Kamis, 11 Juli 2013

City Full Of Tragedy (Geos To China)

Author: @SarDhiA| Title: City Full Of Tragedy| Cast: Xi Hyo Ai, Kris Wu (EXO), Xi Luhan (EXO), Byun Hye Byung, Kim Min Mi, Zhang Yi Xing (EXO), Kim Joon Myeon (EXO), Wu Ha Min| Cameo: All Members EXO| Genre: Romance, Tragedy, Action, Comedy, Sad *maybe*| Rating: M, PG-13| Length: Chapter

TATA TERTIB: R-C-L ><
                                      

WARNING!! TYPO ANYWHERE!!!!!!!!!!!


>>>><<<


“Hyung?! Kau mau ke China?!” pekik Sehun keras dan membuat Luhan membekap mulut Sehun. Tanpa mereka sadari seseorang tak sengaja mendengarnya.

“Luhan? Mau ke China?”

*0o0o0*


“MWO?!” pekik Sehun dan Suho berbarengan.

“sstt!! Pelan-pelan, nanti yang lain dengar!” ujar Luhan. Yah, tadi Suho tak sengaja mendengar percakapan Luhan dan Sehun saat di dapur. Mereka kini berada di kamar.

“apa Hyo ke China karna kemarin?” ujar Suho pelan. Suho jadi merasa tidak enak dengan Hyo Ai.

“aah, aniyo~ dia memang di suruh sejak ibuku jatuh sakit..” ujar Luhan.

Hening sesaat, suasana awkward terjadi. Suho, tetap tidak enak dengan Hyo Ai karna tak membelanya, Sehun, kehilangan satu musuhnya(-__-), dan Luhan khawatir jika Hyo Ai ke China, mengapa? Karna Hyo Ai tinggal di Korea sudah lama dan jarang ke China, bahkan tak pernah.

“nng.. jam berapa dia berangkat?” ujar Suho membuka suara.

“jam delapan..” ujar Luhan singkat. Sehun melihat ponselnya, jam setengah 8.

“setengah jam lagi..” ujar Sehun. Ia bangkit dan berjalan menuju pintu.

“kau mau kemana?” ujar Luhan. Sehun terhenti.

“mau ke luar.. supaya yang lain tidak curiga.. hyung, aku, Suho hyung, Baekhyun hyung, dan Tao percaya.. bukan mereka yang salah..” ujar Sehun lalu keluar.

Blam..

Luhan merebahkan tubuhnya, merenggangkan otot-ototnya yang kaku. Ia menutup matanya berharap menghilangkan stresnya. Suho melihat Luhan khawatir.

“apa.. dia akan tinggal di China?” ujar Suho yang ikut merebahkan diri di samping Luhan. Menutup matanya dan menarik nafas dalam-dalam.

“aku.. tidak tahu..” ujar Luhan agak tercekat.

Drrtt.. ddrrtt..

Ponsel Luhan bergetar di meja. Ia segera bangkit dan mengambil ponselnya. Ia melihat satu pesan masuk.

From: Mama
Luhan, apa Ai mau tinggal di China? Kau sudah membujuknya?

Suho hanya diam tak berkutik sampai akhirnya erangan kecil terdengar. Suho mengintip Luhan yang menunduk.

*0o0o0*

“eonni, Hye, don’t miss me okey?” ujar Hyo Ai kepada ke tiga teman seperjuangannya. Ha Min hanya tertawa mendengarnya. Lain halnya dengan Hye Byung dan Min Min.

“mwoya?! Kau percaya diri sekali!” cibir Hye Byung.

“bocah aku tak akan merindukanmu..” cibir Min Mi.

“cih, kalian akan sangat merindukan ku..” ujar Hyo Ai. “aku pergi dulu.. kasihan dia menunggu lama di dalam..”

“eeyyhh~ kau punya rasa kasihan eo?” cibir Min Mi. Hye Byung dan Ha Min hanya tertawa.

