Kamis, 25 Juli 2013

M.Y.S.T.E.R.Y [Chap 6 /END]



Author: @SarDhiA

Title: M.Y.S.T.E.R.Y

Cast: Kim Hyo Neul –OC-, Kim Ha Bin –OC-, Kim Je Joon –OC-, Lee Hye Byung –OC-, Lee Hyo Bin –OC-, Kim Heechul, Kim Jong Won, Lee Sungmin, Lee Hyuk Jae, Kim Ryeowook

Cameo: maybe all artist Kpop

Genre: Supernatural, Fantasy, Horor, Mystery, Brothership

Rating: T

Length: Chapter

TATA TERTIB: R-C-L (Read-Comment-Like) Don’t be SilDers and Plagiators!!!

WARNING TYPO ANYWHERE’S!!!!!!

SAYA BENCI PLAGIAT! Ini dari otak saya! Imajinasi saya, jadi please ya jangan ada yang plagiat J nggak apa-apa jika silders tapi jangan plagiat^^



*0o0o0*




Sebelumnya: Chap 1 2 3 4 5


>>><<<


Ha Bin, Hye Byung, Hyo Bin, dan juga Hyo Neul berlari ke arah suara teriakan Je Joon. Mereka berlari menyusuri lorong gelap. Dengan peluh yang membanjiri wajah mereka yang lelah.

Ini adalah rumah YeJin. Rumah yang ia jaga. Batin Hye Byung

Gelang milik Hyo Neul adalah miliknya dan kelas kami adalah kamarnya. Batin Hyo Bin.

Mereka berhenti tepat di depan Je Joon dan di belakang sesosok anak kecil yang tak menyentuh lantai. Sosok anak kecil yang menghuni sekolah. Sosok anak kecil yang hanya ingin semuanya kembali menjadi miliknya.

Je Joon terengah-engah seraya memundurkan langkahnya seiring sosok anak kecil mendekat ke arah Je Joon. Mengacungkan pisaunya ke arah Je Joon. Hye Byung menarik nafas dan..

“Yejin-aa~~” sontak semuanya menoleh dan ‘seorang’ yang di panggil –Yejin- menoleh. Tiba-tiba sosok itu diam. Ia mematung melihat di antara dari mereka, Ha Bin. Tiba-tiba saja ia napak. Ia menjatuhkan pisaunya.

“eomma~~” lirihnya. Tentu membuat Je Joon, Ha Bin dan Hyo Neul terkejut kecuali Hye Byung dan Hyo Bin yang mengerti alur ceritanya. Sosok Ye Jin itu tiba-tiba saja mengeluarkan air matanya. Je Joon tidak tinggal diam, ia berlari memutar menghampiri teman-temannya.

“eomma~~” lirihnya lagi. Hye Byung yang berada di sebelahnya menyikut Ha Bin. “jawablah.. dia anakmu di masa lalu..” bisik Hye Byung.

“y..ye?” ujar Ha Bin takut-takut.

“ada apa? Di masa lalu? Bagaimana bisa?” bisik Je Joon pada Hyo Bin. “ceritanya panjang..” balas Hyo Bin.

“eomma~~ kajimma!” isaknya. Sontak mereka kaget. Apakah sosok yang belum tenang bisa menangis? Itulah yang ada di pikiran mereka. “eomma~~ jebbal kajimma~~”

Kini Hyo Neul yang menyikut Ha Bin. “eomma harus kembali ke dunia eomma~~ selamat tinggal~~” ucap Ha Bin seraya mundur ke belakang. Tidak hanya Ha Bin, yang lain pun juga sama.

“EOMMA!!”

Dengan cepat mereka berlari meninggalkan sosok itu. sosok yang penuh dengan kesedihan. Mereka berlari keluar meninggalkan sekolah. Meninggalkan sosok yang menyebut Ha Bin sebagai ibunya.

*0ooo0*

“kalian tidak apa-apakan, sungguh?” tanya Hyuk Jae. Kini, Hyukjae, Heechul, Jong won, Ryeowook, dan Sungmin tengah bersama Ha Bin, Je Joon, Hye Byung, Hyo Bin, dan Hyo Neul. Mereka sedang di cafe yang dekat dengan sekolah.

Sebagai jawaban mereka hanya mengangguk. “kalau begitu ceritakan tentang kebenaran sekolah..” ujar Jong Won. Hye Byung dan Hyo Bin sama-sama membuang nafas.

“ceritanya panjang..” ujar Hye Byung dan Hyo Bin sambil mengangguk.

“apa kalian tahu?” ujar Sungmin sambil melihat ke arah Ha Bin, Je Joon, dan Hyo Neul. Mereka menggeleng.

“tapi intinya legenda Yejin itu benar adanya..” ujar Hyo Neul dan di ikuti anggukan Ha Bin dan Je Joon.

“MWORAGO?!”

“kami.. adalah sosok yang dekat dengan Ye Jin di masa lalu.. kalian tahu Suho haksaeng parang?” ujar Hyo Bin. Membuat yang lain mengangguk. “adalah ayah Yejin yang sekaligus suami Ha Bin..”  lanjut Hye Byung yang membuat yang lain terbengong hebat sanking terkejut.

“dan kelas kami adalah kamar Yejin dulunya..” ujar Hyo Bin sambil menjatuhkan kepalanya di meja.

“lalu, bagaimana bisa ia tak tenang? Sedangkan angkatan yang dulu tidak seperti ini..” ujar Heechul membuat yang lain menunjuk Hye Byung dan Hyo Bin kembali.

“dia sepertinya mencari gelangnya..” ujar Hye Byung dan Hyo Bin.

“GELANG?!”

“gelang yang di pakai Hyo Neul adalah gelangnya..” ujar Hye Byung. Sontak yang lain menoleh ke arah Hyo Neul. Hyo Neul hanya termenung.

“itu sebabnya Yejin membunuh siswi-siswi yang memakai gelang sama dengan miliknya..” ujar Hyo Bin sambil mengangkat kepalanya. Mereka semua mengangguk mengerti.

“tapi, bagaimana bisa gelang Yejin berada di tanganmu Hyo Neul-aa?” tanya Sungmin. Hyo Neul hanya menggeleng.

“aku dapat dari tangga saat aku mau pulang sehabis piket..” ujar Hyo Neul mengingat. Kemudian Hyuk Jae menjentikan jarinya.

“tersangkanya adalah Kristal! Dia yang pertama kali terbunuh kan?” ujar Hyuk Jae. Yang lain mengangguk.

“iya benar.. sayang sekali Kristal sudah tidak ada.. ini masih menjadi teka-teki besar bagi kita..” ujar Jong won.

“lalu apa selanjutnya?” tanya Je Joon. Mereka semua berfikir.

“mengsegel sekolah kita.. kita bicara pada kepala yayasan sekolah..” ujar Ryeowook.

“tapi ini sudah pukul setengah sembilan.. kamikan—“ ujar Ha Bin menggantung.

“haha, kalian pulanglah mandi dan istirahat.. kami akan mengurus ini..” ujar Heechul. Ha Bin, Je Joon, Hye Byung, Hyo Bin, dan Hyo Neul mengangguk dan bergegas pergi, begitupula degan Heechul, Jongwon, Sungmin, Hyuk Jae, dan Ryeowook namun mereka pergi ke yayasan sekolah.

*0ooo0*

4 Years Later~~

“aneh rasanya melihat sekolah di segel..” gumam Ha Bin. Kini, Ha Bin tengah berdiri di depan sekolahnya dulu, SM High School. Melihat sekolah yang sangat bersejarah baginya dan teman-temannya.

“yang cepat larinya!!” teriak seseorang. Sontak Ha Bin menoleh ke arah suara, terlihat Hyo Bin dan Hyo Neul tengah berlari.

“YAK! kau enak tidak memakai highheels, aku pakai babbo!!” gerutu Hyo Neul. “Ha Bin?” Hyo Bin menoleh ke arah mata Hyo Neul.

“omo! Ha Bin?”

“haha, hey! lama tak bertemu~” ujar Ha Bin sambil melambaikan tangannya. Hyo Bin berlari mendekat ke arah Ha Bin dan meninggalkan Hyo Neul.

“aku tidak tahu jika kau mendapat beasiswa pertukaran pelajar selama dua tahun.. aku baru tahu tahun kemarin dari Hye Byung..”  ujar Hyo Bin.

“kau kurang update!” ujar Ha Bin sambil mendorong kepala Hyo Bin pelan. Dan TAK!

“aahh~~”

“Ha Bin-aa, kapan kau kembali?” ucap Hyo Neul tiba-tiba. Hyo Bin yang tahu yang menjitak kepalanya adalah Hyo Neul langsung membalasnya. “ahh~~ YAK!” Hyo Bin berlari ke sisi kiri Ha Bin.

“hahaa, kalian ini.. aku baru sampai kemarin.. tiba-tiba ingat sekolah..” ujar Ha Bin dan kembali menatap sekolah.

“nado..” gumam Hyo Bin dan Hyo Neul sambil menatap sekolah.

“nado..” Sontak Ha Bin, Hyo Bin, dan Hyo Neul menoleh dan mendapati Je Joon dan Hye Byung berjalan ke arah mereka.

“sudah lama sekali ya.. sejak kejadian itu..” gumam Je Joon sambil melihat ke arah sekolah. Mereka mengangguk.

“hah, legenda yang simpang siur ternyata sungguhan.. lucu sekali..” gumam Hye Byung. Mereka tersenyum kecil walau tak melihat satu sama lain.

“aku rindu kelasku..” gumam Hyo Bin.

“aku rindu tempat dudukku..” gumam Hyo Neul.

Hening. Tak ada yang berbicara lagi. Mereka bernostalgia dengan ingatan mereka masing-masing. Bercanda dimana-mana tak tahu tempat. Mengingat indahnya bersekolah di tempat yang mereka sama sekali tak tahu jika sekolah itu mempunyai penghuni yang mempunyai rasa kesedihan dan kesepian.

“sudah ayo, jangan berlam-lama.. nanti Yejin bisa melihat eommanya di sini..” canda Je Joon. Membuat Ha Bin meninju lengannya pelan.

“haha, kajja..”

Mereka pun berjalan meninggalkan sekolah. Saat mereka sudah jauh, seekor anak anjing dan seorang anak laki-laki berlari. Anak laki-laki itu mengejar sang anjing.

“mello, jangan berlari—“ ucap anak laki-laki itu terputus karna sang anjing masuk ke sekolah yang di segel tak boleh masuk. “—ke sana..”

Anjing itu menggong-gong di dalam sekolah membuat anak laki-laki itu diam. Ia bingung antara masuk dan mengambil ajingnya atau ia lari dan membiarkan anjingnya mati. Anjingnya menggong-gong lagi. Ia menarik nafas dan melangkah mendekati sekolah.

“mello!!! Mello!!!”

 Anak itu meneriakan nama anjingnya. Tanpa ia sadari sesosok anak yang seumuran dengannya mengikutinya dari belakang.

“mello!!”

Anjing itu kembali menggong-gong dan membuat anak laki-laki itu menjadi takut. “aku mau pergi saja!” gumamnya dan saat ia berbalik, ia mendapati sesosok anak perempuan. “omo! Nuguyo?” ujarnya sembari berjalan mundur dengan teratur.

“aku Yejin”



--- THE END ---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar