Love Triangel ||
Suho – Ha Min – Krystal [F(x)] || Cameo: All Members EXO, OC || Romance – Comedy
|| Rat: T || Length: chapter
Tata
tertib: RC
[Read and Comment]. kritik saran dan protes lainnya silahkan dilayangkan
kepada saya karna tidak kesesuain pada yang kalian inginkan /? ||DILARANG PLAGIAT! semua author pasti tidak ingin
karyanya ditiru oleh orang lain. oleh karna itu mohon perhatiannya ^^ || CERITA INI MILIK
SAYA! jika ada kesamaan nama tokoh itu diwajarkan jika ada cerita yang persis
seperti ini mohon bilang pada saya. cast milik tuhan.
NB:
tulisan
berwarna merah berbicara dalam bahasa China ^^
###
*000*
Ddrttt.. drttt...
From:: 0103340486
Image
“nugu?”
Bluurrrrrr~~~
“YAK NEO!
“HYE! Igeo!!! Lihat lihat!!”
“SUHO KRYSTAL?!”
***
Seorang wanita duduk tenang
ditengah-tengah mahasiswa/i yang berhalulalang. Berkali-kali ia menghela nafas
sambil memainkan cincinnya. Sekali-kali juga menyesap jusnya.
Banyak pikiran yang berlalulalang di pikirannya.
Ddrrtt.. ddrrtt..
Merasa ponselnya bergetar, dengan
semangat ia membuka ponselnya. Dan detik kemudian ia mendesah namun tersenyum
kecil. “kapan aku menggantinya?”
From: Hyo JJANG! ^^
Image.
Matanya membulat sempurna ketika melihat
foto yang di kirimkan. Suho.. dan Krystal? Bergandengan tangan? Ia menarik
nafasnya mencoba menenangkan pikirannya. Dia menarik senyumnya dan membalas
pesan itu.
Ia mengurungkan niatnya untuk membalas
pesan tadi ketika ponselnya kembali bergetar. Ia menghapus pesan yang ia ketik
dan membuka pesan masuk. Matanya kembali terbelalak dan ia menjatuhkan
ponselnya di meja.
From: Hyo JJANG! ^^
Image
Eonni, mintalah kejelasan padanya.. dia
sedang tidak syuting bukan?
“Ha Min-aa.. wae?” tanya seseorang. Orang itu, Ha Min menoleh ke arah orang
yang bertanya padanya. “Min Mi-ya..” lirihnya. Kemudian ia menarik senyumnya
tetapi tersirat rasa sedih, orang yang di panggil Min Mi itu mengambil ponsel
milik Ha Min. Matanya terbelalak.
“Su—ho oppa?” Ha Min mengangguk. Min Mi
segera meronggoh ponselnya dan mencari nama seseorang.
“Hyo!” teriaknya. Kemudian ia menaruh
ponsel Ha Min dan beranjak pergi dari hadapan Ha Min. Ha Min menjatuhkan
pandangannya ke arah ponselnya. Suho mencium kening Kristal.
“apa yang terjadi?”
***
‘Hyo!’
Orang yang di panggil Hyo itu segera
menjauhkan ponsel dari telinganya. “aigo aigo~~ waeyo?”
‘dapat dari mana foto itu?’
Hyo, yah dia Hyo Ai. Hyo Ai mengerutkan
keningnya dan kemudian ia mengingat telah mengirim foto pada Ha Min. “aah, itu
aku dapat dari Trainee dan—“
‘untuk apa mengirimnya?’
“lebih baik tau di awal dari pada di
akhir eonni~” ucap Hyo Ai dengan tenang. Ia menyandarkan tubuhnya pada dinding.
Ya, Hyo Ai sedang berada di dalam toilet.
‘lalu bagaimana? Suho dulu—‘
“dulu, mereka saling menyukai, benar?
Namun tak bisa bersatu karna peraturan.. aku tahu itu eonni.. bahkan seluruh
teman-temanku di sini shipper mereka.. SuStal..” ucap Hyo Ai. Terdengar helaan
nafas dari sebrang sana “eonni, nanti lagi.. aku tutup..” bip!
Hyo Ai menegakan tubuhnya dan menghela
nafas panjang. Ia berjalan keluar toilet dan melihat siswa siswi di sekolahnya
halulalang. Ia berjalan santai sambil memainkan ponselnya.
“eo eo, KaiStal atau SuStal?”
“KaiStal dan SuStal sama-sama bagus aku
bingung..”
