Sabtu, 06 Desember 2014

Black And White [Chap 4]



Black And White || Cho Kyuhyun - Lee Min Ji - Hwang Yeol Sik - Tiffany Hwang - Lee Hyuk Jae || kekerasan - Hurt - Married Life || PG17 || Chapter

Tata tertib: RC [Read and Comment]. kritik saran dan protes lainnya silahkan dilayangkan kepada saya karna tidak kesesuain pada yang kalian inginkan /? || DILARANG PLAGIAT! semua author pasti tidak ingin karyanya ditiru oleh orang lain. oleh karna itu mohon perhatiannya ^^ || CERITA INI MILIK SAYA! jika ada kesamaan nama tokoh itu diwajarkan jika ada cerita yang persis seperti ini mohon bilang pada saya. cast milik tuhan.

Cuap-cuap: haloha para readers yang ku cintaaii muahmuahmuaahh. Apakabar? huaaa maaf ya permintaan kalian tentang postnya jangan lama-lama belum bisa aku penuhi karna jadwal yang sangaaaaattt padet u,u kalian tapi ingetkan tentang cerita yang kaga booming booming banget ini. maaf ya baru bisa ngepost ini sekarang. happy reading guys :)





***



Seorang lelaki berperawakan agak tua yang kemungkinan berumur setengah abad itu melangkahkan kakinya di koridor bernuansa putih yang hening. Suara langkah kaki dari sepatu yang bersentuhan dengan lantai terdengar menggema di area tempatnya berjalan itu. Ia berhenti ketika mendapati sebuah pintu yang dikawal oleh dua orang pengawal dengan badan besar.

"pemimpin kalian di dalam bukan?" ucapnya. Dua pengawal itu membungkuk hormat dan kembali pada posisi awalnya. Lelaki tersebut tertawa kecil melihat pengawal yang di dalam pikirannya hanyalah tikus berbadan besar. Ia menggertakan giginya, "aku tidak ingin di beri hormat. Aku butuh jawaban yang aku yakini adalah ya, biarkan aku masuk"

Seorang dari pengawal itu melirik temannya itu karna mendapatkan intruksi dari alat yang di pangsangkan di telinga mereka. Pengawal itu memberikan jalan dan membukakan pintu untuknya. Sebelum memasuki ruangan itu ia menepuk salah satu pundak pengawal tersebut dan membisikan kata "teruslah perhatikan kami" ucapnya dengan senyum kecil yang melekat.

Ia melangkahkan kakinya memasuki ruangan serba putih dan bau obat-obatan yang menyengat. Ia menyukai ni, sangat menyukai ketika melihat seseorang tengah terbaring menatapnya dengan tajam. Ia tersenyum dan melangkahkan kakiknya pada sofa panjang kosong dan mendudukan dirinya sendiri.

"sudah sangat lama, kawan lama" ucapnya dengan penekanan pada dua kata terakhir yang hanya mendapat tawa remeh dari seseorang yang ia ucap sebagai kawan lama itu.

"mau apa kau?" kata singkat yang terdengar itu membuatnya tertawa terbahak-bahak. Bodoh. Itulah yang di pikirkannya. "kau hanya ingin tertawa disini? Bastard!" Hwang Yeol Sik. Yah, seseorang yang datang itu adalah Hwang Yeol Sik.

Yeol Sik hanya mampu tertawa mendengar ucapan itu. "apa ucapanmu hanya umpatan saja, Cho Young Hwa? Tidak merindukanku?" Young Hwa, ayah Kyuhyun. Yeol Sik menemui teman sekaligus musuh. Status teman, pernah terjadi dulu dan status musuh kini menyandang sejak kejadian yang sudah lama. Kejadian silam yang tak akan pernah siapapun dari mereka lupakan.

Young Hwa mendesis. Ia tak boleh dengan cepat membunuh Yeol Sik yang terang-terangan menemuinya ini. Ia harus tahu apa maksud kedatangan Yeol Sik yang sudah lama menghilang kini menemuinya.

Young Hwa menatap Yeol Sik tajam yang kini sedang menatapnya dengan wajah yang meremehkan mungkin, "baiklah, karna kau sudah tidak berbicara lagi, biarkan aku yang berbicara" Yeol Sik berucap dengan sopan membuat Young Hwa sama sekali tidak terkejut. "terimakasih atas penutupan kasus kebangkrutan Lee Corp dan terima kasih tidak melaporkan ku karna kau tahu sendiri bukan, bahwa kau.. juga akan terseret dalam kasus ini, tuan Cho?" Yeol Sik berkata dengan pelan dan senyum sinis tersungging.

Merasa menang karna Yong Hwa hanya diam saja, Yeol Sik kembali berucap. “dimana kau menyembunyikan anak itu?” Yong Hwa menaikan sebelah alisnya tak mengerti. Yeol Sik bangkit dari duduknya dan segera menghampiri perlahan kearah Yong Hwa. “dimana kau menyembunyikan anak Jong Suk, bodoh!” desisnya.

“anak Jong Suk sudah mati bukan?” ucap Yong Hwa tenang namun pikirannya tak tenang. Bagaimana Yeol Sik tahu bahwa anak Jong Suk masih hidup? Bahkan baginya butuh bertahun-tahun untuk mendapatkan informasi itu.

Yeol Sik tersenyum sinis, “kau bisa mati jika menyembunyikannya, Yong Hwa!” ancamnya dengan suara keras, membuat dua pengawal yang berada di luar membuka pintu dengan cepat dan pistol yang mengacung ke arah Yeol Sik dan hampir menembaknya jika saja tak ada intruksi dari Yong Hwa.

“dengan dan adanya di ketahui anak Jong Suk, bukankah kau juga akan membunuhku Yeol Sik? Bukankah itu alasan kenapa kau kembali?” tepat. Yeol Sik segera mengeluarkan pistol dan mengarahkannya kearah Yong Hwa. Para pengawal yang berada di belakang Yeol Sik mengeratkan pistol dan bersiap menarik pelatuk pistol jika Yeol Sik ingin membunuh Yong Hwa.

Yeol Sik menarik pelatuknya dengan cepat dan menimbulkan suara tembakan kencang di ruangan itu. Yeol Sik tertawa, “tidak dengan cepat Yong Hwa.” Yeol Sik menatap Yong Hwa yang menatapnya dengan tenang. Yeol Sik tadi menembak bangku yang tepat berada di samping tempat Yong Hwa berada.

“ini akan menarik”



***



11/12/2001 – Jong Suk, Lee pendiri sekaligus CEO Lee Corp perusahaan terbesar di Korea Selatan di kabarkan tewas pada pukul tujuh malam karna kecelakaan mobil. Istri dan anak beliau wafat ditempat kejadian. Dikabarkan juga bahwa perusahaan beliau mengalami kebangkrutan mendadak dan co CEO Lee Corp, Jung Hwa Cho yang akan mengambil alih seluruh perusahaan Jong Suk, Lee.

Sampai sekarang polisi masih menduga bahwa kecelakaan itu akibat ban mobil yang sudah tidak layak digunakan dan terlebih kondisi jalan yang licin menyebabkan terjadi rawan kecelakaan.










Hyuk Jae melipat koran lama yang terbit tahun 2001 yang ia baca. Ia menyandarkan dirinya pada kursi dan memejamkan matanya, memijat sedikit pelipisnya berharap meredakan pusingnya. Entah sejak kapan ia sangat tertarik dengan ucapan Cho Young Hwa ayah Kyuhyun yang ia tak sengaja dengar saat sedang ingin menjenguknya.


Aku sangat berhutang dan sangat bersalah pada Jong Suk, tolong kontrol perusahaan selagi aku terbaring.

Lee Jong Suk - Hwang Yeol Sik - Cho Young Hwa. Hyuk Jae mengernyit, ia berfikir -apa hubungan ketiga orang ini?-. Sekali lagi, Hyuk Jae menatap koran yang berada di atas mejanya itu. Ia menaruh koran itu ke dalam laci mejanya, supaya tidak ada yang melihatnya. Terlebih Kyuhyun, ia akan di tanya habis-habisan oleh Kyuhyun.

Suara hentakan pintu yang terbuka keras membuat Hyuk Jae tersentak kaget. Tanpa melihatpun Hyuk Jae sudah tahu siapa yang sedang masuk keruangannya tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Hyuk Jae membuang nafasnya malas.

"ada apa tuan muda Cho?" ucap Hyuk Jae malas sambil membersihkan berkas-berkas yang sedari tadi hanya membingkai diatas mejanya tak tersentuh. Hyuk Jae mendengar dengusan kasar dari sebrangnya. Hyuk Jae melirik lalu menggelengkan kepalanya. "biarku tebak, Tiffany?" ucapnya yang masih terfokus pada berkas-berkasnya.

Kyuhyun menghela nafas malas. "sejak kapan ia berhenti?" ucapnya langsung pada intinya. Hyuk Jae mengangkat bahunya, walaupun tak di lihat oleh Kyuhyun, karna posisi Kyuhyun yang membelakangi Hyuk Jae. "kurasa sudah lama"

"Kau tahu? Kenapa aku tidak?" ucap Kyuhyun gusar. Lagi, Hyuk Jae hanya mengangkat bahunya acuh. Kyuhyun melenguh panjang.

"Min Ji, bagaimana keadaannya?" Kyuhyun membalikan badannya menghadap pada Hyuk Jae. Ia mengerutkan keningnya, menatap Hyuk Jae yang sibuk dengan pekerjaannya di depan layar. "kau mendengarku bukan?"

Kyuhyun tertawa kecil "ada hubungan apa kau dengannya?" ucap Kyuhyun yang menurut Hyuk Jae itu pertanyaan tajam. Hyuk Jae berhenti dengan laptopnya dan lebih tertarik untuk memancing emosi Kyuhyun. "kau dan dia. Ada permainan apa yang aku lewatkan di sini?"

Kyuhyun teringat kembali saat ia dan Min Ji berada dirumah sakit ayahnya. Dia mencium bau di tubuh Min Ji yang sangat ia kenali. Bau parfum Hyuk Jae.

Hyuk Jae menopang dagunya dengan kedua tangannya. Diam, tatapan Hyuk Jae masuk kedalam tatapan Kyuhyun yang tajam menatapnya. Terpancar dari mata Kyuhyun bahwa ia sedang marah pada Hyuk Jae, karna ucapannya yang menyebut kata 'Min Ji'. Marah, oh tentu Kyuhyun selalu marah ketika mendengar nama Min Ji, namun ini berbeda Hyuk Jae tahu itu.

Hyuk Jae hanya tersenyum pada Kyuhyun yang sedang menahan segala keinginan tahunya dan mungkin.. marahnya. Hyuk Jae sedikit merenggangkan tubuhnya dan Kyuhyun menatapnya tanpa berkedip, seakan Hyuk Jae adalah mangsanya yang akan ia makan sedetik kemudian.

Hyuk Jae bangkit dan berjalan ke arah Kyuhyun. Pandangan mata Kyuhyun kepada Hyuk Jae tak pernah lepas. Hyuk Jae sedikit bergidik ketika ia ada di hadapan Kyuhyun. "kau tidak berniat memangsakukan?" guraunya.

Kyuhyun hanya tersenyum kecil, berdiri mensejajarkan tubuhnya dengan Hyuk Jae. "kurasa aku menyukaimu" balas Kyuhyun yang membuat Hyuk Jae tertawa keras.

"aku menyukai gurauanmu" balas Hyuk Jae. "aku ingin membicarakan sesuatu denganmu"



***



"ibuku?"

"CCTV rumahmu, aku ingin kau memeriksanya" ucap Hyuk Jae sambil menyesap secangkir kopinya. Kyuhyun dan Hyuk Jae berada di kafe tepat di depan kantor mereka. Hyuk Jae mengajak Kyuhyun untuk membicarakan kematian ibunya sebulan yang lalu.

Kyuhyun mengernyit, semenjak sebulan yang lalu bahkan ia tak pernah sekalipun mengingat ibunya lagi. Ia sangat terpukul dengan kepergian ibunya yang mendadak itu. Memang kepergian ibunya membuatnya tak sanggup lagi berpikir bagaimana ibunya pergi.

Kyuhyun menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi, "jadi kau berpikir ibuku dibunuh?" Kyuhyun menyilangkan tangannya. Hyuk Jae mengangguk. Lalu, Kyuhyun menganggukan kepalanya mengerti. "bagaimana bisa?"

Hyuk Jae diam, berfikir untuk mengelabui Kyuhyun tentang pemikirannya selama ini. "mudah saja, keluargamu kaya, banyak musuh diluar sana, mungkin target selanjutnya adalah istrimu." mendengar kata 'istri' dengan penekanan yang Hyuk Jae berikan membuat Kyuhyun tertegun. Kyuhyun menatap Hyuk Jae dalam diam.

"aku rasa kau menyukainya" gumam Hyuk Jae. Kyuhyun mendelik tajam kearah Hyuk Jae yang mempunyai pikiran -tak waras- baginya. Hyuk Jae menaikan bahunya acuh, dan berkata "jika tidak benar, kau hanya tertawa bukan mendelik ke arahku bodoh"

"terserah apa katamu, Hyuk Jae-ssi" ucap Kyuhyun dengan formal dan mengundang tawa bagi Hyuk Jae. "berhentilah tertawa, bajingan! Malam ini kita kembali ke club sudah lama bukan kita tak bersenang-senang"

"tidak bisa. Ada yang harus aku lakukan" tolak Hyuk Jae. Kyuhyun menaikan alisnya meminta penjelasan atas apa yang tadi di ucapkan. "yah kau tahu pekerjaanku bukan?"

"kau bekerja untuk ku dan aku merasa tak memberi pekerjaan padamu, tapi seperti yang ku lihat kau sangat sibuk semenjak kematian ibuku"  tepat sekali. Perkataan itu membuat Hyuk Jae hampir mengeluarkan kopi yang berada di mulutnya. Namun sebisa mungkin ia menelannya dengan sedikit dipaksakan.

Hyuk Jae menggaruk kepalanya canggung, bingung bagaimana menjelaskannya pada Kyuhyun. Haruskah ia memberitahu pada Kyuhyun apa yang sedang ia kerjakan ini? "aah, aku rasa kau mempunyai kekasih" tebak Kyuhyun yang membuat Hyuk Jae membulatkan matanya terkejut. Ucapan Kyuhyun membuatnya sedikit lega, karna dengan begitu ia bisa terhindar dari alasan.



"iya, sepertinya" ucapan Hyuk Jae yang begitu santai membuat Kyuhyun meyakini bahwa Hyuk Jae mempunyai kekasih yang ia sembunyikan darinya. Kyuhyun hanya menganggukkan kepalanya, kemudian berucap "bawa dia kehadapan ku. Yah, jika kau tak keberatan"

"akan ku usahakan" balasnya. Hyuk Jae menyesap kopinya. Berbohong sedikit demi kebaikannya dan tentu Kyuhyun juga tidak salah bukan? Hyuk Jae menatap kearah jendela yang tepat menyajikan pemandangan yang langsung terarah ke pada jalan raya yang hidup.

Ia memerhatikan jalan raya yang ramai itu, hingga matanya langsung terarah pada sesosok perempuan dengan gaya elegant yang berjalan keluar dari mobil sport mewahnya memasuki kafe yang sedang ia tempati bersama Kyuhyun. Ekor matanya mengikuti gerak gerik dari perempuan itu, hingga akhirnya perempuan itu melihat ke arahnya dan tersenyum menyapanya.

Ia berjalan ke arah meja Hyuk Jae dan Kyuhyun. Mata Hyuk Jae berhenti bergerak ketika ia berhenti di meja yang ditempati oleh dua lelaki itu. "hai" sapaan yang singkat dan begitu mengejutkan bagi Kyuhyun, terlebih ketika tangannya merengkuh Kyuhyun dari belakang.

Kyuhyun yang membelakangi perempuan tersebut segera memutar kepalanya, menoleh ke samping. "Tiffany!" ucapnya tak percaya. Ia sudah lama tak bertemu dengan kekasihnya, seminggu semenjak pertemuan singkatnya di club. "bagaimana bisa kau tahu aku disini?"

Tiffany menegakkan tubuhnya, "mudah saja, kau tak ada di kantor begitupun dengan Hyuk Jae" Tifanny melirik Hyuk Jae yang tersenyum ramah, "dan tentu saja tujuan pertama ku kesini, jika kalian tidak ada" lanjutnya yang di akhiri dengan kecupan pada pipi Kyuhyun.

"apakah aku harus pergi dari sini?" tegur Hyuk Jae yang menghentikan adegan mesra Tiffany dan Kyuhyun. Kyuhyun tertawa. Ia menyambar jasnya yang sebelumnya ia lepas, bangkit dari kursinya. "kami yang harus pergi. Sampai jumpa" ucap Kyuhyun dan pergi bersama Tiffany meninggalkan Hyuk Jae yang memperhatikan mereka.

Hyuk Jae menyesap kopinya untuk terakhir kalinya dan tersenyum kecil di balik cangkir. Senyum kecil yang entah ditunjukkan kepada siapa. "kepalsuan dan cinta yang tulus" gumamnya kecil. Ia bangkit dari kursinya dan pergi meninggalkan kafe itu.


***



Lee Min Ji. Seorang perempuan rapuh dengan wajah sembab yang membingkai di wajahnya yang menutupi parasnya yang cantik. Ia diam, duduk di atas kasur luasnya. Badannya yang kurus dengan kulit putih yang pucat membuatnya semakin tak berdaya. Jika orang melihatnya sekarang, mungkin akan timbul pertanyaan -apakah ia akan mati besok?-.

Ia duduk dengan kaki yang ia tekukan sebagai penopang wajahnya. Ia bergetar menahan kejolak yang ingin ia keluarkan. Lelah, ia sudah berkali-kali ingin mengakhiri hidupnya yang berantakan. Hidupnya bak sebuah puzzle yang ia sendiri tidak tahu bagaimana cara menyusunnya.

Semua kehidupan yang ia yakini akan berjalan lancar ketika ia menikah, kini malah membuatnya semakin terpuruk. Ini adalah sebuah kutukan baginya. Cinta yang tulus bahkan tak terlihat. Bohong ketika cinta itu ada, bohong jika dunia membutuhkan cinta.

Min Ji, menegakkan tubuhnya ketika mendengar sebuah bel yang menggema didalam rumah megah yang ia tempati sendiri itu. Sendiri? Oh tentu saja, bukankah Kyuhyun hidup diluar? Kyuhyun membuat sebuah rumah megah yang tentu saja bagi setiap orang sangat sayang hanya hidup sendiri.

Namun, bagi Min Ji hidup sendiri lebih menyenangkan dibandingkan harus tinggal bersama sosok yang ia cintai namun dicampakkan. Ia bahkan terasa asing dengan rumah yang bahkan selama 24 jam tak pernah ia tinggalkan.

Ia tepat didepan pintu, ketika tangannya berada diambang ingin membuka pintu orang itu berkata "dia tidak ada" dan langkah kaki orang yang ia yakini tak cuman satu itu beranjak meninggalkan kediamannya.

Ia menjatuhkan tangannya, menundukan wajahnya dan sedikit tersenyum. Bahkan mereka mengangapnya tak ada, apa sebegitu matikah rumah megah ini. Air matanya menetes ke lantai. Ia berbalik, pergi meninggalkan tempatnya sekarang.

Ia pergi ke kamar mandi, entah sudah berapa kali ia melakukan hal membasahi tubuhnya sendiri di bawah air yang cukup dingin. Air itu jatuh membasahi tubuhnya hingga ke unjung kakinya. Menyamarkan air matanya di balik air yang membasahi wajahnya.

"Kyuhyun.." gumamnya. Ia menjatuhkan diri terduduk dengan air yang terus mengalir. "maafkan aku" entah apa salahnya yang membuatnya harus minta maaf pada pria bajingan yang mencampakannya. Melihat Kyuhyun dengan Tiffany membuatnya merasa gagal sebagai istri Kyuhyun.


***



Hyuk Jae melangkahkan kakinya pada rumah megah yang bernuansa coklat kayu. Rumah indah namun berkenangan buruk. Ya, rumah itu rumah dimana ibu Kyuhyun meninggal ketika mendapat kabar tentang ayah Kyuhyun yang masuk kedalam rumah sakit.

Rumah itu kini hanya ditempati oleh bibi Oh, pembantu rumah tangga yang selalu membereskan keperluan kantor ayah Kyuhyun, Cho Young Hwa. Namun, kepercayaan Hyuk Jae pada pembantu rumah milik keluarga Cho itu kini sudah mulai menghilang ketika kejadian ibu Kyuhyun.

Pintu rumah terbuka menunjukkan bibi Oh yang membawa belanjaan makanan ditangannya. Ia terkejut begitu melihat Hyuk Jae yang berada di dalam rumah. "Hyuk Jae-ssi? Kenapa tidak memberi tahu terlebih dahulu?" ucapnya sembari berjalan ke arah dapur dan melatakkan bahan makanan yang ia bawa. "Kyuhyun. Bukankah dia tidak ada di sini?"

"aku hanya ingin mengambil sesuatu" ucap Hyuk Jae dan berjalan menelusuri tangga. Tanpa Hyuk Jae sandari bahwa bibi Oh memerhatikan gerak gerik Hyuk Jae, dan tanpa Hyuk Jae sadari bahwa ia juga memperhatikan gerak gerik bibi Oh.

Hyuk Jae melangkah dengan cepat dan memasuki sebuah ruangan yang penuh dengan tv, menampilkan segala ruangan yang tak ada aktivitas apapun. Hanya satu, dapur yang memperlihatkan bibi Oh yang sedang menuliskan sesuatu. Hyuk Je menarik kursi dan duduk setelahnya. Ia memperhatikan apa yang sedang bibi Oh itu kerjakan,

Hyuk Jae terkejut ketika bibi Oh mengarahkan apa yang ia tulis kearah cctv 'rekaman itu sudah tidak ada'. Hyuk Jae langsung bergerak mencari rekaman itu. Yah, ia datang untuk mencari rekaman tentang kematian ibu Kyuhyun.

Rekamannya tidak ada. Hyuk Jae langsung melihat ke arah tv yang mengarah ke dapur, ia mendapati bibi Oh sudah tidak ada di dapur. Hyuk Jae langsung mengalihkan pandangannya pada salah satu tv yang menampakan keadaan luar rumah. Terdapat bibi Oh yang keluar dari pagar rumah dengan terburu-buru dan berhasil lolos dari kamera cctv.

"sial!"

Hyuk Jae keluar dari ruangan cctv dan menuju dapur. Ia melihat secarik kertas yang bertulis 'perhatikanlah orang terdekatmu'. Pesan itu membuatnya bingung, namun ia meremas kertas itu dan membuangnya. Ia mengabaikan pesan yang menurutnya jebakan dan mengalihkan tersangkanya.



***



Seorang dengan pakaian serba hitam dengan memegang kamera di tangannya sedang memotret dua orang didepannya. Seseorang itu memotret tanpa henti seakan ia akan kehilangan momen itu. Jepretan foto demi foto telah terkumpul lebih dari cukup.

Ia mengeluarkan ponselnya dan memangil seseorang, ia berkata "sudah, setelah ini ada berita besar" ia memutuskan panggilannya dan tersenyum kearah dua orang itu. Tiffany dan Kyuhyun, yah merekala yang menjadi objek dari orang misterius itu. Entah apa yang akan dilakukan orang itu pada mereka berdua.

Orang misterius itu pergi menjauh dari tempatnya sekarang ia berjalan menuju mobilnya. Bergerak cepat, kemudian ia melaju dengan cepat dengan mobilnya benar-benar pergi dari tempatnya itu menuju suatu tempat.

Dia menghentikan mobilnya saat dia sudah berada ditempatnya. Ia keluar dari mobil sembari membawa kameranya. Ia memasuki sebuah rumah yang tak terbilang mewah namun megah. Interiornyapun tak kalah dengan rumah-rumah bak istana.

Ia masuk ke dalam sebuah ruangan dan terlihat seorang lelaki yang membelakanginya. Ia meletakkan kameranya dan berkata "sebentar lagi negara kita akan gempar dengan berita ini" ucapnya.

"ya, ini akan sama seperti sebulan yang lalu"



***


"Tuan Cho, ada berita mengenai anakmu" seorang asisten dari Cho Young Hwa memberikan Electronicnya yang berisi kabar berita mengenai anak dari Cho Young Hwa. Tentu saja itu kabar mengenai Kyuhyun.

Young Hwa menggertakan giginya ketika melihat berita itu, "dimana Cho Kyuhyun sekarang?"



** TBC **

6 komentar:

  1. Aaaaa finally di lanjutiiiiiiiinnnnnnnnn ๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚
    udah belumut banget nungguin ni ff ๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜‚
    author, buat kyu nyeseeeeeel bgt yah udah buat minji terbengkalai heheh
    jangan lama2 yah thor diposnya๐Ÿ˜š

    BalasHapus
  2. Aduhhhhh gak telat kan bacanyaaaaaa?????????????
    Tapi makin keren thor ceritanya๐Ÿ˜Ž๐Ÿ˜๐Ÿ˜‰
    Ihhhhhhh. Si hyuk jae oon bangetttttttt, kenapa dia gak merhatiin terus si bibi oh sihbhhh, kan biar gak kabur si bibi oh nya?
    Kyuhyunnnnnn kamu kenapa masih deketin fanny... Deketin aku aja, aku lagi jomblo nihhhhh *langsung ditabok sama minji
    Kyuppa jagain minji dongggg, biar gak dijahatin sama kakek reyot sama nenek lampir!!!
    Kyuppa kalau dicerain sama minji langsung lamarin aku ajaa yaaaa *tiba2 minji dateng bawa pisau.
    Thor kenapa gak sekalian buat cerita tentang Lee Jong Suk - Hwang Yeol Sik - Cho Young Hwa nanti dikasih judulnya" derita akibat dendam sang kakek yang reyot"
    Bikin konfliknya makin parah ya thorrrrr, biar makin seru๐Ÿ˜
    Jangan lama2 ya thor post ceritanya, soalnya kalau makin lama nanti kyuhyun makib terpincut dengan kecatikan ku... Hehehehe bercanda thorrr. Heheheehe๐Ÿ˜†๐Ÿ˜„๐Ÿ˜Ž

    BalasHapus
  3. Min lanjutin...kepo max nih
    Bagus alur cerita good (y)
    #palliwaaaaa

    BalasHapus
  4. aku tunggu cahpter 5 ya thor
    aku sdah baca black and white 1 - 3 tapi gg ada satupun aku coment jadi di chpter 4 aku coment mian hehheheh
    semangat ya thor buat chapter selanjutanya aku tunggu
    jngan lama - lama kepo abiiies nie sama kyuhyun dan minji kyak,a dia bunuh diri dceh. molla
    #fighting

    BalasHapus
  5. Walau diterjang ombak disapu badai dibawa topan.... ttp aja nunggu ff ini. Selalu diulang ulang lagi wuaaqqq.. hiks nunggu walau bulu ketiak udh ubanan

    BalasHapus