Rabu, 24 Juli 2013

M.Y.S.T.E.R.Y [Chap 3/?]



Author: @SarDhiAA

Title: M.Y.S.T.E.R.Y

Cast: Kim Hyo Neul –OC-, Kim Ha Bin –OC-, Kim Je Joon –OC-, Lee Hye Byung –OC-, Lee Hyo Bin –OC-, Kim Heechul, Kim Jong Won, Lee Sungmin, Lee Hyuk Jae, Kim Ryeowook

Cameo: maybe all artist Kpop

Genre: Supernatural, Fantasy, Horor, Mystery, Brothership

Rating: T

Length: Chapter

TATA TERTIB: R-C-L (Read-Comment-Like) Don’t be SilDers and Plagiators!!!

WARNING TYPO ANYWHERE’S!!!!!!

SAYA BENCI PLAGIAT! Ini dari otak saya! Imajinasi saya, jadi please ya jangan ada yang plagiat J nggak apa-apa jika silders tapi jangan plagiat^^




*0o0o0*



AAAAA!!!!

Teriakan nyaring terdengar dari kelas yang Heechul, Hyuk Jae, Sungmin, Jong Won, dan Ryeowook lewati. Dengan spontan mereka menoleh dan tergantung mayat seseorang dengan darah yang menetes, pisau menancap pas pada perutnya. Diketahui mayat itu dari atap.

Siswi yang berada di kelas langsung menghambur keluar. Mereka semua menatap, takut dan jijik ke mayat yang sedang menggantung setengah badan itu. kakinya seperti tersangkut.

Dan BRUK! Mereka semua memalingkan wajahnya. Mayat itu jatuh tepat di lantai kelas itu. tak ada yang berani memasuki kelas itu.

“adakah yang berani? Cepat beritahu seonsaengnim!” ujar Heechul pada semua siswi yang diam terpaku, yah hanya ada siswi di lantai 3. Salah seorang dari siswi mengangguk dan dengan cepat belari.

“lantai 3 kelas XII-I ada mayat!!” teriak siswi itu memberi info sambil berlari. Tentu, semua siswa/i itu langsung berhamburan ke lantai 3 tempat mayat itu. sms dan telfon mereka lakukan untuk memberi kabar itu. tak terkecuali Ha Bin, Je Joon, Hye Byung, Hyo Bin, dan Hyo Neul mereka juga ikut ke lantai 3.

“ada apa?” tanya Hyo Neul. “kenapa tidak masuk? Ayo kita masuk..” lanjut Hyo Neul. Mereka berlima masuk ke dalam kelas dan.. KREK!

“oh astaga! Aku tidak lihat jika mayatnya di sini..” ujar Hyo Bin sambil mundur dua langkah. Alas sepatunya mengenai darah sehingga ia membuat cap di lantai.

“mayatnya berjalan?” tanya Sungmin tiba-tiba. Sontak mereka menoleh. “tidak ini jejaknya.” Ujar Je Joon sambil menunjuk Hyo Bin.

“tidak tidak.. maksudku, bukan itu.. tapi mayat ini tadi jatuh di sana..” ujar Sungmin sambil menunjuk tempat mayat itu jatuh.

Tak sengaja Hyo Neul menoleh ke arah Hyuk Jae yang berdiri paling belakang. Dia melihat sekelebat bayangan tepat di belakang Hyuk Jae. “oppa! Di belakangmu!” serunya. Otomatis bukan hanya Hyuk Jae yang menoleh. Tapi, Heechul, Sungmin, Jongwon, dan Ryeowook pun meoleh ke arah belakang.

“apa? Kenapa?” ujar mereka kompak.

“tidak.. tidak ada apa-apa.. mungkin halusinasi ku saja..” ujar Hyo Neul.

Je Joon mendekat ke arah mayat. Ia mengamati nama yang berada di jas mayat itu “Im Yoon A” eja Je Joon. “ah! Yoona sunbaenim!” serunya kemudian.

“cabut pisau yang berada di perutnya itu..” ujar Ha Bin. Kemudian, Je Joon mencabut pisau yang tertancap pada perutnya. Blur! Darah segar semakin deras keluar.

Detik kemudian, suara ribut terdengar dari luar kelas. Mereka menoleh dan guru-guru serta dokter datang menghampiri mereka. Dokter dan sebagian guru membopong Yoona dengan darah yang masih mengalir.

“dia di bunuh di sini?” tanya seorang guru.

“tidak.. dia datang dari sana dan kemudian jatuh..” ujar Heechul sambil menunjuk ke arah atap yang bolong.

“kenapa bisa ia ke gudang atas?” ujar guru lagi. Mereka menggeleng. “baiklah gamsahamnida..” ujar guru dan sedikit membungkuk. Mereka membalas membungkuk lalu guru itu pergi.

*0o0o0*

“aku akan lebih memilih bunuh diri daripada harus berurusan dengan hantu..” gumam Hye Byung.

“yah.. you right man!” saut Hyo Bin. Kini Hye Byung dan Hyo Bin berada di dalam kamar mandi. Hyo Bin tengah membersihkan sepatunya yang tadi tak sengaja menginjak tangan mayat Yoona sehingga mengenai darah.

“aku tau aku selalu benar.. hahaa..” canda Hye Byung. Ia sedang bercermin merapikan rambutnya. Dari cermin, ia melihat ke arah Hyo Bin yang membersihkan sepatunya. Ia menyipitkan matanya karna ada yang janggal “hey, ku rasa rambutmu sedikit kusut..” tegur Hye Byung.

Hyo Bin mematikan keran dan berdiri tegak, ia menghampiri Hye Byung yang sedang bercermin “benarkah? Yang mana? Kurasa tidak ada.. ayo, aku sudah selesai..” ujar Hyo Bin sambil berjalan ke arah pintu.

“aku juga sudah.. ayo..” ujar Hye Byung sambil mengekori Hyo Bin. Cklek!

Blam! Hyo Bin menutup pintu pintu kamar mandi dengan sangat kencang. Saat mereka keluar seorang anak kecil berjalan lambat sambil menunduk. Detik kemudian, lengkingan tawanya keluar darinya.

*0o0o0*

“apa kalian mengerti? Hukum Newton II? Pakai cara itu!”

“ne seonsaengnim..” ujar murid-murid dengan malas. Fisika, yah pelajaran yang menurut mereka tidak masuk akal. Buah jatuh dari pohon harus di hitung? Jika bola di lempar dari A lalu ke B lalu ke C apakah perlu di hitung? Sungguh, orang yang menemukan fisika sangat rajin.

“aah, aku mengantuk..” gumam Ha Bin sambil berulang kali mengucek matanya. Je Joon melirik jam yang melingkar di tangannya.

“kenapa masih jam lima? lama sekali Park seonsaengnim mengajar.. huft..” gumam Je Joon.

“baiklah, saya akan memberikan kaian tugas..”

“MWO?!” pekik seluruh murid.

“kerjakan halaman 178 semuanya! Jika tidak mengerjakan, tahu apa hukumannya?”

“NE SEONSAENGNIM!”

“baiklah, hari ini kalian pulang cepat.. semoga selamat sampai tujuan.. permisi..” guru merekapun keluar dari kelas. Murid-murid terdiam terpaku. Dan detik kemudian..

“YUHUUUU PULANG!!!!” suara riuh kelas merajarela.

“setiap hari saja seperti ini..”

“benar-benar..”

Suara gaduh nan heboh itu lama-lama berkurang seiring mereka pergi keluar kelas. Dan berangsur-angsur menghilang karna sepi. Sekelebat bayangan hitam terlihat dari pojok, dengan gerak cepat. Hanya Hye Byung yang melihat itu karna tak sengaja saat mau menutup pintu kelas.

Hye Byung mengucek matanya dan sedikit menyipitkan matanya. Ia memastikan jika bayangan itu ada. Namun sayang, ia tak menemukan apapun. Kemudian ia benar-benar menutup pintu kelas. Dan saat itu anak kecil dengan boneka di tangannya muncul.

*0o00o0*

“ah, seharusnya aku sudah di rumah!” gerutu seorang siswi perempuan yang bernama Song Qian. Ia sedang sibuk mengerjakan tugas dari guru.

Cklek! Suara pintu terbuka. Ia hanya biasa saja namun ia merasa ada yang aneh ketika tidak ada yang masuk. Ia menoleh ke arah pintu, hanya pint terbuka. Mungkin hanya di buka sebentar lalu orangnya lupa menutup. Ia mengalihkan pandangannya jadi kepada buku.

Darah.

Yah di buku itu terdapat tetesan darah. Ia mengerutkan keningnya, apakah ia mimisan? Ia menyentuh hidungnya, tidak! Lalu ini darah apa?

Ia melihat ke atas. Begitu terkejutnya ia ketika melihat seorang anak bak kelelawar yang berdiri di atas dengan terbalik. Anak kecil itu melihatnya dengan melotot dan mata yang putih, ia tertawa melengking dan..

“AAAAA!!!”

JLEB!!

Tepat pada Song Qian membuka mulut berteriak. Anak kecil itu melempar pisau dan masuk kedalam tubuh Song Qian. Menembus kerongkongan hingga masuk ke dalam lambung. Song Qian terjatuh dari kursinya dan ia mati dengan kondisi yang mengenaskan.

Mata Song Qian masih terbuka menatap ke arah atap. Anak kecil itu tertawa melengking dan hilang begitu saja.

“Qian.. apakah— astaga!!” seorang guru itu kaget melihat Qian tergeletak. Guru itu berlari sambil menutup mulutnya mencari bantuan kepada guru yang lain.

“tolong! Tolong! Song Qian, murid kelas XII-II.. pak tolong..” ujar guru itu panik. Semua guru menghampiri ke arah kelas XII-II.

“oh tuhan..”

“mulutnya terbuka lebar, bagian dalamnya robek..” ujar salah seorang guru memeriksa keadaan Song Qian. Guru itu mengusap mata Song Qian yang terbuka dan sekarang menjadi tertutup. Guru itu melihat ke arah atap. Entah untuk apa.

*0o00o0*

06:30 in SM High School..

Seluruh siswa/i gempar dengan berita heboh Song Qian yang meninggal dengan mengenaskan. Mereka yang sekelas dengan Song Qian menghindari tempat duduknya. Darah masih berbekas lantai.

“wah, padahal ia incaranku..” gumam Sungmin sambil mengaduk minumannya.

“cuih, semuanya saja kau embat.. dasar serigala berbulu domba..” ujar Hyuk Jae sewot. Sungmin hanya terkekeh mendengarnya.

“tapi, luar biasa Song Qian menjadi korban..” ujar Jong Won. Ryeowook dann Heechul mengangguk setuju.

“ah, Sungmin-aa bagaimana kameramu?” ujar Heechul. Sungmin mengangguk “besok selesai..”  ujarnya. Kini giliran Heechul yang mengangguk.

“untuk apa sih? Sudah jelas bukan—“

“aku tahu siapa yang mempunyai indra keenam...” ujar Heechul memotong omongan Ryeowook. “nugu?”

“Kim Hyo Neul..”

“MWO?!” ujar mereka kaget dan membuat Hyuk Jae yang sedang minum menyemprotkan minumannya.

“naega wae?” ujar suara lain. Mereka menoleh dan mendapati Hyo Neul dan Je Joon menampakkan wajah bingungnya.

“apa kau mempunyai indra ke enam?”

“bagaimana bisa kau mempunyai indra keenam?”

“apa karna kau melihat hantu jadi kau membanting kameraku?”

“kenapa kau tak pernah bercerita denganku?”

“yak!! bicara satu-satu..” ujar Je Joon yang pusing dengan berbagai pertanyaan-pertanyaan yang di dengarnya.

“indra keenam? Siapa?” ujar Hyo Neul yang bingung. “aku tidak punya indra keenam atau apapun itu.. aku tak pernah melihat hantu.. saat aku menjatuhkan kamer Sungmin oppa, bukankah di sana memang ada gambar dan—tunggu dulu!! Apakah—“

“sudahku tebak..”

*0o0o0*

“hah.. lega sekali..” gumam seorang siswi saat keluar dari wc. Ia terkejut ketika mendapati seorang anak kecil berdiri di depan pintu kamar mandi saat ia ingin keluar. “permisi.. kau mau mencari siapa?” tanyanya sambil mendekat ke arah anak kecil tu.


“gelang~” lirhnya. Siswi yang di ketahui bernama Bae Suzy mengerutkan keningnya. Gelang? Gelang siapa? Suzy menoleh ke bawah, tak ada benda yang jatuh, apalagi gelang.

“tapi—AAAAAA!”

Saat Suzy melihat anak kecil yang ada di hadapannya itu, ia langsung kaget karna mata anak kecil itu putih pekat. Suzy mundur dengan teratur hingga punggungnya menabrak dinding. Anak kecil itu mencengkram kuat tangan Suzy hingga KREK!!


AARRGGGG!!!



--- TBC ---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar