Black And White || Cho Kyuhyun – Lee Min
Ji (OC/YOU) – Tiffany Hwang || Lee Hyuk Jae || Hurt, Konflik, Married Life || PG-15 || Chapter
TATA TERTIB: R-C-L (Read-Comment-Like) DON’T BE SILDERS
AND PLAGIATORS!!
WARNING!! TYPO ANYWHERE!!!!
SAYA BENCI PLAGIAT!! CERITA
MILIK SAYA! KESAMAAN TOKOH DAN SEDIKIT ALUR CERITA ADA KESAMAAN MOHON MAAF
KARNA ITU TIDAK SENGAJA!
Cuap-cuap: halloha~~ bagaimana kabar
anda semua? Haha yang nunggu ff ini lanjut mohon maaf karna keterlambatan ini
*bow. Dan mohon maaf jika cerita tidak seperti yang diharapkan dan malah hancur
u,u. Ff ini tidak akan berkembang tanpa kalian readers ^^
NB: Rating dapat berubah sewaktu-waktu.
>><<
Backsound :
G-Dragon Feat. Jennie Kim – Black
=== ===
-
Kisah kita bukan
seperti kisah ‘Yin dan Yang’ -
>><<
Kyuhyun melihat ke arah Tiffany yang
sudah hampir di ‘jamah’ dan itu
membuat geram. Lalu, ia melihat ke arah Min Ji dan seketika ia sesak nafas.
Kyuhyun memutar otaknya, bingung siapa yang ia ingin selamatkan.. Tiffany
ataukah.. Min Ji si parasit?
“YA!”
=== Chap 3 ===
Bagai kota mati, Club yang tadinya ramai
berubah menjadi kota mati saat musik kencang diberhentikan. Kyuhyun menggunakan
kekuasaannya di club itu. Semua mata memandang Kyuhyun dengan bingung. Termasuk
Min Ji, ia terbelalak ketika melihat Kyuhyun. Tiga orang yang ingin menyetuhnya
itu meninggalkannya dan ia berlari melarikan diri.
Kyuhyun menatap mereka semua dengan
tajam, termasuk Min Ji yang berlari di belakang kerumunan orang-orang yang
sedang mengerumuninya. Jadi ini yang dilakukannya jika orang-orang mabuk? Hah,
ini menggelikan bagi Kyuhyun sendiri. Padahal bukankah ia sering mabuk juga? Kyuhyun
mendengus. Ia mengambil sebuah mic
dan berbicara.
“club ku tutup!” ucapan Kyuhyun itu membuat
yang lain mengernyit. Yah, Kyuhyun mengumumkan bahwa Club ditutup dan membuat
mereka heran karna club tutup sebelum waktu pagi buta menjemput. Ini bahkan
baru setengah malam.
“ini perintah! Pergilah”
Semua orang berjalan sambil menggerutu,
bagi mereka itu tindakan semena-mena yang tak masuk akal. Karna seorang wanita
yang digodai pria mabuk, Kyuhyun menutup clubnya sendiri. Itu benar-benar
tindakan bodoh.
“gomapta, Kyuhyun-aa” ucap Tiffany
pelan. Kyuhyun, hanya kepada Tiffanylah ia akan tersenyum. dan itu membuat
Tiffany tampak tambah berdosa dihadapan Kyuhyun.
Kyuhyun memeluk Tiffany dengan posesif,
tak ingin kejadian yang memilukan ini terjadi lagi. Entah apa yang terjadi jika
Kyuhyun tak disini menyelamatkannya, dan juga.. Min Ji? Entah kenapa sekarang
Kyuhyun juga memikirkan Min Ji. Sejak kejadian dirumah sakit, sejak ia
merasakan debaran ketika menyentuhnya. Kyuhyun menggelengkan kepalanya. itu tak
terjadi, yah tidak terjadi..
***
Min Ji berlari dengan air mata yang
terus bercucuran membasahi wajahnya. Sinar lampu jalan menerangi setiap
gerakannya. Ia menggenggam erat pakaian yang melekat di tubuhnya, seakan
pakaian itu akan lari meninggalkan tubuhnya.
Begitu memalukan, di sana ada Kyuhyun,
entah Kyuhyun melihatnya atau tidak. Ia berharap Kyuhyun tidak melihatnya sama
sekali. Kyuhyun memiliki penciuman yang tajam, dia bisa terkena masalah jika
Kyuhyun mencium aroma alkohol ditubuhnya. Kenapa? Karna Kyuhyun pasti akan
merendahkannya.
Min Ji berhenti, ia lelah untuk berlari.
Ia sudah sangat jauh berlari dari club yang berisi orang-orang bodoh. Min Ji menyandarkan tubuhnya pada
lampu jalan. Memejamkan matanya membuatnya tenang, membuatnya merasa bahwa ia
sendirian di kotanya.
“berlari seberapa jauhpun, Kyuhyun tetap
melihatmu.” Seketika Min Ji membuka matanya. Hyuk Jae, berada di depannya.
“tadinya aku tak percaya melihatmu disana, aku kira Kyuhyun akan
menyelamatkanmu. Tapi—“
“Kyuhyun menyelamatkan Tiffany.” Desis
Min Ji. Hyuk Jae yang mendengar desisan itu hanya mampu tertawa. “kenapa kau
tertawa?”
Hyuk Jae mengambil nafas panjang, “hey,
adik kecil. Kau tidak tahu Kyuhyun rupanya, jangan mengambil kesimpulan yang
membuatmu menangis.” Ucap Hyuk Jae. Min Ji memalingkan wajahnya, dia tertangkap
basah. “hahaa, jika Kyuhyun ingin menyelamatkan Tiffany saja dia mampu
menghajar lelaki yang menggoda Tiffany. Itu sangat mudah bagi Kyuhyun”
Min Ji mengerjap, ia menatap Hyuk Jae.
Dia tak mengerti arah bicara Hyuk Jae. “hah, singkatnya ia juga ingin
menyelamatkanmu, tapi dia tidak mau memperlihatkannya secara langsung” Min Ji
diam, ia tak menyangka, ternyata Kyuhyun.. juga menyelamatkannya “kau
mengertikan? Jika kau tak mengerti, bisa kupastikan kau peringkat terakhir saat
kau sekolah.”
Min Ji terbelalak, “mworago?!” Hyuk Jae
terkekeh. “kau mau pulang tidak?”
Min Ji mengangguk. Dan Hyuk Jae segera
membuka pintu mobilnya, “kajja!”
***
Tiffany meletakkan kepalanya dilengan
Kyuhyun yang terbentang. Ia memeluk Kyuhyun dengan erat seakan tak mau berpisah
dengan Kyuhyun. Baginya Kyuhyun adalah nyawa keduanya, tapi, hey bukankah
Tiffany berjanji akan membunuh ayah Kyuhyun pada ayahnya?
Tiffany menempelkan kepalanya di dada
Kyuhyun, merasakan detak jantung Kyuhyun. Tak berdetak kencang seperti biasanya.
Ada apa dengan Kyuhyun? Tiffany sedikit menjauhkan dirinya, menatap Kyuhyun. Kyuhyun
menatap langit-langit kamar dengan datar, terlihat dari tatapan Kyuhyun.
“kau sedang memikirkan sesuatu?” tegur
Tiffany. Kyuhyun mendengus pelan. Memejamkan matanya perlahan, berusaha untuk
menghilangkan segala beban yang ada di otaknya sekarang. Tiffany menyentuh pipi
Kyuhyun, membuat sang pemilik pipi tersebut membuka matanya. “kau tak ingin
‘bermain’?”
Kyuhyun
menggenggam tangan Tiffany yang menjalar di wajahnya. Dia sedang tidak ingin
disentuh, termasuk dengan Tiffany. Oh, persetanan dengan ini, Kyuhyun akan
selalu tergoda dengan belaian halus Tiffany. Tapi sekarang, dia tak merasakan
apapun.
Tiffany
memandang jengah Kyuhyun, “apa yang kau pikirkan?” Kyuhyun membuka matanya
perlahan. Pertanyaan Tiffany membuatnya muak, terlebih suara Tiffany yang
biasanya terdengar merdu dipendengarannya, namun sekarang menjadi jijik ketika
mendengarnya.
Kyuhyun
mendesis, sungguh rasanya ia ingin meninggalkan Tiffany. “berhentilah bicara,
Tiff” bagai kilatan petir, perkataan Kyuhyun membuat hatinya terenyah. Tiffany
bungkam. Ia menjauhkan dirinya dari Kyuhyun.
Hening. Tak ada
yang berbicara satu sama lain. Tiffany merasa sakit dengan perkataan Kyuhyun,
sedangkan Kyuhyun, ia bingung apa yang terjadi padanya sehingga ia juga
berbicara seperti itu. apa yang ada dipikiran Kyuhyun itu membuatnya sengsara
sendiri.
“maafkan aku,
aku tidak—“
“tidak apa-apa..
aku mengerti. Kyuhyun, bolehkah aku meminta sesuatu?” ucapan Tiffany membuat
ucapan Kyuhyun terpotong. Kyuhyun, untuk pertama kalinya melihat kearah
Tiffany. Tiffany menatap langit-langit kamar dengan sendu. “ayo kita menikah.
Meninggalkan kenangan buruk. Keluarga.. serta kita yang dulu”
Kyuhyun
memalingkan wajahnya ketika Tiffany menolehkan kepalanya untuk menatap Kyuhyun.
entah kenapa, ia tidak ingin menikah dengan Tiffany. Ia.. tidak ingin meninggalkan
sesuatu. Yah, sesuatu yang ia belum tahu apa itu. namun, ia juga merasa kasihan
pada Tiffany. Apa yang harus dia lakukan?
“ayo kita
menikah” ucapan itu begitu saja terlontar pada mulut Kyuhyun. Tiffany
mengembangkan senyum menawannya. Ia pikir, Kyuhyun akan menolak permintaan
konyolnya. “aku ingin.. meninggalkan semua cerita bodoh disini”
“Kyuhyun..”
“ayo kita
menikah.. secepatnya”
***
Pagi hari yang
cukup buruk, senyuman matahari pagi tertutup awan hitam kelam yang membuat
burung tak bernyanyi indah. Tatapan seorang gadis malang yang menatap langit
lewat jendela kamarnya. Langit begitu tahu perasaannya.
Hujan siap
tumpah seperti air mata seorang gadis malang itu. ia berfikir, -apakah hidupku
selalu ditinggalkan-. Hidupnya begitu menyakitkan, membuat orang yang tahu
bagaimana kisahnya juga akan merasa iba.
Dia mencintai
orang yang membuatnya sengsara, ia mencintai orang yang membuat ia selalu
menumpahkan air mata tak berguna. Ia ingin membencinya tapi, ia malah makin
membenci dirinya sendiri. Benar, siapa yang mencintai pria brengsek itu?
bukankah dirinya sendiri?
Ia meruntuki
dirinya sendiri, ia selalu percaya bahwa kehidupan drama yang selalu happy ending
akan menjadi kenyataan untuk kehidupannya. Berharap ada seorang pangeran
berkuda putih yang menghampiri hidupnya, pikiran konyol. Lalu, sekarang siapa
yang menghampirinya? Bukankah seorang penyihir jahat yang menghampirinya dan
menjadikan hidupnya berantakan tak tersusun.
Rintik air
membasahi seluruh kota dengan cepat, bak air yang turun untuk menghapus seluruh
dosa penghuni dunia. Gadis malang itu menatap kearah mobil keluaran terbaru
yang menghempaskannya diparkiran halaman rumah. Mobil seorang lelaki yang ia
cintai dan dia benci. Kyuhyun. menyebut nama itu membuatnya harus tersenyum senang
dan mengeluarkan air mata sakit.
Sang pengendara
keluar dari mobil dengan cepat dan melangkah dengan cepat memasuki ke kediamannya.
Gadis malang itu menghebuskan nafasnya, ia beralih dan lebih memilih untuk
berbaring tak menemui Kyuhyun, suaminya itu.
Suara pintu
terbuka membuatnya seketika takut. Derap langkah tak terdengar membuatnya lebih
ketakutan. Entah apa yang terjadi otaknya benar-benar lambat dengan apa yang
terjadi. Ia menahan nafasnya saat Kyuhyun terjatuh diatasnya dengan keadaan tertidur.
Ia sedikit menyingkirkan Kyuhyun dan berlari kesudut ruangan. Mengamati apakah
Kyuhyun benar-benar tertidur atau seketika ia menjadi liar?
“Kyuhyun” suara
lembut itu terdengar. tak ada sautan apapun yang berarti Kyuhyun benar-benar
tertidur. Ia mendekati Kyuhyun pelan, mengamati wajah sempurna Kyuhyun yang
lelah. Bau akhohol tercium sangat tajam di indra penciumannya. Ia tersenyum,
tersenyum melihat Kyuhyun yang menampkan wajah lelahnya, bukan wajah dingin dan
sinis seperti biasanya.
Ia mengangkat
kaki Kyuhyun yang menggantung di ranjang, dan menyelimutinya. Ia sedikit
merapikan rambut Kyuhyun yang menutupi sedikit mata yang terpejam itu. Seketika
tangannya tersengat. Panas. Suhu badan Kyuhyun sangat panas.
Segera ia keluar
dari kamarnya dan mengambil mangkuk berisi air es dan lap. Ia sangat
tergesa-gesa takut terjadi apa-apa dengan Kyuhyun. Ia segera mencelupkan lap ke
air es, memerasnya sedikit dan menaruhnya di kepala Kyuhyun, berharap suhu
badannya menurun.
Air matanya
turun melihat keadaan Kyuhyun yang terkulai di ranjangnya. Ia mengambil lapnya
dan mengulanginya lagi. Ia sedikit melirik jam dinding, sudah jam sepuluh pagi.
Ia harus tahu bagaimana kondisi ayah Kyuhyun walaupun ia tahu sudah dilarang
oleh Kyuhyun.
Ia meraih
ponselnya mencari nama seseorang dikontak ponselnya. Dan menelfonnya..
“bisakah kau
kerumah? Kyuhyun sakit, aku harus menjenguk ayah. Tolong rawat Kyuhyun” iapun
memutuskan panggilannya dan bersiap untuk pergi.
***
Kyuhyun sedikit
menggerakan tangannya. Kepalanya sungguh berat, ia memegang kepalanya bermaksud
menyingkirkan beban berton-ton dari kepalanya, namun yang ia rasakan hanya
sebuah lap basah yang berubah hangat.
“sshh..
kepalaku” gumamnya. Tak lama ia menangkap sosok pria yang berdiri di ambang
pintu. Ia menyipitkan matanya, berusaha mengenali sosok itu yang kini berjalan
mendekat. “kau, Hyuk Jae?” desisnya. Yah, Hyuk Jaelah yang di telfon oleh Min
Ji.
Seseorang yang
bernama Hyuk Jae itu memukul pelan kepala Kyuhyun. “kau tidak tahu sopan
santun. Aku lebih tua darimu, Cho Kyuhyun” desis Hyuk Jae.
Kyuhyun berusaha
untuk bangkit, lap yang ada di keningnya jatuh. Ia menatap itu dengan heran, ia
tak begitu yakin jika Hyuk Jae yang merawatnya. Ia memerhatikan seluruh
ruangan. Ia mengernyit, ada yang salah –ini bukan kamarku!-. detik kemudian ia
menatap tajam Hyuk Jae.
Hyuk Jae yang di
tatap tajam hanya menyikapinya dengan santai, “bukan aku. aku juga terkejut
ketika kau ada di sini. Bukan Min Ji juga yang membawamu bodoh. Bobot tubuhmu
lebih besar dari Min Ji.” Terang Hyuk Jae.
Hyuk Jae
membaringkan tubuhnya di ranjang yang sedang ditempati Kyuhyun. Hyuk Jae
menutup matanya dan menghirup udara dalam-dalam. “vanilla” gumamnya. Kyuhyun
menoleh dan menatap Hyuk Jae dingin. “bolehkah aku memiliki Min Ji?” canda Hyuk
Jae malah memancing Kyuhyun marah.
“kau gila!”
mendengar itu Hyuk Jae terkekeh dan membuka matanya. Kyuhyun mengerjap, -kenapa
lelaki ini tertawa?-. “kau marah?”
Hati Kyuhyun
berkedut, apa yang salah? Banyak pikiran yang hinggap di otaknya lagi. Oh bagus,
apakah ia sakit karna banyak pikiran. “kau menyukainya” ucap Hyuk Jae. Kyuhyun
mendesah frustasi, pernyataan apalagi yang di buat Hyuk Jae mesum ini.
“tidak selamanya
kau mendapat kebahagian itu, Kyuhyun” Kyuhyun melirik Hyuk Jae. Apa maksud
perkataannya? “semenit sebelum kau terbangun.. ada telfon, ibumu.. meninggalkan
dirimu. Min Ji berkata, kau tak boleh tahu karna kondisimu”
Perkataan itu
membuat Kyuhyun secepat kilat pergi tanpa memperdulikan pakaiannya dan raut
wajahnya. Hyuk Jae menatap Kyuhyun dengan nanar. Ia tahu, jauh dilubuk hati
Kyuhyun, masih ada keperdulian pada keluarga yang ia benci ini.
Hyuk Jae meronggoh
kantung celananya dan memanggil seseorang. “dia sudah tahu, Min Ji. Maafkan
aku”
***
Seorang gadis
malang menatap sedih ke bingkai foto seorang wanita yang hampir menginjak usia setengah
abad. Minji. Ia menangis melihat foto seorang ibu, ibu Kyuhyun yang berarti
ibunya juga. Bodoh. Ia sangat bodoh. Kenapa dia memberi kabar buruk sedangkan
kesehatan ibu Kyuhyun juga tidak baik.
“EOMMA!”
Suara lengkingan
dari sosok yang ia kenal berada disini, di tengah-tengah banyak orang yang
sedang mendoakan ibu Kyuhyun. Min Ji gemetar, itu suara Kyuhyun. Tak tahu apa
yang akan dilakukan Kyuhyun nantinya.
Kyuhyun berjalan
pelan, tak kuasa melihat ibunya di peti mati itu. terbukti bukan? Seberapa
bencinya ia terhadap keluarganya, ia tetap menghawatirkannya. Konyol. Kyuhyun
bahkan menganggap ibunya tak perrnah ada, dan sekarang? Ia bahkan merasakannya
kini..
Kapan kalian memiliki anak? Ibu sangat
mengingiinkannya..
Kalimat itu
seakan mengelilingi otak Min Ji. Bahkan kalimat itu serasa menghantuinya, dia
sadar itu adalah permintaan terakhir ibu Kyuhyun. tapi, bagaimana bisa ia
memberi keturunan jika Kyuhyun tidak mencintainya.
Ironis. Membangun
keluarga tanpa mencintai. Cinta yang tulus juga dapat merenggut nyawa. Min Ji
menangis. Kedua orang tuanya, Ibu Kyuhyun.. meninggal karna cinta tulusnya.
Apakah selanjutnya ayah Kyuhyun? atau bahkan Kyuhyun sendiri? Bagaimana cara
menghapus cinta tulus yang hanya sepihak –mungkin-.
Tangan Min Ji
terulur kepundak Kyuhyun yang bergetar. Kyuhyun terluka dan baru kali ini ia
melihat Kyuhyun terluka begitu dalam. Isakan yang menyayat hati Min Ji. Apa
yang harus Min Ji lakukan untuk membuat Kyuhyun sedia kala?
Perlahan Min Ji
memeluk Kyuhyun, memeluk dengan halus tanpa ada perasaan membuat Kyuhyun
terluka. Dan faktanya, Kyuhyun membalas pelukan Min Ji. Menangis di pelukan
seseorang yang ia anggap parasit dalam kehidupannya.
Belaian halus
dikepala Kyuhyun membuatnya merasa bahwa yang ia peluk adalah ibunya. Kyuhyun
terbang pada masa lalu, dimana dia hidup di kekang oleh ayahnya sendiri dan
selalu di tenangkan oleh ibunya.
Tenanglah Kyu..
“tenanglah
Kyu..”
“eomma..”
***
Seorang
perempuan dengan anggun berjalan di lorong rumah yang megah. Berinterior
kerajaan eropa, warna putih menjadi warna keseluruhan rumah ini. Suara sepatu
yang menggema itu berhenti ketika melihat sebuah bingkai foto yang besar, dalam
gambar itu terlihat ia, ayahnya, dan.. ibunya.
Senyum kecut
miliknya terhias diwajah cantiknya dan membuatnya terlihat sebagai perempuan
malang dan bukan seperti perempuan anggun. Dia mengambil vas bunga yang dekat
dengannya dan mengarahkannya pada bingkai foto itu.
Suara pecahan
terdengar menggema sehingga para pelayan rumahnya menghampirinya. Bertanya
khawatir padanya. “bersihkan saja” ucapan singkat yang membuat pelayannya
patuh.
Ia berjalan lagi
dan menimbulkan suara pada sepatunya yang bersentuhan dengan lantai. Ia sedikit
mengeluarkan air mata dan segera menghapusnya dengan cepat. Ia tersenyum licik,
menutupi kesedihannya.
“Tiffany kau
menyedihkan” gumamnya.
Ia berhenti di
depan pintu besar. Ruangan ayahnya. Sungguh ia malas untuk menemui ayahnya saat
ini. Ia mendorong pintu besar itu dan memasuki ruangan ayahnya dengan sangat
terpaksa. Ia melihat ayahnya yang membelakanginya dan menatap kearah luar
jendela.
“apa butikmu
lancar?” Tiffany berjalan kearah sofa besar dan mendudukinya. Ayahnya berbalik
dan menatap Tiffany.
“cukup baik”
ujarnya singkat. “apa yang ayah inginkan?” tanya Tiffany to the point. Ayahnya
sedikit tertawa. Tawaan remeh dan membuat Tiffany mengangkat sebelah alisnya.
“ibu Kyuhyun
wafat” ucap ayahnya. Tiffany mengangguk, “kau tidak disana?”
Tiffany tertawa,
“aku akan datang jika Kyuhyun menelfonku” bohong. Sungguh bohong. Tiffany benar-benar
ingin kesana. Berada di samping Kyuhyun, memeluk dan menenangkan hatinya yang
sedang terluka.
“kau
mencintainya?” Tiffany tersenyum licik. “tidak usah mencintainya. Kau hanya
cukup menikah tanpa cinta” Tiffany bangkit. Ucapan ayahnya itu benar-benar
membuatnya sadar, jika ibunya pergi bukan karna hal biasa.
“aku mengerti
kenapa ibu meninggalkanmu, ayah” ucapan
Tiffany membuat tangan ayahnya itu mengepal kuat “ibu menginginkan cinta yang
tulus! Bukan hanya status diatas lembar kertas” ucap Tiffany tajam.
“diam kau
Tiffany! Kau tau apa?!”
Tiffany tertawa,
ia baru kali ini membuat ayahnya kalah telak. “setidaknya, dia hanya bersama
lelaki itu selama 7tahun” ucap ayahnya.
“setidaknya itu
lebih lama daripada dengan kita. Bukankah ia mati dengan suami dan anaknya? Itu
abadi, Yeol Sik-ssi” ucap Tiffany. Ayahnya sedang berada di ubun-ubun. Tiffany
melangkah pergi dan saat ia berada pada ambang pintu ia membuka suara.
“aku mencintaimu,
ayah. Cinta yang tulus”
***
Hyuk Jae menaruh
seluruh minat dan perhatian pada komputer yang sedari tadi bersamanya,
terhitung sudah lima jam ia bersama komputer yang menampilkan data-data
perusahaan milik keluarga Kyuhyun. sesekali ia mengerutkan keningnya karna ia
tak mengerti.
Ia membaca
berulang-ulang informasi yang membuatnya aneh itu. berkali-kali ia memijat
keningnya karna merasa pusing tak menemukan titik terang. Ia sesekali mengcopy
dan memprint sesuatu yang penting.
Seperti sekarang
ia membuka folder yang terkunci, bahkan baginya membuka akun seseorang
sangatlah mudah. Dan yah, folder yang terkunci itu terbuka oleh keahliannya
membobol sesuatu. Tidak untuk membobol bank atau semacamnya. Hyuk Jae seorang
asisten Kyuhyun untuk urusan pekerjaan maupun di luar urusan pekerjaan, ia
sangat handal dalam urusan seperti ini.
“Hwang Yeol
Sik?” gumam Hyuk Jae. Ia sedikit mendesis, ia lirik kertas-kertas sehabis ia
print. “dia mengundurkan diri saat perusahaan sedang jatuh?” Hyuk Jae membelalakan
matanya. Ia hampir mendapat titik terang yang bagus.
“sshh.. aku rasa
aku pernah melihat wajahnya, tapi dimana?” Hyuk Jae, sayang ingatannya tak
sebagus dengan keahliannya. Ia segera memprint foto seseorang yang bernama
Hwang Yeol Sik dan segera merapikan segelanya.
Ia mengambil
ponselnya dan segera menelfon seseorang..
“antar dia ke
tempat biasa” ucapnya. Ia memutuskan sambungan dan membuang nafasnya gusar. Ia
segera menelfon seseorang lagi.
“eo, Min Ji-ya, naya (ini aku).. Kyuhyun berada di
apartementku tidak usah khawatir”
***
Hyuk Jae
melangkahkan kakinya pada apartementnya dan melihat Kyuhyun tergeletak didepan
pintu apartementnya. Segera ia memasukan kombinasi password dan menyeret
Kyuhyun masuk dengan susah payah.
Hyuk Jae meletakan
Kyuhyun di sofa panjang miliknya dan menaruh segela barangnya di meja. Ia
melirik Kyuhyun yang tertidur. Raut wajah lelahnya terpampang jelas,
menggantikan wajah angkuh yang selama ini menjadi topengnya.
Hyuk Jae
melangkahkan kakinya ke kamar mandi. Ia memutuskan untuk membersihkan tubuhnya
dulu dan berusaha mengingat siapa Hwang Yeol Sik. Ia memutar kran shower.
Dibawah aliran air biasanya mudah baginya untuk mengingat sesuatu. Hyuk Jae
memejamkan matanya.
Hyuk Jae oppa Kyuhyun oppa.. ini ayahku..
Hyuk Jae
mengerutkan keningnya ketika ia melihat ingatan yang memudar. Ia ingin melihat
lebih dalam ingatan yang tiba-tiba memunculkan suara Tiffany dalam usahanya
mengingat sosok Hwang Yeol Sik.
Ayah, ini Hyuk Jae oppa.. dan ini
kekasihku..Kyuhyun..
Senang bisa mengenal kalian..
Hyuk Jae membuka
matanya, pupil matanya membesar. Ia tengah syok, bayangan sosok ayah Tiffany melayang di pikirannya. Nafasnya
memburu mengetahui Hwang Yeol Sik adalah.. ayah Tiffany? Hyuk Jae menggelengkan
kepalanya menepis semua pikirannya.
“aku harus
menunggu Kyuhyun bangun, yah.. harus”
***
Min Ji melangkahkan
kakinya pada lorong rumah ayah Kyuhyun. ia di suruh mengambil sebuah dokumen
oleh sekretaris ayah Kyuhyun. ia sedikit menggerutu karna dalam kondisi duka
sekalipun tetap harus bekerja. Lagipula, ini sudah larut. Ia seharusnya disisi
ayah Kyuhyun, karna sudah seharian ia mengurus wafat ibu Kyuhyun.
Min Ji memasuki
ruang kerja ayah Kyuhyun dan segera mencari dokumen. Sebenarnya ia berat
memasuki kamar ayah Kyuhyun tanpa ada persetujuan. Namun, bagaimana lagi ia
didesak oleh permintaan perusahaan.
Min Ji membuka
laci meja kerja dan mendapatkan dokumen yang ia cari namun setelah mengambil
dokumen itu, ia terpaku pada sebuah foto seseorang yang nampak tak asing
baginya. Kejadian waktu ia berumur tujuh tahun terulang, kejadian dimana kedua
orang tuanya harus pergi.
Appa.. eomma!! Ireona!!
Dan saat
kepanikan kedua orang tuanya yang tak kunjung bangun. Ia melihat seseorang pria
seumur dengan ayahnya melihat kecelakaan itu dengan puas dan menampilkan
kelicikan. Ia yakin, bahwa orang itulah
yang menyebabkan kecelakaan. Dan disaat orang itu menghilang, Min Ji pingsan.
Min Ji
menjatuhkan dirinya, ingatan yang ia kubur itu kembali menyeruak. Ia memeluk
lututnya sendiri. Tubuhnya bergetar, suhu tubuhnya mendadak jadi dingin. ia
menangis. Takut.
“eomma.. appa..”
***
“anak mereka
masih hidup? Anak Lee Jong Suk masih hidup?”
Suara teriakan
frustasi terdengar menggema di seluruh ruangan. Seorang pesuruhnya menatap dengan
sedikit takut. Yeol Sik. Ia marah bukan main ketika mendapat fakta bahwa anak
seseorang yang ia benci masih hidup setelah kejadian bertahun-tahun.
“Jong Suk, kita
lihat.. apakah anakmu bisa kau sembunyikan lagi atau tidak”
=== TBC ===
Ahhhhh thor!!! Kenapa author buat aku kepo terus??? Kurang panjang thor, tapi aku tau kok itu udah sesuai kemampuan author. Jangan lama-lama ya thor😉
BalasHapusKurang panjang ya? Nanti dipanjangin lagi yah ^^ mudah mudahan cepet hehe..
HapusMakasih udah baca sama koment yah :) *bow
Sama-sama thor😁
Hapusthor please posting chap selanjutnya jangan lama-lma yah
BalasHapusnext nya jangan lama2 kak ......
BalasHapusff nya daebak banget .... ^^
mianhae bru bs coment thor,, waktu pertama baca part 1.y aku suka banget dgn critax,, daebak thor
BalasHapusaku kirain nd di lanjutin partx tp pas cari "Black And White " di paman google n buka blog ini aku senag baget terxta dilanjutin dan udah part 3,,, gomawo thor dah mw lanjutin partx
part selanjutx ditunggu #fighting^^
author
BalasHapusmianhae baru coment soalnya penasaran banget ama ceritanya :)
Masukin wattpad thor
BalasHapus*hiks
yah aku gapunya wattpad :(
HapusMasukin wattpad thor
BalasHapus*hiks