah pintu dan mendapati Kris masuk. Sehun dan
Kai jadi takut dan berpura-pura jika mereka tidak bertengkar.
“kalian modus -__-“ cibir mereka semua
dan membuat Kris bingung.
“nugu?”
“Se-Kai couple -_-“ ucap Suho. Kris
hanya menggeleng-geleng dan duduk di samping Lay.
“suamiku, bagaimana dengan Luhan?” ujar
Lay dengan gaya sok cantik(?).
“YAK!” teriak Min Mi tak terima Lay
seperti itu. memang sih Lay ibu dari EXO M, tapi itu keterlaluan.
“Sepertinya, Hye Byung memang hanya di
jadikan pelarian semata..” ujar Kris lancar. Hyo Ai segera menghampiri Kris
dengan mata yang berair.
“ge, kau ingin menangisi putrimu, eo?”
ujar Ha Min sambil menunjuk Kris dengan sendok. Kris tersentak dan melihat ke
arah sampingnya.
“huuaaa!! Kris!! Weishenme!!!” jerit Hyo
Ai sambil memukul pundak Kris. Kris berdiri sehingga Hyo Ai tidak bisa
memukulnya lagi.
“dengarkan aku, Luhan.. ah ani, di hati
Luhan masih ada Qian.. masih ada bayangan Qian.. jangan paksa egomu, Ai..” ujar
Kris lekat. Hyo Ai hanya menunduk.
“Hyohyo.. benar kata Kris hyung.. jangan
paksa egomu.. yakin pada dirimu sendiri, jika Luhan hyung memang jodoh untuk
Hye Byung..” ucap Sehun sambil menepuk pundak Hyo Ai.
“mau eonni peluk?” ujar Ha Min sambil
bangkit dari duduknya. Seketika itu Hyo Ai menangis di pelukan Ha Min.
“Hyo..” ujar Min Mi pelan. Tapi yang ada
malah isakan. Kris menarik Hyo Ai pelan sehingga lepas dari pelukan Ha Min.
“Hyo.. lihat kami..” ujar Min Mi. Hyo Ai memandang semua orang.
“dengar, jangan paksa egomu..” ucap Lay.
“yakin, jika sekarang Hye Byung dan
Luhan putus.. siapa tahu nantinya mereka bisa bersama?” ujar Xiumin meyakinkan.
“jika kau memaksa egomu, kau akan
membuat dua orang yang kau sayangi tersiksa batinnya..” ujar Suho sambil
tersenyum.
“Hyo.. aku yakin kau dewasa..” ujar Min
Mi sambil menepuk pundak Hyo Ai. Hyo Ai
mengangguk.
“jangan menjadi anak umur 16 tahun, eo?”
ujar Ha Min.
“apa aku bisa mempercayaai ucapan
kalian?” ujar Hyo Ai.
“kau
bisa mempercayai kami.. dan aku..” ujar Kris sambil menatap lekat Hyo
Ai. Hyo Ai melihat ke semua dan semua mengangguk.
*0o0o0*
Luhan P.O.V
Aku melangkah dengan pasi ke arah pintu
apartementnya. Ku tekan passwordnya dan ketika berhasil aku segera masuk.
“Hye!” aku memanggil namanya dan, kini
dua orang yeoja berdiri di hadapanku. Yang satu menatapku dengan pandangan lesu
dan menyandang status sebagai orang terpenting setelah orang tua dan Hyo Ai.
Sedangkan yang satu lagi memandangku dengan penuh senyum kegembiraan dan masih
ada bayangan di hatiku.
“oppa!” ujar Qian girang. Aku diam, aku
menatap Hye Byung penuh penyesalan. Dia menundukan kepalanya.
“aku akan keluar..” ujarnya lalu
berjalan ke arahku. Bukan kearahku, tapi arah pintu. Belum sempat ia meraih
knop pintu, aku menahan tangannya.
“kita butuh bicara..” ujarku pelan. Aku
merasakan tangannya bergetar. Kumohon, jangan menangis..
“itu, ada Wei Ya eonni.. oppa bic—“
“tapi aku maunya denganmu!!” aku
membentak Hye Byung. Ah, kejadian ini lagi. Aku pernah membentak Qian sama juga
saat aku ingin bicara dengannya.
Tangan Hye Byung bergetar hebat. Dengan
segera ku tarik dia keluar dari ruangan. Tak ku perdulikan teriakan Qian
menyebut namaku. Maaf Qian, kau hanya bayangan yang bisa ku hapus dengan
mudah..
Aku menarik Hye Byung hingga di taman
yang berada di depan gedung apartement. Aku mendengar isak tangisnya. Maaf,
maafkan aku..
“Hye..” ujarku pelan. Aku menaatap Hye
Byung penuh penyesalan. Ia hanya menunduk. Oh, aku seperti penjahat sekarang..
“neo.. nappeun..” ujarnya di sela
tangisnya. Suara yang ku rindukan kini tengah mengucapkan aku jahat.
“mianhae~”
“XI LUHAN!! KAU JAHAT!! KAU JAHAT!!”
isaknya sambil memukulku. Untunglah di taman ini tidak ada siapapun selain aku
dan dia. Aku jatuh di tanah, berlutut di hadapannya. Dia berhenti menangis.
“pukulah aku, pukul aku.. aku salah, aku
jahat.. bunuh aku Hye..” ujarku. Ku lihat dia jatuh di tanah dan berlutut
sepertiku lalu, dia memelukku,
“kau jahat..” ujarnya.
“maafkan aku, sungguh.. maafkan aku..
aku tak bisa melawan ke hendak ibuku, Hye.. aku kalut..” ujarku. Aku merasa
bahwa tangannya membelai kepalaku “aku tidak tahu harus bagaimana.. tapi kumohon maafkan aku..” kini aku yang
menangis. Dia seperti mengangguk.
“arraseo.. aku juga tahu, masih ada
bayangan Wei Ya di hatimu, benar?” ujarnya lembut. Aku hanya mengangguk.
“aku bisa menunggu itu.. sampai, kau
benar-benar menghapusnya..” ujarnya yah memang sedikit di paksakan “tapi, aku
tak mau jadi.. pelarianmu..” ujarnya lirih.
“tidak, aku tidak akan menjadikanmu
pelarian Hye~”
“yaksok?” ujarnya sambil melepaskan
pelukannya. Ia berdiri dan menyodorkan jari kelingkingnya. Aku ikut bangun dan
melingkarkan jari kelingkingku.
“yaksok!”
Aku berjanji, Hye. Aku akan selalu
bersamamu, menjagamu, dan membuatku menjadi milikmu dan begitu juga sebaliknya.
Kau berharga bagiku, Hye..
--- THE END ---
Akkkkk~ eottokkhe?! Hahahaa~ bingung aku
endingnya kayak gimana XD iya sudah alakadarnya :D okee, nantikan sequel
lainnya. Dan satu lagi!! Wei Qian Ya adalah ex-yeojachingu, Luhan asli jadi itu
bukan OC *denger-dengersih gitu*! Okee pai pai! xD
C-L >< *bow
Tidak ada komentar:
Posting Komentar