Selasa, 10 September 2013

Love Triangel [Su-Min Vers.] [Chap 4 -END-]

Love Triangel || Suho – Ha Min – Krystal [F(x)] || Cameo: All Members EXO, OC || Romance – Comedy || Rat: T || Length: chapter

Tata tertib: RC [Read and Comment]. kritik saran dan protes lainnya silahkan dilayangkan kepada saya karna tidak kesesuain pada yang kalian inginkan /? ||DILARANG PLAGIAT! semua author pasti tidak ingin karyanya ditiru oleh orang lain. oleh karna itu mohon perhatiannya ^^ || CERITA INI MILIK SAYA! jika ada kesamaan nama tokoh itu diwajarkan jika ada cerita yang persis seperti ini mohon bilang pada saya. cast milik tuhan.




NB: tulisan berwarna merah berbicara dalam bahasa China ^^

###



*000*


Ddrttt.. drttt...

From:: 0103340486
Image



“nugu?”


Bluurrrrrr~~~

“YAK NEO!

“HYE! Igeo!!! Lihat lihat!!”

“SUHO KRYSTAL?!”


***


Seorang wanita duduk tenang ditengah-tengah mahasiswa/i yang berhalulalang. Berkali-kali ia menghela nafas sambil memainkan cincinnya. Sekali-kali juga menyesap jusnya. Banyak pikiran yang berlalulalang di pikirannya.


Ddrrtt.. ddrrtt..

Merasa ponselnya bergetar, dengan semangat ia membuka ponselnya. Dan detik kemudian ia mendesah namun tersenyum kecil. “kapan aku menggantinya?”

From: Hyo JJANG! ^^
Image.


Matanya membulat sempurna ketika melihat foto yang di kirimkan. Suho.. dan Krystal? Bergandengan tangan? Ia menarik nafasnya mencoba menenangkan pikirannya. Dia menarik senyumnya dan membalas pesan itu.

Ia mengurungkan niatnya untuk membalas pesan tadi ketika ponselnya kembali bergetar. Ia menghapus pesan yang ia ketik dan membuka pesan masuk. Matanya kembali terbelalak dan ia menjatuhkan ponselnya di meja.

From: Hyo JJANG! ^^
Image
Eonni, mintalah kejelasan padanya.. dia sedang tidak syuting bukan?


“Ha Min-aa.. wae?” tanya seseorang. Orang itu, Ha Min menoleh ke arah orang yang bertanya padanya. “Min Mi-ya..” lirihnya. Kemudian ia menarik senyumnya tetapi tersirat rasa sedih, orang yang di panggil Min Mi itu mengambil ponsel milik Ha Min. Matanya terbelalak.

“Su—ho oppa?” Ha Min mengangguk. Min Mi segera meronggoh ponselnya dan mencari nama seseorang.

“Hyo!” teriaknya. Kemudian ia menaruh ponsel Ha Min dan beranjak pergi dari hadapan Ha Min. Ha Min menjatuhkan pandangannya ke arah ponselnya. Suho mencium kening Kristal.

“apa yang terjadi?”


***


‘Hyo!’

Orang yang di panggil Hyo itu segera menjauhkan ponsel dari telinganya. “aigo aigo~~ waeyo?”

‘dapat dari mana foto itu?’

Hyo, yah dia Hyo Ai. Hyo Ai mengerutkan keningnya dan kemudian ia mengingat telah mengirim foto pada Ha Min. “aah, itu aku dapat dari Trainee dan—“

‘untuk apa mengirimnya?’

“lebih baik tau di awal dari pada di akhir eonni~” ucap Hyo Ai dengan tenang. Ia menyandarkan tubuhnya pada dinding. Ya, Hyo Ai sedang berada di dalam toilet.

‘lalu bagaimana? Suho dulu—‘

“dulu, mereka saling menyukai, benar? Namun tak bisa bersatu karna peraturan.. aku tahu itu eonni.. bahkan seluruh teman-temanku di sini shipper mereka.. SuStal..” ucap Hyo Ai. Terdengar helaan nafas dari sebrang sana “eonni, nanti lagi.. aku tutup..” bip!

Hyo Ai menegakan tubuhnya dan menghela nafas panjang. Ia berjalan keluar toilet dan melihat siswa siswi di sekolahnya halulalang. Ia berjalan santai sambil memainkan ponselnya.

“eo eo, KaiStal atau SuStal?”

“KaiStal dan SuStal sama-sama bagus aku bingung..”

Hyo Ai menghentikan langkahnya dan melihat ke arah para gadis yang sedang berbincang. Bergabung? Ah, itu tidak mungkin ia lakukan karna sebentar lagi ia akan terlambat. Tapi kakinya memaksanya berjalan ke arah kumpulan itu.

“boleh aku bergabung?” tanya Hyo Ai membuat mereka menoleh ke arah Hyo Ai.

“sun—sunbae” ucap mereka gugup. Hyo Ai memutar bola matanya, lagi-lagi di pandang seperti ini.

Hyo Ai membungkuk, “Hyo Ai.. Xi Hyo Ai imnida.. kalian kelas berapa?” tanya Hyo Ai.

“kelas.. kelas sepuluh, sunbae..” Hyo Ai mendengus. Ia duduk di antara kumpulan kelas sepuluh itu.

“cukup eonni saja.. aku tidak suka di panggil sunbae.. jad—“

“HYO!!!” teriakan seseorang menghentikan ucapannya. Ia melihat ke arah sumber suara dan mendapati temannya, Hye Byung berlari ke arahnya. “Hyo palli!! Palliwa!! Kita ke ruang multimedia..” ucap Hye Byung terburu-buru sambil berusaha mengatur deru nafasnya

“mwo?”

“ais! Palli! Park Seonsaengnim sudah berada di sana! Pelajaran Kimia tidak ada guru dan sekarang di gantikan pelajarannya..” ucap Hye Byung sambil menarik tangan Hyo Ai.

“jinjjayo?! OMO!” ucap Hyo Ai sambil bangkit dari duduknya dan melesat pergi. Sementara adik kelas yang melihat mereka hanya menggelengkan kepalanya.

“sepertinya aku pernah melihat mereka berdua, tapi dimana ya?” ucap salah seorang dari mereka.

“mwo?”

“eum, aku yakin pernah melihat mereka..”


***


“kau yakin kita tidak sedang di mata-matai, Kai?” seseorang dengan suara khasnya, orang itu magnae EXO, Sehun. Sehun menoleh ke arah kanan dan kiri memastikan jika tidak ada yang mengikuti mereka.

“na eleulong eleulong eleulong dae~~ na eleulong eleulong eleu—“

TUK! “YAK! MWOYA?!”

“YAK! Kenapa tidak bilang kau menggunakan earphone? Aku berbicara seperti orang gila!” tegur Sehun kepada teman sepergulatannya(?) siapalagi jika bukan Kai. Seluruh staff yang mendengar pertengkaran mereka hanya diam saja, -sudah biasa-. Yah, mereka sedang berada di SM.

“kenapa kau tidak bertanya? Ais, babo!” ucap Kai. “tadi kau bilang apa, eo?”

Sehun memutar bola matanya acuh. “tidak. Tidak jadi” ucap Sehun. Sehun melangkah terlebih dahulu. Kai mengerutkan keningnya, “aneh..” gumam Kai. Kemudian Kai memasang earphonenya kembali dan berjalan mensejajarkan dirinya dengan Sehun.

“Sehun-aa! Kai-aa!” Sehun diam dan menoleh ke arah belakang. Kai melepas sebelah earphonenya dan menoleh ke belakang.

“eung? Krystal?” gumam Kai.

“Ada yang ingin ku bicarakan..” ucap Krystal pelan. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri. “tapi tidak disini..” seluruh staff yang melihat mereka langsung berpura-pura tidak melihat mereka.

“tapi—“

“jebbalyo~~” pinta Krystal. Sehun menggaruk tengkuknya, menimang.

“oke!” ucap Kai. Sehun menoleh. “tapi, hyungdeul—“

“sekali-sekali tidak apa-apa, Sehun-aa..” ucap Kai. Sehun berpikir kembali, ia melihat Krystal menatapnya dengan tatapan memohon.

Sehun sadar dia orang yang mau menghancurkan hubungan Suho hyung dan Ha Min noona! Sehun menggelengkan kepalanya. ia menarik naas panjang dan “andwaeyo!”

“mwo? Sehun-aa” ucap Krystal dengan nada memelas. Sehun menggeleng dan berjalan meninggalkan Kai dan Kristal. Kai mendengus..

