Kamis, 25 Juli 2013

M.Y.S.T.E.R.Y [Chap 5/?] [Pre Final]



Author: @SarDhiA

Title: M.Y.S.T.E.R.Y

Cast: Kim Hyo Neul –OC-, Kim Ha Bin –OC-, Kim Je Joon –OC-, Lee Hye Byung –OC-, Lee Hyo Bin –OC-, Kim Heechul, Kim Jong Won, Lee Sungmin, Lee Hyuk Jae, Kim Ryeowook

Cameo: maybe all artist Kpop

Genre: Supernatural, Fantasy, Horor, Mystery, Brothership

Rating: T

Length: Chapter

TATA TERTIB: R-C-L (Read-Comment-Like) Don’t be SilDers and Plagiators!!!

WARNING TYPO ANYWHERE’S!!!!!!

SAYA BENCI PLAGIAT! Ini dari otak saya! Imajinasi saya, jadi please ya jangan ada yang plagiat J nggak apa-apa jika silders tapi jangan plagiat^^




*0o0o0*


Chap 1 2 3 4


>>><<<


Empat orang perempuan berjalan beriringan di koridor sekolah. Raut wajah tegang terlihat dari mereka. Gelap. Itulah kondisi koridor sekolah itu.

“Hyo Neul-aa, kita cari dimana?” ucap Ha Bin. Diam. Tak ada yang menjawab. Yang lainpun mengerutkan keningnya. Hyo Bin dengan membuang rasa takutnya menoleh ke arah sampingnya.

“Hyo Neul tidak ada.. tadi.. tadi.. dia..” ujar Hyo Bin gugup sambil menunjuk sebelahnya,

“bukankah tadi dia di sebelahmu?” tanya Hye Byung yang masih setia menghadap lurus ke arah depan. Je Joon menelan salivanya dengan susah payah.

“tenang, kita harus berpencar..” ujar Ha Bin dengan susah payah. Sontak yang lain menatapnya dengan kaget.

“MWO?!”

“pertama, kita harus mencari Hyo Neul, kedua gelang..” ujar Ha Bin. “satu-satu..” lanjutnya lagi membuat yang lain tegang. Baru saja Je Joon mau membuka suara Ha Bin mendahuluinya “dengar, jika kita berdua salah satunya akan hilang.. aku tak percaya hantu dan cerita yang melegenda di sekolah ini.. namun kali ini aku harus percaya.. sekolah ini memang benar-benar berhantu.. jadi  untuk kali ini kita berpisah.. mengerti?”

“ARRA!”

“kalau begitu.. aku dan Je Joon mencari gelang dan kalian mencari Hyo Neul..” ujar Ha Bin. Yang lain hanya mengangguk mengerti.

“aku dan Hye Byung ke lantai bawah..” ujar Hyo Bin.

“eum! Fighting!”

Mereka mulai berpencar. Ha Bin dan Je Joon berlari bertolak arah, Ha Bin ke selatan dan Je Joon ke utara. Sedangkan Hyo Bin dan Hye Byung berlari menuruni tangga dan mulai berpencar. Tepat setelah mereka menghilang dari tempat itu seseorang muncul.

“tadi aku mendengar keributan disini...”

*0ooo0*

“Hyo Neul-aa!!”

Teriak Hye Byung sambil melihat ke kanan dan ke kiri berharap menemukan sosok yang ia cari. Sekelebat bayangan nampak seperti Hyo Neul. Tentu saja Hye Byung berhenti dan mengamati sosok itu. sosok itu masuk kedalam ruangan. Hye Byung mengamati itu dan berjalan maju dengan pelan. Lapangan Indoor

“Hyo Neul!”

Dengan cepat ia mengejar Hyo Neul yang masuk ke dalam lapangan. BLAM! Pintunya tertutup sendiri dengan keras. Hye Byung langsung berbalik dan menghampiri pintu. Menarik-narik dan mendobrak pintu.

“sial!”

Dum! Dum! Dum! Bunyi bola yang di pantulkan. Hye Byung berbalik dan mendapati bola basket memantul dengan sendirinya. Basket itu memantul pelan ke arah Hye Byung. Hye Byung berjalan menjauh dari tempatnya. Bola basket itu mengikuti Hye Byung dengan pelan. Hingga akhirnya Hye Byung melihat cahaya terang. Ia berlari menuju cahaya itu dan.. memasuki tempat lain.

*0ooo0*

Di waktu yang sama tempat berbeda. Hyo Bin melangkahkan kakinya memasuki ruang musik, karna ia mendengar suara piano mengalun dengan indahnya. Menggambarkan kesedihan yang harus di rasakan.

Tanpa rasa takut, Hyo Bin mengedarkan pandangannya. Blam!! Pintu ruang musik tertutup tanpa di ketahui oleh Hyo Bin. Tiba-tiba suara piano itu berhenti da menyadarkan Hyo Bin. Hyo Bin mengedarkan pandangannya.

Detik kemudian suara piano  yang sangat cepat dan sangat keras terdengar. Membuat siapapun yang mendengarnya pasti akan menutup telinganya. Hyo Bin menutup telinganya dan menutup matanya karna tak sanggup mendengarnya.

Lama kelamaan suaranya menghilang. Sedikit demi sedikit Hyo Bin melonggarkan tangannya namun masih enggan membuka matanya. Nafasnyapun memburu.

“omo! Aku dimana?” suara lain terdengar di pendengaran Hyo Bin. Dengan cepat ia membuka matanya dan terbelalak hebat. Di depannya terdapat rumah mewah. Ia melihat sekelilingnya, dan terkejut melihat Hye Byung.

“Hye Byung?” tegur Hyo Bin. Orang yang di tegur Hyo Bin menoleh dan kaget melihat Hyo Bin.

“kau benar-benar Hyo Bin?” tanya Hye Byung. Hyo Bin mengangguk cepat. Hye Byung berjalan mendekat dan bernafas lega. “syukurlah..”

“kita dimana?”

“aku tidak tahu..”

“apakah Chanyeol dan Hyo Ai perlu datang?” suara lain lewat di antara percakapan Hye Byung dan Hyo Bin. Mereka menoleh ke arah suara. Kaget. Itulah ekspresi mereka.

“itu.. itu.. itukan Ha Bin dan Suho siswa parang high school..” ucap mereka dengan sedikit tersendat. Mereka menghampiri orang yang mereka bilang adalah Ha Bin.

“Ha Bin-aa!” ujar Hye Byung. Tak ada respon.

“tidak perlu.. nona muda Yejin pasti senang dengan kado yang di berikan..”

Hye Byung dan Hyo Bin saling berhadapan. Yejin? Dengan cepat mereka masuk ke dalam rumah mewah itu. dan begitu tercengang mereka ketika melihat keadaan.

“itukan foto waktuku kecil...” gumam Hyo Bin sambil menunjuk sebuah foto yang berukuran lumayan besar. Terlihat di foto itu ‘Hyo Bin’, dua orang laki-laki, dan seorang perempuan.

“apakah ini teman-temanku di kehidupan sebelumnya?” gumam Hyo Bin.

“omo! Apakah dikehidupan sebelumnya kita bersaudara?” gumam Hye Byung. Sambil melihat sebuah foto keluarga besar. Hyo Bin ikut melihat foto yang di maksud oleh Hye Byung.

“eeh? Itukan foto kecil ku.. dan itu sebelahku seperti.. mm.. siapa ya?” ujar Hyo Bin sambil megingat-ngingat. Hye Byung memukul kepala Hyo Bin pelan.

“itu Hyo Neul babbo! Tapi coba kau perhatikan anak sebelah kiri mu dan Hyo Neul di kananmu.. mereka bertatapan sinis..” ujar Hye Byung. Hyo Bin mengangguk setuju.

“ayo.. berbaris-berbaris..”

Hye Byung dan Hyo Bin menoleh ke arah suara lain. Mereka melihat orang-orang berpakaian seragam berbaris di depan tangga layaknyaa menunggu turunnya seorang putri.

“kita kesana..” ujar Hyo Bin. Hye Byung dan Hyo Binpun berjalan menujuu orang-orang yang berbaris. Tiba saat di tempat itu, seorang anak perempuan turun dari tangga dengan langkah cepat.

“saengil chukkae hamnida..” seru semuanya. Baik Hye Byung maupun Hyo Bin mereka terpaku dengan sosok anak itu. anak dalam foto. Itulah yang ada di fikiran mereka. Mereka mundur beberapa langkah menjauh.

“bu..bukankah ini?” ujar Hye Byung terbata. Ia melihat Hyo Bin yang shock melihat lurus ke depan. “kita.. kita ada di 20tahun yang lalu?” tanya Hyo Bin. Hyo Bin menggenggam tangan Hye Byung erat lalu menarik tangan Hye  Byung.

“kita harus keluar!” seru Hyo Bin sambil berlari ke arah pintu keluar. Namun, sialnya entah kenapa pintu keluar juga seakan ikut lari menjauh.

“kenapa pintunya menjauh?” pekik Hye Byung sambil terus berlari. Lelah. Mereka berhenti, lalu melihat ke arah belakang mereka. Mayat berserakan dilantai dengan darah segar. Hye Byung dan Hyo Bin sadar bahwa mereka tak bergerak sama sekali dari tempat mereka.

“aku takut~” lirih Hye Byung. Hye Byung berjalan mundur dan KREK! “AA!” Hyo Bin melihat ke bawah dan mendapati ada satu mayat di bawah mereka. Hye Byung memeluk erat Hyo Bin dari belakang.

Deg!

Mayat itu memegang kaki Hyo Bin. Hyo Bin menahan nafasnya sedangkan Hye Byung menahan tangisnya. “tolong kami~” kali ini Hyo Bin sibuk mengatur deru nafasnya, sedangkan Hye Byung sibuk menghentikan tangisnya. Tangan mayat itu masih menggenggam kaki Hyo Bin.

“Hyo Bin-aa~”  lirih Hye Byung. “ini dirumah Yejin.. Hyo Bin-aa.. kita harus keluar..” ujar Hye Byung sedikit terisak. Hyo Bin menggerakan kakinya dan berhasil melepaskan genggaman mayat tersebut.

“tadi dia masih hidup, sekarang ia sudah mati..” ujar Hyo Bin. “ayo kita pergi..” ujar Hyo Bin sambil berbalik hendak melangkah menjauh.

“JANGAN SENTUH GELANGKU!”

Suara menggelegar membuat langkah Hye Byung maupun Hyo Bin terhenti. Mereka menunggu suara lagi. Namun, yang di rasakan kini ada yang menggenggam kaki Hye Byung, sontak ia menggenggam tangan Hyo Bin  “keluar dari alam ini sebelum kalian mati~”

“TIDAK ADA YANG BOLEH MENYENTUH GELANGKU!!”

Sosok anak kecil menggenggam pisau dan boneka berjalan ke arah mereka. Hyo Bin terbelalak melihat sosok itu mendekat ke arah mereka, bukan hanya itu, sosok itu menggunakan gelang yang mirip dengan Hyo Neul.

“itu gelang Hyo Neul~” bisik Hye Byung. Hyo Bin mengangguk mantap.

Sosok itu mengacungkan pisaunya ke arah Hye Byung dan Hyo Bin. Mereka mundur secara atur kebelakang. “lari ke atas dan buka kamar Yejin~” bisik orang-orang yang tengah mati itu. tanpa berpikir lagi mereka berdua lari ke arah tangga.

Bunyi lengkingan tawa membuat mereka lari dengan sangat cepat. Ada satu yang mengganggu pikiran mereka. Yang mana kamar Yejin?

Hye Byung menoleh ke belakang. Dan ia meneteskan air matanya. “ia mengikuti kita.. dia tidak napak!” bisik Hye Byung. Hyo Bin tidak menghiraukan Hye Byung ia membuka seluruh pintu yang berada di lantai 2. Saat membuka kamar paling ujung sangat susah.

“Hyo Bin! Palli!!” teriak Hye Byung. Ia melihat sosok anak kecil itu mendekat ke arahnya. “Hyo Bin!!”

“berhasil!” dengan cepat Hyo Bin menarik Hye Byung kedalam dan cahaya putih menyelumuti mereka. Mereka menutup mata mereka.

“eo? Hye Byung? Hyo Bin?”

Hye Byung dan Hyo Bin sama-sama membuka matanya. Di depan mereka, mereka melihat Hyo Neul yang sedang mengerutkan keningnya. Mereka berdua mematung.

“kalian kenapa?”

Hye Byung dan Hyo Bin berjalan mundur dengan teratur. Hyo Neul mendakati mereka berdua dengan wajah bingung. “kalian kenapa?” tanya Hyo Neul.

“kami mohon jangan bunuh kami! Jika di kehidupan sebelumnya kami salah maafkan kami..” ujar Hye Byung dan Hyo Bin tiba-tiba berlutut di depan Hyo Neul. Hyo Neul hanya mengerutkan keningnya.

“kalian kenapa sih?” tanya Hyo Neul. Hye Byung dan Hyo Bin berdiri dan mencubiti Hyo Neul. “yak! kalian! Yak! geumanhae!” ujar Hyo Neul sambil melangkah mundur. Hye Byung dan Hyo Bin sama-sama bernafas lega.

“kita harus pergi!” ajak Hye Byung sambil menarik tangan Hyo Neul dan Hyo Bin. Mereka berjalan dengan cepat.

“yak! pelan-pelan!” ujar Hyo Neul.

“tidak ada waktu lagi! Kita harus menemukan Je Joon dan Ha Bin, lalu kita pergi!” ujar Hyo Bin.

“gelangku?”

“Ha Bin!” teriak Hye Byung saat melihat Ha Bin yang akan memasuki ruangan. Ha Bin menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Hye Byung, Hyo Bin, dan Hyo Neul.

“eo? Kalian? Syukurlah sudah menemukan Hyo Neul..”

“eeh?”

“kita harus pergi! Kita harus temukan Je Joon!” sahut Hyo Bin dengan cepat sebelum Hyo Neul bertanya lagi. Hyo Bin segera menyambar tangan Ha Bin dan menyeretnya cepat. Saat ingin melangkah lebih cepat lagi terdengar teriakan keras.

AAAA!!

“Je Joon!”

*0ooo0*

“aku mengkhawatirkan mereka..”



---  TBC ---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar