Minggu, 07 Juli 2013

M.Y.S.T.E.R.Y [Chap 1/?]


Author: saya pemilik blog @SarDhiA

Title: M.Y.S.T.E.R.Y

Cast: Kim Hyo Neul –OC-, Kim Ha Bin –OC-, Kim Je Joon –OC-, Lee Hye Byung –OC-, Lee Hyo Bin –OC-, Kim Heechul, Kim Jong Won, Lee Sungmin, Lee Hyuk Jae, Kim Ryeowook

Cameo: maybe all artist Kpop

Genre: Supernatural, Fantasy, Horor, Mystery, Brothership

Rating: T

Length: Chapter

TATA TERTIB: R-C-L (Read-Comment-Like) Don’t be SilDers and Plagiators!!!

WARNING TYPO ANYWHERE’S!!!!!!

SAYA BENCI PLAGIAT! Ini dari otak saya! Imajinasi saya, jadi please ya jangan ada yang plagiat J nggak apa-apa jika silders tapi jangan plagiat^^



*0o0o0*


Teng! Teng! Teng!


“yuhuuu~ go home..ye go home!!” sorak kegembiraan satu penghuni kelas XI-II sekolah SM High School.

“yo yo man~ akhirnya pukul sebelas datang.. sudah sangat lama aku menunggu..” ujar Hyo Bin sambil membereskan buku-buku yang berserakan di mejanya.

“yes! Pulang ini aku akan langsung tidur! Aku merindukan kasurku..” gumam Hyo Neul sambil menggendong tas ranselnya.

“ehem.. ehem.. ma..maaf.. Kim Hyo Neul-ssi.. kau ada piket.. jadi tidak bisa pulang begitu saja..” ujar seorang namja yang notebanenya ketua kelas. Hyo Neul membulatkan matanya dan kawan-kawannya yang lain hanya menahan tawa yang jika di keluarkan akan membuat malu mereka.

“MWO? Yang benar saja!” kilah Hyo Neul.

“mian.. memang jadwalmu hari ini Hyo Neul-ssi..” ujar sang ketua kelas. “aku permisi.. tinggal kau  dan Key yang belum piket.. permisi..” ujar sang ketua kelas dan ia pergi meninggalkan kelas. Entah sejak kapan kelas menjadi sepi hanya tinggal teman-teman Key dan Hyo Neul.

“nngg... Hyo Neul-aa kami duluan eo? Hihi.. fighting!” ujar Je Joon sambil menepuk pundak Hyo Neul dan teman-temannyapun pergi meninggalkannya.

“Hyo Neul-ssi.. kami duluan.. Key fighting!”

Dan kini tinggalah Key dan Hyo Neul. Sungguh sekolah benar-benar sepi, hanya tinggal siswa/i yang mendapat tugas piket seperti mereka berdua. “kau tau Key-ssi sekarang aku ingin menangis..” gumam Hyo Neul.

“jika ingin menangis.. nanti saja.. bantu aku dulu..” ujar Key sambil menaikan kursi ke atas meja.

“aku ingin cepat pulang! Baiklah ayo kerjakan fighting!” dan mulailah Hyo Neul mengerjakan apa yang bisa ia kerjakan.

Teng! Teng! Teng! Dentum keras jam menandakan pukul 11:30. Pukul paling lambat siswa/i untuk meninggalkan sekolah. Dan tepat pada waktu itu Key dan Hyo Neul sudah selesai.

“fiiuhh..  akhirnya selesai.. kajja kita pulang.. eo, kau ikut denganku saja supaya aman..” ujar Key sambil menggendong sebelah tas ranselnya.

“um, gomapta Key-ssi..” ujar Hyo Neul. Key hanya mengangguk. “kajja..” ujar Key sambil menuju pintu kelas. Hyo Neul mengikuti Key dari belakang. Hingga..

“Key-ssi.. kau duluan saja, ada barang yang tertinggal di lokerku di sana..” ujar Hyo Neul menunjuk ke arah lokernya yang berbaris rapi dengan loker-loker yang lain. Key hanya menatap ragu Hyo Neul.

“yakin?” Hyo Neul mengangguk mantap. “arraseo.. cepat eo?” ujar Key.

“ye..”

Key pergi meninggalkan Hyo Neul yang berjalan ke arah jejeran loker. Di bukanya kunci loker dan mengambil barangnya “ini titipan punya Wook oppa.. kenapa harus aku sih?! Menyusahkan sekali..” gumamnya lalu di kunci kembali lokernya. Keadaan sekolah benar-benar sepi.

“seharusnya tadi aku menyuruh Key tetap di sini!” gerutu Hyo Neul. Ia melangkahkan kakinya berniat meninggalkan sekolah megah yang hanya tinggal ia sendiri.

“agashi.. kenapa kau masih berkeliaran disini?”

DEG! Suara seseorang menghentikan langkah kakinya. Ia memutar ke arah belakang dan.. “WWAAAAAA!!!”

“agashi.. tenang..” ujar suara itu dan mendekat.

“hah.. haa.h.. pak Kim? Kau mengagetkanku..” ucap Hyo Neul sambil mengatur deru nafasnya. Pak Kim penjaga sekolah yang akan patroli jika pukul 11:30. “aku baru ingin pulang.. permisi..” ujar Hyo Neul sambil sedikit membungkuk, lalu  pergi menyusuri lorong.

“semoga tidak bertemu dengan hal-hal yang aneh..” gumam Pak Kim.

Hyo Neul berjalan cepat menuruni tangga menuju lantai dasar. Yah, kelasnya berada di lantai dua tentu saja dia turun harus menggunakan tangga.

Ting! Ting! Ting! Suara benda jatuh ketika Hyo Neul menuruni tangga. Ia berhenti dan melihat k arah bawah. Gelang? Gelang siapa itu? di ambilnya gelang itu dan di amati  “unik..” gumamnya. Dia menoleh ke arah kanan dan kirinya tetapi tidak ke belakang. Tak ada orang, itulah definisinya. Dia memasukan gelangnya ke kantung jasnya dan berjalan cepat menuju parkiran dimana Key sedang menunggunya.

Tetapi, dari belakang Hyo Neul telihat seorang anak kecil rambut panjang kusut, baju kotor, sebelah tangan membawa boneka yang ia peluk, sedangkan sebelah tangannya menuntun perempuan sudah tak sadarkan diri yang penuh darah dan berpakaian seragam seperti Hyo Neul. Anak kecil itu menatap horor ke arah Hyo Neul.

*0o0o0*

Morning 06:30 SM High School..

Tewasnya seorang anak kelas XI-I dengan kondisi mengenaskan dengan sebelah tangannya patah
Ia di temukan oleh Pak Kim di tangga utama yang menghubungkan lantai 1 dan lantai 2
Di ketahui bernama Jung Soo Jung
Di himbau untuk kelas X-IV, XI, XII untuk lewat tangga darurat
Terimakasih!

Segerombolan siswa/i SM High School berbondong-bondong melihat mading yang berada di lantai satu itu. berita ini tentu menjadi Hot news di seluruh antero SMA di seoul dan tentu sajaa seantero SM High School.

Hyo Neul dan Ryeowook yang baru saja datang dengan cuek langsung melihat segerombolan siswa/i berkumpul di depan manding jadi merasa aneh, karna biasanya mading sangat sepi ini bahkan hampir seluruh dua bagian –sisi kanan dan kiri- penuh dengan murid.

“Wook-ah! Hyo Neul-ah!!” ucar Heechul, teman dari Ryeowoook menghampiri mereka berdua, bukan hanya Heechul tetapi, Hyuk Jae, dan Sungmin juga.

“waeyo? Tumben sekali?” ujar Ryeowook.

“kau bacalah itu...” ujar Sungmin menunjuk mading. Dengan cepat Hyo Neul dan Ryeowook masuk ke dalam lautan siswa/i yang membaca mading. Dan detik kemudian mereka berdua keluar.

“bagaimana?” tanya Hyuk Jae.

“apa kalian bercanda? Saat itu aku masih berada di sekolah tetapi tidak ada kejadian yang aneh.. sungguh.” Ujar Hyo Neul. Ia masih tidak percaya.

“kemungkinan kejadiannya setelah kau pulang.. Donghae dan Siwon juga sama.. ia mendapat jadwal piket dan pulang larut tetapi mereka bilang tidak ada kejadian aneh..” ujar Heechul.

“tapi, sungguh aku pulang paling lama dengan Key.. itupun Key ku suruh menunggu di parkiran..” kilah Hyo Neul.

“ahh, molla.. kajja kita naik..” ujar Sungmin yang merasa pusing.

“ahh, cham! Aku mau melihat tangga yang di temukan mayat Soo Jung!!” ujar Hyo Neul dan berjalan ke arah tangga yang sudah di beri garis polisi.

Kaget.. itulah ekspresi yang pertama kali di tunjukan Hyo Neul saat melihat tempat ke jadian. Tempat yang dia temukan gelang jatuh. Mungkinkah gelangnya milik Soo Jung? Itulah pertanyaan yang hinggap di otaknya. Dia melihat ke arah atas DEG! Seorang anak kecil menatap horor ke arahnya sambil menggenggam boneka dan mayat.. mayat Soo Jung! Hyo Neul mundur selangkah dan menggelengkan kepalanya sambil menunduk.

“Hyo Neul-ah! Kajja!” terdengar teriakan dari Ryeowook. Ia menelan salivanya dan melihat ke arah tempat anak kecil itu tadi. kosong! Itulah yang ia lihat. Dia jalan menjauh dari tempat itu dan menghampiri Heechul, Ryeowook, Sungmin, dan Hyuk Jae.

“lama sekali, apa yang kau lihat? Lihat yang lain sudah sepi..” ujar Sungmin. Hyo Neul tersentak dan ia melihat sekeliling. Benar, sudah sepi.

Merekapun berjalan kearah tangga darurat menuju kelasnnya masing-masing. Tanpa sadar seorang anak kecil melihat mereka berempat dengan tampang datar. Dan detik berikutnya ia tersenyum kecil misterius.

*0o0o0*

“KEY!! Jawab!!” desak Hye Byung. Ia memaksa Key untuk menceritakan kronologi kejadian. Bukan hanya Hye Byung, tetapi Hyo Bin, Je Joon, dan Ha Bin begitupula dengan teman-teman Key, Jinki, Minho, Taemin, dan Jonghyun.

“sudah ku katakan aku keluar dari sekolah terlebih dahulu! Hyo Neul-lah yang keluar dari sekolah terakhir!” ucap Key. Yah, itu kenyataan bukan?

“cepat mengaku! Atau kau yang membunuh Soo Jung karna kau tidak mau di ganggu?” goda Taemin. Key langsung melotot ke arah Taemin.

“tidak mungkin aku membunuh Soo Jung! Dia yeoja cantik! Atas motif apa aku membunuhnya?! Eo? Eo?” ujar Key. Ia sudah lelah menghadapinya.

“karna di tolak cintamu!” ujar Hyo Bin spontan. Key langsung mengacak rambutnya frustasi.

“YAK! kalian!! Ahhh, Hyo Neul-ah!!” panggil Key tiba-tiba saat melihat Hyo Neul masuk ke dalam kelas.

“ne?” ujar Hyo Neul sambil berjalan menghampiri Key dan yang lainnya setelah menaruh tasnya.

“ceritakan pada mereka bagaimana kejadian sebenarnya..” ujar Key sambil memijat pelipisnya.

“entahlah, aku tidak tahu.. tetapi sepertinya kejadian itu terjadi ketika aku dan Key sudah pergi dari sekolah.. dan sepertinya hanya pak Kim yang berada di sekolah..” ujar Hyo Neul.

“aha! Berarti pak Kim yang membunuh Soo Jung!” ujar Minho sok tahu.

“jangan menuduh orang sembarangan Minho-ssi!” ujar Hye Byung.

“Ohayou Gozaima~”

“eo, eo.. senpai!” berakhirlah acara mengobrol seluruh kelas dan kini mereka fokus untuk belajar. Tetapi lain halnya dengan Hyo Neul yang tidak fokus. Ia merasa ada yang memperhatikannya di dekat pintu. Tetapi, ia tidak berani menoleh.

“huft.. hawanya sangat dingin..” gumam Hye Byung yang memang duduk di samping Hyo Neul. Tetepi Hyo Neul merasa hawanya biasa saja, maksudnya tidak terlalu dingin.

“aku merasa ada yang memperhatikanku..” gumam Hyo Neul.

“nugu?”

“molla.. hanya merasa..”

“kau tahu? Ada legenda yang simpang siur di sekolah ini..” ucap Hye Byung. Hyo Neul mengerutkan keningnya.

“mwoya?”

“setelah BoA senpai selesai..” Hyo Neul hanya mengangguk dan dia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kelas. Kosong! Tidak ada yang melihatnya, semua teman-temannya memperhatikan guru yang sedang mengajar bahasa Jepang.

*0o0o0*

“baiklah.. saya sudahi sampai di sini.. silahkan istirahat dan jangan berpikiran macam-macam tentang kejadian yang menimpa Soo Jung murid XI-I..” ujar Boa senpai.

“ya senpai!”

“baiklah permisi..”

Guru itupun keluar dari kelas dan suasana kelas mulai gaduh. “Hye.. kajja cerita!” ujar Hyo Bin.

“eo? Tau juga?” tanya Hyo Neul. Hye Byung mengangguk mantap.

 “hm.. begini—“

Flashback~

20 years Ago..

Rumah mewah nan megah berdiri kokoh di tengah-tengah kota. Namun, penghuninya hanya sepuluh pembantu dan lima orang supir dan suami istri dan tentu anak. Seorang anak perempuan yang jarang, ah bahkan hampir tak pernah mendapat kasih sayang karna sang orang tuaa sibuk bekerja, bekerja, dan bekerja bisa di sebut workholic.

Pada saat itu, hari ulang tahunnya ke lima, ia berharap saat membuka mata ia melihat kedua orang tuanya berada di depan matanya membawa kado dan kue tar yang dihiasi lilin dan menyanyikan lagu ulang tahun bersama. Namun, apa nyatanya? Saat ia membuka mata dia tak mendapat apapun selain gelang dan sepucuk surat. Yah, gelang batu berwarna-warni. Ia mengambil gelang itu. di perhatikannya gelang itu. lalu di ambilnya suratnya ‘SAENGIL CHUKKAE URI AEGI.. EOMMA APPAdo SARANGHAE’

“ini terlalu mencolok aku tidak suka!” di buanngnya gelang itu. lalu di raihnya boneka dan ia peluk. Ia keluar dari kamarnya dan melihat pembantu rumah tangga sedang menunggunya di bawah dengan berjejer persis seperti ratu yang akan turun.

“saengil chukkae hamnida..” ujar para pembantu sambil membungkuk. Tetapi anak kecil itu memasang tampang cuek.

“eommaga appaga eodigayo?” ujar anak kecil itu sambil terus berjalan menuju meja makan. Terlihat kue tar yang di hiasi lilin.

“sedang dalam perjalan ke bandara In—“

“telfon mereka kembali! Bilang aku pingsan! Ahh ani.. di fonis dokter terkena penyakit  mematikan! Palli!” paksa anak kecil itu.

“ta.. tapi..”

“cepat!”

“arraseo!”

“yo..yoboseo.. nyonya.. anak nyonya di fonis terkena penyakit mematikan..” ujar pembantu itu takut-takut. “saya harap nyonya dan tuan bisa kembali ke rumah..”

Anak kecil itu tersenyum penuh kemenangan. Dia berlarii ke kamarnya dan menyelimuti tubuhnya bak orang yang memang sakit. Namun, anehnya sudah lama ia menyelimutkan tubuhnya orang tuanya belum datang juga hingga..

Tok! Tok! Tok!

Ia hanya diam dan berfikir bahwa itu adalah orang tuanya. Pintunya di ketuk dua kali ia tetap diam ke tiga kali, ia berfikir orang tuanya cerdas. Dengan terpaksa ia berjalan ke arah pintu. Ia membuka pntu dan terlihat pembantunya gemetar dan air mata mengalir.

“ada apa?”

Pembantu itu menyodorkan telfon ke pada anak kecil itu. dengan perasaan aneh anak kecil itu menerima telfonnya.

“yoboseo.. yoboseo.. apakah ada orang?”

“yoboseo? Nuguyo?”

“apakah ini dengan keluaga korban?”

“korban?”

“ne.. dengan kediaman tuan Kim Joon Myeon dan nyonya Kim Ha Min? Kami dari pihak kepolisian—“

“eomma! Appa! Itu nama kedua orang tua ku!!”

“ah, nak.. berikan telfonnya kepada—“

“orang tuaku kenapa?!”

“kecelakaan..”

TUTUTUT!!

Anak kecil itu membanting telfonnya dan menutup telinganya. Ia mengacak rambutnya frustasi. Ia takut.. sangat takut..

Hingga suatu hari, ia menjadi seperti orang gila memainkan pisau dan melempar-lempar pisau kepada setiap pembantunya karna menggenggam tanggannya dan mengenai gelang yang sangat berarti padanya.

JLEB! Darah bercucuran dimana-mana. Ia telah membunuh seluruh pembantunya. Dan entah kenapa ia seperti orang yang sudah sadar. Yah, dia bukan gila melainkan kerasukan. Ia menatap takut ke sekeliling rumahnya. Mayat dan darah! Ia menatap tangannya yang berlumur darah.

Flashback End

“—ia mencabut pisau dari tubuh pembantunya dan detik kemudian ia menusuk dirinya sendiri..” ujar Hye Byung. “tapi aku tidak tahu itu nyata atau tidak..” lanjut Hye Byung.

“aah, aku juga pernah mendengar cerita seperti itu.. dan katanya.. rumahnya itu adalah.. sekolah kita ini..” ujar Je Joon dan di ikuti anggukan benar oleh Hye Byung.

“MWO?!”

“siapa nama anak itu?” ujar Hyo Neul.

“Kim Ye Jin..” entah suara Hye Byung memang agak halus atau ada perpaduan suara yang lain, tetapi siapa?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar