Minggu, 01 September 2013

Love Triangel [Lay-Min Vers.] [Chap 3/?]


SarDhiA || Title: Love Triangel | | Cast: Zhang Yi Xing – Kim Min Mi (OC) – Byun Baekhyun || Cameo: All Members EXO, Ha Min Wu and other || Genre: romance, comedy || Rating: T || Length:  Chapter

Tata tertib: RC [Read and Comment]. kritik saran dan protes lainnya silahkan dilayangkan kepada saya karna tidak kesesuain pada yang kalian inginkan /? || DILARANG PLAGIAT! semua author pasti tidak ingin karyanya ditiru oleh orang lain. oleh karna itu mohon perhatiannya ^^ || CERITA INI MILIK SAYA! jika ada kesamaan nama tokoh itu diwajarkan jika ada cerita yang persis seperti ini mohon bilang pada saya. cast milik tuhan.



NB: tulisan berwarna merah berbicara dalam bahasa China ^^







 Seorang wanita berjalan dengan senyumnya yang manis. Ia melihat dan melambai kearah seorang pria yang sudah sangat ia hafal walaupun memakai penyamaran, ia menurunkan tangannya dengan canggung ketika sang pria hanya melihat sekilas kearahnya bahkan hamper tak melihatnya. Terlihat pria itu sedang menggenggam telfon yang sepertinya sedang menghubungi seseorang.

oppa!” ucapnya, yah dia Min Mi. Ia menghampiri Lay yang sedang menelfon. “Lay oppa~” ucapnya sekali lagi karna merasa tak direspon.

“uljimma~~ aku ke sana, tunggu aku.” ucap Lay dan menaruh ponselnya di kantung celana. Ia berbalik dan mendapati kekasihnya itu yang sekarang sedang menampakan wajah kecewa. “eo? Min Mi-ya, aku pergi dulu” ucap Lay terburu-buru.

“eo—“ belum sempat Min Mi bertanya Lay sudah berlari pergi “—di..” lirihnya. Ia melihat ke bawah. Padahal aku sudah memaafkanya, batin Min Mi. ia menghembuskan nafasnya pelan. Saat ia ingin melangkah pergi seseorang memanggilnya dan menepuk pundaknya pelan.

“Min Mi-ya~” tegur Baekhyun. Min Mi menoleh, "Baekhyun-aa?”

"aku sudah menunggumu dari tadi di sini.." gerutu Baekhyun. Minmi mengerutkan dahinya bingung, "kalau begitu kau tahu Lay telfon dengan siapa?" tanya Min Mi. Baekhyun menggeleng. Minmi mengangguk mengerti, namun pikiran-pikiran aneh sedang menggerogoti otaknya, Lay  oppa  kau kenapa?


***



Eonni! Aku melihat Lay oppa berjalan dengan wanita, apakah temannya?

Lay? Dia tadi pergi, aku kira bertemu denganmu..

Aku melihat Lay berjalan dengan wanita..

Positif thinking..


Wanita itu menghela nafasnya dengan berat. Kata-kata itu terngiang di benaknya dan membuatnya penasaran. Lay? Dia pergi dengan siapa? Apakah dirinya sudah tidak berarti lagi baginya?

Dia menundukan kepalanya. Menjatuhkan pandangannya pada jalan sambil berkali-kali menghela nafas panjang. Tepat di depannya di jalan yang hanya di terangi lampu-lampu jalan, ia melihat seorang pria dan wanita berpelukan. Romantisbatinnya. Ia mengulum senyumnya.

Namun, itu tak bertahan lama. Jatungnya terasa berdetak dengan pelan, hatinya lama kelamaan akan hilang dan matanya terbelalak. Yah,  pria itu pria yang ia sangat kenali, pria itu kekasihnya sendiri, Lay dan seorang wanita.. yang pasti ia pernah melihatnya. Ia berhenti, matanya terbelalak. Ingin sekali ia meninggalkan tempat yang memperlihatkan adegan menjijikan ini. namun, waktu berhenti hanya padanya.

Apa yang harus ku lakukan? Apakah aku harus memukulnya? Menangis di depannya? Berteriak? Tepat setelah itu ia berbalik dan berjalan meninggalkan tempat itu. “hyung! —eo? Min—?” sayup-sayup ia mendengar suara seseorang. Ia menutup mulutnya menahan suara isakannya.

Tiba-tiba sebelah tangannya di tarik dan dia masuk ke dalam gang sempit. Ia tak melihat siapa yang menarik, tanpa pikir panjang tangisnya pecah. Ia merosot duduk ke bawah dan terisak.

“kau kenapa? Apa yang kau lihat?” seseorang itu bertanya. Suara yang ia kenal, dia akan selalu ada saat Minmi kecewa. Min Mi diam, ia sibuk menangis. Dia mengecewakanku. “jawab aku Min Mi-ya..” ucapnya lagi.

“dia mengecewakanku, Baekhyun-aa..” lirih Min Mi.


***



Dua hari setelah kejadian itu. baik Min Mi dan Lay tak ada yang saling menghubungi. Kehidupan berjalan seperti biasa. Tak ada yang mengganggu pikiran mereka, terlebih pada Lay yang tak tahu apa-apa. Ia hanya berpikir mengapa kekasihnya itu susah untuk dihubungi.

“akhir-akhir ini Baekhyun sering sekali pergi”

“eum, majayo~ sekarang dia pergi lagi padahal kris hyung bilang tidak boleh”

Sayup-sayup Lay mendengar percakapan Xiumin dan Chen yang berjalan di depannya. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri, kebelakang dan kedepan. Benar tidak ada Baekhyun. Kemudian ia membuka suara karna penasaran.

“dimana Baeki?” Xiumin dan Chen menoleh. Mereka menaikan bahunya. “kami tidak tahu..” Lay menoleh pada Kris yang berjalan di sampingnya yang sedang menggunakan earphone di kedua telinganya. Lay mencabut satu earphone yang bertengger di telinga Kris.

Kris menoleh pada Lay dengan tatapan kesal “dimana Baeki?” tanya Lay. Seketika Kris diam, ia menghentikan langkahnya. Bingung bagaimana menjelaskan kepada Lay.


Aku ingin pergi. Ke apartement Min Mi aku akan menyusul ke SM tenang saja, dan jangan bilang siapa-siapa hyung terlebih.. Lay.


“dia—“

“dia ke apartement Min Mi..” sontak Kris dan Lay menoleh ke sumber suara. Suho, yah orang yang berkata itu Suho. Suho menoleh ke arah Lay dan Kris “apa perlu ku ulangi?” sahutnya.

“tapi kau menggunakan—“

“aku hanya menggunakan tidak mendengarkan lagu.. aku sedari tadi mendengar percakapan kalian..”

Lay menatap Kris yang menatap Suho dengan tatapan –kenapa kau beritahu?-. Suho membalas menatap tatapan Kris seolah berkata –ia memang harus tahu-.

“ada yang kalian sembunyikan, benarkan?” ucap Lay yang sontak membuat member EXO yang berjalan di depan menoleh ke arah Lay.

“ada apa?” tanya Tao yang bingung dengan keadaan mencekam. Lay menggeleng “tidak apa-apa.. lanjutlah berjalan..” ucap Lay sambil berjalan, bergabung dengan member yang lain dan meninggalkan Kris dan Suho di belakang.

“sehabis latihan kita bicara, hyung..” ujar Suho. Kris mengangguk dan mereka berjalan menyusul member yang lain.


***



“Min Mi-ya ayo makan..”

“aku sudah makan Baekhyun-aa..” ucapnya dengan letih. Tak ada semangat dalam hidupnya, ia akan terus mengingat kejadian yang ia lihat dua hari yang lalu.

Benar, Baekhyun kini tengah berada di apartement Min Mi dan Ha Min. Ia terus membujuk Min Mi agar mau makan. Ha Min sudah tidak tahu bagaimana caranya membujuk Min Mi untuk makan.  Sedari kemarin Min Mi hanya diam dan berbicara seperlunya.

“kembalilah Baekhyun-aa, aku tidak apa-apa sungguh” ujar Min Mi. Baekhyun menghela nafas. Bagaimana bisa aku kembali jika orang yang ku cintai sedang seperti iniBatin Baekhyun.

“kau makan dulu..” ucap Baekhyun. Di ambang pintu Ha Min memperhatikan Baekhyun dan Min Mi. Apakah kasusnya seperti cinta segitiga kejadian sebelumnya? Chanyeol, Kai, dan sekarang Baekhyun?, Batin Ha Min. Ha Min menghela nafas panjang dan memijat pelipisnya.

“dia tetap tidak mau makan..” ucapan Baekhyun membuat Ha Min sedikit tersentak. Ia melihat Baekhyun sudah ada di depannya. Ha Min mengangguk “oppa aku ingin bicara” ucap Ha Min. Baekhyun mengangguk.

Mereka berjalan ke arah ruang tengah. Mereka menghela nafas bersama. Diam. Tak ada yang memulai bicara.

“sebenarnya—“ Ha Min dan Baekhyun sama-sama berbicara. “kau duluan saja, Ha Min-aa..” ucap Baekhyun. Ha Min mengangguk.

“sebenarnya ada apa dengan Min Mi dan Lay oppa?” tanya Ha Min. Baekhyun menghela nafasnya.


Flashback.


Baekhyun berjalan dengan penyamaran walaupun ia yakin jarang orang akan melihatnya karna malam yang hanya di terangi lampu-lampu jalan. Ia berjalan sambil memanggil-manggil nama Lay. Karna sudah seharian Lay tak ada bersama mereka.

“Lay! Lay!” tak ada sahutan. Ia lelah, dan memasuki gang sempit. Saat menyeka keringat Baekhyun melihat seseorang berjalan dengan lesu. Dia memperhatikan orang itu “Min Mi..” lirihnya. Baekhyun mengikuti Min Mi perlahan.

Min Mi berhenti dan sontak Baekhyun sontak berhenti. Baekhyun bingung dan akhirnya mengikuti arah mata Min Mi. Dan sontak ia terkejut dia yakin di depan sana itu Lay dan.. Trainee?

Baekhyun mengalihkan pandangannya ke arah Min Mi. Melihatnya yang sudah mengepalkan tangan dan menunduk. Segera Baekhyun pergi dan kembali pada gang kecil. Jujur hatinya juga sakit saat melihat Minmi yang sedih dan kesal melihat Lay yang begitu bodohnya.

hyung! –eo? Min—?” Baekhyun mendengar suara Tao. Dan saat itu juga Baekhyun melihat Min Mi dan menarik Min Mi.


Flashback End.


Berkali-kali Ha Min memijat kepalanya yang sangat berat. Cerita yang di ceritakan Baekhyun meembuat kepalanya berat seketika.

“Baekhyun-aa.. ada yang ingin ku tanyakan lagi” ucap Ha Min. Baekhyun mengangguk tanda setuju “katakan padaku perasaanmu yang sebenarnya” ucap Ha Min. Baekhyun mengerutkan keningnya bingung maksud dari ucapan Hamin.

“apa maksudmu?”

“apa peraasaanmu pada.. Min Mi?” Baekhyun terdiam. Apakah ia harus jujur mengatakan bahwa ia menyukai Min Mi?

“aku—“

“Baekhyun-aa, Ha Min-aa?” suara lain memotong ucapan Baekhyun. Baekhyun menghela nafasnya lega, Keberuntungan“Baekhyun-aa kenapa kau masih di sini? Bukankah kau harus ke SM?”

“ah, kau benar Min Mi-ya.. aku pergi dulu..” ucap Baekhyun sambil berjalan terburu-buru. Ia menghampiri Min Mi. “gomawo” bisik Baekhyun lalu ia melangkah pergi.

“eh?”

“apa yang di bilang Baekhyun?” tanya Ha Min. Min Mi mengangkat bahunya.

gomawo” ucap Minmi yang mempergakan cara Baekhyun tadi.

Ha Min melihat ke arah pintu. Aku tahu kau menyukainya.


***


Beakhyun melangkahkan kakinya ke taman yang di tumbuhi ilalang liar yang tinggi. Sepi. Yah, Baekhyun memilih tempat sepi untuk menenangkan pikirannya. Angin menerpa wajahnya dengan halus. Ia mengulum senyumnya sehingga membuatnya lebih imut.

Namun, senyum itu memudar menjadi senyum kecut. Ketika ia merasakan suara Suho yang terbawa oleh angin. Baekhyun merasakan kehadiran Suho yang bukan sekedar ilusinya. “Min mi milik Lay.” Baekhyun tahu itu, yah seseorang yang ia sukai sudah menjadi milik seseorang, milik saudaranya, teman seperjuangannya.

“aku tahu kisahku akan berakhir sama..”

Baekhyun memandang bentangan langit biru di atasnya. Seketika wajah-wajah orang yang di sayanginya terlihat di langit itu sambil memanggil namanya. Sebuah teguran yang membangunkan niat jahatnya. Pilihannya antara pertemanan atau cinta.


Byun Baekhyun!


Ia tersadar. Senyum menghiasi wajahnya. Aku tahu apa yang harus ku lakukanIa berjalan sambil menurunkan sedikit topi yang ia kenakan.

“Min Mi-yaa.. Lay-aa.. aku bahagia jika kalian bahagia..”


***


“dimana Baekhyun?”

“kenapa dia pergi lama sekali?”

Gerutuan-gerutuan members EXO terdengar memenuhi ruang latihan. Hanya Lay, yang  terlihat sangat tenang. Ia menyenderkan diri di sudut ruangan, menjauhkan diri dari gerombolan itu, banyak yang mengganggu pikirannya, Min Mi dan Baekhyun.

“Lay..” ia menoleh saat namanya di panggil. Terdapat Baekhyun di ambang pintu, Lay segera menegakan dirinya. Baekhyun menaruh telunjuknya di bibirnya. “tarrawa” Baekhyun berkata dengan gerakan mulut dan Lay mengerti. Lay mengangguk dan berjalan ke arah pintu dan menghilang.

Tanpa mereka sadari sepasang mata melihat mereka, Suho. Suho melihat Baekhyun dan Lay. Suho mengulum senyumnya. Aku tahu kau pintar Byun Baekhyun, Batinnya.

Sedangkan Baekhyun dan Lay berjalan beriringan, sekali-kali banyak para staff yang menyapa mereka. Mereka berjalan ke arah taman gedung SM. Sepi, tidak ada yang berada di sana.

Baekhyun menghela nafas, sedangkan Lay menghitup udara sejuk itu. “Ada apa?” tanya Lay. Diam. Baekhyun hanya diam, ia tak menjawab, sibuk dengan hatinya yang entah kenapa seperti tertusuk sesuatu. Mereka berdua diam.

“kau.. menyukainya?” tanya Lay yang sontak membuat Baekhyun menoleh ke arahnya. Lay menyunggingkan senyumnya, tanpa ada yang tahu ia juga sakit mengatakannya. “Min Mi.. kau menyukainya?”

Entah kenapa udara di sekitar mereka menipis, Baekhyun sesak, begitupula dengan Lay ia juga sesak. Sekuat tenaga Baekhyun menarik nafas, mengumpulkan tenaga untuk berbicara. Kau bisa Baekhyun, kau bisa!

Baekhyun menatap nanar ke arah rerumputan hijau di depannya. Ia menyunggingkan senyum, dan berkata.. “tidak” Lay tersentak. Ia menoleh ke arah Baekhyun.

ani.. aku tidak menyukainya..” Baekhyun memegang dadanya. Sesak. “awalnya aku berfikir bahwa aku menyukainya, namun.. entah kenapa aku hanya berfikir aku ini adalah kakak ke duanya setelah Xiumin hyung.. aku hanya ingin melindunginya.. itu saja.. jadi—“

kojitmal” Baekhyun menoleh ke arah Lay. Lay menatap lurus ke depan “kau hanya tidak ingin mengakuinya seperti Chanyeol dan Kai.. kau hanya ingin membuat cerita kita berbeda..” ucap Lay. “tapi.. aku berterima kasih jika kau memang—“

“temui aku setelah latihan di sungai Han..” potong Baekhyun.  Lalu, ia pergi meninggalkan Lay. Lay memegang dadanya.

“di sini sesak..”


***


Pukul 10 malam, members EXO baru saja menyelesaikan latihan mereka, saling bercanda, dan menguap bersama. Manager mereka berjalan di belakang bersama, Luhan, Suho, Kris, dan Xiumin. Manager melihat Lay berjalan keluar jalur.

“eo, Lay?” tegur manager. Lay berbalik melihat manager. “kau mau kemana?”

“ada urusan hyung, kalian duluan saja, aku bisa pulang sendiri..” ucap Lay, ia berjalan cepat meninggalkan manager yang memanggil namanya.

“biarkan saja hyung..” ucap Suho.

aigo.. aku bisa mati muda jika seperti ini..” gumam Manager. Luhan dan Xiumin menahan tawa mereka. Manager yang mendengar kikikan tertahan langsung menoleh ke arah Luhan dan Xiumin.

“aniyo hyung! Aniyo!” ucap Luhan dan Xiumin sambil menggelengkan kepalanya.

Tanpa mereka sadari Baekhyun juga menghilang. Baekhyun melihat members EXO dan manager sudah menjauh. Ia mengeluarkan ponselnya. Berniat mengirim pesan kepada Suho dan, Minmi.

To: Suho Hyung
Hyung.. aku pergi..

Send!


To: Min Mi ^^
Temui aku di sungai Han, maaf malam-malam seperti ini mengajakmu.. aku takut jika banyak paparazzi

Send!


Baekhyun tersenyum puas, ia memasukan ponselnya dan berjalan menuju sungai Han. Untuk apa? Dia ingin melihat perbuatannya menyatukan Min Mi dan Lay berhasil atau tidak.


***


Lay sedikit menurunkan topinya, ia juga mengeratkan jaket yang ia gunakan. Malam yang sangat dingin. Ia mendengus ketika Baekhyun tidak ada di jangkauan matanya.

“dimana Baekhyun?”

Lay tersentak mendengar suara seseorang. Bukan, bukan masalah karna ada orang di sungai Han, tetapi suara yang sudah sangat ia hafal di luar kepala, suara Min Mi. Ia melihat ke arah sumber suara.  Benar, itu Min Mi.

“Min Mi-ya..” desis Lay. Min Mi terkejut ketika melihat Lay. “Lay..”

Lay tersenyum kikuk. Aku tahu ini akal-akalanmu, Byun Baek, batin Lay. “kenapa kau—“

Deg! Kalimat Min Mi terhenti ketika Lay memeluknya. Min Mi diam, seketika ingatannya tentang Lay memeluk seorang wanita teringat. Air matanya mengalir dan Lay dapat merasakan itu, bahu Min Mi bergetar.

mianhae..” ucap Lay sambil mengeratkan pelukannya.

“aku pasti.. tidak lebih penting dari wanita yang kau peluk saat itu.. bukan?” ucap Min Mi membuat detak jantung Lay melemah. Ia ingat, Lay mengingat sesuatu. Jadi karna itu?

“kau melihatnya? Kau melihat aku memintanya tidak menyukaiku? Kau melihat aku mengatakan padanya aku mencintaimu tidak dengannya? Kau melihat aku mengatakan aku tidak bisa lepas darimu? Kau melihat aku mengucapkan selamat tinggal untuknya? Kau melihat—“

“ANI! Aku tidak melihat itu semua!!” ucap Min Mi sambil memeluk Lay. Lay tersenyum dan mengusap puncak kepala Min Mi

“kau tidak melihat semua itu dan secepat kilat menyimpulkan kau tidak penting bagiku, begitukah eum?” ucap  Lay lembut. Ia merasakan Min Mi mengangguk.

“karna—hiks..” perkataan yang ingin ia sampaikan tak bisa ia keluarkan karna isakan tangisannya.

“karna kau mendengarkan omongan orang lain dan tak pernah bertanya padaku, kau mendengar aku bertemu wanita, itu karna aku ingin menjelaskan bahwa aku mencintaimu..  menjelaskan bahwa aku tak bisa lepas darimu..” ucap Lay. Lay merasakan Min Mi semakin terisak dan mengeratkan pelukannya.  “dan kemudian kau melihatku berpelukan, itu sebagai tanda perpisahan.. buatlah perpisahan itu bahagia, bukan dengan derai air mata..”

Min Mi melepaskan pelukannya dan mendongak ke arah Lay. Lay tersenyum dan menghapus sisa air mata Min Mi.

“jika kau bilang perpisahan lebih baik, itu memang benar.. tapi jika aku berpisah denganmu, itu tidak akan pernah terjadi.. karna takdir—“

“—bisa kita atur” ucap Lay dan Min Mi. Lay dan Min Mi saling melempar senyum. Wajah Lay mendekat ke arah Min Mi.. namun..


BRUUK!!


“YAK! SEHUN KAI!” Lay dan Min Mi menoleh pada sumber suara dekat semak-semak. Terdapat trio magnae di sana.

“Aduh.. sakit.. Yak! Kai tanggung jawab! Pinggangku sakit!!”

“tidak mau! Igeo! Pigangku juga sakit.. aigo..”

Mendengar suara-suara kegaduhan yang sepertinya Lay kenali dari balik-balik semak-semak, Laypun mendekat kearah suara itu. Suara yang bukan hanya ilusi semata.

“Tao, Sehun, Kai? Sedang apa kalian?” tanya Lay tajam. Sehun dan Kai segera bangun. Tao menggaruk tengkuknya.

“kita tadi sedang jalan-jalan, hyung.. benarkan?” ucap Tao sambil menyenggol-nyenggol Kai. Kai tersenyum kikuk kemudian mengangguk, ia juga menyenggol Sehun. Namun di luar dugaan..

“ani hyung! Tadi kami di suruh hyungdeul mencari hyung dan Baekhyun hyung.. dan kami bertemu hyung.. tapi Kai bilang kita lihat saja dulu siapa tahu ada adegan menarik lalu Tao hyung juga mengangguk..” ucap Sehun dengan wajah tak berdosa.

“OH SEHUN!”

“mwo? Mwo? Mwo? Kata ibuku kita tidak boleh berbohong!” ucap Sehun sambil menunjuk-nunjuk Kai dan Tao.

“neo!!!” ucap Kai dan Tao geram. Sedangkan Lay dan Min Mi hanya tertawa.

Jauh dari mereka, Baekhyun melihat semuanya. Ia tersenyum kecil. Ia berbalik dan pergi dengan tenang. Perbuatannya membuahkan hasil yang memuaskan.


Aku berhasil menyatukan kedua insan.. dan kisahku ini tidak seperti yang lain.. ku harap.. dan Lay maupun Min Mi  tidak tahu perasaan ku sesungguhnya.. semoga kalian bahagia –Baekhyun.



***


Ddrttt.. drttt...

From: 0103340486
Image


nugu?”


Bluurrrrrr~~~

“YAK NEO!

“HYE! Igeo!!! Lihat lihat!!”

“SUHO KRYSTAL?!”


=== TBC ===


Tidak ada komentar:

Posting Komentar