Author:
@SarDhiA| Title: City Full Of Tragedy| Cast: Xi Hyo Ai, Kris Wu (EXO), Xi Luhan
(EXO), Byun Hye Byung, Kim Min Mi, Zhang Yi Xing (EXO), Kim Joon Myeon (EXO),
Wu Ha Min| Cameo: All Members EXO| Genre: Romance, Tragedy, Action, Comedy, Sad
*maybe*| Rating: M, PG-13| Length: Chapter
TATA TERTIB: R-C-L ><
WARNING!! TYPO
ANYWHERE!!!!!!!!!!!
>>>><<<
“Hyung?! Kau mau ke China?!” pekik Sehun keras dan membuat Luhan membekap mulut Sehun. Tanpa mereka sadari seseorang tak sengaja mendengarnya.
“Luhan? Mau ke China?”
*0o0o0*
“MWO?!”
pekik Sehun dan Suho berbarengan.
“sstt!!
Pelan-pelan, nanti yang lain dengar!” ujar Luhan. Yah, tadi Suho tak sengaja
mendengar percakapan Luhan dan Sehun saat di dapur. Mereka kini berada di kamar.
“apa
Hyo ke China karna kemarin?” ujar Suho pelan. Suho jadi merasa tidak enak
dengan Hyo Ai.
“aah,
aniyo~ dia memang di suruh sejak ibuku jatuh sakit..” ujar Luhan.
Hening
sesaat, suasana awkward terjadi. Suho, tetap tidak enak dengan Hyo Ai karna tak
membelanya, Sehun, kehilangan satu musuhnya(-__-), dan Luhan khawatir jika Hyo
Ai ke China, mengapa? Karna Hyo Ai tinggal di Korea sudah lama dan jarang ke
China, bahkan tak pernah.
“nng..
jam berapa dia berangkat?” ujar Suho membuka suara.
“jam
delapan..” ujar Luhan singkat. Sehun melihat ponselnya, jam setengah 8.
“setengah
jam lagi..” ujar Sehun. Ia bangkit dan berjalan menuju pintu.
“kau
mau kemana?” ujar Luhan. Sehun terhenti.
“mau
ke luar.. supaya yang lain tidak curiga.. hyung, aku, Suho hyung, Baekhyun
hyung, dan Tao percaya.. bukan mereka yang salah..” ujar Sehun lalu keluar.
Blam..
Luhan
merebahkan tubuhnya, merenggangkan otot-ototnya yang kaku. Ia menutup matanya
berharap menghilangkan stresnya. Suho melihat Luhan khawatir.
“apa..
dia akan tinggal di China?” ujar Suho yang ikut merebahkan diri di samping
Luhan. Menutup matanya dan menarik nafas dalam-dalam.
“aku..
tidak tahu..” ujar Luhan agak tercekat.
Drrtt..
ddrrtt..
Ponsel
Luhan bergetar di meja. Ia segera bangkit dan mengambil ponselnya. Ia melihat
satu pesan masuk.
From:
Mama
Luhan,
apa Ai mau tinggal di China? Kau sudah membujuknya?
Suho
hanya diam tak berkutik sampai akhirnya erangan kecil terdengar. Suho mengintip
Luhan yang menunduk.
*0o0o0*
“eonni,
Hye, don’t miss me okey?” ujar Hyo Ai kepada ke tiga teman seperjuangannya. Ha
Min hanya tertawa mendengarnya. Lain halnya dengan Hye Byung dan Min Min.
“mwoya?!
Kau percaya diri sekali!” cibir Hye Byung.
“bocah
aku tak akan merindukanmu..” cibir Min Mi.
“cih,
kalian akan sangat merindukan ku..” ujar Hyo Ai. “aku pergi dulu.. kasihan dia
menunggu lama di dalam..”
“eeyyhh~
kau punya rasa kasihan eo?” cibir Min Mi. Hye Byung dan Ha Min hanya tertawa.
“tentu
saja aku punya -__- sudahlah, annyeong..” ucapnya. Semuanya mengangguk, namun
sebelum ia pergi, ia membuka suara “satu permintaanku.. jika aku kembali,
kalian sudah berbaikan.. yaksok?”
“itu
urusan gampang..” ujar Ha Min dan di ikuti anggukan yang lain.
“bagaimana
denganmu?” tanya Hye Byung. Hyo Ai hanya tersenyum kikuk. “putus” satu
kata yang membuat teman-temannya itu
terbelalak.
Hyo
Ai melangkahkan kakinya memasuki bandara. Meninggalkan Seoul seminggu dan entah
apa yang akan tejadi nantinya ketika sampai pada negeri asalnya yang pernah
memiliki arti sendiri bagi kehidupannya.
“dia
abstrak -__-“
“ne,
aku harap kita semua masih sempat bertemu dengannya..”
*0o0o0*
“akhirnya
kita sampai..” ujar Qian semangat. Di liriknya orang yang berjalan sambil tidur
itu. “kau mau pulang?” ujar Qian. Dia mengguncang tubuh orang yang di
sampingnya.
“enng?
Kau pulang saja.. aku ke Hotel.. duluan saja..” ujar Hyo Ai dengan suara
puraunya. Qian memandangnya tidak yakin.
“are
you serious?” ujar Qian dengan aksen Inggrisnya. Hyo Ai hanya mengangguk
sebagai jawaban “baiklah..” ujar Qian dan diapun pergi sambil menyeret kopernya
menjauh.
Hyo
Ai segera membuka matanya lebar-lebar dan segera kaget ketika mendapati dirinya
di tengah-tengah bandara yang aktivitasnya belum terlalu ramai. Jelas saja ini
baru jam 3 pagi dini hari.
“aku
harus mencari taksi dan pergi ke rumah..” gumam Hyo Ai sambil meruntuki ke
bodohannya sendiri.
Ia
harus berusaha sesadar-sadar mungkin jika tidak, ia tidak akan selamat. Ia
mulai mencari-cari taksi. Jam tiga pagi, adakah taksi jam segini?
Dia
melihat satu taksi melintas di depannya dengan segera ia memberhentikan
taksinya. Ia masukan kopernya dan ia masuk.
“mau
kemana nona?” ujar supir taksi itu. Hyo Ai terbelalak, harus kemana dia? Dengan
cepat ia meronggoh ponselnya, dan damn! Ponselnya mati habis batrai.
“nngg..
maaf, aku tidak tahu.. tapi, tapi, aku ke penginapan saja..” ujar Hyo Ai. Dan
tanpa sadar membuat senyum miring kecil menghias d wajah supir taksi.
“baiklah..”
Hyo
Ai yang memang mengantuk sudah tidak tahan dan dia jatuh ke alam bawah
sadarnya. Sementara supir itu tersenyum kemenangan. “target..” desisnya.
*0o0o0*
“apakah
dia sudah memberimu kabar?” ucap Luhan dengan nada khawtir. Ia tidak bisa
tidur.
‘belum.. ponselnya tidak aktiv..’ ujar
Hye Byung. Yah, Luhan dan Hye Byung telfonan pada jam empat pagi.
“oh
tuhan.. ibuku juga bilang dia belum sampai..” ujar Luhan mondar mandir di depan
tv. Ia takut pesawatnya jatuh. Jika ia menyalakan tv, dia akan membangunkan
seluruh penghuni dorm.
‘tenangkan pikiranmu.. aku akan mencoba menghubungi
yang lain.. annyeong..’
Tut..tut..tut..
“hyung..”
desis seseorang yang sudah sangat Luhan hafal suaranya. Sehun.
“sehunie~
kau belum tidur?” ujar Luhan berusaha setenang mungkin. Sehun menggeleng dan
duduk di sofa, mengambil remot tv dan menyalakan tv dengan volume rendah.
“aku
tidak bisa tidur jika hyung sedang gelisa..” ujar Sehun melihat Luhan khawatir.
Luhan duduk di samping Sehun.
