Black And White || Cho Kyuhyun – Lee Min
Ji (OC/YOU) – Tiffany Hwang || Lee Hyuk Jae || Hurt, Romance, Married Life || PG-17 || Chapter
TATA TERTIB: R-C-L (Read-Comment-Like) DON’T BE SILDERS AND PLAGIATORS!!
WARNING!!
TYPO ANYWHERE!!!!
SAYA BENCI PLAGIAT!! CERITA
MILIK SAYA! KESAMAAN TOKOH DAN SEDIKIT ALUR CERITA ADA KESAMAAN MOHON MAAF
KARNA ITU TIDAK SENGAJA!
Cuap-cuap: maaf atas keterlambatan yang
sangat-sangat lamaaa L tugas menumpuk
di sepanjang hari dan harus di urus u-u. Maaf juga jika hasil chap ini absurd
ya, semoga kedepannya bisa lebih baik dan makasih udah setia {}
-NB: Rating bisa berubah sewaktu-waktu-
>><<
Backsound :
G-Dragon Feat. Jennie Kim – Black
=== ===
-
Kisah kita bukan
seperti kisah ‘Yin dan Yang’ -
>><<
Seorang pria paruh baya menyesap kopinya
untuk kesekian kalinya. Wajahnya tenang tanpa beban. Dia melihat ke arah
depannya yang terdapat seorang wanita muda. Pria paruh baya itu tersenyum
ramah, sedangkan wanita itu tersenyum mencemooh.
“Tiffany Hwang..” gumam pria paruh baya
itu. ia tertawa sinis ketika menyebut nama itu. Wanita itu tersenyum sinis.
Membuang sisi manisnya dan menampilkan sisi jahatnya.
“mengagumi ku, Cho sajangnim?” yah wanita muda itu adalah Tiffany. Pria paruh baya itu
tertawa. “benarkah itu? kau bahkan mencari informasi tentangku..” desis Tiffany
membuat pria paruh baya itu berhenti tertawa. Menatapnya dengan sinis.
“apakah itu terlihat dengan jelas?” ucap
pria itu setengah menantang. Tiffany menampilkan senyumannya, senyuman
manisnya.
“ya, sangat terlihat”
“dimana ayahmu?” ucap pria paruh baya
itu dengan tajam, membuat Tiffany menyeringai.
“di tempat yang tak akan pernah kau
temui..” desis Tiffany.
“bastard!”
“beginikah ucapanmu di depan karyawanmu
sendiri, Cho Yong Hwa-ssi?” ucapan Tiffany membuat pria paruh baya yang bernama
Yong Hwa itu mengingat ucapan seseorang dengan nada yang sama dan mimik wajah
yang sama.
Beginikah
ucapanmu di depan karyawanmu sendiri, Cho Yong Hwa-ssi?
Tiba-tiba bayangan seseorang yang amat
sangat ia benci berada di depannya. Mimik wajah yang sama pada sepuluh tahun
yang lalu. Hwang Yeol Sik.
Tiba-tiba dadanya terasa sesak. Ia
memegangi dadanya membuat Tiffany menyeringai hebat. Tiffany bangkit dan
membungkuk “saya permisi, Cho sajangnim..”
=== ===
Bara api yang hangat di malam hari
menyelimuti kesendirian seseorang. Lee Min Ji. Atau kah kita harus memanggilnya
dengan Cho Min Ji? Atau nyonya besar Cho? Cho Min Ji, tak masalah jika memanggilnya
dengan marga Cho, namun apakah ia akan baik-baik saja jika Cho Kyuhyun, yang
notebanenya adalah suaminya mengetahui bahwa istrinya, berubah nama marganya
menjadi sama seperti dirinya?
Min Ji diam, dia selalu berfikir apa
kesalahannya dulu sehingga sekarang ia menjadi seorang istri Cho Kyuhyun.
lelaki dingin tanpa perasaan sedikitpun, lelaki yang selalu menyakitinya baik
batin ataupun fisik. Yang selalu menutup matanya.
Min Ji menghela nafasnya, ia tahu bahwa
ia salah karna jatuh cinta dengan Kyuhyun. dan ia juga sadar, hanya ia yang
menginginkan pernikahan ini. Ia ingin lepas, namun ia juga sadar jika ia tak
bisa lepas dari Kyuhyun.