“tentu saja aku punya -__- sudahlah, annyeong..” ucapnya. Semuanya mengangguk, namun sebelum ia pergi, ia membuka suara “satu permintaanku.. jika aku kembali, kalian sudah berbaikan.. yaksok?”

“itu urusan gampang..” ujar Ha Min dan di ikuti anggukan yang lain.

“bagaimana denganmu?” tanya Hye Byung. Hyo Ai hanya tersenyum kikuk. “putus” satu kata  yang membuat teman-temannya itu terbelalak.

Hyo Ai melangkahkan kakinya memasuki bandara. Meninggalkan Seoul seminggu dan entah apa yang akan tejadi nantinya ketika sampai pada negeri asalnya yang pernah memiliki arti sendiri bagi kehidupannya.

“dia abstrak -__-“

“ne, aku harap kita semua masih sempat bertemu dengannya..”

*0o0o0*

“akhirnya kita sampai..” ujar Qian semangat. Di liriknya orang yang berjalan sambil tidur itu. “kau mau pulang?” ujar Qian. Dia mengguncang tubuh orang yang di sampingnya.

“enng? Kau pulang saja.. aku ke Hotel.. duluan saja..” ujar Hyo Ai dengan suara puraunya. Qian memandangnya tidak yakin.

“are you serious?” ujar Qian dengan aksen Inggrisnya. Hyo Ai hanya mengangguk sebagai jawaban “baiklah..” ujar Qian dan diapun pergi sambil menyeret kopernya menjauh.

Hyo Ai segera membuka matanya lebar-lebar dan segera kaget ketika mendapati dirinya di tengah-tengah bandara yang aktivitasnya belum terlalu ramai. Jelas saja ini baru jam 3 pagi dini hari.

“aku harus mencari taksi dan pergi ke rumah..” gumam Hyo Ai sambil meruntuki ke bodohannya sendiri.

Ia harus berusaha sesadar-sadar mungkin jika tidak, ia tidak akan selamat. Ia mulai mencari-cari taksi. Jam tiga pagi, adakah taksi jam segini?

Dia melihat satu taksi melintas di depannya dengan segera ia memberhentikan taksinya. Ia masukan kopernya dan ia masuk.

“mau kemana nona?” ujar supir taksi itu. Hyo Ai terbelalak, harus kemana dia? Dengan cepat ia meronggoh ponselnya, dan damn! Ponselnya mati habis batrai.

“nngg.. maaf, aku tidak tahu.. tapi, tapi, aku ke penginapan saja..” ujar Hyo Ai. Dan tanpa sadar membuat senyum miring kecil menghias d wajah supir taksi.

“baiklah..”

Hyo Ai yang memang mengantuk sudah tidak tahan dan dia jatuh ke alam bawah sadarnya. Sementara supir itu tersenyum kemenangan. “target..” desisnya.

*0o0o0*

“apakah dia sudah memberimu kabar?” ucap Luhan dengan nada khawtir. Ia tidak bisa tidur.

belum.. ponselnya tidak aktiv..’ ujar Hye Byung. Yah, Luhan dan Hye Byung telfonan pada jam empat pagi.

“oh tuhan.. ibuku juga bilang dia belum sampai..” ujar Luhan mondar mandir di depan tv. Ia takut pesawatnya jatuh. Jika ia menyalakan tv, dia akan membangunkan seluruh penghuni dorm.

tenangkan pikiranmu.. aku akan mencoba menghubungi yang lain.. annyeong..’

Tut..tut..tut..

“hyung..” desis seseorang yang sudah sangat Luhan hafal suaranya. Sehun.

“sehunie~ kau belum tidur?” ujar Luhan berusaha setenang mungkin. Sehun menggeleng dan duduk di sofa, mengambil remot tv dan menyalakan tv dengan volume rendah.

“aku tidak bisa tidur jika hyung sedang gelisa..” ujar Sehun melihat Luhan khawatir. Luhan duduk di samping Sehun.

“hyung.. hubungi Wei Ya noona saja~ tak apa, hanya menanyakan Hyohyo..” ujar Sehun menguatkan hyungnya itu. Luhan menggeleng. “wae hyung?”

“aku.. menghapus nomornya, supaya Hye Byung percaya bahwa aku tidak ada apa-apa lagi, dengan Qian..” ujar Luhan frustasi.

“ahhh, hyung.. lalu bagaimana? Hyohyo adikmu itu bodoh hyung (sialan lu magnae =.=)” ujar Sehun menyandarkan tubuhnya pada sanggahan sofa. Ia memutar-mutar acara tv.

“apa aku harus ke China sekarang? Mencari adik ku yang hilang?” gumam Luhan.

“hyung, jangan gegabah.. belum tentu Hyohyo hilang bukan?” ujar Sehun. “bagaimana kalau Hye Byung, Min Mi noona dan Ha Min noona ke China?” usul Sehun.

“Sehunie~ kita akan di habisi oleh Suho dan Lay.. Aku tak mau beresiko..” tolak Luhan. Sehun hanya menggeleng-geleng.

“mereka berangkat duluan.. lalu, aku, hyung, Suho hyung, dan Baekhyun hyung menyusul.. eottokhe?” ujar Sehun. Luhan berfikir, kalau di fikir-fikir bisa saja sih, batin Luhan. “bukankah Suho hyung mau melamar Ha Min noona? Lamar saja di China, bukankah itu romantis?”

“di China? Dimana tempat romantisnya.. aku saja tidak tahu Sehunie~”

“di tembok China..” ujar Sehun bangga. Luhan cengo mendengarnya O.o. “sudah hyung, belikan saja tiketnya.. yang paling murah..” usul Sehun sambil menguap. Luhan mengangguk.

*0o0o0*

“ke  China? Jam berapa sekarang? Masih jam tujuh, Hye.. kau ke sini hanya menyuruh kami ke China?” rancau Min Mi yang masih dengan mata terpejam. Hye Byung, saat di telfon Luhan untuk pergi ke China senangnya bukan main. Ia langsung membereskan barang-barangnya dan mandi walau hanya lima menit. Lalu melesat ke apartemen kedua eonninya itu.

“ayolah eonni~ Hyo Ai belum sampai di rumahnya..” ujar Hye Byung. Membuat Ha Min dan Min Mi terbelalak.

“MWO? BELUM?!” pekik mereka. Membuat Hye Byung menutup kedua telinganya. “jadi, terakhir kau menelfon kami, dia belum sampai juga?” ujar Ha Min. Hye Byung mengangguk.

“ayo kita ke China!!” ujar Min Mi semangat.

“jinjja?!” pekik Hye Byung. Min Mi mengangguk namun wajahnya berubah suram (?)

“tiket?” ujar Min Mi. Hye Byung tersenyum “beres..”

“Let’s Go to China!!” pekik Min Mi.

Ha Min dan Min Mi langsung pergi ke dalam kamarnya dan mulai membereskan segala keperluannya. Paling penting adalah pasport, uang, ponsel, lalu menyusul barang-barang yang lainnya.

Setengah jam berlalu, mereka sudah siap dengan barang bawaan masing-masing. Mereka segera pergi melangkah keluar dari apartement. Mencari taksi untuk pergi ke Incheon Airport.

Setelah sepulu menit lamanya menunggu taksi, taksipun datang. Supir taksi itu turun dan membantu mereka memasukan barang mereka.

“penerbangan jam berapa?” ucap Ha Min.

“sembilan..” ujar Hye Byung sambil melihat tiket.

“pak.. Incheon Airport, agak cepat ne?” ujar Min Mi.

“ne..”

*0o0o0*

“mereka sudah berangkat?” ujar Suho. Luhan hanya mengangguk “aku harap mereka baik-baik saja..” gumam Suho.

“ne.. cha~ kita berkumpul dengan yang lain..” ujar Luhan.

Kini seluruh member EXO berkumpul di ruang latihan tanpa terkecuali. Mereka latihan untuk comeback mereka. Pengunduran waktu comeback untuk mereka membuat mereka latihan dengan waktu yang tidak lama.

“kalian boleh istirahat.. silahkan..” ujar koreografi EXO dan iapun keluar.

“ne, hyung!” ujar member EXO kompak. Dan mulailah mereka berpencar minum makan selca semua di lakukan.

“hujan..” ujar Suho pelan. Luhan mengangguk.

“hyung, jangan sedih dong..” ujar Chen sambil menepuk pundak Suho. Suho dan Luhan tersentak ‘apa dia tahu kalau aku sedang sedih di tinggal Ha Min?’ batin Suho. “jangan sedih hyung.. sebentar lagi kita comeback kok.. hahahaa~”

“sialan -____-“ umpat Suho dan bertambah menjadi seluruh member EXO tertawa, sedangkan Luhan hanya tersenyum dan Kris? Dia duduk di pojok dan menatap ponselnya nanar. Tao yang melihat sang duizhang murung, segera menghampirinya.

“ge..” ucap Tao. Kris memasukan ponselnya ke kantong celananya. Ia mendongak ke atas.

“weishenme, Tao?” ucap Kris membalas dengan bahasa China. Tao duduk di samping Kris.

“gege, kenapa tidak minta maaf dengan.. Ai?” ujar Tao. Kris mendengus kesal.

“dia harusnya minta maaf.. ini pelajaran untuknya..” ujar Kris. Tao tersenyum kecut dan menghadap ke arah lurus.

“jika aku bilang, Ai dan yang lain tidak bersalah bagaimana? Aku mengenal Ai bukan setahun saja apa lagi baru seperti mu, ge.. aku kakak sepupunya.. sama seperti Luhan gege.. pikirkanlah, ge..” ujar Tao dan pergi dari Kris. Entah setan apa yang merasuki Tao hingga bisa berbicara seperti itu.

“hey duizhang, ada apa?” ujar Lay sambil menyodorkan air mineral ke arah Kris. Kris mengambilnya dan langsung meminumnya. Lay duduk di samping Kris. “ada apa?”

“apa kau percaya bahwa Min Mi tidak salah?” tanya Kris. Dari sorot mata Kris terlihat Lay mengangguk.

“aku hanya refleks memarahi Hye Byung dan Min Mi.. setelah ku pikir-pikir, aku salah karna telah memarahi mereka dan tidak mendengar penjelasan mereka.. penyesalan selalu berakhir di akhir bukan?” Lay berkata bijak dan membuat Kris tambah bersalah “namun.. entah kenapa ponsel Min Mi, bukan hanya Min Mi, Hye Byung dan Ha Min tidak aktiv.. apa Hyo--?”

“dia juga tidak aktiv..” ujar Kris lesu. Lay tersentak.

“apa mereka marah?” tanya Lay. Kris menggeleng.

“MWO? MEREKA KE CHINA?!!” pekik Chanyeol dan KaiD.O kencang dan membuat seluruh member menoleh ke arah BaekYeol dan KaiD.O. Baekhyun menutupi wajahnya dengan tangannya. Luhan dan Suho saling menatap. Sedangkan Kris dan Lay kaget bukan main. Tidak perlu di definisikan mereka siapa, tentu sudah jelas 4 orang perempuan yang menyandang status yeojachingu Suho, Kris, Lay, dan Luhan.

“BAEKHYUN!!” teriak Luhan dan Suho. Bisa-bisanya Baekhyun membocorkan rahasia.

“Let’s go to China, now!” ujar Kris dingin.

“Kris!”

“Luhan, Hyo Ai tidak tahu jalan di China.. terlebih yang lain!”

Deg! Tidak tahu jalan di China? Bagaimana dengan mereka nantinya?

“bilang pada manager. Kita ke China, sekarang..”

--- TBC ---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar