Author: @SarDhiAA
Title: M.Y.S.T.E.R.Y
Cast: Kim Hyo Neul –OC-, Kim Ha Bin
–OC-, Kim Je Joon –OC-, Lee Hye Byung –OC-, Lee Hyo Bin –OC-, Kim Heechul, Kim
Jong Won, Lee Sungmin, Lee Hyuk Jae, Kim Ryeowook
Cameo: maybe all artist Kpop
Genre: Supernatural, Fantasy, Horor, Mystery,
Brothership
Rating: T
Length: Chapter
TATA TERTIB: R-C-L (Read-Comment-Like) Don’t be SilDers and Plagiators!!!
WARNING
TYPO ANYWHERE’S!!!!!!
SAYA BENCI PLAGIAT! Ini dari otak saya! Imajinasi saya, jadi please ya jangan ada yang
plagiat J nggak apa-apa jika silders tapi jangan
plagiat^^
*0o0o0*
“gwaenchana?” seorang dokter membalut
pergelangan tangan Suzy. Beruntung Hyo Bin lewat di depan toilet dan mendengar
Suzy berteriak sangat kencang dan tentu saja Hyo Bin langsung mendobrak pintu
dan melihat Suzy terduduk menangis sambil menggenggam pergelangan tangannya. Ia
langsung membopong Suzy ke ruang UKS.
“Bae Suzy-ssi, apa yang terjadi? Apa kau
ingin mematahkan tanganmu sendiri? Kata Hyo Bin-ssi, kau sendiri di toilet dan
memegang pergelangan tanganmu..” ujar dokter sembari melirik Hyo Bin yang di
samping dokter itu.
“ada anak kecil.. mencari gelang dan
tiba-tiba dia menggenggam tanganku.. mematahkannya..” ujar Suzy sambil menatap
lurus dan datar. Jika di katakan dia seperti orang gila, yah dia seperti orang
gila.
“uisanim, biar aku yang bicara..” bisik
Hyo Bin. Dokter itu menganggguk dan keluar dari UKS. Kini tinggal Hyo Bin dan
Suzy. “aku percaya padamu..” lirih Hyo Bin. Suzy menoleh pada Hyo Bin. “bisa
kau ceritakan kronologinya?” ujar Hyo Bin sambil menatap ke bawah. Entah kenapa
jika ia menoleh ke arah Suzy hawa aneh menyelimutinya.
“tadi aku—“ dan mulailah Suzy bercerita
panjang lebar bagaimana ia bisa seperti itu. ia membatah jika ia ingin
mematahkan tangannya. Siapa yang mau mematahkan tangan sendiri kecuali.. ia
gila?
Hyo Bin mengangguk mengerti, satu yang
perlu ia dan teman-temannya cari tahu, ANAK KECIL! Yah, siapa anak kecil itu?
apakah ia juga yang menyebabkan kematian yang begitu cepat untuk siswi yang
berada di sekolahnya?
*0o0o0*
“barang bukti yang teringgal hanya
gelang milik Suzy.. kemungkinan terjatuh..” ujar Je Joon sambil meletakkan
gelang di atas meja.
“gelang Suzy dan gelangmu sama..
walaupun gelang Suzy lebih banyak warnanya dari pada kau..” ujar Hye Byung
sambil menunjuk pergelangan Hyo Neul. Hyo Neul sedikit tersentak, ia melihat ke
arah gelang Suzy.
“Heechul oppa!” teriak Ha Bin saat
melihat Heechul, Hyuk Jae, Sungmin, Ryeowook, dan Jong Won dari jauh.
“hah..hah.. maaf, kami ada kelas
tiba-tiba.. kelas XII baru menghambur ke toilet.. apakah dia mati?” ujar
Heechul sambil menarik kursi/
“ani.. Hyo Bin mendobrak pintu toilet
saat mendengar teriakan Suzy..” ujar Hye Byung.
“SUZY?!” pekik Heechul, Jong Won, Hyuk
Jae, Sungmin, dan Ryeowook.
“ne.. beruntung ia tidak mati..” ujar Ha
Bin. Mereka hanya mengangguk paham. “lalu Hyo Bin mana? Masih di UKS?” tanya
Hyuk Jae. Ha Bin dan yang lain mengangguk.
“hah..hah.. maaf aku terlambat..” ucap
Hyo Bin sambil mengatur deru nafas yang tidak beraturan. Bisa di tebak ia baru
saja berlari. Kemudian ia menarik kursi di sebelah Hyo Neul. “eh? Ini kan
gelang Suzy..” ujar Hyo Bin sambil menggenggam tangan Hyo Neul.
“ani, ini gelang ku.. itu gelang Suzy..”
ujar Hyo Neul sambil menunjuk gelang yang dipegang Je Joon.
“hampir sama..” gumam Hyo Bin.
“hah sudahlah.. eottokhe?” ujar Je Joon.
“dia bilang seorang anak kecil..
rambutnya kusut, bajunya yah kalau di deskripsikan seperti pengemis, membawa
boneka lusuh.. dia mencari gelang..” ujar Hyo Bin. Setelah itu Hyo Neul
terbelalak ketika mendapati seorang anak kecil menyeringai tepat di belakang Je
Joon sedangkan Hye Byung melihat bayangan di belakang Je Joon.
Saat Hyo Neul dan Hye Byung ingin
membuka mulut seketika menghilang. Hyo Neul dan Hye Byung sama-sama menggosok
matanya.
“kenapa?” tanya Jong Won. Mereka berdua
menjawab kompak “mataku bermasalah” dan detik berikutnya mereka saling
berhadapan seolah berkata –apa yang kau lihat?-.
*0o0o0*
“hey siapapun yang berada diluar jangan
memainkan lampu!” teriak seorang murid dari dalam wc. Lampu toilet mati-nyala
seperti rusak namun jika rusak lampu tidak akan mati-nyala melainkan kedapkedip
dan menjadi redup. Sedangkan ini? Seperti ada yang bermain.
“hey! lihat saja saat aku keluar!
Berhenti memainkan lampu!” teriaknya sekali lagi. Krek! Pintu wc ia buka dan
lampunya padam. Ia mendengus kesal. Dengan cepat ia menghampiri saklar lampunya
dan Klik! Lampunya tidak menyala, Klik! Lampunya tetap tidak menyala. “hah!
Dasar!” ia beralih pada knop pintu, tidak bisa tebuka. Ia coba sekali lagi
untuk membuka pintu tetap saja tidak bisa terbuka. Ia meronggoh kantung jas
yang ia kenakan, mengeluarkan ponselnya.
“oh damn! Apalagi ini, ponselku mati?”
gerutunya. Ia mencoba untuk menyalakan ponselnya tetap tidak bisa. Ia coba
untuk menyalakan lampunya tetap tidak bisa. Sekarang ia mencium bau gosong dari
arah saklar lampu. Dia mundur dua langkah “konslet?” gumamnya takut. Ia mencoba
menyalakan ponselnya dengan tangan gemetaran. Berhasil! Namun, ponselnya
mengeluarkan suara lengkingan tawa.
“AAAAA!!!” ia melempar ponselnya hingga
menjadi puzzle tak beraturan namun tetap mengeluarkan lengkingan mengerikan. Ia
merosot ke bawah dan menutup telinganya. Percikan api terlihat dari arah saklar
lampu.
“kau akan mati!” suara itu mendesis dan
terus-terusan keluar menbuat murid itu mengeratkan tangannya pada telinganya.
“AAAA!!!”
*0o0o0*
“kebakarann!! Kebakaran!!!”
Kini
seluruh murid dan guru berlarian keluar gedung. Biarkan pemadam yang
menghentikan api yang menjalar di lantai 3 itu.
“temanku masih ada di dalam!
Seonsaengnim!! Temanku ada didalam!!” teriak histeris seorang murid yang
memberontak ingin masuk menyelamatkan temannya yang masih berada di dalam
gedung, lebih tepatnya yang berada di dalam toilet itu.
“kenapa bisa kebakaran?”
“apa penyebabnya?”
Bisik-bisik gemuruh seluruh murid
menghiasi luar gedung sekolah SM High School. Baik perempuan maupun lak-laki.
Berbagai kelas dari kelas X, XI, XII.
Duapuluh menit berlalu. Api berhasil
dipadamkan. Suasana berubah menjadi tegang saat melihat dua orang petugas
pemadam membawa seorang murid sudah gosong. Seorang murid yang berteriak
histeris itu langsung pingsan melihat temannya sudah seperti arang.
Seluruh murid perempuan mengalihkan
padangan mereka kelain tempat. Merasa jijik dan takut melihat mayat itu. petugas
itupun membawa mayat itu kedalam mobil ambulan di ikuti dua guru sebagai
pertanggung jawaban.
“kebakaran ini terjadi akibat konsleting
listrik..” ujar polisi kepada kepala sekolah.
“kenapa bisa terjadi seperti ini?
Padahal petugas sekolah sudah sering mengecek listrik dan lain-lain..” ujar
kepala sekolah sambil memijat pelipisnya.
“sepertinya ada yang merencanakannya,
Pak.. seperti ada yang memainkan lampu dan mengunci murid tadi hingga seperti
itu.. bapak bisa menanyakan hal ini kepada seluruh murid anda dan setelah itu
hubungi ke kantor polisi, saya permisi..” ujar polisi lalu pergi.
“seluruh murid berkumpul..” teriak
seorang guru. Dan mulailah murid-murid berbaris sesuai dengan kelas
masing-masing “kalian boleh pulang sekarang, silahkan!”
Seluruh murid berlarian kedalam gedung
dan memasuki kelas masing-masing. Mereka membereskan barang-barang mereka dan
cepat-cepat berlari keluar.
Ting! Ting! Krek!
Tanpa Hyo Neul sadari gelangnya jatuh
akibat dorongan-dorongan kecil.. gelangnya terlepas dan seketika hancur karna
di injak. Tertendang ke mana-mana.
“aku merasa ada yang hilang tapi apa
ya?” gumam Hyo Neul.
“tidak
ada yang hilang kok sepertinya..” ujar Hye Byung sambil terus berjalan.
*0o0o0*
“gelang! Gelangku dimana?” ujar Hyo Neul
panik saat meraba tangannya. Ia baru saja sampai rumah dan tak sengaja memegang
tangannya. “ah pasti jatuh!” gumammna lalu ia berlari mennggalkan rumah.
“Hyo Neul kau mau kemana?!” teriak
Ryeowook dari jendela kamarnya. Kebetulan saat itu Ryeowook sedang melihat
keluar jendela dan mendapati adiknya berlari keluar rumah.
“aku mencari gelang dulu oppa!” teriak
Hyo Neul sambil berlari menjauhi rumah.
Membuat Ryeowook heran. “apa tadi katanya? Gelang?”
Detik kemudian Ryeowook mengambil
ponselnya dan mengubungi seseorang.
“yeoboseo? Sungmin-ah?”
“yeoboseo?
Ne wae?”
“aku ingin bicara dengan adikmu, apakah
adikmu ada?”
“eo?
Hubungi saja ponselnya,tadi dia pergi karna mendapat telfon dari Hyo Neul..”
“mwo? Jinjjayo?”
“ne,
wae?”
“ah, ani.. aku tutup..”
Sambunganpun Ryeowook tutup. Ia jadi
agak sedikit tenang jika adiknyaa, Hyo Neul tidak sendirian. Tapi, untuk apa
Hyo Neul mencari gelang? Bukankah gelang bisa dicari? Atau dia mendapatkannya
dari orang spesial?
*0o0o0*
“hah, kita sudah menelusuri jalan pulang
tidak ada gelangnya..” ujar Hyo Bin sambil menyeka keringatnya.
“kita masih pakai baju seragam, coba
lihat..” ujar Je Joon.
“satu-satunya cara kita harus menaiki
bis yang tadi kita gunakan..” ujar Hyo Neul. “mwo?!”
“ais, kajja!” ujar Hyo Neul sambil
mendorong pelan teman-temannya.
“bis kan banyak.. lagipula kita—“
“kita berpencar!” ujar Hyo Neul memotong
ucapan Hye Byung. Lagi, ucapanya membuat teman-temannya itu berkata “mwo?!”
“sudah, ayo~ kita tunggu bis..” ujar Hyo
Neul dan dengan sangat terpaksa mereka menuruti ucapan Hyo Neul.
Dengan berat hati mereka menunggu bis.
Satu persatu bis datang dan satu persatu mereka menaiki bis seiring
berdatangannya bis.
Ddrrt..
From: Hyo Neul ^^
Jika tidak ada di bis, ke sekolah ne?
Aku menunggu kalian J
*0o0o0*
Ha Bin, Je Joon, Hye Bung, dan Hyo Bin
melangkahkan kakinya ke arah sekolah. Mereka melihat Hyo Neul berdiri sambil
menundukan kepalanya. Mereka melangkah mendekati Hyo Neul.
“eo? Waseo?” ujar Hyo Neul sambil
mengangkat kepalanya. Pucat. Yah, itulah yang mereka lihat saat Hyo Neul
mengangkat kepalanya, sehingga membuat mereka mundur sedikit.
“kau sakit?” ujar Ha Bin pelan,
mendekati desisan.
“gwaenchana..” ujar Hyo Neul singkat.
Datar. Yah, itulah ekspresi Hyo Neul.
“kau marah pada kami?” ujar Hyo Bin
hati-hati.
“ani..” jawab Hyo Neul “kajja kita
masuk..” ajak Hyo Neul datar. Ia meraih tangan Hye Byung cepat sehingga membuat
Hye Byung kaget. Dingin. Yah, itu yang
di rasakan Hye Byung saat Hyo Neul menggenggamnya.
“kau sungguh tak apa?” ujar Je Joon
sedikit bergidik. Masalahnya, Hyo Neul yang tadi dan sekarang sangat berbeda.
Sakit. Yah, kemungkinan Hyo Neul sedang sakit. Je Joon melirik jam yang
melingkar di tangannya. Jam 5pm.
‘Hyo
Neul.. apakah kau sungguhan?’
*0o0o0*
“dimana jatuhnya gelang itu? kenapa
sulit sekali mecari benda kecil itu..”
--- TBC ---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar