Jumat, 04 Agustus 2017

Black And White [Chap 6]





Black And White || Cho Kyuhyun - Lee Min Ji - Hwang Yeol Sik - Tiffany Hwang - Lee Hyuk Jae || Hurt - Married Life || PG17 || Chapter

Tata tertib: RC [Read and Comment]. kritik saran dan protes lainnya silahkan dilayangkan kepada saya karna tidak kesesuain pada yang kalian inginkan /? ||DILARANG PLAGIAT! semua author pasti tidak ingin karyanya ditiru oleh orang lain. oleh karna itu mohon perhatiannya ^^ || CERITA INI MILIK SAYA! jika ada kesamaan nama tokoh itu diwajarkan jika ada cerita yang persis seperti ini mohon bilang pada saya. cast milik tuhan.


***








If this is a dream, please let me wake up
Are you really my destiny?
[Stay With Me – Punch feat. Chanyeol]











Jas hitam yang melekat di tubuh pria itu sangat cocok di pakainya. Suasana biru menghiasi sebuah ruangan. Doa demi doa dipanjatkan untuk kedua orang ibu dan anak itu. Terdapat foto dan ucapan bela sungkawa. Air mata mengalir tanpa sadar saat sedang memberi penghormatan yang terakhir kali.

Kyuhyun, merasakan luka mendalam ketika mendapati sebuah kabar bahwa seseorang yang merawatnya sudah wafat. Bibi Oh dan sang anak wafat. Bibi Oh bunuh diri ketika ia mendapati bahwa anaknya tak lagi hidup. Hanya ada keluarga kecil Kyuhyun disana, termasuk.. Min Ji dan Hyuk Jae. Min Ji memegang lengan Kyuhyun kuat, seakan Kyuhyun akan tumbang.

Hyuk Jae terus memandangi kebawah tak berani mengangkat kepalanya. Ia merasa menyesal tak bisa menjaga bibi Oh dan anaknya. Ia tahu pasti siapa yang melakukan ini semua. Yah, ayahnya. Ia mengepalkan kedua tangannya mengingat apa yang telah ayahnya lakukan.

Cho Young Hwa duduk mematung melihat foto dua orang itu. Perasaannya terpukul, baru saja ia ditinggal oleh sang istri dan sekarang ia harus melihat bibi Oh dan anaknya yang sudah ia anggap saudara sendiri meninggal dunia. Dia merasa sangat bersalah terhadap apa yang ia lakukan. Ia tak bisa berfikir jika saja yang akan menyusul selanjutnya adalah Kyuhyun ataupun.. Min Ji.

“Kyu—Hyun” tegur Min Ji yang sedari tadi memperhatikan Kyuhyun menangis. Jujur, itu membuatnya merasakan apa yang di rasakan Kyuhyun. Ia juga pernah merasakan bagaimana rasanya ditinggal oleh orang yang disayangi. Kyuhyun menepis pelan tangan Min Ji yang bertengger pada tangannya.

“kau tidak tahu rasanya” tegur Kyuhyun yang menatap kosong kearah foto dua orang yang sudah tiada itu.

“kau salah” Kyuhyun mendelik “aku kehilangan orang tuaku saat masih kecil, aku tahu bagaimana rasa terpukul itu”

“aku pergi” balas Kyuhyun. Min Ji menahan kekecewaannya, yah dia memang sudah tahan dengan perlakuan Kyuhyun yang sulit untuk ditebak itu. Hyuk Jae yang melihat Kyuhyun pergi pun ikut bangkit dan menepuk pundak Min Ji terlebih dahulu sebelum benar-benar pergi.

“Min Ji, ada yang harus kau tahu nak” ucap Young Hwa saat Kyuhyun benar-benar telah pergi. Min Ji melihat kearah Young Hwa, ayah mertuanya itu kini tersenyum pahit “sebelum aku benar-benar tidak ada, sebelum semuanya menjadi sulit, aku ingin kau mengetahuinya nak”

Min Ji diam, menunggu jawaban yang akan di lotarkan ayah mertuanya ini. Mungkinkah ia akan diminta cerai oleh Kyuhyun?

“kau—pewaris Cho corp.”



***



Hyuk Jae melangkahkan kakinya dengan cepat dengan nafas yang memburu. Memasuki kawasan rumah yang sudah sangat tidak asing baginya. Ia mengepalkan tangannya menahan emosi. Bagaimanapun yang ia hadapi adalah ayahnya yang sudah membiayainya.

Ia mengetuk pintu kayu dengan kuat, ia sangat yakin bahwa dibalik pintu ini terdapat seseorang yang sangat ia ingin temui. Diketuknya dengan kuat sampai suara yang berada dibalik pintu itu mengeluarkan suaranya menyuruhnya untuk masuk.

Dibukanya dengan keras pintu itu dan menampakan seorang lelaki yang sudah tua duduk membelakanginya. Dibalik itu Hyuk Jae tahu bahwa ayahnya ini senang anaknya sudah terpancing emosi karnanya. Ia memutarkan kursinya dan sekarang mata mereka bertemu. Benar saja tebakkan Hyuk Jae, ayahnya kini sedang menyeringai senang.

“apa kabar anakku?” ucapnya santai. Hyuk Jae tersenyum sinis. “ah, aku rasa kau cukup baik sekarang sampai kau berani menemuiku.”

Hyuk Jae mengepalkan tangannya kesal. “kau membunuh mereka kan?”

“siapa yang kau maksud? Sepertinya ada banyak yang ingin kubunuh” ucap Jang Won –ayah Hyuk Jae- dengan tenang.

“apa kau sangat tega membunuh orang yang tidak bersalah? Mereka tidak ikut campur dalam pembunuh paman Jong Suk” ucap Hyuk Jae dengan nada yang tinggi, sekarang Hyuk Jae benar-benar tidak habis pikir dengan ayahnya ini. “apa kau kira paman akan tenang jika melihatmu seperti ini?”

“apa yang kau tahu ha? Kau tidak tahu apa-apa Hyuk Jae. Kau cukup duduk tenang atau kau yang akan ku jerumuskan kepembunuhan yang selanjutnya jika kau buka mulut.” Geram Jang Won.

Hyuk Jae diam. Ia tetap Hyuk Jae yang tak pernah berani terhadap ayahnya. Termasuk pengirimannya ke Amerika. Pengirimannya ke Amerika bukan hanya untuk membuat Hyuk Jae belajar tetapi mengasingkannya supaya tak melihat apa yang sudah ia lakukan selama ini.

“kau terlalu termakan dengan dendam.”

“lalu apa rencanamu? Melaporkanku? Bercerita kepada Kyuhyun bahwa akulah yang membunuh ibunya? Begitukah?” ucap Jang Won yang berhasil memancing emosi Hyuk Jae. Hyuk Jae mengepalkan tangannya geram.

“tidak” desis Hyuk Jae.

“bagus. Kau memang masih anak aku yang dulu. Pergilah” ucap Jang Won acuh sambil memperhatikan layar laptop di depannya. Hyuk Jae yang saat itu sedang kesal segera bergegas memilih pergi daripada didalam ruangan bersama dengan ayahnya itu, entahlah Hyuk Jae masih menganggapnya ayah atau bukan.



***



Kau pewaris Cho corp.


kata itu mengiang di kepala Min Ji. Anak rambut berterbangan saat angin sore menyapunya. Min Ji menatap kosong kearah cangkir berisi teh yang ia buat, ia sama sekali tak menyentuh cangkir itu. Apa yang tidak ia ketahui selama ini. Apa yang ia lupakan semenjak kecelakaan terjadi. Kepalanya saat ini seperti ingin pecah. Banyak sesuatu yang ia tak tahu hingga sekarang.

Saat lamunannya itu, ia tak sadar jika seseorang sedang memerhatikannya dalam diam, menatap sendu ke arahnya. Sesekali tersenyum kecil sambil memegang dadanya yang ia rasa berdenyut terlalu kencang. Ia tak bias mengendalikan detak jantung itu.

“mengapa akhir-akhir ini sering sekali seperti ini?’ gumamnya. “mengapa saat melihatnya sama seperti aku melihat Tiffany pertama kali?”

Sadar diperhatikan, Min Ji menolehkan kepalanya kearah seseorang itu. “Kyu—“ tepat saat itu Kyuhyun segera pergi dari tempat ia berdiri tadi. Perasaan Min Ji kembali sendu ketika Kyuhyun pergi saat ia melihatnya. Ia hanya dapat tersenyum kecil.

“aku ingin sekali menyapanya, tersenyum padanya” gumam Min Ji.

Min Ji melihat kearah handphonenya yang bergetar. Terlihat nama Hyuk Jae di handphonenya, segara ia jawab panggilan itu. “ya?”

“kau dirumah kan? Tunggu aku” ucapnya dan seketika langsung diakhiri. Entah mengapa akhir-akhir ini Min Ji merasa ada yang aneh dengan Hyuk Jae yang tidak seperti biasanya. Hyuk Jae lebih sering bertemu dengannya dari pada bertemu dengan Kyuhyun.

Min Ji melangkah memasuki kawasan dalam rumahnya dengan lesu dan mendapati Kyuhyun yang duduk di sofa dengan diam. Seketika kakinya berhenti melangkah, melihat Kyuhyun yang terlihat sangat kalut. Melihat Kyuhyun seperti itu membuat dirinya tiba-tiba tersayat, merasa kasihan terhadap Kyuhyun.

“kenapa?” suara berat mengiang di telinga Min Ji yang sedang memperhatikan Kyuhyun. Tanpa kesadaran Min Ji, Kyuhyun juga sudah lama melihatnya. Bibirnya bisu. Tak ada yang bisa ia lakukan ketika Kyuhyun berjalan mendekatinya.

Ketika Kyuhyun mendekatinya sekitar jarak 5 langkah darinya, ia menutup matanya takut apa yang akan Kyuhyun lakukan terhadapnya. Namun, yang terjadi adalah Min Ji merasakan tangan besar merengkuh tubuhnya. Min Ji membuka matanya, Kyuhyun memeluknya. Kyuhyun menenggelamkan kepalanya pada pundak Min Ji. Dan saat itu juga ia merasakan bahwa Kyuhyun menangis.

Dengan ragu dan perasaan nekat Min Ji membalas pelukan Kyuhyun. Mengusap punggung Kyuhyun yang baru ia sadari, Kyuhyun sangat lemah. Ia merasa pelukan Kyuhyun semakin erat, “maaf tolong jangan dilepaskan” gumam Kyuhyun.

“Kyuhyun”

“maaf biarkan seperti ini”

Hening.

“aku rasa aku mencintaimu”



***



“jadi—“

Pipi Min Ji memerah saat Hyuk Jae melihat adegan Kyuhyun yang memeluknya. Ia menunduk malu sedangkan Kyuhyun hanya duduk menyilangkan tangannya didepan dadanya, menatap Hyuk Jae yang sedang tersenyum jahil kearah dua orang yang seperti baru saja tertangkap sedang berpacaran oleh orang tua mereka.

“tidak salah bukan? Diakan istriku” ucap Kyuhyun tak peduli. Padahal saat ini juga ia sedang berusaha mengatur detak jantungnya. Min Ji yang mendengar itupun langsung terkejut. Hyuk Jae hanya tertawa kecil.

“lalu—“ ia melirik kearah Min Ji sebentar “Tiffany?” Min Ji maupun Kyuhyun tersentak

“kau tidak lupa dengan wanita yang kau bela sejak dulu itu bukan?”

Kyuhyun mengeraskan rahangnya, kesal “aku tak bertemu dengannya lagi” ucap Kyuhyun bahkan itu lebih seperti desisan. Hyuk Jae melirik Min Ji yang menunduk dengan mengepalkan tangan yang ada dipangkuannya.


Bugh.


Sebuah pukulan mendarat diwajah Kyuhyun yang mulus. Membuatnya tersungkur jatuh dan sudut bibirnya sedikit mengeluarkan darah. Min Ji yang terkejut melihatnya langsung dengan cekatan melindungi Kyuhyun yang akan dipukul lagi oleh Hyuk Jae.

“apa yang kau lakukan?” seru Min Ji. Tak pernah dari Hyuk Jae maupun Kyuhyun mendengar suara lengkingan dari Min Ji. Kyuhyun maupun Hyuk Jae terkejut. Namun lamunan mereka tersentak ketika Min Ji kembali bersuara “jika kau mengkhawatirkanku aku tak apa Hyuk Jae. Sungguh, aku baik-baik saja.” Desis Min Ji.

“apa niatanmu mempermainkan hati Min Ji? Apa karna Min Ji seorang pewaris kau jadi berpura-pura seperti ini?”

“Min Ji seorang pewaris katamu?” Kyuhyun terkejut bukan main mengetahui fakta tersebut. Ia bangkit memandangi Min Ji dan Hyuk Jae bergantian. “apa maksudnya ini?”

“apa kau tidak tahu atau kau hanya berpura-pura?” sinis Hyuk Jae. Kyuhyun mengerutkan dahinya, memicingkan matanya tanda tak suka dengan pertanyaan Hyuk Jae yang menuduhnya.

“aku—“

“pewaris perusahaanmu yang asli.” lanjut Hyuk Jae yang memotong ucapan Min Ji. min Ji hanya menunduk tak ingin melihat wajah Kyuhyun yang menatapnya dengan tatapan tak percaya. Ia sekarang merasa sangat dipermainkan. Jadi disini siapa yang memainkan siapa, pikir Kyuhyun.

Kyuhyun mengacak rambutnya asal “jadi, kau—kau hanya berpura-pura baik didepan ku, sebenarnya kaulah pewarisnya begitu kan? Kau menikahi aku karna kau akan menjadi pewarisnya bukan? Hah. Ini lucu sekali, kau tahu!”

Min Ji menggeleng. Hyuk Jae menghela nafasnya pelan “kau salah. Dia tidak tahu apa-apa. Kau belum melupakan hutang ayahmu bukan?”

Kyuhyun mengernyit tak mengerti, hutang? Ah, Kyuhyun melupakan tentang hutang ayahnya kepada keluarga Min Ji yang mengharuskan ia menikah dengan wanita yang sekarang menjadi istrinya ini.

“kau ingat bukan hutang ayahmu kepada keluarga Min Ji? Kyuhyun, ada yang perlu kau tahu. Asal kau tahu ya, ayahku adalah kakak dari ayah Min Ji.” Mendengar pernyataan Hyuk Jae, baik Min Ji maupun Kyuhyun terbelalak mendengarnya. “ada banyak hal yang yang tidak kau ketahui.”


Dan maaf termasuk kematian ibumu yang tak bisa ku beritahu..


“sebanyak apa?” desis Kyuhyun yang menyisaratkan ia sedang dalam keadaan hati yang tidak bagus. “seberapa bodoh aku sampai aku tidak mengetahui apapun. Bahkan kau tidak memberitahuku perkembangan kasus ibuku.”

“kyu—hyun” ucap Min Ji khawatir


Hyuk Jae menunduk menyisaratkan penyesalannya. Ruangan menjadi hening sehingga hanya suara angin yang bisa mereka dengar. “maaf, aku rasa kau juga akan tahu sebentar lagi dari ayahmu. Cerita sesungguhnya akan segera terungkap semua kepadamu” ucap Hyuk Jae yang memecahkan keheningan. Kyuhyun mengepalkan tangannya.

“Lee Jong Suk adalah pendiri yang mempunyai dana terbesar dari ayahmu. Cho Young Hwa. Mereka tidak hanya berdua, ada satu lagi seseorang yang membantu mereka—“

“—Hwang Yeol Sik. Ayah Tiffany yang menghilang ketika terjadi kecelakaan pada orangtua Min Ji. Aku tidak yakin pasti tapi aku rasa ada sesuatu dibalik 3 orang ini. Ayahmu, ayah Min Ji dan ayah Tiffany” tambah Hyuk Jae yang menyampaikan informasi itu dan berhasil membuat Kyuhyun terkejut bukan hanya Kyuhyun tapi juga Min Ji.

“itu benar” suara paruh baya menghentikan pembicaraan mereka. Young Hwa, masuk kedalam kediaman itu tanpa sepengetahuan mereka. Terlalu asik dengan dunia mereka. Young Hwa berjalan mendekati mereka dengan sedikit senyum di wajahnya. “kau sudah dengar rupanya. Ah, Hyuk Jae kau cukup cekatan untuk mengetahui informasi ini ya”

Young Hwa duduk pada sofa yang berada di dekat mereka. Dilihatnya satu-satu wajah Hyuk Jae, Kyuhyun dan Min Ji yang terlalu tegang. “duduklah, kenapa kalian mendengar cerita dengan berdiri?”

Mereka segera bergegas duduk dengan tenang, Young Hwa berdehem “jadi, kalian sudah tahu bagaimana rangkaian kami kan. Lebih lanjutnya, akan ku ceritakan—“



Seoul, 2001.

“apa kau tidak lelah berada dibawah kaki tangan Jong Suk? Walaupun perusahaan ini miliknya seharusnya kita berada di bagian yang sama. Ini tidak adil kau tahu?” ucap lelaki yang sering disapa Yeol Sik kepada temannya Young Hwa. Young Hwa hanya menganggapnya angin lalu dan tetap fokus pada pekerjaannya.

“bukankah kau butuh uang? Bagaimana jika tender ini gagal? Bukankah gajimu tidak akan bertambah?” Young Hwa akhirnya menghentikan pekerjaannya. Yeol Sik merasa berhasil telah mempengaruhi sebagian kinerja otak Young Hwa.

Young Hwa menghela nafasnya, “maka aku harus berusaha untuk memenangkan tendernya. Pergilah, Jong Suk akan membutuhkanmu sebentar lagi bukan? Lihatlah, kau dibutuhkan olehnya apalagi yang ingin kau lakukan?” ucapnya. Ia menggelengkan kepalanya dan kembali fokus pada pekerjaannya demi memenangkan tender.

“kau sangat susah untuk dirayu rupanya. Aku akan menunggu mu hingga kau berubah pikiran. Ingatlah kata-kataku. Kita hanya butuh kesetaraan dalam hal apapun dengan Jong Suk” ucap Yeol Sik sambil menepuk pundak Young Hwa dan akhirnya ia pergi dari hadapan Young Hwa. Young Hwa hanya menggeleng tak mengerti jalan pikiran dari temannya itu.

Sebulan kemudian, tender itu menang. Young Hwa mendapat uang untuk operasi anaknya, Kyuhyun. Dan Yeol Sik sangat tidak bisa terima dengan hal itu. Ia berencana untuk menghancurkan hidup Young Hwa maupun Jong Suk. Tepat saat itu hari yang sangat tidak terduga, Yeol Sik bertemu dengan mantan istrinya ah bukan, bahkan mereka tidak menikah, sekarang menjadi istri Jong Suk. Mereka bertemu di rumah sakit saat hendak menjenguk anak Young Hwa.

“ah, Yeol Sik. Kau sudah menjenguknya?” ucap Jong Suk singkat. Yeol Sik hanya mengangguk namun matanya tak bisa lepas dari sang mantan istri yang sekarang menyandang sebagai istri temannya itu. Sadar jika istrinya diamati, Jong Suk segara memperkenalkan istrinya itu “ini istriku, Mirae. Mirae, ini Yeol Sik”

Yeol Sik hanya tersenyum kecil, “sepertinya aku mengenalnya—“ ucapnya nanar yang membuat istri Jong Suk ini kelihatan takut. “—tapi entahlah, didunia ini banyak sekali orang yang mirip bukan?” ucapnya sedikit meremehkan, “aku duluan” ucapnya sambil berlalu.

“ada apa dengannya?” gumam Jong Suk. “ayo sayang, ayo Min Ji” ucapnya sambil melangkah.

Tanpa sadar mereka telah ditatap oleh Yeol Sik yang sedang menahan amarahnya. Ia tersenyum sinis melihat penampakan keluarga yang manis itu. Wanita jalang, pekik Yeol Sik dalam hati. Yah Jong Suk hanya tahu bila istrinya itu telah menjadi wanita simpanan seseorang itu sebabnya Mirae melarikan diri dan tak sempat membawa anaknya.

Setelah menjenguk keadaan anak Young Hwa, Jong Sik kembali ke mobilnya dan berniat jalan-jalan. Namun naas, belum jauh saat mereka keluar dari rumah sakit mereka mengalami kecelakaan hebat yang mengaharuskan mereka menghentikan schedule mereka. Di hari yang suram ini, langitpun merasa sedih menyaksikan keluarga yang sedang bahagia itu.

Suara hiruk pikuk mengelilingi keandaraan mereka dengan perasaan sedih. Segera mereka dilarikan kerumah sakit, dan saat dimasuki ke rumah sakit Young Hwa berada di pintu keluar ingin pergi dari rumah sakit. Alangkah terkejutnya ia melihat seseorang didorong dengan cepat memasuki ruang UGD. Dan tak jauh ada seseorang yang tersenyum dengan puas. Yeol Sik.

Sehari setelah kejadian itupun, Young Hwa tak berhasil menemukan Yeol Sik dikorea. Ia menghilang. Membawa kabur uang perusahaan yang menyebabkan perusahaan hilang kendali akibat kekurangan dana. Mediapun mengecam bahwa itu adalah pembunuhan yang dilakukan Yeol Sik, namun Young Hwa menutup semua berita itu, karna ia merasa gagal menjadi teman yang dapat melindungi temannya.




“—seandainya saat itu aku tidak menutup pemberitaan pasti saat ini Yeol Sik sudah ditahan dipolisi. Maafkan aku, Min Ji” ucap Young Hwa merasa menyesal, ia kemudian beringsut turun dan membungkuk dalam kepada Min Ji.

“a—ayah” ucap Min Ji sembari berusaha mengangkat tubuh ayah mertuanya itu. “sungguh aku tak apa” ucapnya dengan sungguh-sungguh.

Young Hwa bangkit kembali dan memberikan dua tiket pesawat kepada Kyuhyun dan Min Ji. “pergilah, Yeol Sik sedang mencari Min Ji. Gawat apabila ia menemukanmu, Min Ji.” Kyuhyun terlihat ragu dengan apa yang ayahnya rencanakan itu.

“bagaimana denganmu?” ucap Kyuhyun yang tak terlalu setuju dengan rencana ayahnya ini. Bagaimana ayahnya bisa sendirian di kota ini sedangkan ia pergi.

“Hyuk Jae, siapkah kau maju bersamaku? Sepertinya kau cepat mendalami informasi” ucap Young Hwa senang. Hyuk Jae tersenyum dan mengangguk.

“aku adalah bidangnya untuk menyelidiki. Setidaknya aku ini tidak sebodoh anak mu, paman” ucap Hyuk Jae yang sedang menggoda Kyuhyun. Kyuhyun melotot kearah Hyuk Jae tanda tak terima. Dan dengan polosnya Hyuk Jae hanya berkata, “apa?”

“KAU!” pekik Kyuhyun.

“penerbangan kalian sekitar 4 jam lagi. Siapkan diri kalian.” Tentu ucapan Young Hwa itu membuat Kyuhyun dan Min Ji terkejut.

“apa?”

“Hyuk Jae antar aku pulang, oh iya passport kalian sudah aman. Selamat jalan, semoga senang” ucap Young Hwa dan melangkah pergi.

“jaga adikku, ku percayakan padamu. Maaf untuk yang tadi” ucap Hyuk Jae hingga akhirnya ia mengikuti langkah Young Hwa.



***



Suasana hening dalam mobil antara Hyuk Jae dan Young Hwa. Hyuk Jae yang sedang menyetir tidak terlalu memusingkan keheningan yang terjadi dalam mobil, toh ia memang membutuhkan konsentrasi dalam menyetir. Hyuk Jae bersenandung kecil membuat keheningan terpecah, membuat Young Hwa tersenyum kecil.

“aku senang Kyuhyun berteman denganmu.” Gumam Young Hwa yang membuat Hyuk Jae berhenti bersenandung. Hyuk Jae sedikit tersenyum. Hyuk Jae tertegun, merasa bahagia dan merasa.. bersalah. Seandainya Young Hwa atau Kyuhyun mengetahui bahwa yang menyebabkan kematian istrinya adalah ayahnya pasti mereka akan kecewa. Bukan kecewa lagi, namun mereka akan membunuh Hyuk Jae.

“sudah berapa lama?” ucap Young Hwa memecahkan lamunan Hyuk Jae.

“ya?”

“sudah berapa lama kau mencari informasi ini?”

“baru beberapa bulan, dan tidak direncanakan” ucap Hyuk Jae santai. Young Hwa mengangguk paham, kemudian ia sedikit berfikir.

“apa kematian istriku ada kaitannya dengan Yeol Sik?” mendengar seperti itu tentu membuat Hyuk Jae kaget. Ia menelan salivanya dengan pelan, bagaimana ini. Pikirnya. Masuk akal memang Young Hwa curiga dengan kematian istrinya. Saat sedang kondisi seperti ini, bisa saja bukan?

Hyuk Jae berdehem, menetralkan kegugupannya “aku—belum menyelidiki itu paman, nanti akan aku selidiki lagi” Young Hwa mengangguk paham.

“Tiffany Hwang. Kau tahu bukan?” desis Young Hwa. Hyuk Jae mengangguk, “kau tahu ia anak dari Yeol Sik bukan?” dan lagi-lagi Hyuk Jae hanya mengangguk sebagai perwakilan dari jawabannya. “dimana dia sekarang?”

“aku kehilangan jejaknya, Kyuhyun sudah beberapa hari ini tidak bertemu dengannya. Dapat disimpulkan bahwa Tiffany sedang tidak di kota ini” ucap Hyuk Jae.

“benar-benar tak ada kabar?” ulang Young Hwa. Hyuk Jae mengangguk. “apa kau tahu dimana Tiffany singgah biasanya?”

“aku tidak tahu, tapi Kyuhyun tahu. Aku pernah menanyakan hal itu, tetapi tidak dijawab oleh Kyuhyun.” jelas Hyuk Jae. Young Hwa mengernyit

“kenapa?” Hyuk Jae menaikkan pundaknya sambil menggeleng.

“ngomong-ngomong paman, kemana paman mengirim Min Ji dan Kyuhyun?” Tanya Hyuk Jae penasaran.

“ke tempat yang ingin Kyuhyun tinggali” Hyuk Jae mengernyit.

“Paris?”



***



“sudah sangat lama ya tuan Cho Young Hwa” ucapnya sambil menyesap teh. Ia wanita paruh baya, bernama Shin Kyung –bibi yang mengasuh Min Ji-. Young Hwa menyesap tehnya juga yang sudah disediakan oleh Shin Kyung. “aku turut berduka istrimu telah tiada” ucapnya pelan. Sembari meletakan cangkir tehnya ke meja

“ya, terimakasih. Bagaimana dengan kabarmu?” ucap Young Hwa sembari menaruh kembali cangkir teh ke meja.

“seperti kelihatannya, bagaimana denganmu? Dengan Min Ji juga? Dia amankan?” Young Hwa menatap Shin Kyung sendu. Shin Kyung mengernyit, “kenapa?”

“Min Ji baik, namun kurasa keberadaannya sudah tidak aman disini.” Ucap Young Hwa pelan. Ia merasa kecewa karna tak bisa menjaga Min Ji dengan baik.

Shin Kyung tersenyum kecil, “sudah kukira, beberapa hari yang lalu anak buah Yeol Sik sepertinya membuntuti ku, namun mereka tak bisa menemui tempat tinggalku. Sebentar lagi aku akan pindah, kurasa sudah tidak aman untukku. Bagaimana dengan Min Ji?”

“maaf tak bisa menjaga mu dan Min Ji, dan maaf aku tidak memberi tahumu bahwa Min Ji dan Kyuhyun ku kirim ke luar negri. Mereka akan ke Paris.” Ucap Young Hwa menyesal. Shin Kyung membulatkan matanya terkejut.

“apa aku tak bisa melihatnya untuk yang terakhir?” ucap Shin Kyung sendu.

“maaf, penerbangannya sejam lagi.”

“mudah-mudahan itu yang terbaik, aku selalu akan mendoakan Min Ji”



***



Paris.



Kyuhyun dan Min Ji melangkahkan kakinya di Negara yang bahkan tak mereka mengerti ucapannya. Kyuhyun sangat sumringah melangkahkan kakinya pada Negara yang ia impi-impikan sejak dulu. Yah namun sayang, dulu ia sangat ingin pergi dengan Tiffany. Ia tersenyum kecut ketika mengingat janjinya dengan Tiffany yang akan tinggal bersama di Paris.

Diliriknya gadis kecil yang menarik koper sembari menghalau poninya berterbangan. Kyuhyun sedikit bersyukur, setidaknya ada wanita yang cantik ini yang menemaninya di Paris. Walaupun ia masih tak mengerti bagaimana perasaannya yang sesungguhnya.

Saat Min Ji melihat Kyuhyun, Kyuhyun langsung membuang wajahnya dengan lucu. “apa?” ucap Kyuhyun. Min Ji yang masih sedikit takut kepada Kyuhyun hanya menggeleng. “cepatlah sedikit. Kau sangat lama” ucap Kyuhyun. Lalu ia membalikan badannya dan tersenyum kecil melihat wanitanya itu masih sedikit takut padanya.

Tanpa mereka sadari, orang-orang yang mereka hindari ada dideket mereka sedang memperhatikan mereka dengan jeli. Tersenyum kecil. “pertemuan yang tak terduga”




-TBC-



Haiiiiii
Ohmygaaaddd, apakabar kalian yang masih inget dengan ceritaku, masih ada kah? Huhuhuuu
Aku akhirnya mau ngelanjutin ff random ini karna aku bingung banget mau ngelanjutinnya kayak gimana, dan akhirnya dengan nekat aku buka blog aku lagi dan akhirnya iseng ngelanjutin.
Makasih yang udah mau baca dari tahun2013 ya kalo ga salah. Makasih banyak banget. Aku gatau yang baca dari 2013 ini masih ada atau ngga tapi makasih banget kalo masih baca ff jelek ini. Maaf untuk kelabil aku yang mau lanjut atau ngga akhirnya dilanjut.
[btw ini sedih beneran loh]

Maaf ya untuk ff ini kalo lebih jelek dari biasanya, maaf yaa tinggalkan komen kalian ya shaay

2 komentar:

  1. Ayo thor, semangat ya��
    Di tunggu kelanjutan ff nya��

    BalasHapus
  2. Ampunn thor ceritanya makin tegangggg

    BalasHapus