Hyo Ai menghentikan langkahnya dan
melihat ke arah para gadis yang sedang berbincang. Bergabung? Ah, itu tidak
mungkin ia lakukan karna sebentar lagi ia akan terlambat. Tapi kakinya
memaksanya berjalan ke arah kumpulan itu.
“boleh aku bergabung?” tanya Hyo Ai
membuat mereka menoleh ke arah Hyo Ai.
“sun—sunbae” ucap mereka gugup. Hyo Ai
memutar bola matanya, lagi-lagi di pandang seperti ini.
Hyo Ai membungkuk, “Hyo Ai.. Xi Hyo Ai
imnida.. kalian kelas berapa?” tanya Hyo Ai.
“kelas.. kelas sepuluh, sunbae..” Hyo Ai
mendengus. Ia duduk di antara kumpulan kelas sepuluh itu.
“cukup eonni saja.. aku tidak suka di
panggil sunbae.. jad—“
“HYO!!!” teriakan seseorang menghentikan
ucapannya. Ia melihat ke arah sumber suara dan mendapati temannya, Hye Byung
berlari ke arahnya. “Hyo palli!! Palliwa!! Kita ke ruang multimedia..” ucap Hye
Byung terburu-buru sambil
berusaha mengatur deru nafasnya
“mwo?”
“ais! Palli! Park Seonsaengnim sudah
berada di sana! Pelajaran Kimia tidak ada guru dan sekarang di gantikan
pelajarannya..” ucap Hye Byung sambil menarik tangan Hyo Ai.
“jinjjayo?! OMO!” ucap Hyo Ai sambil
bangkit dari duduknya dan melesat pergi. Sementara adik kelas yang melihat
mereka hanya menggelengkan kepalanya.
“sepertinya aku pernah melihat mereka
berdua, tapi dimana ya?” ucap salah seorang dari mereka.
“mwo?”
“eum, aku yakin pernah melihat mereka..”
***
“kau yakin kita tidak sedang di
mata-matai, Kai?” seseorang dengan suara khasnya, orang itu magnae EXO, Sehun.
Sehun menoleh ke arah kanan dan kiri memastikan jika tidak ada yang mengikuti
mereka.
“na eleulong eleulong eleulong dae~~ na
eleulong eleulong eleu—“
TUK! “YAK! MWOYA?!”
“YAK! Kenapa tidak bilang kau
menggunakan earphone? Aku berbicara seperti orang gila!” tegur Sehun kepada
teman sepergulatannya(?) siapalagi jika bukan Kai. Seluruh staff yang mendengar
pertengkaran mereka hanya diam saja, -sudah biasa-. Yah, mereka sedang berada
di SM.
“kenapa kau tidak bertanya? Ais, babo!”
ucap Kai. “tadi kau bilang apa, eo?”
Sehun memutar bola matanya acuh. “tidak.
Tidak jadi” ucap Sehun. Sehun melangkah terlebih dahulu. Kai mengerutkan
keningnya, “aneh..” gumam Kai. Kemudian Kai memasang earphonenya kembali dan
berjalan mensejajarkan dirinya dengan Sehun.
“Sehun-aa! Kai-aa!” Sehun diam dan
menoleh ke arah belakang. Kai melepas sebelah earphonenya dan menoleh ke
belakang.
“eung? Krystal?” gumam Kai.
“Ada yang ingin ku bicarakan..” ucap
Krystal pelan. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri. “tapi tidak disini..” seluruh
staff yang melihat mereka langsung berpura-pura tidak melihat mereka.
“tapi—“
“jebbalyo~~” pinta Krystal. Sehun
menggaruk tengkuknya, menimang.
“oke!” ucap Kai. Sehun menoleh. “tapi,
hyungdeul—“
“sekali-sekali tidak apa-apa,
Sehun-aa..” ucap Kai. Sehun berpikir kembali, ia melihat Krystal menatapnya
dengan tatapan memohon.
Sehun sadar dia orang yang mau menghancurkan
hubungan Suho hyung dan Ha Min noona! Sehun menggelengkan kepalanya. ia
menarik naas panjang dan “andwaeyo!”
“mwo? Sehun-aa” ucap Krystal dengan nada
memelas. Sehun menggeleng dan berjalan meninggalkan Kai dan Kristal. Kai
mendengus..
“akanku belikan Bubble Tea..” ucap Kai
sontak membuat Sehun berhenti. “jinjjayo?” staff yang mendengar itupun menahan
tawannya mati-matian.
Sehun memandang sekeliling “mwoya?
Mwoya?” ucap Sehun galak. Staffpun menggeleng masih dengan menahan tawa.
Dan jujur Kai juga menahan tawanya.
“kau ikut tidak?” ucap Kai. Sehun
mengangguk dan Krystal tersenyum lebar.
“kajja~~”
***
Seorang wanita menatap televisi di
depannya nanar dengan air yang mengalir dipipinya. Wanita itu Ha Min. Dia
memegang ponsel dengan lemah. Seseorang di sebalahnya itu, Min Mi menatap lemas
ke arahnya. Sedari tadi Ha Min menangis dalam diam, menonton drama? Oh tentu
tapi drama itu comedy. Lantas apa yang membuatnya menangis? Berkali-kali Min Mi
membujuk Ha Min supaya berbicara.
“bicaralah Ha Min Wu~~”
Diam. Tak ada sautan dari Ha Min.
Sekali-kali Min Mi melihat ke arah ponsel Ha Min yang bergetar. Dan saat tangan
Min Mi begerak ke arah ponsel Ha Min. Suara Ha Min terdengar purau dan sontak
menghentikan tangan Min Mi.
“dia.. mempunyai perasaan pada Suho,
benar?”
Min Mi tergelak “ne?”
“Suho-ga~ mempunyai perasaan pada Krystal..
mereka saling menyukai?” ucap Ha Min pelan. Ia menunduk menghapus air matanya.
“ini.. mengerikan..” ucapnya sambil tersenyum getir. Min Mi menepuk pundak Ha
Min.
“Suho lelaki bijak.. aku tahu itu.. Kris
saja berwajah dingin bisa menenagkan Hyo..” ucap Min Mi dengan lembut. Ha Min
tersenyum getir. “percayalah pada Suho..”
***
Dua orang yang sangkat terkenal dan
memiliki nama yang sudah sangat di ingat dunia internasional. Girlband dan
boyband yang berada di bawah naungan SM Entertainment. Krystal dan Suho. Duduk
di taman yang sudah sepi, jelas saja ini bahkan sudah lebih dari tengah malam
dan kini pagi akan menjelang.
Kondisi mereka hening. Tak ada yang
memulai percakapan. Krystal, ia sibuk melihat tetesan embun pada rumput
sedangkan Suho, dia sibuk dengan pikirannya yang entah sejak kapan kacau balau
dan tak bisa konsentrasi.
“tak bisakah kita terus bersama, oppa?”
suara Krystal memecahkan keheningan. Suho menarik senyumnya.
“tidak.. kurasa..” ucap Suho tersirat
rasa ragu.
“tapi.. kau menyukaiku.. kau mengenakan
gelang yang kuberikan..” ucap Krystal sembari memperlihatkan senyum getirnya.
Matanya sudah berkaca-kaca.
Flashback
“aku.. ingin berikan ini.. aku mohon..”
ucap Krystal. Kai dan Sehun berhadapan. “untuk Suho oppa~”
“MWORAGO?!”
“ne.. jebbalyo~”
“andwae! Kau! Ah, jinjja.. jauhi Suho
hyung!” ucap Sehun. Kai menatap nanar gelang yang ada di tangan Krystal.
“biar aku yang berikan!” ucap Kai dan
langsung mangambil gelang dan pergi.
“Kai!”
Flashback
End
“iya.. aku menyukaimu..” ucap Suho
membuat Krystal tersentak dan dengan cepat menoleh ke arah Suho yang sedang
menatapnya sendu. Krystal bisa membaca arti sorotan mata Suho. Suho, lelah.
Yah, mungkin lelah di ganggu oleh Krystal.
“oppa” gumam Krystal. Suho menjatuhkan
pandangannya di rerumputan.
“tapi.. aku mencintai seseorang..
seseorang yang sudah terikat denganku..” ucap Suho sembari mengeluarkan sesuatu
dari kantung celananya. “cincin ini.. cincin yang mengikat kami..” gumam Suho.
Krystal memandang nanar cincin yang di pegang Suho.
“seandainya.. kita benar-benar
berpacaran dan tak patuh pada peraturan, apakah kita bisa bersatu?” ucap
Krystal bergetar. Suho tesenyum.
“iya.. dan kita akan keluar, tak
mengejar cita-cita..” ucap Suho. Krystal menggeleng.
“cita-citaku bukan penyanyi” kilah
Krystal.
“lalu? Adakah seseorang dengan citra
sebagai penyanyi menjadi seorang profesor?” ucap Suho. Krystal menunduk.
“maaf..” ucap Suho tulus.
Chup! Suho mencium kening Krystal yang
tertutupi poni. Air mata Kristal mengalir. Suho tahu itu. Suho menjauhkan
dirinya dan tangannya bergerak ke arah pipi Kristal.
“kau.. adikku, Krystal..”
“kejar dia oppa~”
Tolong dengarkanlah jeritan hatiku ini, meskipun hanya sekali
saja
Setiap hari dan malam yang kulalui, aku merasa kehilanganmu
Meskipun kau tak disampingku lagi
Meskipun aku tak mampu melihatmu sekarang
Dihatiku kau tidak akan pernah berubah
Setiap hari dan malam yang kulalui, aku merasa kehilanganmu
Meskipun kau tak disampingku lagi
Meskipun aku tak mampu melihatmu sekarang
Dihatiku kau tidak akan pernah berubah
–Fly To The Sky –
Missing You
***
From: Suho oppa
Tolong bawa Ha Min.. aku diparkiran
apartement kalian.
Dia, Min Mi menerima pesan dari Suho
pukul pagi dini hari. Ia melirik Ha Min yang tidur di sebelahnya sembari
mengeluarkan air matanya. Min Mi mendengus. Tangannya bergerak menggoyangkan
tubuh Ha Min. Perlahan Ha Min membuka matanya.
“uljimma~ kita olah raga, eum?” tanya
Min Mi lembut. Ha Min mengangguk.
Mereka berganti baju, mencuci muka. Ha
Min berjalan menuju pintu dan melihat Min Mi masih mengikat rambutnya.
“kau duluan saja, tunggu aku di parkiran..”
ucap Min Mi. Ha Min yang memang masih lemas hanya mengangguk dan keluar. Min Mi
menghela nafas. Ia mengambil ponselya dan mengetik pesan untuk Suho.
To: Suho oppa
Dia berjalan ke parkiran, aku tidak ikut
***
Seharusnya kau mengatakan
“Aku membencimu”
“Aku tak memiliki perasaan apa-apa padamu”
Aku selalu memohonkan hal itu
“Aku membencimu”
“Aku tak memiliki perasaan apa-apa padamu”
Aku selalu memohonkan hal itu
Kiss – Because
I’m A Girl
Ha Min melangkahkan kakinya di parkir
bastman. Ia terhenti ketika melihat seseorang di jarak yang tidak terlalu jauh.
Orang itu mendekat ke arahnya, ia menyipitkan matanya. Dan begitu terkejutnya
ia ketika melihat orang itu adalah Suho.
“neo.. neo..”
“Ha Min-aa~” lirih Suho. Seketika air
mata Ha Min mengalir dengan sukses. Suho yang melihat Ha Min mengeluarkan air
matanya hendak menghapusnya namun tertahan ketika mndengar suara Ha Min .
“diam! Dan jangan.. bergerak” ucap Ha
Min bergetar. Suho memandang lesu ke arah Ha Min. “aku membencimu! Tidak
menyukaimu! Seharusnya itu yang aku katakan! Aku tidak siap Suho-aa~” ucap Ha
Min.
“maaf, aku tahu kau pasti mendengar
SuStal SuStal tap—“
“kau menyukainya! Kau—kau kelihatan
cocok dengannya.. da—“ belum selesai Ha Min bicara Suho menarik Ha Min ke pojok
di belakang mobil-mobil.
Jantung keduanya berpacu dengan cepat
ketika pandangan mereka bertemu. Entah setan apa yang merasuki tubuh Suho, Suho
mendekatkan wajahnya ke arah Ha Min.
Di lain sisi, empat pasang mata sedang
menonton drama gratis. Mereka berpakaian layaknya detektif yang sedang
menyelidiki kasus. Kepala mereka menyembul dari belakang mobil orang.
“eeyyhh.. Kai jangan menginjak kakiku..”
“Hye! Jangan jatuhkan dagumu ke
kepalaku~”
“ssshh~~ hyohyo jangan menibanku!”
Mereka, Hye Byung, Hyo Ai, Sehun,
dan Kai. Jangan tanya kenapa mereka bisa berada di sana. Dan seketika rona
merah terpancar dari wajah mereka. Dengan cepat mereka beralik dan suasana
menegang.
“a—aku.. aku tidak melihat apa-apa,
sungguh” ucap Hyo Ai gugup. Sehun dan Hye Byung menggaruk tengkuknya sedangkan
Kai diam mematung.
“apa yang ku lihat tadi? Suho hyung..
dan Ha Min noona? Nngg.. kisseu?” gumam Kai. Mereka menelan air liur mereka.
“aah.. tentu saja.. merekakan sudah
memiliki ikatan..” ucapa Hye Byung gugup. Kai, Hyo Ai, dan Sehun mengangguk
setuju. Mereka berbalik dan betapa terkejutnya mereka ketika melihatt Suho dan
Ha Min.
“hyung!”
“eonni!”
“kalian.. sedang apa kalian di sini?”
ucap Suho. Lidah mereka pilu tak bisa menjawab...
“aaa~ kita.. kita ingin ke.. apartement
Min Mi dan Ha Min noona~~” ucap Sehun berbohong. Mereka mengangguk setuju
ucapan Sehun.
Suho mengerutkan keningnya. “sejak kapan
kau berbohong, eum?” Sehun menggaruk kepalanya. Suho menatap intens empat orang
di depannya.
“ais terserah! Lakukan saja lagi, kami
tidak lihat!” ucap mereka sambil menutup mata. Ha Min dan Suho tertawa
mendenggar ucapan mereka.
“YAK!”
“haahahahaha~~”
***
- Quetos
–
Melihat hyungdeulku tersenyum itu sudah
membuatku bahagia, aku bisa merasa bahwa aku adalah adik terbaik sepanjang
masa.. dan untuk hubungan, Lay hyung, Kris hyung, Suho hyung, dan hyung yang
paling ku sayang Luhan hyung semoga saja hubungan kalian bisa sampai seterusnya
–Sehun.
Aku pasti bisa! Walaupun melupakannya
sulit.. aku percaya aku bisa, ini demi kebahagiannya.. Luhan hyung Hye
Byung-aa.. maafkan aku jika hampir membuat kalian berpisah, ah bukan hanya
aku.. tapi trainee juga.. hehe, EXO SARANGHANDA! JJANG! –Kai
Aku namja! Dan aku mengerti perasaan
Kris hyung.. memang seharusnya dalam cinta harus ada yang mengalah bukan? Karna
cinta tidak harus memiliki, cukup aku dan tuhan yang tahu bagaimana perasaanku
–Chanyeol
Ingin mengetahui perasaanku? Sesak. Yah
sesak, karna orang yang di cintai tersenyum ketika melihat ku padahal aku bukan
seseorang yang ia cintai. Aku benci itu. aku hanya berharap ia tak pernah
melihatku dan terseyum padaku, karna itu meyebabkan diriku sesak –Baekhyun
Hadiah terbaikku adalah melihat senyuman
orang tuaku, dan.. dirimu, Ha Min.. melihat kebahagian adik-adik dan
hyungdeulku.. EXO.. geurigo Min Mi, Hye Byung, Hyo Ai –Suho
Kesempatan pertama berarti tuhan
menyayangi kita, kesampatan kedua itu takdir mengasihani kita, jika berharap
ada kesempatan ketiga itu hanya orang bodoh! Walaupun aku bukan namja yang
selalu ada di sampingnya, tapi aku selalu berusaha untuk berada di sampingnya
dan berada di sisinya sebagai namja terakhir di hatinya –Luhan
Aku bukan seorang namja romantis, dan bahasa
Koreaku juga buruk. Itu sebabnya aku bersamamu. Kau bisa berbahasa Korea dengan
baik walaupun kau keturunan China. Aku mendapatkan kasih sayang luar biasa
darimu tapi, aku selalu mengecewakanmu.. maafkan aku –Kris
Jika kau bertanya siapa yang akan
terluka lebih dalam? Tentu saja orang yang kau tinggalkan. Perpisahan itu baik
namun tidak selamanya baik karna semua kenangan tidak mudah untuk di lupakan..
–Lay
Kami tidak mengerti tentang hubungan,
tapi kami selalu mendo’akan yang terbaik untuk kalian semua.. karna kiita
adalah keluarga ^^ – Do,
Xiumin, Tao, Chen.
Dilahirkan di negara yang sama
Berbicara dalam bahasa yang sama
Kita sangat beruntung, keberutungan yang bagus
Tidak ada yang pasti di dunia ini
Berbicara dalam bahasa yang sama
Kita sangat beruntung, keberutungan yang bagus
Tidak ada yang pasti di dunia ini
EXO - LUCKY
=== THE END ===
Tidak ada komentar:
Posting Komentar