“akanku belikan Bubble Tea..” ucap Kai sontak membuat Sehun berhenti. “jinjjayo?” staff yang mendengar itupun menahan tawannya mati-matian.

Sehun memandang sekeliling “mwoya? Mwoya?” ucap Sehun galak. Staffpun menggeleng masih dengan menahan tawa. Dan jujur Kai juga menahan tawanya.

“kau ikut tidak?”  ucap Kai. Sehun mengangguk dan Krystal tersenyum lebar.

“kajja~~”


***


Seorang wanita menatap televisi di depannya nanar dengan air yang mengalir dipipinya. Wanita itu Ha Min. Dia memegang ponsel dengan lemah. Seseorang di sebalahnya itu, Min Mi menatap lemas ke arahnya. Sedari tadi Ha Min menangis dalam diam, menonton drama? Oh tentu tapi drama itu comedy. Lantas apa yang membuatnya menangis? Berkali-kali Min Mi membujuk Ha Min supaya berbicara.

“bicaralah Ha Min Wu~~”

Diam. Tak ada sautan dari Ha Min. Sekali-kali Min Mi melihat ke arah ponsel Ha Min yang bergetar. Dan saat tangan Min Mi begerak ke arah ponsel Ha Min. Suara Ha Min terdengar purau dan sontak menghentikan tangan Min Mi.

“dia.. mempunyai perasaan pada Suho, benar?”

Min Mi tergelak “ne?”

“Suho-ga~ mempunyai perasaan pada Krystal.. mereka saling menyukai?” ucap Ha Min pelan. Ia menunduk menghapus air matanya. “ini.. mengerikan..” ucapnya sambil tersenyum getir. Min Mi menepuk pundak Ha Min.

“Suho lelaki bijak.. aku tahu itu.. Kris saja berwajah dingin bisa menenagkan Hyo..” ucap Min Mi dengan lembut. Ha Min tersenyum getir. “percayalah pada Suho..”


***


Dua orang yang sangkat terkenal dan memiliki nama yang sudah sangat di ingat dunia internasional. Girlband dan boyband yang berada di bawah naungan SM Entertainment. Krystal dan Suho. Duduk di taman yang sudah sepi, jelas saja ini bahkan sudah lebih dari tengah malam dan kini pagi akan menjelang.

Kondisi mereka hening. Tak ada yang memulai percakapan. Krystal, ia sibuk melihat tetesan embun pada rumput sedangkan Suho, dia sibuk dengan pikirannya yang entah sejak kapan kacau balau dan tak bisa konsentrasi.

“tak bisakah kita terus bersama, oppa?” suara Krystal memecahkan keheningan. Suho menarik senyumnya.

“tidak.. kurasa..” ucap Suho tersirat rasa ragu.

“tapi.. kau menyukaiku.. kau mengenakan gelang yang kuberikan..” ucap Krystal sembari memperlihatkan senyum getirnya. Matanya sudah berkaca-kaca.


Flashback

“aku.. ingin berikan ini.. aku mohon..” ucap Krystal. Kai dan Sehun berhadapan. “untuk Suho oppa~”

“MWORAGO?!”

“ne.. jebbalyo~”

“andwae! Kau! Ah, jinjja.. jauhi Suho hyung!” ucap Sehun. Kai menatap nanar gelang yang ada di tangan Krystal.

“biar aku yang berikan!” ucap Kai dan langsung mangambil gelang dan pergi.

“Kai!”

Flashback End


“iya.. aku menyukaimu..” ucap Suho membuat Krystal tersentak dan dengan cepat menoleh ke arah Suho yang sedang menatapnya sendu. Krystal bisa membaca arti sorotan mata Suho. Suho, lelah. Yah, mungkin lelah di ganggu oleh Krystal.

“oppa” gumam Krystal. Suho menjatuhkan pandangannya di rerumputan.

“tapi.. aku mencintai seseorang.. seseorang yang sudah terikat denganku..” ucap Suho sembari mengeluarkan sesuatu dari kantung celananya. “cincin ini.. cincin yang mengikat kami..” gumam Suho. Krystal memandang nanar cincin yang di pegang Suho.

“seandainya.. kita benar-benar berpacaran dan tak patuh pada peraturan, apakah kita bisa bersatu?” ucap Krystal bergetar.  Suho tesenyum.

“iya.. dan kita akan keluar, tak mengejar cita-cita..” ucap Suho. Krystal menggeleng.

“cita-citaku bukan penyanyi” kilah Krystal.

“lalu? Adakah seseorang dengan citra sebagai penyanyi menjadi seorang profesor?” ucap Suho. Krystal menunduk. “maaf..” ucap Suho tulus.

Chup! Suho mencium kening Krystal yang tertutupi poni. Air mata Kristal mengalir. Suho tahu itu. Suho menjauhkan dirinya dan tangannya bergerak ke arah pipi Kristal.

“kau.. adikku, Krystal..”

“kejar dia oppa~”



Tolong dengarkanlah jeritan hatiku ini, meskipun hanya sekali saja
Setiap hari dan malam yang kulalui, aku merasa kehilanganmu
Meskipun kau tak disampingku lagi
Meskipun aku tak mampu melihatmu sekarang
Dihatiku kau tidak akan pernah berubah
Fly To The Sky – Missing You


***



From: Suho oppa
Tolong bawa Ha Min.. aku diparkiran apartement kalian.


Dia, Min Mi menerima pesan dari Suho pukul pagi dini hari. Ia melirik Ha Min yang tidur di sebelahnya sembari mengeluarkan air matanya. Min Mi mendengus. Tangannya bergerak menggoyangkan tubuh Ha Min. Perlahan Ha Min membuka matanya.

“uljimma~ kita olah raga, eum?” tanya Min Mi lembut. Ha Min mengangguk.

Mereka berganti baju, mencuci muka. Ha Min berjalan menuju pintu dan melihat Min Mi masih mengikat rambutnya.

“kau duluan saja, tunggu aku di parkiran..” ucap Min Mi. Ha Min yang memang masih lemas hanya mengangguk dan keluar. Min Mi menghela nafas. Ia mengambil ponselya dan mengetik pesan untuk Suho.

To: Suho oppa
Dia berjalan ke parkiran, aku tidak ikut



***


Seharusnya kau mengatakan
“Aku membencimu”
“Aku tak memiliki perasaan apa-apa padamu”
Aku selalu memohonkan hal itu
Kiss – Because I’m A Girl


Ha Min melangkahkan kakinya di parkir bastman. Ia terhenti ketika melihat seseorang di jarak yang tidak terlalu jauh. Orang itu mendekat ke arahnya, ia menyipitkan matanya. Dan begitu terkejutnya ia ketika melihat orang itu adalah Suho.

“neo.. neo..”

“Ha Min-aa~” lirih Suho. Seketika air mata Ha Min mengalir dengan sukses. Suho yang melihat Ha Min mengeluarkan air matanya hendak menghapusnya namun tertahan ketika mndengar suara Ha Min.

“diam! Dan jangan.. bergerak” ucap Ha Min bergetar. Suho memandang lesu ke arah Ha Min. “aku membencimu! Tidak menyukaimu! Seharusnya itu yang aku katakan! Aku tidak siap Suho-aa~” ucap Ha Min.

“maaf, aku tahu kau pasti mendengar SuStal SuStal tap—“

“kau menyukainya! Kau—kau kelihatan cocok dengannya.. da—“ belum selesai Ha Min bicara Suho menarik Ha Min ke pojok di belakang mobil-mobil.

Jantung keduanya berpacu dengan cepat ketika pandangan mereka bertemu. Entah setan apa yang merasuki tubuh Suho, Suho mendekatkan wajahnya ke arah Ha Min.

Di lain sisi, empat pasang mata sedang menonton drama gratis. Mereka berpakaian layaknya detektif yang sedang menyelidiki kasus. Kepala mereka menyembul dari belakang mobil orang.

“eeyyhh.. Kai jangan menginjak kakiku..”

“Hye! Jangan jatuhkan dagumu ke kepalaku~”

“ssshh~~ hyohyo jangan menibanku!”

Mereka, Hye Byung, Hyo Ai, Sehun, dan Kai. Jangan tanya kenapa mereka bisa berada di sana. Dan seketika rona merah terpancar dari wajah mereka. Dengan cepat mereka beralik dan suasana menegang.

“a—aku.. aku tidak melihat apa-apa, sungguh” ucap Hyo Ai gugup. Sehun dan Hye Byung menggaruk tengkuknya sedangkan Kai diam mematung.

“apa yang ku lihat tadi? Suho hyung.. dan Ha Min noona? Nngg.. kisseu?” gumam Kai. Mereka menelan air liur mereka.

“aah.. tentu saja.. merekakan sudah memiliki ikatan..” ucapa Hye Byung gugup. Kai, Hyo Ai, dan Sehun mengangguk setuju. Mereka berbalik dan betapa terkejutnya mereka ketika melihatt Suho dan Ha Min.

“hyung!”

“eonni!”

“kalian.. sedang apa kalian di sini?” ucap Suho. Lidah mereka pilu tak bisa menjawab...

“aaa~ kita.. kita ingin ke.. apartement Min Mi dan Ha Min noona~~” ucap Sehun berbohong. Mereka mengangguk setuju ucapan Sehun.

Suho mengerutkan keningnya. “sejak kapan kau berbohong, eum?” Sehun menggaruk kepalanya. Suho menatap intens empat orang di depannya.

“ais terserah! Lakukan saja lagi, kami tidak lihat!” ucap mereka sambil menutup mata. Ha Min dan Suho tertawa mendenggar ucapan mereka.

“YAK!”

“haahahahaha~~”


***


-          Quetos –

Melihat hyungdeulku tersenyum itu sudah membuatku bahagia, aku bisa merasa bahwa aku adalah adik terbaik sepanjang masa.. dan untuk hubungan, Lay hyung, Kris hyung, Suho hyung, dan hyung yang paling ku sayang Luhan hyung semoga saja hubungan kalian bisa sampai seterusnya –Sehun.

Aku pasti bisa! Walaupun melupakannya sulit.. aku percaya aku bisa, ini demi kebahagiannya.. Luhan hyung Hye Byung-aa.. maafkan aku jika hampir membuat kalian berpisah, ah bukan hanya aku.. tapi trainee juga.. hehe, EXO SARANGHANDA! JJANG! –Kai

Aku  namja! Dan aku mengerti perasaan Kris hyung.. memang seharusnya dalam cinta harus ada yang mengalah bukan? Karna cinta tidak harus memiliki, cukup aku dan tuhan yang tahu bagaimana perasaanku –Chanyeol

Ingin mengetahui perasaanku? Sesak. Yah sesak, karna orang yang di cintai tersenyum ketika melihat ku padahal aku bukan seseorang yang ia cintai. Aku benci itu. aku hanya berharap ia tak pernah melihatku dan terseyum padaku, karna itu meyebabkan diriku sesak –Baekhyun

Hadiah terbaikku adalah melihat senyuman orang tuaku, dan.. dirimu, Ha Min.. melihat kebahagian adik-adik dan hyungdeulku.. EXO.. geurigo Min Mi, Hye Byung, Hyo Ai –Suho

Kesempatan pertama berarti tuhan menyayangi kita, kesampatan kedua itu takdir mengasihani kita, jika berharap ada kesempatan ketiga itu hanya orang bodoh! Walaupun aku bukan namja yang selalu ada di sampingnya, tapi aku selalu berusaha untuk berada di sampingnya dan berada di sisinya sebagai namja terakhir di hatinya –Luhan

Aku bukan seorang namja romantis, dan bahasa Koreaku juga buruk. Itu sebabnya aku bersamamu. Kau bisa berbahasa Korea dengan baik walaupun kau keturunan China. Aku mendapatkan kasih sayang luar biasa darimu tapi, aku selalu mengecewakanmu.. maafkan aku –Kris

Jika kau bertanya siapa yang akan terluka lebih dalam? Tentu saja orang yang kau tinggalkan. Perpisahan itu baik namun tidak selamanya baik karna semua kenangan tidak mudah untuk di lupakan.. –Lay

Kami tidak mengerti tentang hubungan, tapi kami selalu mendo’akan yang terbaik untuk kalian semua.. karna kiita adalah keluarga ^^ –Do, Xiumin, Tao, Chen.



Dilahirkan di negara yang sama
Berbicara dalam bahasa yang sama
Kita sangat beruntung, keberutungan yang bagus
Tidak ada yang pasti di dunia ini
EXO - LUCKY


=== THE END ===


  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar