Jumat, 21 Maret 2014

Black And White [Chap 2]



Black And White || Cho Kyuhyun – Lee Min Ji (OC/YOU) – Tiffany Hwang || Lee Hyuk Jae || Hurt, Romance, Married Life || PG-17 || Chapter

TATA TERTIB: R-C-L (Read-Comment-Like) DON’T BE SILDERS AND PLAGIATORS!!

WARNING!! TYPO ANYWHERE!!!!

SAYA BENCI PLAGIAT!! CERITA MILIK SAYA! KESAMAAN TOKOH DAN SEDIKIT ALUR CERITA ADA KESAMAAN MOHON MAAF KARNA ITU TIDAK SENGAJA!


Cuap-cuap: maaf atas keterlambatan yang sangat-sangat lamaaa L tugas menumpuk di sepanjang hari dan harus di urus u-u. Maaf juga jika hasil chap ini absurd ya, semoga kedepannya bisa lebih baik dan makasih udah setia {}
-NB: Rating bisa berubah sewaktu-waktu-



>><< 


Backsound : G-Dragon Feat. Jennie Kim – Black


=== ===


-          Kisah kita bukan seperti kisah ‘Yin dan Yang’ -



>><< 



Seorang pria paruh baya menyesap kopinya untuk kesekian kalinya. Wajahnya tenang tanpa beban. Dia melihat ke arah depannya yang terdapat seorang wanita muda. Pria paruh baya itu tersenyum ramah, sedangkan wanita itu tersenyum mencemooh.

“Tiffany Hwang..” gumam pria paruh baya itu. ia tertawa sinis ketika menyebut nama itu. Wanita itu tersenyum sinis. Membuang sisi manisnya dan menampilkan sisi jahatnya.

“mengagumi ku, Cho sajangnim?” yah wanita muda itu adalah Tiffany. Pria paruh baya itu tertawa. “benarkah itu? kau bahkan mencari informasi tentangku..” desis Tiffany membuat pria paruh baya itu berhenti tertawa. Menatapnya dengan sinis.

“apakah itu terlihat dengan jelas?” ucap pria itu setengah menantang. Tiffany menampilkan senyumannya, senyuman manisnya.

“ya, sangat terlihat”

“dimana ayahmu?” ucap pria paruh baya itu dengan tajam, membuat Tiffany menyeringai.

“di tempat yang tak akan pernah kau temui..” desis Tiffany.

“bastard!”

“beginikah ucapanmu di depan karyawanmu sendiri, Cho Yong Hwa-ssi?” ucapan Tiffany membuat pria paruh baya yang bernama Yong Hwa itu mengingat ucapan seseorang dengan nada yang sama dan mimik wajah yang sama.


Beginikah ucapanmu di depan karyawanmu sendiri, Cho Yong Hwa-ssi?


Tiba-tiba bayangan seseorang yang amat sangat ia benci berada di depannya. Mimik wajah yang sama pada sepuluh tahun yang lalu. Hwang Yeol Sik.

Tiba-tiba dadanya terasa sesak. Ia memegangi dadanya membuat Tiffany menyeringai hebat. Tiffany bangkit dan membungkuk “saya permisi, Cho sajangnim..”



=== ===



Bara api yang hangat di malam hari menyelimuti kesendirian seseorang. Lee Min Ji. Atau kah kita harus memanggilnya dengan Cho Min Ji? Atau nyonya besar Cho? Cho Min Ji, tak masalah jika memanggilnya dengan marga Cho, namun apakah ia akan baik-baik saja jika Cho Kyuhyun, yang notebanenya adalah suaminya mengetahui bahwa istrinya, berubah nama marganya menjadi sama seperti dirinya?

Min Ji diam, dia selalu berfikir apa kesalahannya dulu sehingga sekarang ia menjadi seorang istri Cho Kyuhyun. lelaki dingin tanpa perasaan sedikitpun, lelaki yang selalu menyakitinya baik batin ataupun fisik. Yang selalu menutup matanya.

Min Ji menghela nafasnya, ia tahu bahwa ia salah karna jatuh cinta dengan Kyuhyun. dan ia juga sadar, hanya ia yang menginginkan pernikahan ini. Ia ingin lepas, namun ia juga sadar jika ia tak bisa lepas dari Kyuhyun.

