Author: @SarDhiA
Title: M.Y.S.T.E.R.Y
Cast: Kim Hyo Neul –OC-, Kim Ha Bin
–OC-, Kim Je Joon –OC-, Lee Hye Byung –OC-, Lee Hyo Bin –OC-, Kim Heechul, Kim
Jong Won, Lee Sungmin, Lee Hyuk Jae, Kim Ryeowook
Cameo: maybe all artist Kpop
Genre: Supernatural, Fantasy, Horor, Mystery,
Brothership
Rating: T
Length: Chapter
TATA TERTIB: R-C-L (Read-Comment-Like) Don’t be SilDers and Plagiators!!!
WARNING
TYPO ANYWHERE’S!!!!!!
SAYA BENCI PLAGIAT! Ini dari otak saya! Imajinasi saya, jadi please ya jangan ada yang
plagiat J nggak apa-apa jika silders tapi jangan
plagiat^^
*0o0o0*
>>><<<
Empat orang perempuan berjalan beriringan
di koridor sekolah. Raut wajah tegang terlihat dari mereka. Gelap. Itulah
kondisi koridor sekolah itu.
“Hyo Neul-aa, kita cari dimana?” ucap Ha
Bin. Diam. Tak ada yang menjawab. Yang lainpun mengerutkan keningnya. Hyo Bin
dengan membuang rasa takutnya menoleh ke arah sampingnya.
“Hyo Neul tidak ada.. tadi.. tadi..
dia..” ujar Hyo Bin gugup sambil menunjuk sebelahnya,
“bukankah tadi dia di sebelahmu?” tanya
Hye Byung yang masih setia menghadap lurus ke arah depan. Je Joon menelan salivanya
dengan susah payah.
“tenang, kita harus berpencar..” ujar Ha
Bin dengan susah payah. Sontak yang lain menatapnya dengan kaget.
“MWO?!”
“pertama, kita harus mencari Hyo Neul,
kedua gelang..” ujar Ha Bin. “satu-satu..” lanjutnya lagi membuat yang lain
tegang. Baru saja Je Joon mau membuka suara Ha Bin mendahuluinya “dengar, jika
kita berdua salah satunya akan hilang.. aku tak percaya hantu dan cerita yang
melegenda di sekolah ini.. namun kali ini aku harus percaya.. sekolah ini
memang benar-benar berhantu.. jadi untuk
kali ini kita berpisah.. mengerti?”
“ARRA!”
“kalau begitu.. aku dan Je Joon mencari
gelang dan kalian mencari Hyo Neul..” ujar Ha Bin. Yang lain hanya mengangguk
mengerti.
“aku dan Hye Byung ke lantai bawah..”
ujar Hyo Bin.
“eum! Fighting!”
Mereka mulai berpencar. Ha Bin dan Je
Joon berlari bertolak arah, Ha Bin ke selatan dan Je Joon ke utara. Sedangkan
Hyo Bin dan Hye Byung berlari menuruni tangga dan mulai berpencar. Tepat
setelah mereka menghilang dari tempat itu seseorang muncul.
“tadi aku mendengar keributan disini...”
*0ooo0*
“Hyo Neul-aa!!”
Teriak Hye Byung sambil melihat ke kanan
dan ke kiri berharap menemukan sosok yang ia cari. Sekelebat bayangan nampak
seperti Hyo Neul. Tentu saja Hye Byung berhenti dan mengamati sosok itu. sosok
itu masuk kedalam ruangan. Hye Byung mengamati itu dan berjalan maju dengan
pelan. Lapangan Indoor
“Hyo Neul!”
Dengan cepat ia mengejar Hyo Neul yang
masuk ke dalam lapangan. BLAM! Pintunya tertutup sendiri dengan keras. Hye
Byung langsung berbalik dan menghampiri pintu. Menarik-narik dan mendobrak
pintu.
“sial!”
Dum! Dum! Dum! Bunyi bola yang di
pantulkan. Hye Byung berbalik dan mendapati bola basket memantul dengan
sendirinya. Basket itu memantul pelan ke arah Hye Byung. Hye Byung berjalan
menjauh dari tempatnya. Bola basket itu mengikuti Hye Byung dengan pelan.
Hingga akhirnya Hye Byung melihat cahaya terang. Ia berlari menuju cahaya itu
dan.. memasuki tempat lain.
*0ooo0*
Di waktu yang sama tempat berbeda. Hyo
Bin melangkahkan kakinya memasuki ruang musik, karna ia mendengar suara piano
mengalun dengan indahnya. Menggambarkan kesedihan yang harus di rasakan.
Tanpa rasa takut, Hyo Bin mengedarkan
pandangannya. Blam!! Pintu ruang musik tertutup tanpa di ketahui oleh Hyo Bin.
Tiba-tiba suara piano itu berhenti da menyadarkan Hyo Bin. Hyo Bin mengedarkan
pandangannya.
Detik kemudian suara piano yang sangat cepat dan sangat keras terdengar.
Membuat siapapun yang mendengarnya pasti akan menutup telinganya. Hyo Bin
menutup telinganya dan menutup matanya karna tak sanggup mendengarnya.
Lama kelamaan suaranya menghilang.
Sedikit demi sedikit Hyo Bin melonggarkan tangannya namun masih enggan membuka
matanya. Nafasnyapun memburu.
“omo! Aku dimana?” suara lain terdengar
di pendengaran Hyo Bin. Dengan cepat ia membuka matanya dan terbelalak hebat.
Di depannya terdapat rumah mewah. Ia melihat sekelilingnya, dan terkejut
melihat Hye Byung.
“Hye Byung?” tegur Hyo Bin. Orang yang
di tegur Hyo Bin menoleh dan kaget melihat Hyo Bin.
“kau benar-benar Hyo Bin?” tanya Hye
Byung. Hyo Bin mengangguk cepat. Hye Byung berjalan mendekat dan bernafas lega.
“syukurlah..”
“kita dimana?”
“aku tidak tahu..”
“apakah Chanyeol dan Hyo Ai perlu
datang?” suara lain lewat di antara percakapan Hye Byung dan Hyo Bin. Mereka
menoleh ke arah suara. Kaget. Itulah ekspresi mereka.
“itu.. itu.. itukan Ha Bin dan Suho
siswa parang high school..” ucap mereka dengan sedikit tersendat. Mereka
menghampiri orang yang mereka bilang adalah Ha Bin.
“Ha Bin-aa!” ujar Hye Byung. Tak ada
respon.
“tidak perlu.. nona muda Yejin pasti
senang dengan kado yang di berikan..”
Hye Byung dan Hyo Bin saling berhadapan.
Yejin? Dengan cepat mereka masuk ke dalam rumah mewah itu. dan begitu
tercengang mereka ketika melihat keadaan.
“itukan foto waktuku kecil...” gumam Hyo
Bin sambil menunjuk sebuah foto yang berukuran lumayan besar. Terlihat di foto
itu ‘Hyo Bin’, dua orang laki-laki, dan seorang perempuan.
“apakah ini teman-temanku di kehidupan
sebelumnya?” gumam Hyo Bin.
“omo! Apakah dikehidupan sebelumnya kita
bersaudara?” gumam Hye Byung. Sambil melihat sebuah foto keluarga besar. Hyo
Bin ikut melihat foto yang di maksud oleh Hye Byung.
“eeh? Itukan foto kecil ku.. dan itu
sebelahku seperti.. mm.. siapa ya?” ujar Hyo Bin sambil megingat-ngingat. Hye
Byung memukul kepala Hyo Bin pelan.
“itu Hyo Neul babbo! Tapi coba kau
perhatikan anak sebelah kiri mu dan Hyo Neul di kananmu.. mereka bertatapan
sinis..” ujar Hye Byung. Hyo Bin mengangguk setuju.
“ayo.. berbaris-berbaris..”
Hye Byung dan Hyo Bin menoleh ke arah
suara lain. Mereka melihat orang-orang berpakaian seragam berbaris di depan
tangga layaknyaa menunggu turunnya seorang putri.
“kita kesana..” ujar Hyo Bin. Hye Byung
dan Hyo Binpun berjalan menujuu orang-orang yang berbaris. Tiba saat di tempat
itu, seorang anak perempuan turun dari tangga dengan langkah cepat.
“saengil chukkae hamnida..” seru
semuanya. Baik Hye Byung maupun Hyo Bin mereka terpaku dengan sosok anak itu.
anak dalam foto. Itulah yang ada di fikiran mereka. Mereka mundur beberapa
langkah menjauh.
“bu..bukankah ini?” ujar Hye Byung
terbata. Ia melihat Hyo Bin yang shock melihat lurus ke depan. “kita.. kita ada
di 20tahun yang lalu?” tanya Hyo Bin. Hyo Bin menggenggam tangan Hye Byung erat
lalu menarik tangan Hye Byung.
“kita harus keluar!” seru Hyo Bin sambil
berlari ke arah pintu keluar. Namun, sialnya entah kenapa pintu keluar juga
seakan ikut lari menjauh.
“kenapa pintunya menjauh?” pekik Hye
Byung sambil terus berlari. Lelah. Mereka berhenti, lalu melihat ke arah belakang
mereka. Mayat berserakan dilantai dengan darah segar. Hye Byung dan Hyo Bin
sadar bahwa mereka tak bergerak sama sekali dari tempat mereka.
“aku takut~” lirih Hye Byung. Hye Byung
berjalan mundur dan KREK! “AA!” Hyo Bin melihat ke bawah dan mendapati ada satu
mayat di bawah mereka. Hye Byung memeluk erat Hyo Bin dari belakang.
Deg!
Mayat itu memegang kaki Hyo Bin. Hyo Bin
menahan nafasnya sedangkan Hye Byung menahan tangisnya. “tolong kami~” kali ini
Hyo Bin sibuk mengatur deru nafasnya, sedangkan Hye Byung sibuk menghentikan
tangisnya. Tangan mayat itu masih menggenggam kaki Hyo Bin.
“Hyo Bin-aa~” lirih Hye Byung. “ini dirumah Yejin.. Hyo
Bin-aa.. kita harus keluar..” ujar Hye Byung sedikit terisak. Hyo Bin
menggerakan kakinya dan berhasil melepaskan genggaman mayat tersebut.
“tadi dia masih hidup, sekarang ia sudah
mati..” ujar Hyo Bin. “ayo kita pergi..” ujar Hyo Bin sambil berbalik hendak
melangkah menjauh.
“JANGAN SENTUH GELANGKU!”
Suara menggelegar membuat langkah Hye
Byung maupun Hyo Bin terhenti. Mereka menunggu suara lagi. Namun, yang di
rasakan kini ada yang menggenggam kaki Hye Byung, sontak ia menggenggam tangan
Hyo Bin “keluar dari alam ini sebelum
kalian mati~”
“TIDAK ADA YANG BOLEH MENYENTUH
GELANGKU!!”
Sosok anak kecil menggenggam pisau dan
boneka berjalan ke arah mereka. Hyo Bin terbelalak melihat sosok itu mendekat
ke arah mereka, bukan hanya itu, sosok itu menggunakan gelang yang mirip dengan
Hyo Neul.
“itu gelang Hyo Neul~” bisik Hye Byung.
Hyo Bin mengangguk mantap.
Sosok itu mengacungkan pisaunya ke arah
Hye Byung dan Hyo Bin. Mereka mundur secara atur kebelakang. “lari ke atas dan
buka kamar Yejin~” bisik orang-orang yang tengah mati itu. tanpa berpikir lagi
mereka berdua lari ke arah tangga.
Bunyi lengkingan tawa membuat mereka
lari dengan sangat cepat. Ada satu yang mengganggu pikiran mereka. Yang mana
kamar Yejin?
Hye Byung menoleh ke belakang. Dan ia
meneteskan air matanya. “ia mengikuti kita.. dia tidak napak!” bisik Hye Byung.
Hyo Bin tidak menghiraukan Hye Byung ia membuka seluruh pintu yang berada di
lantai 2. Saat membuka kamar paling ujung sangat susah.
“Hyo Bin! Palli!!” teriak Hye Byung. Ia
melihat sosok anak kecil itu mendekat ke arahnya. “Hyo Bin!!”
“berhasil!” dengan cepat Hyo Bin menarik
Hye Byung kedalam dan cahaya putih menyelumuti mereka. Mereka menutup mata
mereka.
“eo? Hye Byung? Hyo Bin?”
Hye Byung dan Hyo Bin sama-sama membuka
matanya. Di depan mereka, mereka melihat Hyo Neul yang sedang mengerutkan
keningnya. Mereka berdua mematung.
“kalian kenapa?”
Hye Byung dan Hyo Bin berjalan mundur
dengan teratur. Hyo Neul mendakati mereka berdua dengan wajah bingung. “kalian
kenapa?” tanya Hyo Neul.
“kami mohon jangan bunuh kami! Jika di
kehidupan sebelumnya kami salah maafkan kami..” ujar Hye Byung dan Hyo Bin
tiba-tiba berlutut di depan Hyo Neul. Hyo Neul hanya mengerutkan keningnya.
“kalian kenapa sih?” tanya Hyo Neul. Hye
Byung dan Hyo Bin berdiri dan mencubiti Hyo Neul. “yak! kalian! Yak!
geumanhae!” ujar Hyo Neul sambil melangkah mundur. Hye Byung dan Hyo Bin
sama-sama bernafas lega.
“kita harus pergi!” ajak Hye Byung
sambil menarik tangan Hyo Neul dan Hyo Bin. Mereka berjalan dengan cepat.
“yak! pelan-pelan!” ujar Hyo Neul.
“tidak ada waktu lagi! Kita harus
menemukan Je Joon dan Ha Bin, lalu kita pergi!” ujar Hyo Bin.
“gelangku?”
“Ha Bin!” teriak Hye Byung saat melihat
Ha Bin yang akan memasuki ruangan. Ha Bin menghentikan langkahnya dan menoleh
ke arah Hye Byung, Hyo Bin, dan Hyo Neul.
“eo? Kalian? Syukurlah sudah menemukan
Hyo Neul..”
“eeh?”
“kita harus pergi! Kita harus temukan Je
Joon!” sahut Hyo Bin dengan cepat sebelum Hyo Neul bertanya lagi. Hyo Bin
segera menyambar tangan Ha Bin dan menyeretnya cepat. Saat ingin melangkah
lebih cepat lagi terdengar teriakan keras.
AAAA!!
“Je Joon!”
*0ooo0*
“aku mengkhawatirkan mereka..”
--- TBC ---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar