Black And White || Cho Kyuhyun - Lee Min Ji - Hwang Yeol Sik - Tiffany Hwang - Lee Hyuk Jae || Hurt - Married Life || PG17 || Chapter
Tata tertib: RC [Read and Comment]. kritik saran dan protes lainnya silahkan dilayangkan kepada saya karna tidak kesesuain pada yang kalian inginkan /? ||DILARANG PLAGIAT! semua author pasti tidak ingin karyanya ditiru oleh orang lain. oleh karna itu mohon perhatiannya ^^ || CERITA INI MILIK SAYA! jika ada kesamaan nama tokoh itu diwajarkan jika ada cerita yang persis seperti ini mohon bilang pada saya. cast milik tuhan.
***
Ku perhatikan koran yang berada diatas
meja makan, baru saja aku akan melupakan segala kejadian yang kemarin. Hari ini
saat aku baru saja seperti terlahir kembali, terpampang jelas kabar buruk yang
menghiasi penglihatanku. “Kyuhyun CEO Cho Crop berkencan dengan wanita muda” sangat
besar tulisan itu seperti menghiasi satu halaman koran. Apa yang dia lakukan
sekarang? Aku sudah tak dapat berfikir jernih. Menatap koran itu dengan tatapan
kosong, sampai akhirnya ku tersadar saat handphone-ku berbunyi.
“apa kau dirumah?” sudah sangat ku hafal pemilik suara ini. Hyuk Jae.
Ku bergumam menjawab pertanyaannya itu, sangat susah untuk bersuara. “bagus
tunggu aku” tut.
Sambungan terputus. Ku mendesah pelan, ku ikat rambut panjang yang kusut
ini. Berjalan kearah kamar mandi untuk membersihkan tubuhku.
Ku lihat pantulan diriku, sudah berapa
lama aku tak melihat diriku sendiri di cermin? Salah, seharusnya bukan itu tapi,
sudah berapa lama aku bertingkah bodoh? Warna kulit putih pucat seperti mayat
hidup. Pantas saja Kyuhyun membenciku, aku sangat jelek. Badanku sangat kurus
tak terurus, hah mengenaskan sekali.
Air hangat mengalir diseluruh tubuhku,
membasahi setiap lekukan tubuhku yang dingin ini. Sudah berapa lama aku tak
merasakan kenyamanan ini? Apa yang selama ini aku lakukan? Ku matikan shower,
mengambil handuk dan melilitkannya di tubuhku. Keluar dari kamar mandi dengan
lemah. Berjalan kearah lemari, mengambil baju dan memakainya.
Tepat saat selesai memakai baju, suara
bel rumah ini berbunyi sangat keras sehingga mau tidak mau aku harus berjalan
kearah pintu. Ku perhatikan rumah ini, rumah yang sudah hampir dua tahun ku
tempati tapi tak pernah ku perhatikan. Sebenarnya siapa aku di rumah ini?
Ku bukaan pintu dan saat membukakan
pintu ku lihat senyum lebarnya yang merekah, yah Hyuk Jae sudah datang. Dia
langsung masuk tanpa ku suruh masuk. Aku tak mempermasalahkannya toh, ini
adalah rumah sahabatnya yang notabanenya suamiku, ops apakah aku pantas
menyebut Kyuhyun suamiku?
Ku langkahkan kaki ku kearah Hyuk Jae
yang sedang duduk di sofa yang sedang menatap dalam diam kearah meja yang
terdapat koran tentang Kyuhyun yang menghiasi halaman depan koran itu. Tak ku perdulikan
soal itu, aku melangkahkan kakiku ke dapur membuatkan teh hangat untuknya
bagaimanapun Hyuk Jae adalah tamu.
Rumah ini sangat sunyi, hanya dentingan
sendok yang beradu pada gelas saat aku mengaduk tehnya. Hingga akhirnya ada
suara lain yang berbunyi “bagaimana perasaanmu?” ku hentikan aktivitasku, bukan
terkejut karna ucapan Hyuk Jae bukan juga untuk menjawabnya, tapi aku sudah
selesai mengaduk teh. Aku membawa tehnya, lalu kuletakkan di meja. Baru saja
aku ingin pergi, dia bersuara “Min Ji” ucapnya lembut.
Aku diam. Suara lembutnya membuat air
mataku ingin jatuh, tapi aku berjanji tidak akan menangis lagi. Aku benci ini.
Kenapa aku sangat lemah? Ku rasakan air mataku sudah benar-benar mengalir. Aku
diam, menangis dalam diam. Aku ingin membunuh diriku sendiri saat ini. Saat ku
rasakan ada dada yang dapat ku sandarkan. Yah, Hyuk Jae memelukku. Kurasa aku
salah menilai Hyuk Jae yang sama seperti Kyuhyun, Hyuk Jae baik. Oh Tuhan,
bolehkah Kau menghentikan waktu?
Usapan tangannya pada kepala ku membuatku
sedikit tenang. Bolehkah aku berharap jika yang menenangkanku sekarang adalah
Kyuhyun? Bolehkah aku berharap orang baik ini adalah Kyuhyun?
Tangan yang hanya menggantung
disampingku, ku angkat dan membalas memeluk Hyuk Jae dan Hyuk Jae mengeratkan
pelukannya membuatku tambah tenang. “ada aku, Lee Min Ji” ucapnya lembut dan
aku mengangguk. Ku tersernyum dalam pelukan Hyuk Jae.
“ada yang ingin ku tanyakan padamu”
ucapnya lembut namun serius, ku lepaskan pelukan ku begitupun dengannya dia
menatapku dalam “jawab pertanyaanku dengan jujur” aku terkunci dalam tatapannya
dan hanya mampu menganggukan kepalaku. Ada apa denganku?
“kau—apa kau putri dari Lee Jong Suk?”
aku berusaha tenang dengan pertanyaannya itu, bagaimana dia tahu bahwa nama
ayahku Jong Suk. Apakah dia orang jahat?
“Jangan sampai orang tahu kau
anak dari Jong Suk, Min Ji. Banyak orang jahat mengincarmu, biarkan tuan Cho
Young Hwa yang menjagamu” ucap bibi. Aku hanya mengerutkan dahi, memang aku
selama ini bersembunyi dari gemparnya dunia yang sedang berbondong-bondong
mencari ku.
“maksud bibi?” ucapku polos.
Tentu saja disaat umurku yang belum sampai menginjak 20 tahun aku sudah harus
menghadapi sesuatu yang tak ku mengerti sama sekali. Oh Tuhan cobaan apa lagi
ini.
“kau akan aman ditangan Young
Hwa. Jangan pernah kemari, tetaplah disana Min Ji”
“Min Ji?” aku tersadar dari lamunanku,
aku mundur selangkah takut-takut jika Hyuk Jae benar-benar orang jahat. Hyuk
Jae mengerutkan dahinya bingung saat melihatku melangkah mundur. Dia maju dan
aku benar-benar terkejut sehingga aku mundur lagi jauh dan dengan cepat Hyuk
Jae menahan tanganku. Dengan reflex ku hentakan tangannya, bisa kurasakan dia
terkejut.
“Min Ji ada apa?”
Aku menggeleng, “siapa kau?” ucapku
ketakutan. Dia mengangkat sebelah alisnya, ku rasa dia bingung, bingung dengan
pertanyaan yang ku lontarkan.
“hey, aku Hyuk Jae. Kau ini kenapa?”
ucap Hyuk Jae yang bisa ku lihat dia benar-benar kebingungan. Aku menghela
nafas, setidaknya dia benar-benar tidak tahu.
“bagaimana bisa kau tahu?” ucap ku untuk
pertama kalinya. Dia terkejut namun sedetik kemudian tatapan melembut. “—aku
anaknya” ucapku dengan gamblang. Aku akan membuka identitasku sekarang.
“jadi kau yang selama ini dicari-cari”
Min Ji POV End.
***
Plak.
Tangan keriput itu dengan enteng
menampar pipi dari anaknya tersebut, Kyuhyun. Yah yang menamparnya adalah
ayahnya, Young Hwa. Kyuhyun hanya diam di perlakukan seperti itu karna ia sadar
bahwa ia salah karna tidak melihat setuasi dan tertangkap paparazzi saat sedang
bersama Tiffany.
Wajah tampan Kyuhyun harus rela di
pukuli oleh ayahnya sendiri. Walaupun sudah tua, Young Hwa masih dapat dengan
keras memukul wajah Kyuhyun sehingga Kyuhyun tersungkur membuat sudut bibirnya
berdarah. Sebenarnya Kyuhyun bisa saja membalas perbuatan ayahnya, tapi Kyuhyun
sadar jika itu juga karna kesalahannya.
Young Hwa mengatur nafasnya yang memburu
akibat emosinya yang membuncah tapi ia tak mau karna ia sadar jika jantungnya
sangat sedang tak bersahabat dengannya. Dia melihat Kyuhyun yang masih saja
diam di tempatnya. Young Hwa duduk di tempatnya dan memijat pelipisnya berusaha
untuk menenangkan pikirannya.
“apa yang kau pikirkan? Kau sudah
mempunyai istri Kyuhyun” ucap Young Hwa yang masih memijat pelipisnya. Kyuhyun
mendelik, tak suka dengan sebutan ia telah memiliki istri.
“aku tak pernah ingin menikah dengannya”
desis Kyuhyun. Young Hwa mendelik tajam kearah Kyuhyun. Tatapan ayah dan anak
itu sangat tajam.
“jadi dia? Dia yang kau inginkan saat
itu? Yang menghilang lalu kembali? Hanya orang bodoh yang mau kembali pada
seseorang yang meninggalkannya tanpa sebab” desis Young Hwa. Kyuhyun bangkit
dan menggebrak meja kerja Young Hwa. Mata Kyuhyun menyaratkan sebuah kemarahan.
“apa kau tak pernah berpikir apa alasan dia kembali padamu, anak bodoh?”
Kyuhyun tertegun, kyuhyun diam mematung
dalam hatinya iya membenarkannya. Tapi otak dan hatinya saat ini sedang tidak
berkerja sama. “terserah padamu, yah!” ucap Kyuhyun dan segera meninggalkan
ruangan ayahnya itu.
Young Hwa tau Kyuhyun bukanlah orang
bodoh yang tidak membenarkan ucapannya tadi. Young Hwa adalah ayah Kyuhyun dan
sifatnya itu benar-benar turun ke anak semata wayangnya itu. Young Hwa melirik
kearah foto yang di pajang di meja kerjanya. Fotonya, Kyuhyun, dan almarhumah
istrinya. Young Hwa tersenyum miris melihatnya.
Tok tok.
Young Hwa melihat kearah pintu, menarik
nafasnya kemudian berucap “masuk” sedetik kemudian munculah seorang wanita yang
juga membuatnya geram. Ada apa ini? Apakah mereka benar-benar berjodoh, barusan
Kyuhyun sekarang Tiffany telah ada dihadapannya?
Young Hwa menatapnya tajam, ingin sekali
ia membunuh wanita ular ini di tangannya. Tifanny menatapnya santai dan sedikit
membungkuk memberikan salam. “aku tahu, aku tak dipanggil olehmu tuan Cho.
Tapi, apakah kau tau siapa yang menyebarkan berita ini?”
Young Hwa menatapnya masih dengan
tatapan tajam dan juga ingin tahu. Dalam hati Tiffany tersenyum puas.
“berhati-hatilah dengan orang-orang terdekatmu tuan Cho. Dia yang ingin
menghancurkanmu, lebih jahat dari—“
“—ayahku”
“aku sedang tidak ingin bermain-main.
Urusanku masih sangat banyak, terutama menghancurkan ayahmu” desis Young Hwa.
Tiffany tertawa mendengar penuturan orang keras kepala didepannya ini, persis seperti
Kyuhyun.
“aku juga tidak main-main. Kau fikir,
siapa yang mempunyai kuasa untuk menyebarkan koran sebanyak dan secepat ini?
Tentu saja, Lee Jang Won.” Young Hwa diam. Padahal baru saja ia menelfon Jang
Won untuk segera menarik koran yang sekarang sedang tersebar
luas. “benarkan?”
Young Hwa menepis perkataan Tiffany “aku
tak percaya padamu”
“terserah, aku sudah peringatkan.
Berhati-hatilah dengan orang terdekatmu” setelah mengucapkan itu, dia pergi
dari ruangan Young Hwa. Meninggalkan Young Hwa yang sedang dilanda kebingungan.
Ia memegangi dada, merasa sudah tidak beres ia menarik laci mejanya dan
mengeluarkan obatnya. Dilihatnya sakilas foto temannya, Lee Jong Suk.
***
Kyuhyun memacu mobilnya dengan cepat
hingga ia sampai pada rumah yang sudah lama tak ia kunjungi semenjak kematian
ibunya. Kyuhyun memarkirkan mobilnya dan terkejut ketika melihat mobil lain di
pekarangan rumahnya. Ia mengerutkan keningnya, seperti mengenal pemilik mobil
tersebut. Hyuk Jae. Untuk apa dia kesini?
Kyuhyun melangkahkan kakinya masuk ke
dalam rumahnya. Menghirup udara yang telah lama tak ia rasakan, dan telah lama
tak melihat wanitanya yang—malang. Dia mencari di seluruh ruangan, tapi tak
terdapat tanda-tanda Hyuk Jae. Rumah ini sepi sekali. Hingga akhirnya ia
berhenti di sebuah ruangan, yah kamar tidur Min Ji. Setelah lama berperang
dengan pikirannya sendiri akhirnya ia membuka pintu itu dan ia terkejut.
“Hyuk Jae!” pekik Kyuhyun, namun Hyuk
Jae dengan tenang meletakan telunjuknya dibibirnya, bermaksud untuk Kyuhyun
tidak berisik. Yah, Min Ji tertidur setelah ia bercerita tentang ia yang
menyandang anak Lee Jong Suk. Saat ini Hyuk Jae sedang mengusap-usap kepala Min
Ji dengan lembut, seakan Min Ji adalah barang mahal yang sekali sentuh akan
hancur.
Kyuhyun memutar bola matanya jengah
melihat keadaan itu. Ia pergi meninggalkan dua insan itu, melangkah ke dapur
dan meminum air untuk menghilangkan dahaganya. Entah kenapa jauh dilubuk
hatinya, ia merasa tak suka melihat Hyuk Jae yang dekat dengan Min Ji.
Pikirannya melayang saat kejadian mereka bertengkar hebat dan berakhir dengan
Kyuhyun yang mencium Min Ji. Tanpa sadar Kyuhyun menyentuh bibirnya, rasa yang manis.
“sedang berpikir apa?” tegur Hyuk Jae
yang membuat Kyuhyun sadar dan membuatnya melayangkan tatapan tajam kepada Hyuk
Jae. Ditatap tajam, Hyuk Jae hanya terkekeh. Sudah sangat biasa.
“bodoh” gumam Kyuhyun
“ada apa dengan wajahmu tuan muda Cho?”
sindir Hyuk Jae. Yang hanya dijawab dengan delikan malas oleh Kyuhyun. “oleh
ayahmu?”
“tch. Ada apa kau kemari?” ucap Kyuhyun
langsung pada pokoknya. Kyuhyun sudah tidak dapat menahan pertanyaan itu sedari
ia melihat mobil Hyuk Jae. Kyuhyun berjalan kearah sofa yang diikuti oleh Hyuk
Jae.
“bibi Oh, kabur dari rumah ibu dan
ayahmu” Kyuhyun mengerutkan keningnya tanda tak mengerti arah pembicaraan Hyuk
Jae. –memang kalau bibi Oh kabur kenapa?- itu yang ada dipikiran Kyuhyun.
“kurasa—dia tahu siapa yang membunuh ibumu”
Sedetik kemudian Kyuhyun menegang,
seperti waktu berhenti berputar. Amarahnya naik seketika. Bibi Oh yang selama
kurang lebih 10 tahun mengasuhnya tega berbuat seperti itu. Matanya mendelik
tajam “dimana bibi Oh?”
“entahlah, aku sedang mencari
keberadaannya melalui anak buah ku. Tapi yang baru saja aku dapatkan adalah,
sekarang ia tinggal di sebuah rumah kecil di desa” ucap Hyuk Jae dengan jelas.
Kyuhyun mengepalkan tangannya menahan emosi. “masih dalam proses, tahan
emosimu”
Kyuhyun menghembuskan nafasnya gusar.
Menyenderkan tubuhnya pada badan sofa yang empuk dan lembut, memijat pelipisnya
pelan. Berharap ia bisa kembali ke masa dimana ia tidak perlu banyak masalah
seperti saat ini. Apa yang ia rasakan sekarang seperti menebus dosa-dosa yang
ia lakukan dahulu.
“apa kau—mengenal Lee Jong Suk?” gumam
Hyuk Jae yang juga sedang menyender sambil menutup matanya. Kyuhyun melirik ke
sampingnya. “tidak” ucap Kyuhyun tanpa piker panjang. Hyuk Jae mengangguk diam.
Hyuk Jae belum ingin berbicara kepada Kyuhyun apa yang sebenarnya terjadi.
“kenapa?” ucap Kyuhyun saat suasana
membisu.
“tidak” ucap Hyuk Jae menirukan Kyuhyun
tadi. “tapi—jika cerita ini berkaitan dengan Min Ji, apa kau mau tahu?” lanjut
Hyuk Jae. Kyuhyun mendengus, bimbang. Antara ingin dan tidak, hatinya ingin
mendengar tetapi otaknya sangat menolak. Hey ada apa dengan Kyuhyun?
“tidak” ucap Kyuhyun dengan, berat?
Hyuk Jae tersenyum kecil. Ia membuka
matanya dan mendapati Kyuhyun sedang menatap langit-langit atap rumahnya.
“suatu saat kau akan mendengarnya mau, tidak mau.” Ucap Hyuk Jae sambil bangkit
berdiri dan diikut tatapan tak mengerti dari Kyuhyun. “aku pamit, obati luka
diwajah tampan itu. Selamat tinggal” ucapnya sembari berlalu.
Kyuhyun menutup matanya. Berharap ia
akan kehilangan semua beban hidupnya. Tapi yang ia dapatkan hanya masalah baru,
bibi Oh dan—siapa Lee Jong Suk? Apakah Lee Jong Suk itu yang membunuh ibunya,
tetapi Hyuk Jae tidak berbicara jika Lee Jong Suk yang membunuhnya. Lalu, apa
hubungannya dengan Min Ji?
Hening. Seperti biasa, rumah besar ini
sangat hening tak bersuara. Bahkan suara anginpun dapat terdengar dengan jelas.
Suara langkah kaki lembut seperti menuruni tangga terdengar dengan jelas
ditelinga Kyuhyun, mengusik ketenangan Kyuhyun. Kyuhyun mendesis, ia tahu yang
turun itu adalah Min Ji, bau vanilla yang di pakai wanita itu sangat khas.
“Hyuk Jae?” detik berikutnya entah
kenapa Kyuhyun mendesis kecewa, karna yang disebutkan oleh Min Ji adalah—Hyuk
Jae bukan dirinya.
***
Kyuhyun POV.
Ku tegakan tubuhku, menatapnya tajam
dengan mataku. Ia terkejut, dapat ku lihat sorot mata yang penuh dengan
kesedihan itu. Aku terenyuh, sadarlah Kyuhyun untuk apa aku terenyuh
melihatnya? Aku melihat penampilannya. Simple, namun cantik. Mata coklat bulat,
hidung mancung, bibir pink pucat dengan rambut coklat yang ia gulung ke atas
memperlihatkan leher putihnya. Oh shit. Ada apa
dengan ku.
“Kyu—hyun” desisnya pelan. Aku
menampilkan senyum miringku yang membuatnya menunduk, tapi sedetik kemudian aku
mendesis perih. Ah wajahku, aku lupa jika aku babak belur habis di pukuli oleh
ayahku sendiri.
“ingin ku obati?” ucapnya takut-takut.
“cepatlah” ucapku dengan datar. Jujur
aku merasakan desiran darah yang tak bekerja dengan biasanya. Sial, ada apa
dengan ku.
Dia datang, mendekat dengan ku membawa
kotak P3K. badannya kurus, putih pucat seperti mayat. Malang sekali dia.
Lagi-lagi, pikiran apa ini. Ku perhatikan lekukan wajahnya, cantik. Sangat
cantik. Apa yang selama ini aku lakukan. Aku membuang kesempatan bersama
seorang bidadari.
“jika—jika sakit tolong bicara” ucapnya
takut. Aku mengangguk masih dengan menatapnya tajam. Oh Tuhan, ada apa
denganku. Tangannya yang lembut kini dengan cekatan menyembuhkan luka
diwajahku. Dan tanpa sadar aku meringis ketika ia menyentuh bibirku, sial aku
kelihatan lemah di depannya.
“ma—maaf” ucapnya sembari menjauhkan
tangannya, namun sebelum jauh aku menahan tangannya tersenyum sangat lembut,
senyum yang hanya ku perlihatkan kepada Tiffany.
“tidak apa-apa, sayang” bisa ku lihat
pipinya yang berubah menjadi pink. Dan tanpa sadar aku mengecupnya, mengecup
suatu benda pink pucat berasa manis. Membuatnya menunduk malu, aku terkekeh
pelan. Mengangkat dagunya dan membuatnya melihat ke arahku, ku tutup mataku dan
perlahan mendekat namun sebuah suara memekangkan telingaku.
“Kyuhyun!” pekiknya tak percaya. Aku
mendorong tubuh Min Ji. Tiffany. Oh astaga, Tiffany adalah segalanya bagiku.
Tiffany berjalan keluar meninggalkan ku. Aku kejar dia sebelum dia menggapai
pintu mobilnya.
“Tiffany”
“lepaskan!” tepisnya. “apa yang kau
lakukan hah!”
“dia wanita jalang. Kau tahukan itu?”
mulutku jahat sekali, padahal jelas-jelas akulah yang menyetuhnya terlebih
dahulu.
“aku ingin membersihkanmu, kita ke
apartement” ucap Tiffany sambil mengusapkan ibu jarinya dibibirku. Aku
tersenyum dan mengangguk. Ia tersenyum senang.
Ku lirik sekilas pintu rumah, ada rasa
bersalah dalam hatiku. Dan sekarang yang ku yakini adalah, bahwa aku mulai
menyukainya benar kata Hyuk Jae. Tapi, aku masih menyangi Tiffany. Jadi, siapa
yang aku pilih?
Kyuhyun POV End.
***
Min Ji menitikan air matanya, lagi ia
sangat merasa bodoh hanya dengan ditatap oleh Kyuhyun. Bohong jika Min Ji tidak
tergiur dengan apa yang diperlakukan oleh Kyuhyun, bohong jika Min Ji tidak
ingin di sentuh oleh Kyuhyun, bohong jika Min Ji tdiak rindu dengan Kyuhyun
sekalipun Kyuhyun hanya menganggapnya parasite kehidupannya.
Apa yang Kyuhyun lakukan kepadanya
benar-benar berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Kyuhyun saat di rumah sakit.
Min Ji menyentuh bibir pinknya. Merabanya lalu tersenyum miris, ia harusnya
sadar dia Kyuhyun tak menganggapnya ada. Mungkin Kyuhyun benar-benar men-capnya
sebagai jalang.
Ia menggigit bibirnya menahan isakan
yang akan keluar dari mulutnya. Tubuhnya bergetar, ia tak kuat untuk menahan
beban yang ia rasakan sekarang. Terlalu berat. Isakan mulai terdengar dari
mulut mungilnya menggema diseluruh ruangan rumah. Ia hanya bisa meruntuki
kebodohannya yang mau saja di sentuh oleh Kyuhyun.
Sekarang ia tahu, ia paham kenapa
Kyuhyun memanggilnya dengan sebutan jalang
karna benar-benar seperti itu sekarang. Ia jijik terhadap dirinya sendiri yang
mau saja termakan hanya dengan sentuhan lembut dari seorang Kyuhyun. Ingin sekali
sekarang dia mengubur tubuhnya hidup-hidup. Ja-la-ng.
Ia meruntuki dirinya sendiri. Betapa bodohnya
dia yang sangat mudah terperangkap pada Kyuhyun yang jelas-jelas hanya
menggapnya tak lebih dari parasit. Ia fikir Kyuhyun sudah berubah, bisa dapat
mencintainya sebagai mana ia mencintai Kyuhyun. Tapi, persepsinya salah, Kyuhyun masihlah Kyuhyun yang dulu mana mungkin
Kyuhyun berubah menjadi baik tanpa ada suatu hal. Min Ji mendengus dalam
tangisannya. Tertawa miris dengan kejadian yang baru saja terjadi.
Min Ji menatap pintu yang baru saja
dilalui Kyuhyun untuk mengejar wanita itu. Pandangannya ia alihkan kepada
tangannya yang baru saja menyentuh Kyuhyun, tangannya yah tangannya telah
berhasil menyentuh wajah Kyuhyun walau singkat. Dia tersenyum miris, setidaknya
dia pernah merasakan bagaimana menyentuh wajah suaminya yang hampir dua tahun
menjalin hubungan suami istri ia tak pernah menyentuhnya.
Dan dengan kejadian ini Min Ji
menyimpulkan bahwa Kyuhyun tidak akan pernah mencintainya. Kyuhyun hanya
menganggapnya sebagai parasit kehidupan dan—jalang. Oh Tuhan, ambil aku sekarang.
***
Berhentilah berteman dengan Kyuhyun,
Hyuk Jae
Ucapan singkat yang dilayangkan seorang
pria dengan umur yang tak jauh berbeda dengan Cho Young Hwa. Saat itu Hyuk Jae
baru saja sampai pada kediaman ayahnya yang sudah lama tak ia kunjungi. Tapi bukannya
salam dari sang ayah yang ia dapat malah sebuah ucapan yang membuat Hyuk Jae
tak berhenti untuk berfikir.
Hyuk Jae menatap kearah jendela kamar
yang sudah sangat lama tak ia huni. Menatap jendela yang menampilkan
bulir-bulir hujan yang menempel. Hujan turun sangat deras, membawa lamunan Hyuk
Jae terbawa sangat jauh. Tak cukupkah pernyataan-pernyataan yang ia dapat
akhir-akhir ini.
Pertama, bahwa ia adalah sepupu dari Min
Ji pernyataan yang sulit untuk dibayangkan oleh Hyuk Jae. Yah, tinggal di
Amerika selama 15 tahun membuat Hyuk Jae buta akan keluarganya. Ia hanya
mengetahui ayah dan ibunya saja. Tidak, bahkan ibunyapun telah lama tak
terdengar kabarnya telah hampir 4 tahun ibunya tak terdengar kabarnya. Ibu dan
ayahnya sudah berpisah namun, masih berhubungan baik.
Kedua, Lee Min Ji anak dari Lee Jong Suk
yang rupanya pamannya yang kaya raya. Min Ji pewaris Cho Corp, yang sama sekali
tidak di ketahui oleh orang banyak, bahkan yang lebih mengejutkan Kyuhyun hanya
mendapat 35% dari saham yang sekarang dipegang oleh Young Hwa itu, ayahnya
sendiri.
Berkas berantakan yang berada di ruangan
yang sedang Hyuk Jae selidiki menarik perhatiannya. Ia mengambil berkas yang
tidak seperti berkas yang sudah lama. Ia buka berkas itu dengan pelan, ntah
mengapa perasaannya bergemuruh. Dan saat membuka dan membaca sederet tulisan
itu, alangkah terkejutnya Hyuk Jae
‘Lee Min Ji pewaris utama Cho Corp’
Detak jantungnya berdetak dengan cepat. –ada
apa ini sebenarnya?- itulah yang terdapat dipikiran Hyuk Jae saat melihat
sederet kalimat yang ia baca. Ia memutar otaknya, berharap ia menemukan jalan
keluar. Sedetik setelahnya, ia mengingat nama Lee Jong Suk sang pendiri dan
kemudia ia menyadari sesuatu—Lee Min Ji, anaknya yang selamatkah?
Dan sekarang, tiba-tiba ayahnya
memintanya untuk tidak berteman dengan Kyuhyun? Ucapan gila yang pernah ia
dengar dari sang ayah. Jika memang tidak menyukai Kyuhyun, mengapa tidak dari
dulu saja? Tapi, Hyuk Jae tidak menceritakan ia berteman dengan siapa ataukah
jangan-jangan diam-diam ayahnya memantaunya tanpa sepengetahuannya? Apa yang
sebenarnya terjadi disini. Hyuk Jae merebahkan dirinya dikasur king size
miliknya. Menutup matanya perlahan, berharap ia dapat melihat masa depan.
Samar-samar Hyuk Jae mendengar
percakapan seseorang. Suara ayahnya, berbicara kepada siapakah? Ia menajamkan
pendengarannya. Berharap dapat mendengar dengan jelas.
‘aku
yang akan membunuh mereka semua, karna telah membunuh adikku’
Hyuk Jae tertegun, siapa yang ayahnya
maksud? Adiknya? Lee Jong Suk kah? Siapa yang akan ayahnya bunuh? Seketika pikirannya
melayang-layang. Banyak pikiran bercabang di otaknya.
‘akan
ku gunakan anakku’
Apa? Pekik Hyuk Jae
dalam hati. Hyuk Jae bangkit, tidak, ini tidak benar. Apa yang sedang ayahnya
rencanakan? Hyuk Jae keluar dari kamar. Menghampiri ayahnya yang seperti baru
saja menutup telponnya.
“ayah” desis Hyuk Jae. Ayahnya terkejut
ketika melihat Hyuk Jae yang berada di belakangnya dengan wajah menahan amarah.
Namun, sebisa mungkin ayahnya itu tidak menampilkan wajah terkejutnya.
“sudah sejak kapan—“
“apa yang ayah rencanakan?” ucap Hyuk
Jae to the point. Diam. Ayahnya tak
bergeming sama sekali. Bahkan menelan air liurnyapun sulit. “tuan yang
terhormat Lee Jang Won, jawab saya” desis Hyuk Jae sudah tak bisa menahan
amarahnya, jika saja yang ada dihadapannya ini bukan ayahnya ia bisa saja
langsung melayangkan tinjunya.
Akhirnya, Lee Jang Won tersenyum sinis “kau
akan tahu nanti” ucapnya begitu misterius. Hyuk Jae mengepalkan tangannya. Ia mengambil
kunci mobilnya dan pergi dari kediaman ayahnya itu. Muak jika harus menginap
disana. Pupus sudah harapan untuk meminta bantuan kepada ayahnya, ternyata
tidak ada yang bisa dia minta bantuan.
Pikirannya kini melayang pada Kyuhyun
dan Min Ji. Hyuk Jae hanya takut jika masalah ini akan mengakibatkan hancurnya
keluarga Kyuhyun. Persetanan dengan masa lalu yang kelam, masa sekarang lebih
kelam dari masa lalu.
Hyuk Jae yang sedang melaju dengan
kencang membelah hujan mau tidak mau menghentikan mobilnya dengan terpaksa. Menimbulkan
bunyi decitan yang keras. Jika saja ia tidak menghentikan mobilnya mungkin saja
orang yang berada didepan mobilnya ini sudah terpental jauh. Ia menyipitkan matanya,
melihat siapa yang hampir saja ia tabrak. Matanya terbelalak melihat seseorang
yang sudah setengah basah kuyup itu. “bibi Oh?”
Hyuk Jae segara turun, dan begitu
terkejutnya bibi Oh melihat Hyuk Jae yang keluar dari mobil. Baru saja bibi Oh
ingin pergi tangan kekar Hyuk Jae lebih dulu menahan lengan bibi Oh. Hyuk Jae
menarik bibi Oh masuk ke dalam mobilnya. Saat ini pukul sebelas malam dengan
kondisi hujan deras, sedang apa seorang wanita yang hampir menginjak usia
kepala lima diluar?
“tuan muda—“
Hyuk Jae melirik kearah bibi Oh, “dimana
rekaman cctvnya?” Tanya Hyuk Jae tajam langsung pada intinya. Yang Hyuk Jae
yakini adalah bibi Oh tidak mungkin membunuh majikannya sendiri tanpa sebab. Dilihatnya
bibi Oh menunduk dengan memainkan jari-jari tangannya yang keriput, bergetar.
Hyuk Jae membuang nafasnya kasar “siapa
yang menyuruhmu?” ucap Hyuk Jae lagi. Merasa ada yang memperhatikan, Hyuk Jae
melirik kea rah spion mobilnya, benar
ada yang mengawasi. Shit. Hyuk Jae
segera menancapkan mobilnya dengan kecepatan yang lebih dari maksimal membelah
kota besar yang sedang diguyur hujan.
***
“jadi masih belum ingin bicara?” ucap
Hyuk Jae dengan gusar. Saat ini Hyuk Jae berada jauh dari pemukiman kota. “bibi
Oh, aku mengenalmu sama seperti kau mengenalku. Aku dan Kyuhyun sudah
menganggapmu sebagai ibu kami” ucap Hyuk Jae lembut. Oh tentu saja, Hyuk Jae
dan Kyuhyun sudah sangat mengenal siapa bibi Oh.
Isakan kecil terdengar dari samping Hyuk
Jae. Bibi Oh menangis. “aku tahu aku salah” ucapnya. Hyuk Jae mengangguk. “—tapi
aku butuh uang” Hyuk Jae menatap bibi Oh dengan perasaan sedikit.. iba?
“anakku sakit, aku tak punya uang dan
tak punya waktu untuk merawat anakku. Hingga saat itu, aku ditawari berbuat
jahat. Aku tahu kau pintar, Hyuk Jae-aa.
Ya, aku membunuhnya. Dia menjanjikan uang yang melimpah dan menjamin kesembuhan
anakku, entah setan membisikiku untuk mengambil tawarannya. Dan aku
melakukannya” cerita bibi Oh dengan di akhiri hembusan nafas frustasinya. Hyuk Jae
tahu jika bibi Oh sedang dalam masa tertekan. Namun, yang ingin di ketahui Hyuk
Jae adalah siapa yang menyuruhnya.
Bibi Oh menarik nafasnya “jujur, aku
sedang tidak tenang. Jika ini pertemuan terakhirku denganmu, tolong katakan permintaan
maafku kepada keluarga Cho. Karna aku yakin setelah ini aku takkan bisa hidup
tenang”
“apa maksudmu?”
“kau mengenalnya—orang yang membunuh
nyonya Cho” bibi Oh menitikan air matanya. Dada Hyuk Jae bergemuruh, mungkinkah
“—ayahmu”
Tamat.
Seperti perkiraannya, ayahnyalah yang
membunuh ibu Kyuhyun. Dipukulnya stear
mobil dengan keras. Kesal, kecewa, sedih. Semuanya bercampur aduk. Kenapa,
kenapa harus ayah Hyuk Jae? Orang yang selama ini dianggap baik oleh Hyuk Jae. Sebegitu
terpukulkah ayahnya ditinggalkan pergi oleh adiknya?
“Hyuk Jae, ma—“
“bibi Oh, aku yang akan membunuh ayahku
jika ia berani menyentuhmu, anak mu, keluarga Kyuhyun. Pegang kata-kataku”
***
Seorang pria tersenyum banyak arti melihat
anak berumur belasan tahun terbaring lemah di atas kasur bernuansa putih. Ia sedang
tertidur dengan alat bantu nafas yang terpasang di hidungnya, dan disampingnya terdapat
monitor yang menampilkan detak jantung anak tersebut. Ia mendekati anak itu,
mengusap lembut rambut hitam sang anak kemudia mengecup keningnya. Hingga akhirnya
tangannya menyentuh alat bantu pernafasannya dan membukanya.
Seketika anak itu kejang, pria itu tak
memperdulikan anak yang kejang kesulitan bernafas. Yang ada diotaknya adalah
anak itu harus mati. Monitor telah menunjukan garis lurus dan suara decitan
sangat keras terdengar dipasangnya lagi alat bantu pernafasannya dan ia
menampilkan wajah sesedih mungkin ketika dokter dan suster masuk.
“bagaimana ini dok?” ucapnya sembari
menitikan air matanya. Air mata buaya. Dalam hatinya ia tersenyum penuh arti.
“maafkan kami..” ucap dokter itu penuh
penyesalan. Pria itu beringsut turun kelantai.
“tidak, jangan bercanda dok” oh sungguh acting yang bagus. Dokter itu menepuk
pundak pria itu memberi kekuatan dan berlalu pergi, sang suster sibuk
melepaskan semua alat bantu yang terpasang pada tubuh anak itu.
Pria itu mengeluarkan ponselnya, dan
mengetikan sesuatu.
Anakmu,
telah ke surga.
Send.
*T B C*
Hai, masih inget ini? Akhirnya bisa di
publish :”
Aku rindu kalian para readersku
*ciuminsatu-satu
Gimana chap yang ini? Kurang dapet
feelnya ya:3 maaf ya soalnya aku nulisnya ngebutbutbuttt bangeet parah
Jangan lupa ya abis baca, komen okeeh.
luvyuuu
Kak, kok gak update lagi?
BalasHapusTadiinyaaa gak mau baca chap 5.. biar chap 5 sekalian baca ma chap 6. Tapi gak nahan, jd lgsg baca trs chap ni. Ulululuh.. setiap chap bisa nguras air mata thor (heeh) . Baca ff ni dr 2013, kirain gk dilanjutin lagiii. Hasemeleh hasemeleh
BalasHapusKk ditunggu ya chapter 6 nya.. cerita nya buat penasar banget susah di tebak....
BalasHapusKk ditunggu ya chapter 6 nya.. cerita nya buat penasar banget susah di tebak....
BalasHapusKenapa ga di lanjutin ?
BalasHapusYa ampun jahat banget ayah hyuk jae
BalasHapus