Min Ji terkejut ketika bunyi telfon berdering, segera ia berlari menghampiri telfon rumah. Ia berfikir, pasti Kyuhyun! saat ia mengangkat telfon itu, detik kemudian ia terdiam hebat. Ia terkejut. Kemudian, ia menjatuhkan telfonnya dan berlari keluar rumah tanpa memperdulikan kondisinya.

Mata sembabnya bertambah sembab karna ia menangis. Rambutnya acak-acakan dan wajahnya pucat bak orang mati. ia berlari, entah kemana. Dalam pikirannya hanyalah, ayah Kyuhyun, ayahku juga.. ku mohon jaga ia Tuhan..

Berkali-kali ia menelfon Kyuhyun, namun ia tahu bahwa Kyuhyun tak akan mau bahkan tak akan sudi mengangkat telfon darinya. Bahkan mungkin, nomornya tak disimpan? Hanya kalimat ‘nomor yang anda tuju sedang sibuk..’

Kyuhyun, ayahmu.. ayahmu..



=== ===



Dentuman musik keras mengalun di telinga mereka yang mendengarnya. Wanita-wanita penggoda, lelaki brengsek, dan banyak lagi yang berada di sebuah klub malam. Kyuhyun. ia adalah salah seorang dari lelaki brengsek dan Tiffany, salah seorang perempuan penggoda licik.

Kyuhyun menenggak minuman keras yang entah sudah keberapa. Tiffany hanya tersenyum sinis melihat Kyuhyun yang sudah diambang batasnya. Tangan Tiffany menggelayut manja pada lengan Kyuhyun. Kyuhyun hanya menggerang tertahan.

Tiffany tersenyum kecil, ketika Kyuhyun mengerang. Membuat Kyuhyun menjadi ganas saat mabuk itu sangat mudah. Tiffany hanya melakukan kontak fisik sedikit, membuat Kyuhyun menggerang menahan sesuatu.

“want to play tonight?”

Tanpa menjawab pertanyaan itu, Kyuhyun langsung menarik tangan Tiffany. Tidak heran bukan? Mereka bahkan melakukan hubungan gila di belakang Min Ji. Oh, siapa Min Ji bagi Kyuhyun? tidak perduli apapun yang Kyuhyun lakukan, toh Min Ji tidak Kyuhyun anggap seperti istri. Melainkan hanya wanita jalang yang hinggap dirumahnya.

Kyuhyun hanya bisa berkata bahwa Min Ji hanya wanita miskin yang menginginkan harta keluarganya, yang hanya ingin hidup mewah. Oh bahkan dulu, Min Ji lebih kaya dibandingkan Kyuhyun. namun, itu dulu, sangat dulu sebelum orang tua Min Ji meninggal dunia.

“Kyu~”

Suara Tiffany begitu lembut ditelinga Kyuhyun. Tiffany memainkan manja helaian rambut Kyuhyun, yang berada disampingnya itu. Kyuhyun merapatkan tangannya dipinggang Tiffany dengan posesif. Tiffany melirik kearah Kyuhyun yang berbaring di sebelahnya yang sepertinya sudah terlelap.

“kita orang jahat, Kyu.. lebih jahat dari Min Ji siperebut apapun” gumam Tiffany. Perlahan Tiffany mengangkat tangan Kyuhyun, memindahkannya dari pinggangnya. Tiffany bangun, melirik kearah Kyuhyun yang terlelap.

Tiffany tersenyum kecil, “kau orang terbodoh” desisnya. “dengan mudahnya kau jatuh ketangan orang jahat dan menutup mata untuk hal yang sesungguhnya. Kyuhyun kau menyedihkan” gumam Tiffany. Tanpa sadar air matanya sudah berada dipelupuk matanya.

“aku masuk kedalam lingkaran hitam ayahku dan tak bisa keluar. Membuat keluargamu hancur, adalah—“ ucapannya terhenti ketika ia mendengar getaran ponsel. Ia melirik kearah meja lampu, ponsel Kyuhyun bergetar. Menampilkan nama ‘jalang’ dan Tiffany langsung tahu itu siapa, Min Ji. Ia meraih ponsel Kyuhyun dan menjawabnya.

“hallo, Kyuhyun! tidak perduli sebesar apa kau marah denganku tapi, sungguh  ini penting! Ayahmu—“

“apa perduliku?” Tiffany memotong ucapan Min Ji. Diam. Tak ada sautan dari Min Ji, Tiffany yakin bahwa Min Ji terkejut. Tapi haruskah ia terkejut sedangkan ia sudah pernah melihat Kyuhyun dan Tiffany bersama melakukan sesuatu hal di kantor, tepatnya ruangan Kyuhyun. “apa perduliku?”

“dimana Kyuhyun? dimana suamiku?” ucap Min Ji yang terdengar gemetar, Tiffany yakin Min Ji sedang menahan tangisnya sekarang. Tiffany melirik Kyuhyun sekilas.

“disebelahku, dia—“

“jangan sentuh suamiku!” ucap Min Ji dengan lantang. Sontak Tiffany tertawa sinis, mendengar itu. konyol.

“kau, dia tidak menganggapmu istri tapi, mengapa kau menganggapnya—“ telfon diputuskan Tiffany hanya memutar bola matanya “—suamimu” lanjutnya pelan.



=== ===



Min Ji menatap nanar hamparan luas rumput hijau yang hanya terlihat karna sinar lampu. Air matanya terus mengaliri pipinya, lika-liku hidupnya  terlalu rumit. Dia benci hidupnya, tersandung dan masuk kelubang yang ia sendiri tak bisa keluar.

Ia butuh sandaran, ia butuh istirahat. Pikirannya, dan hatinya. Di otaknya terlalu banyak kejadian yag terekam, terlalu banyak memori yang membuat ia lelah. Membuatnya berfikir untuk bunuh diri, menyusul kedua orang tuanya. Tapi, tidak, dia harus menemukan harta ayahnya yang hilang setelah kematian.


Suatu saat, harta itu akan menjadi milikmu, saat kau berumur 22tahun..


Yah, pesan ibunya sebelum meninggal menyusul ayahnya. Ia memejamkan matanya. Ia tahu, kedua orang tuanya membuat ia merasakan hidup yang sulit agar menjadikannya anak yang kuat, mempelajari kehidupan yang tidak seperti drama di televisi.

Dulu, ia sempat terbius dengan lika-liku kehidupan drama yang sering ia tonton. Mempercayai kehidupan drama yang berakhir bahagia. Mulai sekarang, ia hanya bisa menertawakan drama-drama bahagia. Bodoh.

Ia membuka matanya, tatapan nanar yang membuat semua orang tahu bahwa ia tengah lelah. Sungguh, jika saja ia tak menikah dan mencintai sosok iblis bernama Kyuhyun, mungkin ia tidak menjadi  seperti sekarang. Namun sayangnya, itu semua telah terjadi ia menikah dan mencintai iblis yang menyakitinya.

Air matanya turun, tubuhnya bergetar tak kuat menahan tangisnya. Kini harapannya hanya ingin melihat Kyuhyun, menghapus air matanya, memeluknya, dan berkata jangan menangis. Konyol. Bahkan, mungkin sampai ia meninggalpun, Kyuhyun tidak akan ada disampingnya.

“menangisi seseorang yang tak mungkin berada disampingmu, eo? Hah, bodoh.” Suara seseorang. Teman Kyuhyun, Hyuk Jae. Segera Min Ji hapus air matanya dengan cepat. Ia menunduk, takut dengan Hyuk Jae.

Hyuk Jae menghampirinya dengan senyum yang membuat semua wanita menggilainya. Ia tersenyum menang melihat Min Ji, ini yang dia suka dari Min Ji, takut dengannya sehingga ia bisa menggoda gadis polos itu. Hyuk Jae berjongkok, menjadikan sebelah lututnya menjadi tumpuannya. Mengangkat kepala Min Ji.

“kau berharap Kyuhyun melakukan ini?—“ ucap Hyuk Jae menantang. Hyuk Jae menyapu permukaan pipi Min Ji pelan dengan kedua ibu jarinya. Dan menariknya ke dalam pelukannya, Min Ji tak menolak karna ia sangat takut. “—dan seperti ini bukan?”

Mata Min Ji terbelalak, bagaimana bisa pria jahat yang sama seperti Kyuhyun bisa mengetahui pikiran konyolnya? “Hy—Hyuk Jae-ssi” desis Min Ji.

Hyuk Jae tersenyum kecil, seringai mungkin. Ia senang bisa menaklukan Min Ji, kenapa? Karna ia suka menggoda. “uljimma (jangan menangis)” ucap Hyuk Jae.

Dibalik itu, mata Min Ji mengerjap. Bagaimana bisa Hyuk Jae tahu? Jantungnya berdegub kencang, takut jika Hyuk Jae mengetahui seluruh pikirannya. Apakah dia seorang vampire yang bisa membaca  pikiran seseorang? Batinnya. Oh itu sunguh bodoh. Tidak ada vampire di tengah zaman modern ini.

“kau menyukaiku?” ucap Hyuk Jae membuat Min Ji mendorong tubuhnya pelan, sehingga kontak mereka hilang. Hyuk Jae terkekeh, ia bangkit dan beranjak duduk ke samping Min Ji. “jantungmu berdegub kurasa kau menyukaiku. Ayo menikah!” ucap Hyuk Jae serius.

Min Ji terperangah hebat mendengarnya, ia terlalu bodoh. Hyuk Jae terkekeh, yah dia memang hanya  mengetes Min Ji ah atau tepatnya, menggoda? Min Ji melirik Hyuk Jae yang tengah terkekeh itu. ia mendengus.

“kau berani padaku sekarang?” entah dalam detik keberapa tiba-tiba wajah Hyuk Jae hanya tinggal beberapa senti dengan wajah Min Ji. Membuat gadis itu menahan nafasnya. Hyuk Jae memiringkan kepalanya, membuat Min Ji dengan refleksnya menutup matanya.

Hyuk Jae menaikan sebelah alisnya, bingung dengan reaksi Min Ji. Ia menjauhkan wajahnya dari Min Ji “kenapa kau menutup matamu?” ucap  Hyuk Jae dengan nada bingung. Min Ji membuka matanya dan melihat Hyuk Jae yang sudah menjauhkan dirinya. Min Ji bernafas lega.

Tapi, seperkian detik kemudian, Hyuk Jae mendekatkan dirinya lagi dan membuat Min Ji menunduk dengan cepat “ah, aku tau pasti kau mengira aku akan mencium-mukan?” ucap Hyuk Jae tanpa ada rasa bersalah dan membuat Min Ji malu. “ah~ jika begitu aku akan mencium-mu. Bagaimana?” ucap Hyuk Jae.

Min Ji diam, tidak mau berbicara banyak pada Hyuk Jae. Hyuk Jae mendengus, ia menjauhkan dirinya. “apa Kyuhyun pernah menciummu?”  tanya Hyuk Jae dengaan gamblangnya. Tangan Min Ji mengepal pada ujung bajunya.

“pernah” ucap Min Ji berdusta. Hyuk Jae adalah orang yang tahu segalanya tentang kehidupan Kyuhyun dan Min Ji. Hyuk Jae tertawa lepas.

“hey nyonya Cho, maksudmu saat di altar? Hey, itu hanya rekayasa. Aku tahu Kyuhyun belum pernah mencium-mu” ujar Hyuk Jae dengan santai. Min Ji bergetar, menahan tangisannya. Hyuk Jae merenggangkan ototnya yang kaku, kemudian ia memejamkan matanya.

“tadinya aku ingin mencium-mu, tapi sayangnya Kyuhyun belum mencium-mu jadi aku tidak jadi.. aku tidak ingin mengambil first kissmu yang seharusnya milik suamimu..” ucap Hyuk Jae.

“apakah aku terlalu jalang?” ucap Min Ji bergetar. Hyuk Jae diam, pancingannya berhasil. Hyuk Jae tersenyum dalam hati.

“tidak”

“lalu kenapa kau lakukan ini?” ucap Min Ji. Air matanya sudah mengalir. Hyuk Jae membuka matanya dan melihat ke arah Min Ji. Hyuk Jae tersenyum kecil, dia memang rapuh, Batinnya.

“menurutmu aku bagaimana?” tanya Hyuk Jae. Min Ji menghapus air matanya dengann kasar. “jahat” ucap Min Ji dengan gamblang.

“kenapa? Apa karna penampilan luarku? Apa karna aku berteman dengan Kyuhyun? oh, sungguh kau dan Kyhyun sama saja” ucapan Hyuk Jae membuat Min Ji termenung. “kalian menutup mata kalian masing-masing”

Hyuk Jae menarik nafasnya, “Kyuhyun, apa kau tahu? Jauh dari lubuk hatinya, ia lelah, terluka.. maka dari itu, bukalah matamu, selamatkan dia dari lubang dalamnya” ucap Hyuk Jae memohon. Air mata Min Ji jatuh, yah, Min Ji tahu  Kyuhyun terluka dan lelah. Tapi, dia jauh lebih lelah, jauh lebih terluka.

“bagaimana caranya aku menyelamatkannya? Aku juga sama, jatuh kedalam lubang dalam” ucap Min Ji. Hyuk Jae tercengang, ia tak menyangka jika Min Ji juga jatuh. “aku sudah sangat rapuh, si putih yang jatuh di lubang dalam dan menjadi rapuh. Sedangkan Kyuhyun, si hitam yang jatuh ke lubang dalam, mampu menutup lubang itu..” ujar Min Ji.

Hyuk Jae menepuk pundak Min Ji “aku akan menyelamatkan kalian” ucap Hyuk Jae, namun jauh dari harapan Hyuk Jae.

“tidak, kami bukan Yin dan Yang, yang dapat bersatu. Hyuk Jae-ssi, duduklah diam dan saksikan drama ini hingga selesai” gumam Min Ji dengan senyum kecil yang menghiasi wajahnya.


Kyuhyun, jika saja aku adalah dirimu, aku akan menjaganya dengan baik..



=== ===



Kyuhyun berlari menelusuri lorong rumah sakit. Ia segera datang ke rumah sakit ketika ia ditelfon oleh Hyuk Jae. Mendengar ayahnya sakit, ia langsung ke rumah sakit walaupun keadaannya sedang berantakan. Sebenci apapun ia pada ayahnya, ia sangat khawatir pada ayahnya itu.

Kyuhyun membuka kasar sebuah ruangan yang ia yakini itu ruang ayahnya. Terlihat ssorang perempuan yang ia anggap parasit dikehidupannya, sedang memijat kaki ayahnya. Ia mendesis pelan, sungguh dia sangat tidak menyukai perempuan itu. kehidupan sial berturut-turut datang menghampiri kehidupannya.

“senang melihat ayahku sekarang?” desis Kyuhyun. Min Ji. Perempuan polos nan bodoh yang takut dengan Kyuhyun itu hanya mampu mematung mendengar ucapan Kyuhyun. “dan kau berfikir ayahku akan mati dan hartanya akan jatuh padamu, begitu? Ho ho, tidak! Itu tidak akan pernah terjadi!” ucap Kyuhyun dengan seiringnya ia berjalan mendekat kearah Min Ji.

Min Ji hanya mampu menundukan kepalanya dan berjalan mundur menjauhi Kyuhyun. Air matanya sudah jatuh, ia sangat takut. Ia merasakan tubuhnya sudah tak mampu lagi bergerak dan Kyuhyun sudah bisa memojokannya.

“tidak bisa lari?” ucapp Kyuhyun menantang. Kyuhyun memiringkan wajahnya dan Min Ji semakin menundukan kepalanya. Kyuhyun menghirup aroma tubuh Min Ji dan detik kemudian seringai muncul di wajahnya. “habis melakukannya?”

Min Ji mengangkat kepalanya dan matanya bertemu dengan wajah Kyuhyun yang dekat dengannya. Rutinitas jantungnya berpacu dengan cepat, ia takut Kyuhyun mendengar detak jantungnya. “aku benarkan?” Min Ji mengerjap tak mengerti.

Kyuhyun menegakan tubuhnya, “kau ini polos atau pura-pura polos? Atau kau bodoh? Ah, aku lupa kau memang bodoh. Tapi—“ Kyuhyun menggantung kalimatnya dan mendekatkan dirinya lagi pada Min Ji, menghirup aroma  Min Ji. Membuat bulu kuduk Min Ji meremang “sepertinya aku mengenal bau ini”

“kau bau perempuan” ucap Min Ji dengan gamblang. Kyuhyun tertegun, mata Min Ji menatap lantai dengan kosong. “kau bau perempuan. Kita seimbang” ucap Min Ji. Kyuhyun tertawa sinis mendengar kata Min Ji.

Ia mengangkat kepala Min Ji sehingga mereka bertatapan. Kyuhyun tersenyum sinis “kau tahu? Kau benar-benar membuktikan jika kau adalah wanita jalang” ucap Kyuhyun dengan tajam.

“ya, semua wanita yang mencintaimu adalah jalang” ucap Min Ji. Air matanya jatuh mengaliri pipinya, sungguh sekarang ia sangat takut dengan Kyuhyun menatapnya dengan tajam dan entah apa yang terjadi, Min Ji hanya mampu menahan sakit ketika Kyuhyun menggigit bibirnya.

Dalam beberapa menit, mereka terlarut. Sisi liar Kyuhyun muncul, tapi, apakah dia lupa? Siapa orang yang ia gigit itu? bukankah parasit kehidupannya? Atau Kyuhyun memang sengaja? Min Ji menahan tangisnya, ia sesak. Ia hanya mampu mengepalkan tangannya disamping.

Kyuhyun menjauhkan dirinya, dan seringai menemaninya. Min Ji terengah, Kyuhyun bukan hanya jahat, tetapi ia liar. “sekarang aku tahu, kau menggoda siapa” Min Ji mengangkat kepalanya, ia menatap Kyuhyun dengan bingung. “Hyuk Jae. Hah, kau memang—“

“berhenti” ucap Min Ji dengan keberanian yang tidak sungguh-sungguh berani. Ia takut, Kyuhyun akan seperti tadi. “ini rumah sakit, terlebih kamar ayahmu. Jangan ribut” ucap Min Ji. Kyuhyun mendengus, ia mengangkat kepala Min Ji.

“kau ingin aku lakukan seperti tadi?” ucap Kyuhyun sembari mengusap bibir Min Ji yang sedikit berdarah akibat ia gigit tadi. Min Ji hanya mampu mendesis nyeri ketika Kyuhyun menekan bagian yang berdarah itu.

Min Ji menggeleng takut. Kyuhyun menghempaskan wajah Min Ji,  “keluarlah, aku sedang tidak ingin ribut denganmu” seru Kyuhyun dan tentu saja Min Ji mengangguk dan pergi meninggalkan kamar itu.

Kyuhyun menggeram, ia mengacak rambutnya sendiri. “astaga!” ia mendengus kesal. Dirinya tak terkontrol dan membuatnya berbuat yang bahkan tak bisa ia bayangkan. Jika Kyuhyun, tak menyadari cepat mungkin tubuhnya sudah tak ada benang yang melekat. “aku akui aku bodoh sekarang”



=== ===



Tiffany, perempuan licik yang dipengaruhi ayahnya. ia berjalan menelusuri lorong rumahnya yang megah dan tak terbilang biasa. Interior rumah elegan bak istana, lukisan-lukisan dan guci yang terpajang di sepanjang koridor rumah membuat rumah ini tamba berkesan mewah.

Tiffany berjalan menuju ruang ayahnya. ia buka pintu besar yang terpampang pada ujung lorong. Sosok lelaki paruh baya yang hanya duduk menatap koran dengan ditemani kopi hitam. Ia menoleh pada Tiffany yang berada diambang pintu. Ia melambaikan tangannya brmaksud menyuruh masuk.

Tiffany berjalan masuk, dan menghadap pada ayahnya. ayahnya itu hanya tersenyum simpul,  Tiffany hanya membalas senyum itu dan ia berharap senyum yang ia lihat itu untuknya. “kau berhasil membuat Yong Hwa masuk rumah sakit rupanya? Haha, kau memang bisa melakukan hal itu”

Mendengar ucapan itu, Tiffany mengendurkan senyumnya. “kau bahagia karna itu?” balas Tiffany. Ayahnya itu, Hwang Yeol Sik, menyerumput kopinya lalu mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan yang menurut Yeol Sik itu aneh.

“tentu saja, kenapa?” Tiffany kikuk, lantas entah naluri apa yang membuatnya berani berkata, “aku mampu membunuhnya dan membuat ayah tersenyum lebar” oh, persetanan dengan Yeol Sik. Tiffany merasa terkutuk sekarang setelah mengatakannya.

Yeol Sik melebarkan matanya ketika, Tiffany anaknya itu berkata seperti itu. Tak percaya, bahkan ia sajaa belum bisa melakukannya setelah sepuluh tahun yang lalu. Ini sungguh keberkahan baginya karna membesarkan Tiffany menjadi anak yang bisa ia harapkan.

“benarkah? Benarkah kau bisa melakukan itu?” balas Yeol Sik dengan semangat. Tiffany hanya dapat menganggukan kepalanya ragu. Apakah ia bisa melakukan itu?

Yeol Sik bangun dari duduknya, menaruh koran yang hanya di pegang sedari tadi, semenjak Tiffany datang. Ia menghampiri Tiffany dan menepuk pundak Tiffany. Mata mereka bertemu, “aku percayakan itu padamu, Tiffany” ucapnya lalu pergi meninggalkan Tiffany yang mematung sendiri.

Tiffany hanya mampu mengutuk dirinya sendiri. Bagaimana bisa ia berkata bodoh seperti itu, dan membuat ayahnya semakin menjadikannya patner?  Ia benar-benar bodoh.



=== ===



Kyuhyun.. temani aku minum


Kyuhyun berlari menerobos orang-orang yang sedang menari-nari dan melihat seoranng perempuan sedang minum. Tiffany. Yah, Kyuhyunn mendapat pesan singkat dari Tiffany tepat sejam yang lalu dan berhasil membuat Kyuhyun khawatir.

Kyuhyun bernafas lega, keika ia melihat Tiffany yang tidak dikelilingi lelaki brengsek. Padahal ia sangat takut jika Tiffany mabuk dan tidak bersamanya, karna Tiffany sangat sensitif jika mabuk. Kyuhyun tersenyum lega.

Baru  saja Kyuhyun melangkahkan kakinya selangkah, lelaki brengsek yang sedang mabuk duduk di samping Tiffany. Melihat itupun Kyuhyun marah, namun baru saja ingin melangkah tiba-tiba Tiffany berteriak yang tak cukup di dengar oleh orang-orang mabuk, namun sangat didengar oleh orang tidak mabuk.

kha! (pergi!) aku sedang menunggu kekasihku! Jangan membuatnya melayangkan pukulan kearahmu” Kyuhyun tertegu melihatnya. Namun, orang mabuk itu tidak mendengar dan menciumi pipi Tiffany dengan brutal. Membuat Kyuhyun benar-benar ingin melayangkan pukulan pada lelaki brengsek itu.

Kyuhyun melangkah maju, dan tiba-tiba matanya menampakan seseorang yang sepertinya ia kenal sedang meronta-ronta diujung bar yang remang-remang, dengan tiga orang lelaki. Ia mengerutkan keningnya, karna tidak mungkin seorang wanita mabuk meronta ketika akan di jamah. Ia memicingkan matanya, berharap mata normalnya itu seperti teropong.

Dan seketika matanya melebar ketika melihat dengan agak jelas siapa wanita  itu, seketika nama yang muncul di otaknya. Min Ji. Jantungnya seperti berhenti memompa dan oksigen disekitarnya tiba-tiba menipis. Ia membeku. Antara Min Ji dan Tiffany.

Kyuhyun melihat ke arah Tiffany yang sudah hampir di jamah dan itu membuat geram. Lalu, ia melihat ke arah Min Ji dan seketika ia sesak nafas. Kyuhyun memutar otaknya, bingung siapa yang ia ingin selamatkan.. Tiffany ataukah.. Min Ji si parasit?


“YA!”




=== TBC ===


4 komentar:

  1. Daebak thor!!!!!! Keren banget, aku suka sama minji, minjinya polos banget! jangan lama2 ya thor lanjutin ff ini. Fighting thor๐Ÿ˜Š

    BalasHapus
  2. lanjutnya jangan lama2 yah thor

    BalasHapus
  3. Thor.. buat cerita d wattpad plis

    BalasHapus
  4. Thor.. buat cerita d wattpad plis

    BalasHapus