“hyung..
hubungi Wei Ya noona saja~ tak apa, hanya menanyakan Hyohyo..” ujar Sehun
menguatkan hyungnya itu. Luhan menggeleng. “wae hyung?”
“aku..
menghapus nomornya, supaya Hye Byung percaya bahwa aku tidak ada apa-apa lagi,
dengan Qian..” ujar Luhan frustasi.
“ahhh,
hyung.. lalu bagaimana? Hyohyo adikmu itu bodoh hyung (sialan lu magnae =.=)”
ujar Sehun menyandarkan tubuhnya pada sanggahan sofa. Ia memutar-mutar acara
tv.
“apa
aku harus ke China sekarang? Mencari adik ku yang hilang?” gumam Luhan.
“hyung,
jangan gegabah.. belum tentu Hyohyo hilang bukan?” ujar Sehun. “bagaimana kalau
Hye Byung, Min Mi noona dan Ha Min noona ke China?” usul Sehun.
“Sehunie~
kita akan di habisi oleh Suho dan Lay.. Aku tak mau beresiko..” tolak Luhan.
Sehun hanya menggeleng-geleng.
“mereka
berangkat duluan.. lalu, aku, hyung, Suho hyung, dan Baekhyun hyung menyusul..
eottokhe?” ujar Sehun. Luhan berfikir, kalau di fikir-fikir bisa saja sih,
batin Luhan. “bukankah Suho hyung mau melamar Ha Min noona? Lamar saja di
China, bukankah itu romantis?”
“di
China? Dimana tempat romantisnya.. aku saja tidak tahu Sehunie~”
“di
tembok China..” ujar Sehun bangga. Luhan cengo mendengarnya O.o. “sudah hyung,
belikan saja tiketnya.. yang paling murah..” usul Sehun sambil menguap. Luhan
mengangguk.
*0o0o0*
“ke China? Jam berapa sekarang? Masih jam tujuh,
Hye.. kau ke sini hanya menyuruh kami ke China?” rancau Min Mi yang masih
dengan mata terpejam. Hye Byung, saat di telfon Luhan untuk pergi ke China
senangnya bukan main. Ia langsung membereskan barang-barangnya dan mandi walau
hanya lima menit. Lalu melesat ke apartemen kedua eonninya itu.
“ayolah
eonni~ Hyo Ai belum sampai di rumahnya..” ujar Hye Byung. Membuat Ha Min dan
Min Mi terbelalak.
“MWO?
BELUM?!” pekik mereka. Membuat Hye Byung menutup kedua telinganya. “jadi,
terakhir kau menelfon kami, dia belum sampai juga?” ujar Ha Min. Hye Byung
mengangguk.
“ayo
kita ke China!!” ujar Min Mi semangat.
“jinjja?!”
pekik Hye Byung. Min Mi mengangguk namun wajahnya berubah suram (?)
“tiket?”
ujar Min Mi. Hye Byung tersenyum “beres..”
“Let’s
Go to China!!” pekik Min Mi.
Ha
Min dan Min Mi langsung pergi ke dalam kamarnya dan mulai membereskan segala
keperluannya. Paling penting adalah pasport, uang, ponsel, lalu menyusul
barang-barang yang lainnya.
Setengah
jam berlalu, mereka sudah siap dengan barang bawaan masing-masing. Mereka
segera pergi melangkah keluar dari apartement. Mencari taksi untuk pergi ke
Incheon Airport.
Setelah
sepulu menit lamanya menunggu taksi, taksipun datang. Supir taksi itu turun dan
membantu mereka memasukan barang mereka.
“penerbangan
jam berapa?” ucap Ha Min.
“sembilan..”
ujar Hye Byung sambil melihat tiket.
“pak..
Incheon Airport, agak cepat ne?” ujar Min Mi.
“ne..”
*0o0o0*
“mereka
sudah berangkat?” ujar Suho. Luhan hanya mengangguk “aku harap mereka baik-baik
saja..” gumam Suho.
“ne..
cha~ kita berkumpul dengan yang lain..” ujar Luhan.
Kini
seluruh member EXO berkumpul di ruang latihan tanpa terkecuali. Mereka latihan
untuk comeback mereka. Pengunduran waktu comeback untuk mereka membuat mereka
latihan dengan waktu yang tidak lama.
“kalian
boleh istirahat.. silahkan..” ujar koreografi EXO dan iapun keluar.
“ne,
hyung!” ujar member EXO kompak. Dan mulailah mereka berpencar minum makan selca
semua di lakukan.
“hujan..”
ujar Suho pelan. Luhan mengangguk.
“hyung,
jangan sedih dong..” ujar Chen sambil menepuk pundak Suho. Suho dan Luhan
tersentak ‘apa dia tahu kalau aku sedang sedih di tinggal Ha Min?’ batin Suho.
“jangan sedih hyung.. sebentar lagi kita comeback kok.. hahahaa~”
“sialan
-____-“ umpat Suho dan bertambah menjadi seluruh member EXO tertawa, sedangkan
Luhan hanya tersenyum dan Kris? Dia duduk di pojok dan menatap ponselnya nanar.
Tao yang melihat sang duizhang murung, segera menghampirinya.
“ge..”
ucap Tao. Kris memasukan ponselnya ke kantong celananya. Ia mendongak ke atas.
“weishenme,
Tao?” ucap Kris membalas dengan bahasa China. Tao duduk di samping Kris.
“gege,
kenapa tidak minta maaf dengan.. Ai?” ujar Tao. Kris mendengus kesal.
“dia
harusnya minta maaf.. ini pelajaran untuknya..” ujar Kris. Tao tersenyum kecut
dan menghadap ke arah lurus.
“jika
aku bilang, Ai dan yang lain tidak bersalah bagaimana? Aku mengenal Ai bukan
setahun saja apa lagi baru seperti mu, ge.. aku kakak sepupunya.. sama seperti
Luhan gege.. pikirkanlah, ge..” ujar Tao dan pergi dari Kris. Entah setan apa
yang merasuki Tao hingga bisa berbicara seperti itu.
“hey
duizhang, ada apa?” ujar Lay sambil menyodorkan air mineral ke arah Kris. Kris
mengambilnya dan langsung meminumnya. Lay duduk di samping Kris. “ada apa?”
“apa
kau percaya bahwa Min Mi tidak salah?” tanya Kris. Dari sorot mata Kris
terlihat Lay mengangguk.
“aku
hanya refleks memarahi Hye Byung dan Min Mi.. setelah ku pikir-pikir, aku salah
karna telah memarahi mereka dan tidak mendengar penjelasan mereka.. penyesalan
selalu berakhir di akhir bukan?” Lay berkata bijak dan membuat Kris tambah
bersalah “namun.. entah kenapa ponsel Min Mi, bukan hanya Min Mi, Hye Byung dan
Ha Min tidak aktiv.. apa Hyo--?”
“dia
juga tidak aktiv..” ujar Kris lesu. Lay tersentak.
“apa
mereka marah?” tanya Lay. Kris menggeleng.
“MWO?
MEREKA KE CHINA?!!” pekik Chanyeol dan KaiD.O kencang dan membuat seluruh
member menoleh ke arah BaekYeol dan KaiD.O. Baekhyun menutupi wajahnya dengan
tangannya. Luhan dan Suho saling menatap. Sedangkan Kris dan Lay kaget bukan
main. Tidak perlu di definisikan mereka siapa, tentu sudah jelas 4 orang
perempuan yang menyandang status yeojachingu Suho, Kris, Lay, dan Luhan.
“BAEKHYUN!!”
teriak Luhan dan Suho. Bisa-bisanya Baekhyun membocorkan rahasia.
“Let’s
go to China, now!” ujar Kris dingin.
“Kris!”
“Luhan,
Hyo Ai tidak tahu jalan di China.. terlebih yang lain!”
Deg!
Tidak tahu jalan di China? Bagaimana dengan mereka nantinya?
“bilang
pada manager. Kita ke China, sekarang..”
--- TBC ---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar