Selasa, 17 Juni 2014

Black And White [Chap 3]




Black And White || Cho Kyuhyun – Lee Min Ji (OC/YOU) – Tiffany Hwang || Lee Hyuk Jae || Hurt, Konflik, Married Life || PG-15 || Chapter



TATA TERTIB: R-C-L (Read-Comment-Like) DON’T BE SILDERS AND PLAGIATORS!!

WARNING!! TYPO ANYWHERE!!!!

SAYA BENCI PLAGIAT!! CERITA MILIK SAYA! KESAMAAN TOKOH DAN SEDIKIT ALUR CERITA ADA KESAMAAN MOHON MAAF KARNA ITU TIDAK SENGAJA!



Cuap-cuap: halloha~~ bagaimana kabar anda semua? Haha yang nunggu ff ini lanjut mohon maaf karna keterlambatan ini *bow. Dan mohon maaf jika cerita tidak seperti yang diharapkan dan malah hancur u,u. Ff ini tidak akan berkembang tanpa kalian readers ^^
NB: Rating dapat berubah sewaktu-waktu.


>><< 


Backsound : G-Dragon Feat. Jennie Kim – Black


=== ===


-          Kisah kita bukan seperti kisah ‘Yin dan Yang’ -


>><< 




Kyuhyun melihat ke arah Tiffany yang sudah hampir di ‘jamah’ dan itu membuat geram. Lalu, ia melihat ke arah Min Ji dan seketika ia sesak nafas. Kyuhyun memutar otaknya, bingung siapa yang ia ingin selamatkan.. Tiffany ataukah.. Min Ji si parasit?


“YA!”



=== Chap 3 ===


Bagai kota mati, Club yang tadinya ramai berubah menjadi kota mati saat musik kencang diberhentikan. Kyuhyun menggunakan kekuasaannya di club itu. Semua mata memandang Kyuhyun dengan bingung. Termasuk Min Ji, ia terbelalak ketika melihat Kyuhyun. Tiga orang yang ingin menyetuhnya itu meninggalkannya dan ia berlari melarikan diri.

Kyuhyun menatap mereka semua dengan tajam, termasuk Min Ji yang berlari di belakang kerumunan orang-orang yang sedang mengerumuninya. Jadi ini yang dilakukannya jika orang-orang mabuk? Hah, ini menggelikan bagi Kyuhyun sendiri. Padahal bukankah ia sering mabuk juga? Kyuhyun mendengus. Ia mengambil sebuah mic dan berbicara.

“club ku tutup!” ucapan Kyuhyun itu membuat yang lain mengernyit. Yah, Kyuhyun mengumumkan bahwa Club ditutup dan membuat mereka heran karna club tutup sebelum waktu pagi buta menjemput. Ini bahkan baru setengah malam.

“ini perintah! Pergilah”

Semua orang berjalan sambil menggerutu, bagi mereka itu tindakan semena-mena yang tak masuk akal. Karna seorang wanita yang digodai pria mabuk, Kyuhyun menutup clubnya sendiri. Itu benar-benar tindakan bodoh.

“gomapta, Kyuhyun-aa” ucap Tiffany pelan. Kyuhyun, hanya kepada Tiffanylah ia akan tersenyum. dan itu membuat Tiffany tampak tambah berdosa dihadapan Kyuhyun.

Kyuhyun memeluk Tiffany dengan posesif, tak ingin kejadian yang memilukan ini terjadi lagi. Entah apa yang terjadi jika Kyuhyun tak disini menyelamatkannya, dan juga.. Min Ji? Entah kenapa sekarang Kyuhyun juga memikirkan Min Ji. Sejak kejadian dirumah sakit, sejak ia merasakan debaran ketika menyentuhnya. Kyuhyun menggelengkan kepalanya.  itu tak terjadi, yah tidak terjadi..



***



Min Ji berlari dengan air mata yang terus bercucuran membasahi wajahnya. Sinar lampu jalan menerangi setiap gerakannya. Ia menggenggam erat pakaian yang melekat di tubuhnya, seakan pakaian itu akan lari meninggalkan tubuhnya.

Begitu memalukan, di sana ada Kyuhyun, entah Kyuhyun melihatnya atau tidak. Ia berharap Kyuhyun tidak melihatnya sama sekali. Kyuhyun memiliki penciuman yang tajam, dia bisa terkena masalah jika Kyuhyun mencium aroma alkohol ditubuhnya. Kenapa? Karna Kyuhyun pasti akan merendahkannya.

Min Ji berhenti, ia lelah untuk berlari. Ia sudah sangat jauh berlari dari club yang berisi orang-orang  bodoh. Min Ji menyandarkan tubuhnya pada lampu jalan. Memejamkan matanya membuatnya tenang, membuatnya merasa bahwa ia sendirian di kotanya.

“berlari seberapa jauhpun, Kyuhyun tetap melihatmu.” Seketika Min Ji membuka matanya. Hyuk Jae, berada di depannya. “tadinya aku tak percaya melihatmu disana, aku kira Kyuhyun akan menyelamatkanmu. Tapi—“

“Kyuhyun menyelamatkan Tiffany.” Desis Min Ji. Hyuk Jae yang mendengar desisan itu hanya mampu tertawa. “kenapa kau tertawa?”

Hyuk Jae mengambil nafas panjang, “hey, adik kecil. Kau tidak tahu Kyuhyun rupanya, jangan mengambil kesimpulan yang membuatmu menangis.” Ucap Hyuk Jae. Min Ji memalingkan wajahnya, dia tertangkap basah. “hahaa, jika Kyuhyun ingin menyelamatkan Tiffany saja dia mampu menghajar lelaki yang menggoda Tiffany. Itu sangat mudah bagi Kyuhyun”

Min Ji mengerjap, ia menatap Hyuk Jae. Dia tak mengerti arah bicara Hyuk Jae. “hah, singkatnya ia juga ingin menyelamatkanmu, tapi dia tidak mau memperlihatkannya secara langsung” Min Ji diam, ia tak menyangka, ternyata Kyuhyun.. juga menyelamatkannya “kau mengertikan? Jika kau tak mengerti, bisa kupastikan kau peringkat terakhir saat kau sekolah.”

Min Ji terbelalak, “mworago?!” Hyuk Jae terkekeh. “kau mau pulang tidak?”

Min Ji mengangguk. Dan Hyuk Jae segera membuka pintu mobilnya, “kajja!”



***



Tiffany meletakkan kepalanya dilengan Kyuhyun yang terbentang. Ia memeluk Kyuhyun dengan erat seakan tak mau berpisah dengan Kyuhyun. Baginya Kyuhyun adalah nyawa keduanya, tapi, hey bukankah Tiffany berjanji akan membunuh ayah Kyuhyun pada ayahnya?

Tiffany menempelkan kepalanya di dada Kyuhyun, merasakan detak jantung Kyuhyun. Tak berdetak kencang seperti biasanya. Ada apa dengan Kyuhyun? Tiffany sedikit menjauhkan dirinya, menatap Kyuhyun. Kyuhyun menatap langit-langit kamar dengan datar, terlihat dari tatapan Kyuhyun.

“kau sedang memikirkan sesuatu?” tegur Tiffany. Kyuhyun mendengus pelan. Memejamkan matanya perlahan, berusaha untuk menghilangkan segala beban yang ada di otaknya sekarang. Tiffany menyentuh pipi Kyuhyun, membuat sang pemilik pipi tersebut membuka matanya. “kau tak ingin ‘bermain’?”

Kyuhyun menggenggam tangan Tiffany yang menjalar di wajahnya. Dia sedang tidak ingin disentuh, termasuk dengan Tiffany. Oh, persetanan dengan ini, Kyuhyun akan selalu tergoda dengan belaian halus Tiffany. Tapi sekarang, dia tak merasakan apapun.

Tiffany memandang jengah Kyuhyun, “apa yang kau pikirkan?” Kyuhyun membuka matanya perlahan. Pertanyaan Tiffany membuatnya muak, terlebih suara Tiffany yang biasanya terdengar merdu dipendengarannya, namun sekarang menjadi jijik ketika mendengarnya.

Kyuhyun mendesis, sungguh rasanya ia ingin meninggalkan Tiffany. “berhentilah bicara, Tiff” bagai kilatan petir, perkataan Kyuhyun membuat hatinya terenyah. Tiffany bungkam. Ia menjauhkan dirinya dari Kyuhyun.

Hening. Tak ada yang berbicara satu sama lain. Tiffany merasa sakit dengan perkataan Kyuhyun, sedangkan Kyuhyun, ia bingung apa yang terjadi padanya sehingga ia juga berbicara seperti itu. apa yang ada dipikiran Kyuhyun itu membuatnya sengsara sendiri.

“maafkan aku, aku tidak—“

“tidak apa-apa.. aku mengerti. Kyuhyun, bolehkah aku meminta sesuatu?” ucapan Tiffany membuat ucapan Kyuhyun terpotong. Kyuhyun, untuk pertama kalinya melihat kearah Tiffany. Tiffany menatap langit-langit kamar dengan sendu. “ayo kita menikah. Meninggalkan kenangan buruk. Keluarga.. serta kita yang dulu”

Kyuhyun memalingkan wajahnya ketika Tiffany menolehkan kepalanya untuk menatap Kyuhyun. entah kenapa, ia tidak ingin menikah dengan Tiffany. Ia.. tidak ingin meninggalkan sesuatu. Yah, sesuatu yang ia belum tahu apa itu. namun, ia juga merasa kasihan pada Tiffany. Apa yang harus dia lakukan?

“ayo kita menikah” ucapan itu begitu saja terlontar pada mulut Kyuhyun. Tiffany mengembangkan senyum menawannya. Ia pikir, Kyuhyun akan menolak permintaan konyolnya. “aku ingin.. meninggalkan semua cerita bodoh disini”

“Kyuhyun..”

“ayo kita menikah.. secepatnya”



***



Pagi hari yang cukup buruk, senyuman matahari pagi tertutup awan hitam kelam yang membuat burung tak bernyanyi indah. Tatapan seorang gadis malang yang menatap langit lewat jendela kamarnya. Langit begitu tahu perasaannya.

Hujan siap tumpah seperti air mata seorang gadis malang itu. ia berfikir, -apakah hidupku selalu ditinggalkan-. Hidupnya begitu menyakitkan, membuat orang yang tahu bagaimana kisahnya juga akan merasa iba.

Dia mencintai orang yang membuatnya sengsara, ia mencintai orang yang membuat ia selalu menumpahkan air mata tak berguna. Ia ingin membencinya tapi, ia malah makin membenci dirinya sendiri. Benar, siapa yang mencintai pria brengsek itu? bukankah dirinya sendiri?

Ia meruntuki dirinya sendiri, ia selalu percaya bahwa kehidupan drama yang selalu happy ending akan menjadi kenyataan untuk kehidupannya. Berharap ada seorang pangeran berkuda putih yang menghampiri hidupnya, pikiran konyol. Lalu, sekarang siapa yang menghampirinya? Bukankah seorang penyihir jahat yang menghampirinya dan menjadikan hidupnya berantakan tak tersusun.

Rintik air membasahi seluruh kota dengan cepat, bak air yang turun untuk menghapus seluruh dosa penghuni dunia. Gadis malang itu menatap kearah mobil keluaran terbaru yang menghempaskannya diparkiran halaman rumah. Mobil seorang lelaki yang ia cintai dan dia benci. Kyuhyun. menyebut nama itu membuatnya harus tersenyum senang dan mengeluarkan air mata sakit.

Sang pengendara keluar dari mobil dengan cepat dan melangkah dengan cepat memasuki ke kediamannya. Gadis malang itu menghebuskan nafasnya, ia beralih dan lebih memilih untuk berbaring tak menemui Kyuhyun, suaminya itu.

Suara pintu terbuka membuatnya seketika takut. Derap langkah tak terdengar membuatnya lebih ketakutan. Entah apa yang terjadi otaknya benar-benar lambat dengan apa yang terjadi. Ia menahan nafasnya saat Kyuhyun terjatuh diatasnya dengan keadaan tertidur. Ia sedikit menyingkirkan Kyuhyun dan berlari kesudut ruangan. Mengamati apakah Kyuhyun benar-benar tertidur atau seketika ia menjadi liar?

“Kyuhyun” suara lembut itu terdengar. tak ada sautan apapun yang berarti Kyuhyun benar-benar tertidur. Ia mendekati Kyuhyun pelan, mengamati wajah sempurna Kyuhyun yang lelah. Bau akhohol tercium sangat tajam di indra penciumannya. Ia tersenyum, tersenyum melihat Kyuhyun yang menampkan wajah lelahnya, bukan wajah dingin dan sinis seperti biasanya.

Ia mengangkat kaki Kyuhyun yang menggantung di ranjang, dan menyelimutinya. Ia sedikit merapikan rambut Kyuhyun yang menutupi sedikit mata yang terpejam itu. Seketika tangannya tersengat. Panas. Suhu badan Kyuhyun sangat panas.

Segera ia keluar dari kamarnya dan mengambil mangkuk berisi air es dan lap. Ia sangat tergesa-gesa takut terjadi apa-apa dengan Kyuhyun. Ia segera mencelupkan lap ke air es, memerasnya sedikit dan menaruhnya di kepala Kyuhyun, berharap suhu badannya menurun.

Air matanya turun melihat keadaan Kyuhyun yang terkulai di ranjangnya. Ia mengambil lapnya dan mengulanginya lagi. Ia sedikit melirik jam dinding, sudah jam sepuluh pagi. Ia harus tahu bagaimana kondisi ayah Kyuhyun walaupun ia tahu sudah dilarang oleh Kyuhyun.

Ia meraih ponselnya mencari nama seseorang dikontak ponselnya. Dan menelfonnya..

“bisakah kau kerumah? Kyuhyun sakit, aku harus menjenguk ayah. Tolong rawat Kyuhyun” iapun memutuskan panggilannya dan bersiap untuk pergi.



***



Kyuhyun sedikit menggerakan tangannya. Kepalanya sungguh berat, ia memegang kepalanya bermaksud menyingkirkan beban berton-ton dari kepalanya, namun yang ia rasakan hanya sebuah lap basah yang berubah hangat.

“sshh.. kepalaku” gumamnya. Tak lama ia menangkap sosok pria yang berdiri di ambang pintu. Ia menyipitkan matanya, berusaha mengenali sosok itu yang kini berjalan mendekat. “kau, Hyuk Jae?” desisnya. Yah, Hyuk Jaelah yang di telfon oleh Min Ji.

Seseorang yang bernama Hyuk Jae itu memukul pelan kepala Kyuhyun. “kau tidak tahu sopan santun. Aku lebih tua darimu, Cho Kyuhyun” desis Hyuk Jae.

Kyuhyun berusaha untuk bangkit, lap yang ada di keningnya jatuh. Ia menatap itu dengan heran, ia tak begitu yakin jika Hyuk Jae yang merawatnya. Ia memerhatikan seluruh ruangan. Ia mengernyit, ada yang salah –ini bukan kamarku!-. detik kemudian ia menatap tajam Hyuk Jae.

Hyuk Jae yang di tatap tajam hanya menyikapinya dengan santai, “bukan aku. aku juga terkejut ketika kau ada di sini. Bukan Min Ji juga yang membawamu bodoh. Bobot tubuhmu lebih besar dari Min Ji.” Terang Hyuk Jae.

Hyuk Jae membaringkan tubuhnya di ranjang yang sedang ditempati Kyuhyun. Hyuk Jae menutup matanya dan menghirup udara dalam-dalam. “vanilla” gumamnya. Kyuhyun menoleh dan menatap Hyuk Jae dingin. “bolehkah aku memiliki Min Ji?” canda Hyuk Jae malah memancing Kyuhyun marah.

“kau gila!” mendengar itu Hyuk Jae terkekeh dan membuka matanya. Kyuhyun mengerjap, -kenapa lelaki ini tertawa?-. “kau marah?”

Hati Kyuhyun berkedut, apa yang salah? Banyak pikiran yang hinggap di otaknya lagi. Oh bagus, apakah ia sakit karna banyak pikiran. “kau menyukainya” ucap Hyuk Jae. Kyuhyun mendesah frustasi, pernyataan apalagi yang di buat Hyuk Jae mesum ini.

“tidak selamanya kau mendapat kebahagian itu, Kyuhyun” Kyuhyun melirik Hyuk Jae. Apa maksud perkataannya? “semenit sebelum kau terbangun.. ada telfon, ibumu.. meninggalkan dirimu. Min Ji berkata, kau tak boleh tahu karna kondisimu”

Perkataan itu membuat Kyuhyun secepat kilat pergi tanpa memperdulikan pakaiannya dan raut wajahnya. Hyuk Jae menatap Kyuhyun dengan nanar. Ia tahu, jauh dilubuk hati Kyuhyun, masih ada keperdulian pada keluarga yang ia benci ini.

Hyuk Jae meronggoh kantung celananya dan memanggil seseorang. “dia sudah tahu, Min Ji. Maafkan aku”



***



Seorang gadis malang menatap sedih ke bingkai foto seorang wanita yang hampir menginjak usia setengah abad. Minji. Ia menangis melihat foto seorang ibu, ibu Kyuhyun yang berarti ibunya juga. Bodoh. Ia sangat bodoh. Kenapa dia memberi kabar buruk sedangkan kesehatan ibu Kyuhyun juga tidak baik.

“EOMMA!”

Suara lengkingan dari sosok yang ia kenal berada disini, di tengah-tengah banyak orang yang sedang mendoakan ibu Kyuhyun. Min Ji gemetar, itu suara Kyuhyun. Tak tahu apa yang akan dilakukan Kyuhyun nantinya.

Kyuhyun berjalan pelan, tak kuasa melihat ibunya di peti mati itu. terbukti bukan? Seberapa bencinya ia terhadap keluarganya, ia tetap menghawatirkannya. Konyol. Kyuhyun bahkan menganggap ibunya tak perrnah ada, dan sekarang? Ia bahkan merasakannya kini..


Kapan kalian memiliki anak? Ibu sangat mengingiinkannya..


Kalimat itu seakan mengelilingi otak Min Ji. Bahkan kalimat itu serasa menghantuinya, dia sadar itu adalah permintaan terakhir ibu Kyuhyun. tapi, bagaimana bisa ia memberi keturunan jika Kyuhyun tidak mencintainya.

Ironis. Membangun keluarga tanpa mencintai. Cinta yang tulus juga dapat merenggut nyawa. Min Ji menangis. Kedua orang tuanya, Ibu Kyuhyun.. meninggal karna cinta tulusnya. Apakah selanjutnya ayah Kyuhyun? atau bahkan Kyuhyun sendiri? Bagaimana cara menghapus cinta tulus yang hanya sepihak –mungkin-.

Tangan Min Ji terulur kepundak Kyuhyun yang bergetar. Kyuhyun terluka dan baru kali ini ia melihat Kyuhyun terluka begitu dalam. Isakan yang menyayat hati Min Ji. Apa yang harus Min Ji lakukan untuk membuat Kyuhyun sedia kala?

Perlahan Min Ji memeluk Kyuhyun, memeluk dengan halus tanpa ada perasaan membuat Kyuhyun terluka. Dan faktanya, Kyuhyun membalas pelukan Min Ji. Menangis di pelukan seseorang yang ia anggap parasit dalam kehidupannya.

Belaian halus dikepala Kyuhyun membuatnya merasa bahwa yang ia peluk adalah ibunya. Kyuhyun terbang pada masa lalu, dimana dia hidup di kekang oleh ayahnya sendiri dan selalu di tenangkan oleh ibunya.


Tenanglah Kyu..


“tenanglah Kyu..”

“eomma..”



***



Seorang perempuan dengan anggun berjalan di lorong rumah yang megah. Berinterior kerajaan eropa, warna putih menjadi warna keseluruhan rumah ini. Suara sepatu yang menggema itu berhenti ketika melihat sebuah bingkai foto yang besar, dalam gambar itu terlihat ia, ayahnya, dan.. ibunya.

Senyum kecut miliknya terhias diwajah cantiknya dan membuatnya terlihat sebagai perempuan malang dan bukan seperti perempuan anggun. Dia mengambil vas bunga yang dekat dengannya dan mengarahkannya pada bingkai foto itu.

Suara pecahan terdengar menggema sehingga para pelayan rumahnya menghampirinya. Bertanya khawatir padanya. “bersihkan saja” ucapan singkat yang membuat pelayannya patuh.

Ia berjalan lagi dan menimbulkan suara pada sepatunya yang bersentuhan dengan lantai. Ia sedikit mengeluarkan air mata dan segera menghapusnya dengan cepat. Ia tersenyum licik, menutupi kesedihannya.

“Tiffany kau menyedihkan” gumamnya.

Ia berhenti di depan pintu besar. Ruangan ayahnya. Sungguh ia malas untuk menemui ayahnya saat ini. Ia mendorong pintu besar itu dan memasuki ruangan ayahnya dengan sangat terpaksa. Ia melihat ayahnya yang membelakanginya dan menatap kearah luar jendela.

“apa butikmu lancar?” Tiffany berjalan kearah sofa besar dan mendudukinya. Ayahnya berbalik dan menatap Tiffany.

“cukup baik” ujarnya singkat. “apa yang ayah inginkan?” tanya Tiffany to the point. Ayahnya sedikit tertawa. Tawaan remeh dan membuat Tiffany mengangkat sebelah alisnya.

“ibu Kyuhyun wafat” ucap ayahnya. Tiffany mengangguk, “kau tidak disana?”

Tiffany tertawa, “aku akan datang jika Kyuhyun menelfonku” bohong. Sungguh bohong. Tiffany benar-benar ingin kesana. Berada di samping Kyuhyun, memeluk dan menenangkan hatinya yang sedang terluka.

“kau mencintainya?” Tiffany tersenyum licik. “tidak usah mencintainya. Kau hanya cukup menikah tanpa cinta” Tiffany bangkit. Ucapan ayahnya itu benar-benar membuatnya sadar, jika ibunya pergi bukan karna hal biasa.

“aku mengerti kenapa ibu meninggalkanmu, ayah”  ucapan Tiffany membuat tangan ayahnya itu mengepal kuat “ibu menginginkan cinta yang tulus! Bukan hanya status diatas lembar kertas” ucap Tiffany tajam.

“diam kau Tiffany! Kau tau apa?!”

Tiffany tertawa, ia baru kali ini membuat ayahnya kalah telak. “setidaknya, dia hanya bersama lelaki itu selama 7tahun” ucap ayahnya.

“setidaknya itu lebih lama daripada dengan kita. Bukankah ia mati dengan suami dan anaknya? Itu abadi, Yeol Sik-ssi” ucap Tiffany. Ayahnya sedang berada di ubun-ubun. Tiffany melangkah pergi dan saat ia berada pada ambang pintu ia membuka suara.

“aku mencintaimu, ayah. Cinta yang tulus”



***



Hyuk Jae menaruh seluruh minat dan perhatian pada komputer yang sedari tadi bersamanya, terhitung sudah lima jam ia bersama komputer yang menampilkan data-data perusahaan milik keluarga Kyuhyun. sesekali ia mengerutkan keningnya karna ia tak mengerti.

Ia membaca berulang-ulang informasi yang membuatnya aneh itu. berkali-kali ia memijat keningnya karna merasa pusing tak menemukan titik terang. Ia sesekali mengcopy dan memprint sesuatu yang penting.

Seperti sekarang ia membuka folder yang terkunci, bahkan baginya membuka akun seseorang sangatlah mudah. Dan yah, folder yang terkunci itu terbuka oleh keahliannya membobol sesuatu. Tidak untuk membobol bank atau semacamnya. Hyuk Jae seorang asisten Kyuhyun untuk urusan pekerjaan maupun di luar urusan pekerjaan, ia sangat handal dalam urusan seperti ini.

“Hwang Yeol Sik?” gumam Hyuk Jae. Ia sedikit mendesis, ia lirik kertas-kertas sehabis ia print. “dia mengundurkan diri saat perusahaan sedang jatuh?” Hyuk Jae membelalakan matanya. Ia hampir mendapat titik terang yang bagus.

“sshh.. aku rasa aku pernah melihat wajahnya, tapi dimana?” Hyuk Jae, sayang ingatannya tak sebagus dengan keahliannya. Ia segera memprint foto seseorang yang bernama Hwang Yeol Sik dan segera merapikan segelanya.

Ia mengambil ponselnya dan segera menelfon seseorang..

“antar dia ke tempat biasa” ucapnya. Ia memutuskan sambungan dan membuang nafasnya gusar. Ia segera menelfon seseorang lagi.

“eo, Min Ji-ya, naya (ini aku).. Kyuhyun berada di apartementku tidak usah khawatir”



***



Hyuk Jae melangkahkan kakinya pada apartementnya dan melihat Kyuhyun tergeletak didepan pintu apartementnya. Segera ia memasukan kombinasi password dan menyeret Kyuhyun masuk dengan susah payah.

Hyuk Jae meletakan Kyuhyun di sofa panjang miliknya dan menaruh segela barangnya di meja. Ia melirik Kyuhyun yang tertidur. Raut wajah lelahnya terpampang jelas, menggantikan wajah angkuh yang selama ini menjadi topengnya.

Hyuk Jae melangkahkan kakinya ke kamar mandi. Ia memutuskan untuk membersihkan tubuhnya dulu dan berusaha mengingat siapa Hwang Yeol Sik. Ia memutar kran shower. Dibawah aliran air biasanya mudah baginya untuk mengingat sesuatu. Hyuk Jae memejamkan matanya.


Hyuk Jae oppa Kyuhyun oppa.. ini ayahku..


Hyuk Jae mengerutkan keningnya ketika ia melihat ingatan yang memudar. Ia ingin melihat lebih dalam ingatan yang tiba-tiba memunculkan suara Tiffany dalam usahanya mengingat sosok Hwang Yeol Sik.


Ayah, ini Hyuk Jae oppa.. dan ini kekasihku..Kyuhyun..

Senang bisa mengenal kalian..


Hyuk Jae membuka matanya, pupil matanya membesar. Ia tengah syok, bayangan sosok  ayah Tiffany melayang di pikirannya. Nafasnya memburu mengetahui Hwang Yeol Sik adalah.. ayah Tiffany? Hyuk Jae menggelengkan kepalanya menepis semua pikirannya.

“aku harus menunggu Kyuhyun bangun, yah.. harus”





***



Min Ji melangkahkan kakinya pada lorong rumah ayah Kyuhyun. ia di suruh mengambil sebuah dokumen oleh sekretaris ayah Kyuhyun. ia sedikit menggerutu karna dalam kondisi duka sekalipun tetap harus bekerja. Lagipula, ini sudah larut. Ia seharusnya disisi ayah Kyuhyun, karna sudah seharian ia mengurus wafat ibu Kyuhyun.

Min Ji memasuki ruang kerja ayah Kyuhyun dan segera mencari dokumen. Sebenarnya ia berat memasuki kamar ayah Kyuhyun tanpa ada persetujuan. Namun, bagaimana lagi ia didesak oleh permintaan perusahaan.

Min Ji membuka laci meja kerja dan mendapatkan dokumen yang ia cari namun setelah mengambil dokumen itu, ia terpaku pada sebuah foto seseorang yang nampak tak asing baginya. Kejadian waktu ia berumur tujuh tahun terulang, kejadian dimana kedua orang tuanya harus pergi.


Appa.. eomma!! Ireona!!


Dan saat kepanikan kedua orang tuanya yang tak kunjung bangun. Ia melihat seseorang pria seumur dengan ayahnya melihat kecelakaan itu dengan puas dan menampilkan kelicikan.  Ia yakin, bahwa orang itulah yang menyebabkan kecelakaan. Dan disaat orang itu menghilang, Min Ji pingsan.

Min Ji menjatuhkan dirinya, ingatan yang ia kubur itu kembali menyeruak. Ia memeluk lututnya sendiri. Tubuhnya bergetar, suhu tubuhnya mendadak jadi dingin. ia menangis. Takut.

“eomma.. appa..”



***



“anak mereka masih hidup? Anak Lee Jong Suk masih hidup?”

Suara teriakan frustasi terdengar menggema di seluruh ruangan. Seorang pesuruhnya menatap dengan sedikit takut. Yeol Sik. Ia marah bukan main ketika mendapat fakta bahwa anak seseorang yang ia benci masih hidup setelah kejadian bertahun-tahun.

“Jong Suk, kita lihat.. apakah anakmu bisa kau sembunyikan lagi atau tidak”


  
=== TBC ===

10 komentar:

  1. Ahhhhh thor!!! Kenapa author buat aku kepo terus??? Kurang panjang thor, tapi aku tau kok itu udah sesuai kemampuan author. Jangan lama-lama ya thor😉

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kurang panjang ya? Nanti dipanjangin lagi yah ^^ mudah mudahan cepet hehe..
      Makasih udah baca sama koment yah :) *bow

      Hapus
  2. thor please posting chap selanjutnya jangan lama-lma yah

    BalasHapus
  3. next nya jangan lama2 kak ......
    ff nya daebak banget .... ^^

    BalasHapus
  4. mianhae bru bs coment thor,, waktu pertama baca part 1.y aku suka banget dgn critax,, daebak thor

    aku kirain nd di lanjutin partx tp pas cari "Black And White " di paman google n buka blog ini aku senag baget terxta dilanjutin dan udah part 3,,, gomawo thor dah mw lanjutin partx

    part selanjutx ditunggu #fighting^^

    BalasHapus
  5. author
    mianhae baru coment soalnya penasaran banget ama ceritanya :)

    BalasHapus