Min Ji terkejut ketika bunyi telfon
berdering, segera ia berlari menghampiri telfon rumah. Ia berfikir, pasti Kyuhyun! saat ia mengangkat
telfon itu, detik kemudian ia terdiam hebat. Ia terkejut. Kemudian, ia
menjatuhkan telfonnya dan berlari keluar rumah tanpa memperdulikan kondisinya.
Mata sembabnya bertambah sembab karna ia
menangis. Rambutnya acak-acakan dan wajahnya pucat bak orang mati. ia berlari,
entah kemana. Dalam pikirannya hanyalah, ayah
Kyuhyun, ayahku juga.. ku mohon jaga ia Tuhan..
Berkali-kali ia menelfon Kyuhyun, namun
ia tahu bahwa Kyuhyun tak akan mau bahkan tak akan sudi mengangkat telfon darinya.
Bahkan mungkin, nomornya tak disimpan? Hanya kalimat ‘nomor yang anda tuju sedang sibuk..’
Kyuhyun,
ayahmu.. ayahmu..
=== ===
Dentuman musik keras mengalun di telinga
mereka yang mendengarnya. Wanita-wanita penggoda, lelaki brengsek, dan banyak lagi
yang berada di sebuah klub malam. Kyuhyun. ia adalah salah seorang dari lelaki brengsek
dan Tiffany, salah seorang perempuan penggoda licik.
Kyuhyun menenggak minuman keras yang
entah sudah keberapa. Tiffany hanya tersenyum sinis melihat Kyuhyun yang sudah
diambang batasnya. Tangan Tiffany menggelayut manja pada lengan Kyuhyun.
Kyuhyun hanya menggerang tertahan.
Tiffany tersenyum kecil, ketika Kyuhyun
mengerang. Membuat Kyuhyun menjadi ganas saat mabuk itu sangat mudah. Tiffany
hanya melakukan kontak fisik sedikit, membuat Kyuhyun menggerang menahan
sesuatu.
“want to play tonight?”
Tanpa menjawab pertanyaan itu, Kyuhyun
langsung menarik tangan Tiffany. Tidak heran bukan? Mereka bahkan melakukan
hubungan gila di belakang Min Ji. Oh, siapa Min Ji bagi Kyuhyun? tidak perduli
apapun yang Kyuhyun lakukan, toh Min Ji tidak Kyuhyun anggap seperti istri.
Melainkan hanya wanita jalang yang
hinggap dirumahnya.
Kyuhyun hanya bisa berkata bahwa Min Ji
hanya wanita miskin yang menginginkan harta keluarganya, yang hanya ingin hidup
mewah. Oh bahkan dulu, Min Ji lebih kaya dibandingkan Kyuhyun. namun, itu dulu,
sangat dulu sebelum orang tua Min Ji meninggal dunia.
“Kyu~”
Suara Tiffany begitu lembut ditelinga
Kyuhyun. Tiffany memainkan manja helaian rambut Kyuhyun, yang berada
disampingnya itu. Kyuhyun merapatkan tangannya dipinggang Tiffany dengan
posesif. Tiffany melirik kearah Kyuhyun yang berbaring di sebelahnya yang
sepertinya sudah terlelap.
“kita orang jahat, Kyu.. lebih jahat
dari Min Ji siperebut apapun” gumam Tiffany. Perlahan Tiffany mengangkat tangan
Kyuhyun, memindahkannya dari pinggangnya. Tiffany bangun, melirik kearah
Kyuhyun yang terlelap.
Tiffany tersenyum kecil, “kau orang
terbodoh” desisnya. “dengan mudahnya kau jatuh ketangan orang jahat dan menutup
mata untuk hal yang sesungguhnya. Kyuhyun kau menyedihkan” gumam Tiffany. Tanpa
sadar air matanya sudah berada dipelupuk matanya.
“aku masuk kedalam lingkaran hitam
ayahku dan tak bisa keluar. Membuat keluargamu hancur, adalah—“ ucapannya
terhenti ketika ia mendengar getaran ponsel. Ia melirik kearah meja lampu,
ponsel Kyuhyun bergetar. Menampilkan nama ‘jalang’
dan Tiffany langsung tahu itu siapa, Min Ji. Ia meraih ponsel Kyuhyun dan menjawabnya.
“hallo,
Kyuhyun! tidak perduli sebesar apa kau marah denganku tapi, sungguh ini penting! Ayahmu—“
“apa perduliku?” Tiffany memotong ucapan
Min Ji. Diam. Tak ada sautan dari Min Ji, Tiffany yakin bahwa Min Ji terkejut.
Tapi haruskah ia terkejut sedangkan ia sudah pernah melihat Kyuhyun dan Tiffany
bersama melakukan sesuatu hal di kantor, tepatnya ruangan Kyuhyun. “apa
perduliku?”
“dimana
Kyuhyun? dimana suamiku?” ucap Min Ji yang terdengar gemetar, Tiffany yakin
Min Ji sedang menahan tangisnya sekarang. Tiffany melirik Kyuhyun sekilas.
“disebelahku, dia—“
“jangan
sentuh suamiku!”
ucap Min Ji dengan lantang. Sontak Tiffany tertawa sinis, mendengar itu.
konyol.
“kau, dia tidak menganggapmu istri tapi,
mengapa kau menganggapnya—“ telfon diputuskan Tiffany hanya memutar bola
matanya “—suamimu” lanjutnya pelan.
=== ===
Min Ji menatap nanar hamparan luas
rumput hijau yang hanya terlihat karna sinar lampu. Air matanya terus mengaliri
pipinya, lika-liku hidupnya terlalu
rumit. Dia benci hidupnya, tersandung dan masuk kelubang yang ia sendiri tak
bisa keluar.
Ia butuh sandaran, ia butuh istirahat.
Pikirannya, dan hatinya. Di otaknya terlalu banyak kejadian yag terekam, terlalu
banyak memori yang membuat ia lelah. Membuatnya berfikir untuk bunuh diri, menyusul
kedua orang tuanya. Tapi, tidak, dia harus menemukan harta ayahnya yang hilang
setelah kematian.
Suatu
saat, harta itu akan menjadi milikmu, saat kau berumur 22tahun..
Yah, pesan ibunya sebelum meninggal
menyusul ayahnya. Ia memejamkan matanya. Ia tahu, kedua orang tuanya membuat ia
merasakan hidup yang sulit agar menjadikannya anak yang kuat, mempelajari kehidupan
yang tidak seperti drama di televisi.
Dulu, ia sempat terbius dengan lika-liku
kehidupan drama yang sering ia tonton. Mempercayai kehidupan drama yang
berakhir bahagia. Mulai sekarang, ia hanya bisa menertawakan drama-drama
bahagia. Bodoh.
Ia membuka matanya, tatapan nanar yang
membuat semua orang tahu bahwa ia tengah lelah. Sungguh, jika saja ia tak
menikah dan mencintai sosok iblis bernama Kyuhyun, mungkin ia tidak
menjadi seperti sekarang. Namun
sayangnya, itu semua telah terjadi ia menikah dan mencintai iblis yang
menyakitinya.
Air matanya turun, tubuhnya bergetar tak
kuat menahan tangisnya. Kini harapannya hanya ingin melihat Kyuhyun, menghapus
air matanya, memeluknya, dan berkata jangan menangis. Konyol. Bahkan, mungkin
sampai ia meninggalpun, Kyuhyun tidak akan ada disampingnya.
“menangisi seseorang yang tak mungkin
berada disampingmu, eo? Hah, bodoh.” Suara seseorang. Teman Kyuhyun, Hyuk Jae.
Segera Min Ji hapus air matanya dengan cepat. Ia menunduk, takut dengan Hyuk
Jae.
Hyuk Jae menghampirinya dengan senyum
yang membuat semua wanita menggilainya. Ia tersenyum menang melihat Min Ji, ini
yang dia suka dari Min Ji, takut dengannya sehingga ia bisa menggoda gadis
polos itu. Hyuk Jae berjongkok, menjadikan sebelah lututnya menjadi tumpuannya.
Mengangkat kepala Min Ji.
“kau berharap Kyuhyun melakukan ini?—“
ucap Hyuk Jae menantang. Hyuk Jae menyapu permukaan pipi Min Ji pelan dengan
kedua ibu jarinya. Dan menariknya ke dalam pelukannya, Min Ji tak menolak karna
ia sangat takut. “—dan seperti ini bukan?”
Mata Min Ji terbelalak, bagaimana bisa pria
jahat yang sama seperti Kyuhyun bisa mengetahui pikiran konyolnya? “Hy—Hyuk
Jae-ssi” desis Min Ji.
Hyuk Jae tersenyum kecil, seringai
mungkin. Ia senang bisa menaklukan Min Ji, kenapa? Karna ia suka menggoda. “uljimma (jangan menangis)” ucap Hyuk Jae.
Dibalik itu, mata Min Ji mengerjap.
Bagaimana bisa Hyuk Jae tahu? Jantungnya berdegub kencang, takut jika Hyuk Jae
mengetahui seluruh pikirannya. Apakah
dia seorang vampire yang bisa membaca
pikiran seseorang? Batinnya. Oh itu sunguh bodoh. Tidak ada vampire
di tengah zaman modern ini.
“kau menyukaiku?” ucap Hyuk Jae membuat
Min Ji mendorong tubuhnya pelan, sehingga kontak mereka hilang. Hyuk Jae
terkekeh, ia bangkit dan beranjak duduk ke samping Min Ji. “jantungmu berdegub
kurasa kau menyukaiku. Ayo menikah!” ucap Hyuk Jae serius.
Min Ji terperangah hebat mendengarnya,
ia terlalu bodoh. Hyuk Jae terkekeh, yah dia memang hanya mengetes Min Ji ah atau tepatnya, menggoda?
Min Ji melirik Hyuk Jae yang tengah terkekeh itu. ia mendengus.
“kau berani padaku sekarang?” entah
dalam detik keberapa tiba-tiba wajah Hyuk Jae hanya tinggal beberapa senti
dengan wajah Min Ji. Membuat gadis itu menahan nafasnya. Hyuk Jae memiringkan
kepalanya, membuat Min Ji dengan refleksnya menutup matanya.
Hyuk Jae menaikan sebelah alisnya,
bingung dengan reaksi Min Ji. Ia menjauhkan wajahnya dari Min Ji “kenapa kau
menutup matamu?” ucap Hyuk Jae dengan
nada bingung. Min Ji membuka matanya dan melihat Hyuk Jae yang sudah menjauhkan
dirinya. Min Ji bernafas lega.
Tapi, seperkian detik kemudian, Hyuk Jae
mendekatkan dirinya lagi dan membuat Min Ji menunduk dengan cepat “ah, aku tau
pasti kau mengira aku akan mencium-mukan?” ucap Hyuk Jae tanpa ada rasa
bersalah dan membuat Min Ji malu. “ah~ jika begitu aku akan mencium-mu.
Bagaimana?” ucap Hyuk Jae.
Min Ji diam, tidak mau berbicara banyak
pada Hyuk Jae. Hyuk Jae mendengus, ia menjauhkan dirinya. “apa Kyuhyun pernah
menciummu?” tanya Hyuk Jae dengaan
gamblangnya. Tangan Min Ji mengepal pada ujung bajunya.
“pernah” ucap Min Ji berdusta. Hyuk Jae
adalah orang yang tahu segalanya tentang kehidupan Kyuhyun dan Min Ji. Hyuk Jae
tertawa lepas.
“hey nyonya Cho, maksudmu saat di altar?
Hey, itu hanya rekayasa. Aku tahu Kyuhyun belum pernah mencium-mu” ujar Hyuk
Jae dengan santai. Min Ji bergetar, menahan tangisannya. Hyuk Jae merenggangkan
ototnya yang kaku, kemudian ia memejamkan matanya.
“tadinya aku ingin mencium-mu, tapi
sayangnya Kyuhyun belum mencium-mu jadi aku tidak jadi.. aku tidak ingin
mengambil first kissmu yang seharusnya milik suamimu..” ucap Hyuk Jae.
“apakah aku terlalu jalang?” ucap Min Ji
bergetar. Hyuk Jae diam, pancingannya berhasil. Hyuk Jae tersenyum dalam hati.
“tidak”
“lalu kenapa kau lakukan ini?” ucap Min
Ji. Air matanya sudah mengalir. Hyuk Jae membuka matanya dan melihat ke arah
Min Ji. Hyuk Jae tersenyum kecil, dia
memang rapuh, Batinnya.
“menurutmu aku bagaimana?” tanya Hyuk
Jae. Min Ji menghapus air matanya dengann kasar. “jahat” ucap Min Ji dengan
gamblang.
“kenapa? Apa karna penampilan luarku?
Apa karna aku berteman dengan Kyuhyun? oh, sungguh kau dan Kyhyun sama saja”
ucapan Hyuk Jae membuat Min Ji termenung. “kalian menutup mata kalian
masing-masing”
Hyuk Jae menarik nafasnya, “Kyuhyun, apa
kau tahu? Jauh dari lubuk hatinya, ia lelah, terluka.. maka dari itu, bukalah
matamu, selamatkan dia dari lubang dalamnya” ucap Hyuk Jae memohon. Air mata
Min Ji jatuh, yah, Min Ji tahu Kyuhyun
terluka dan lelah. Tapi, dia jauh lebih lelah, jauh lebih terluka.
“bagaimana caranya aku menyelamatkannya?
Aku juga sama, jatuh kedalam lubang dalam” ucap Min Ji. Hyuk Jae tercengang, ia
tak menyangka jika Min Ji juga jatuh. “aku sudah sangat rapuh, si putih yang
jatuh di lubang dalam dan menjadi rapuh. Sedangkan Kyuhyun, si hitam yang jatuh
ke lubang dalam, mampu menutup lubang itu..” ujar Min Ji.
Hyuk Jae menepuk pundak Min Ji “aku akan
menyelamatkan kalian” ucap Hyuk Jae, namun jauh dari harapan Hyuk Jae.
“tidak, kami bukan Yin dan Yang, yang dapat
bersatu. Hyuk Jae-ssi, duduklah diam
dan saksikan drama ini hingga selesai” gumam Min Ji dengan senyum kecil yang
menghiasi wajahnya.
Kyuhyun,
jika saja aku adalah dirimu, aku akan menjaganya dengan baik..
=== ===
Kyuhyun berlari menelusuri lorong rumah
sakit. Ia segera datang ke rumah sakit ketika ia ditelfon oleh Hyuk Jae.
Mendengar ayahnya sakit, ia langsung ke rumah sakit walaupun keadaannya sedang
berantakan. Sebenci apapun ia pada ayahnya, ia sangat khawatir pada ayahnya
itu.
Kyuhyun membuka kasar sebuah ruangan
yang ia yakini itu ruang ayahnya. Terlihat ssorang perempuan yang ia anggap
parasit dikehidupannya, sedang memijat kaki ayahnya. Ia mendesis pelan, sungguh
dia sangat tidak menyukai perempuan itu. kehidupan sial berturut-turut datang
menghampiri kehidupannya.
“senang melihat ayahku sekarang?” desis
Kyuhyun. Min Ji. Perempuan polos nan bodoh yang takut dengan Kyuhyun itu hanya
mampu mematung mendengar ucapan Kyuhyun. “dan kau berfikir ayahku akan mati dan
hartanya akan jatuh padamu, begitu? Ho ho, tidak! Itu tidak akan pernah
terjadi!” ucap Kyuhyun dengan seiringnya ia berjalan mendekat kearah Min Ji.
Min Ji hanya mampu menundukan kepalanya
dan berjalan mundur menjauhi Kyuhyun. Air matanya sudah jatuh, ia sangat takut.
Ia merasakan tubuhnya sudah tak mampu lagi bergerak dan Kyuhyun sudah bisa
memojokannya.
“tidak bisa lari?” ucapp Kyuhyun
menantang. Kyuhyun memiringkan wajahnya dan Min Ji semakin menundukan
kepalanya. Kyuhyun menghirup aroma tubuh Min Ji dan detik kemudian seringai
muncul di wajahnya. “habis melakukannya?”
Min Ji mengangkat kepalanya dan matanya
bertemu dengan wajah Kyuhyun yang dekat dengannya. Rutinitas jantungnya berpacu
dengan cepat, ia takut Kyuhyun mendengar detak jantungnya. “aku benarkan?” Min
Ji mengerjap tak mengerti.
Kyuhyun menegakan tubuhnya, “kau ini
polos atau pura-pura polos? Atau kau bodoh? Ah, aku lupa kau memang bodoh.
Tapi—“ Kyuhyun menggantung kalimatnya dan mendekatkan dirinya lagi pada Min Ji,
menghirup aroma Min Ji. Membuat bulu
kuduk Min Ji meremang “sepertinya aku mengenal bau ini”
“kau bau perempuan” ucap Min Ji dengan
gamblang. Kyuhyun tertegun, mata Min Ji menatap lantai dengan kosong. “kau bau
perempuan. Kita seimbang” ucap Min Ji. Kyuhyun tertawa sinis mendengar kata Min
Ji.
Ia mengangkat kepala Min Ji sehingga
mereka bertatapan. Kyuhyun tersenyum sinis “kau tahu? Kau benar-benar
membuktikan jika kau adalah wanita jalang” ucap Kyuhyun dengan tajam.
“ya, semua wanita yang mencintaimu
adalah jalang” ucap Min Ji. Air matanya jatuh mengaliri pipinya, sungguh
sekarang ia sangat takut dengan Kyuhyun menatapnya dengan tajam dan entah apa
yang terjadi, Min Ji hanya mampu menahan sakit ketika Kyuhyun menggigit
bibirnya.
Dalam beberapa menit, mereka terlarut.
Sisi liar Kyuhyun muncul, tapi, apakah dia lupa? Siapa orang yang ia gigit itu?
bukankah parasit kehidupannya? Atau Kyuhyun memang sengaja? Min Ji menahan
tangisnya, ia sesak. Ia hanya mampu mengepalkan tangannya disamping.
Kyuhyun menjauhkan dirinya, dan seringai
menemaninya. Min Ji terengah, Kyuhyun bukan hanya jahat, tetapi ia liar.
“sekarang aku tahu, kau menggoda siapa” Min Ji mengangkat kepalanya, ia menatap
Kyuhyun dengan bingung. “Hyuk Jae. Hah, kau memang—“
“berhenti” ucap Min Ji dengan keberanian
yang tidak sungguh-sungguh berani. Ia takut, Kyuhyun akan seperti tadi. “ini
rumah sakit, terlebih kamar ayahmu. Jangan ribut” ucap Min Ji. Kyuhyun
mendengus, ia mengangkat kepala Min Ji.
“kau ingin aku lakukan seperti tadi?”
ucap Kyuhyun sembari mengusap bibir Min Ji yang sedikit berdarah akibat ia
gigit tadi. Min Ji hanya mampu mendesis nyeri ketika Kyuhyun menekan bagian
yang berdarah itu.
Min Ji menggeleng takut. Kyuhyun
menghempaskan wajah Min Ji, “keluarlah,
aku sedang tidak ingin ribut denganmu” seru Kyuhyun dan tentu saja Min Ji
mengangguk dan pergi meninggalkan kamar itu.
Kyuhyun menggeram, ia mengacak rambutnya
sendiri. “astaga!” ia mendengus kesal. Dirinya tak terkontrol dan membuatnya
berbuat yang bahkan tak bisa ia bayangkan. Jika Kyuhyun, tak menyadari cepat
mungkin tubuhnya sudah tak ada benang yang melekat. “aku akui aku bodoh
sekarang”
=== ===
Tiffany, perempuan licik yang
dipengaruhi ayahnya. ia berjalan menelusuri lorong rumahnya yang megah dan tak
terbilang biasa. Interior rumah elegan bak
istana, lukisan-lukisan dan guci yang terpajang di sepanjang koridor rumah
membuat rumah ini tamba berkesan mewah.
Tiffany berjalan menuju ruang ayahnya.
ia buka pintu besar yang terpampang pada ujung lorong. Sosok lelaki paruh baya
yang hanya duduk menatap koran dengan ditemani kopi hitam. Ia menoleh pada
Tiffany yang berada diambang pintu. Ia melambaikan tangannya brmaksud menyuruh
masuk.
Tiffany berjalan masuk, dan menghadap
pada ayahnya. ayahnya itu hanya tersenyum simpul, Tiffany hanya membalas senyum itu dan ia
berharap senyum yang ia lihat itu untuknya. “kau berhasil membuat Yong Hwa masuk
rumah sakit rupanya? Haha, kau memang bisa melakukan hal itu”
Mendengar ucapan itu, Tiffany
mengendurkan senyumnya. “kau bahagia karna itu?” balas Tiffany. Ayahnya itu,
Hwang Yeol Sik, menyerumput kopinya lalu mengangguk sebagai jawaban dari
pertanyaan yang menurut Yeol Sik itu aneh.
“tentu saja, kenapa?” Tiffany kikuk,
lantas entah naluri apa yang membuatnya berani berkata, “aku mampu membunuhnya
dan membuat ayah tersenyum lebar” oh, persetanan dengan Yeol Sik. Tiffany merasa
terkutuk sekarang setelah mengatakannya.
Yeol Sik melebarkan matanya ketika,
Tiffany anaknya itu berkata seperti itu. Tak percaya, bahkan ia sajaa belum
bisa melakukannya setelah sepuluh tahun yang lalu. Ini sungguh keberkahan
baginya karna membesarkan Tiffany menjadi anak yang bisa ia harapkan.
“benarkah? Benarkah kau bisa melakukan
itu?” balas Yeol Sik dengan semangat. Tiffany hanya dapat menganggukan
kepalanya ragu. Apakah ia bisa melakukan itu?
Yeol Sik bangun dari duduknya, menaruh
koran yang hanya di pegang sedari tadi, semenjak Tiffany datang. Ia menghampiri
Tiffany dan menepuk pundak Tiffany. Mata mereka bertemu, “aku percayakan itu padamu,
Tiffany” ucapnya lalu pergi meninggalkan Tiffany yang mematung sendiri.
Tiffany hanya mampu mengutuk dirinya
sendiri. Bagaimana bisa ia berkata bodoh seperti itu, dan membuat ayahnya
semakin menjadikannya patner? Ia
benar-benar bodoh.
=== ===
Kyuhyun..
temani aku minum
Kyuhyun berlari menerobos orang-orang
yang sedang menari-nari dan melihat seoranng perempuan sedang minum. Tiffany. Yah,
Kyuhyunn mendapat pesan singkat dari Tiffany tepat sejam yang lalu dan berhasil
membuat Kyuhyun khawatir.
Kyuhyun bernafas lega, keika ia melihat
Tiffany yang tidak dikelilingi lelaki brengsek. Padahal ia sangat takut jika
Tiffany mabuk dan tidak bersamanya, karna Tiffany sangat sensitif jika mabuk. Kyuhyun tersenyum lega.
Baru saja Kyuhyun melangkahkan kakinya selangkah,
lelaki brengsek yang sedang mabuk duduk di samping Tiffany. Melihat itupun
Kyuhyun marah, namun baru saja ingin melangkah tiba-tiba Tiffany berteriak yang
tak cukup di dengar oleh orang-orang mabuk, namun sangat didengar oleh orang
tidak mabuk.
“kha!
(pergi!) aku sedang menunggu kekasihku! Jangan membuatnya melayangkan pukulan
kearahmu” Kyuhyun tertegu melihatnya. Namun, orang mabuk itu tidak mendengar
dan menciumi pipi Tiffany dengan brutal.
Membuat Kyuhyun benar-benar ingin melayangkan pukulan pada lelaki brengsek itu.
Kyuhyun melangkah maju, dan tiba-tiba
matanya menampakan seseorang yang sepertinya ia kenal sedang meronta-ronta
diujung bar yang remang-remang, dengan tiga orang lelaki. Ia mengerutkan
keningnya, karna tidak mungkin seorang wanita mabuk meronta ketika akan di jamah. Ia memicingkan matanya, berharap
mata normalnya itu seperti teropong.
Dan seketika matanya melebar ketika
melihat dengan agak jelas siapa wanita
itu, seketika nama yang muncul di otaknya. Min Ji. Jantungnya seperti
berhenti memompa dan oksigen disekitarnya tiba-tiba menipis. Ia membeku. Antara
Min Ji dan Tiffany.
Kyuhyun melihat ke arah Tiffany yang
sudah hampir di jamah dan itu membuat
geram. Lalu, ia melihat ke arah Min Ji dan seketika ia sesak nafas. Kyuhyun memutar
otaknya, bingung siapa yang ia ingin selamatkan.. Tiffany ataukah.. Min Ji si
parasit?
“YA!”
=== TBC ===
Daebak thor!!!!!! Keren banget, aku suka sama minji, minjinya polos banget! jangan lama2 ya thor lanjutin ff ini. Fighting thor๐
BalasHapuslanjutnya jangan lama2 yah thor
BalasHapusThor.. buat cerita d wattpad plis
BalasHapusThor.. buat cerita d wattpad plis
BalasHapus