SarDhiA ||
Title: Love Triangel | | Cast: Zhang Yi Xing – Kim Min Mi (OC) – Byun Baekhyun
|| Cameo: All Members EXO, Ha Min Wu and other || Genre: romance, comedy ||
Rating: T || Length: Chapter
Tata tertib: RC [Read and Comment]. kritik saran dan protes lainnya
silahkan dilayangkan kepada saya karna tidak kesesuain pada yang kalian
inginkan /? || DILARANG PLAGIAT! semua author
pasti tidak ingin karyanya ditiru oleh orang lain. oleh karna itu mohon
perhatiannya ^^ || CERITA INI MILIK SAYA!
jika ada kesamaan nama tokoh itu diwajarkan jika ada cerita yang persis seperti
ini mohon bilang pada saya. cast milik tuhan.
NB: tulisan berwarna
merah berbicara dalam bahasa China ^^
Seorang wanita berjalan dengan senyumnya
yang manis. Ia melihat dan melambai kearah seorang pria yang sudah sangat ia
hafal walaupun memakai penyamaran, ia menurunkan tangannya dengan canggung ketika
sang pria hanya melihat sekilas kearahnya bahkan hamper tak melihatnya.
Terlihat pria itu sedang menggenggam telfon yang sepertinya sedang menghubungi
seseorang.
“oppa!”
ucapnya, yah dia Min Mi. Ia menghampiri Lay yang sedang menelfon. “Lay oppa~” ucapnya sekali lagi karna merasa
tak direspon.
“uljimma~~ aku ke sana, tunggu aku.”
ucap Lay dan menaruh ponselnya di kantung celana. Ia berbalik dan mendapati
kekasihnya itu yang sekarang sedang menampakan wajah kecewa. “eo? Min Mi-ya, aku pergi dulu” ucap Lay
terburu-buru.
“eo—“ belum sempat Min Mi bertanya Lay
sudah berlari pergi “—di..” lirihnya. Ia melihat ke bawah. Padahal
aku sudah memaafkanya, batin Min Mi. ia menghembuskan
nafasnya pelan. Saat ia ingin melangkah pergi seseorang memanggilnya dan menepuk
pundaknya pelan.
“Min Mi-ya~” tegur Baekhyun. Min Mi
menoleh, "Baekhyun-aa?”
"aku sudah menunggumu
dari tadi di sini.." gerutu Baekhyun. Minmi mengerutkan dahinya bingung,
"kalau begitu kau tahu Lay telfon dengan siapa?" tanya Min Mi.
Baekhyun menggeleng. Minmi mengangguk mengerti, namun pikiran-pikiran aneh
sedang menggerogoti otaknya, Lay oppa kau kenapa?
***
Eonni! Aku melihat
Lay oppa berjalan dengan wanita, apakah temannya?
Lay? Dia tadi pergi, aku kira
bertemu denganmu..
Aku melihat Lay berjalan dengan
wanita..
Positif thinking..
Wanita itu menghela nafasnya dengan
berat. Kata-kata itu terngiang di benaknya dan membuatnya penasaran. Lay? Dia
pergi dengan siapa? Apakah dirinya sudah tidak berarti lagi baginya?
Dia menundukan kepalanya. Menjatuhkan
pandangannya pada jalan sambil berkali-kali menghela nafas panjang. Tepat di
depannya di jalan yang hanya di terangi lampu-lampu jalan, ia melihat seorang
pria dan wanita berpelukan. Romantis, batinnya. Ia
mengulum senyumnya.
Namun, itu tak bertahan lama. Jatungnya
terasa berdetak dengan pelan, hatinya lama kelamaan akan hilang dan matanya
terbelalak. Yah, pria itu pria yang ia sangat kenali, pria itu kekasihnya
sendiri, Lay dan seorang wanita.. yang pasti ia pernah melihatnya. Ia berhenti,
matanya terbelalak. Ingin sekali ia meninggalkan tempat yang memperlihatkan
adegan menjijikan ini. namun, waktu berhenti hanya padanya.
Apa yang harus ku lakukan? Apakah aku harus
memukulnya? Menangis di depannya? Berteriak? Tepat setelah itu ia
berbalik dan berjalan meninggalkan tempat itu. “hyung! —eo? Min—?” sayup-sayup ia mendengar suara seseorang. Ia
menutup mulutnya menahan suara isakannya.
Tiba-tiba sebelah tangannya di tarik dan
dia masuk ke dalam gang sempit. Ia tak melihat siapa yang menarik, tanpa pikir
panjang tangisnya pecah. Ia merosot duduk ke bawah dan terisak.
“kau kenapa? Apa yang kau lihat?”
seseorang itu bertanya. Suara yang ia kenal, dia akan selalu ada saat Minmi
kecewa. Min Mi diam, ia sibuk menangis. Dia mengecewakanku. “jawab
aku Min Mi-ya..” ucapnya lagi.
“dia mengecewakanku, Baekhyun-aa..” lirih Min Mi.
***
Dua hari setelah kejadian itu. baik Min
Mi dan Lay tak ada yang saling menghubungi. Kehidupan berjalan seperti biasa.
Tak ada yang mengganggu pikiran mereka, terlebih pada Lay yang tak tahu
apa-apa. Ia hanya berpikir mengapa kekasihnya itu susah untuk dihubungi.
“akhir-akhir ini Baekhyun sering sekali
pergi”
“eum, majayo~ sekarang dia pergi lagi padahal kris hyung bilang tidak
boleh”
Sayup-sayup Lay mendengar percakapan
Xiumin dan Chen yang berjalan di depannya. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri,
kebelakang dan kedepan. Benar
tidak ada Baekhyun. Kemudian ia membuka suara karna penasaran.
“dimana Baeki?” Xiumin dan Chen menoleh.
Mereka menaikan bahunya. “kami tidak tahu..” Lay menoleh pada Kris yang
berjalan di sampingnya yang sedang menggunakan earphone di kedua telinganya.
Lay mencabut satu earphone yang bertengger di telinga Kris.
Kris menoleh pada Lay dengan tatapan
kesal “dimana Baeki?” tanya Lay. Seketika Kris diam, ia menghentikan
langkahnya. Bingung bagaimana menjelaskan kepada Lay.
Aku ingin pergi. Ke apartement Min Mi aku akan
menyusul ke SM tenang saja, dan jangan bilang siapa-siapa hyung terlebih.. Lay.
“dia—“
“dia ke apartement Min Mi..” sontak Kris
dan Lay menoleh ke sumber suara. Suho, yah orang yang berkata itu Suho. Suho
menoleh ke arah Lay dan Kris “apa perlu ku ulangi?” sahutnya.
“tapi kau menggunakan—“
“aku hanya menggunakan tidak
mendengarkan lagu.. aku sedari tadi mendengar percakapan kalian..”
Lay menatap Kris yang menatap Suho
dengan tatapan –kenapa kau beritahu?-. Suho membalas menatap tatapan Kris
seolah berkata –ia memang harus tahu-.
“ada yang kalian sembunyikan, benarkan?”
ucap Lay yang sontak membuat member EXO yang berjalan di depan menoleh ke arah
Lay.
“ada apa?” tanya Tao yang bingung dengan
keadaan mencekam. Lay menggeleng “tidak apa-apa.. lanjutlah berjalan..” ucap
Lay sambil berjalan, bergabung dengan member yang lain dan meninggalkan Kris
dan Suho di belakang.
“sehabis latihan kita bicara, hyung..”
ujar Suho. Kris mengangguk dan mereka berjalan menyusul member yang lain.
***
“Min Mi-ya ayo makan..”
“aku sudah makan Baekhyun-aa..” ucapnya dengan letih. Tak ada semangat
dalam hidupnya, ia akan terus mengingat kejadian yang ia lihat dua hari yang
lalu.
Benar, Baekhyun kini tengah berada di
apartement Min Mi dan Ha Min. Ia terus membujuk Min Mi agar mau makan. Ha Min
sudah tidak tahu bagaimana caranya membujuk Min Mi untuk makan. Sedari
kemarin Min Mi hanya diam dan berbicara seperlunya.
“kembalilah Baekhyun-aa, aku tidak apa-apa sungguh” ujar Min
Mi. Baekhyun menghela nafas. Bagaimana bisa aku kembali jika orang yang ku
cintai sedang seperti ini, Batin Baekhyun.
“kau makan dulu..” ucap Baekhyun. Di
ambang pintu Ha Min memperhatikan Baekhyun dan Min Mi. Apakah
kasusnya seperti cinta segitiga kejadian sebelumnya? Chanyeol, Kai, dan
sekarang Baekhyun?, Batin Ha Min. Ha Min menghela nafas
panjang dan memijat pelipisnya.
“dia tetap tidak mau makan..” ucapan
Baekhyun membuat Ha Min sedikit tersentak. Ia melihat Baekhyun sudah ada di
depannya. Ha Min mengangguk “oppa aku
ingin bicara” ucap Ha Min. Baekhyun mengangguk.
Mereka berjalan ke arah ruang tengah.
Mereka menghela nafas bersama. Diam. Tak ada yang memulai bicara.
“sebenarnya—“ Ha Min dan Baekhyun
sama-sama berbicara. “kau duluan saja, Ha Min-aa..” ucap Baekhyun. Ha Min mengangguk.
“sebenarnya ada apa dengan Min Mi dan
Lay oppa?” tanya Ha Min. Baekhyun
menghela nafasnya.
Flashback.
Baekhyun berjalan dengan penyamaran
walaupun ia yakin jarang orang akan melihatnya karna malam yang hanya di
terangi lampu-lampu jalan. Ia berjalan sambil memanggil-manggil nama Lay. Karna
sudah seharian Lay tak ada bersama mereka.
“Lay! Lay!” tak ada sahutan. Ia lelah,
dan memasuki gang sempit. Saat menyeka keringat Baekhyun melihat seseorang
berjalan dengan lesu. Dia memperhatikan orang itu “Min Mi..” lirihnya. Baekhyun
mengikuti Min Mi perlahan.
Min Mi berhenti dan sontak Baekhyun
sontak berhenti. Baekhyun bingung dan akhirnya mengikuti arah mata Min Mi. Dan
sontak ia terkejut dia yakin di depan sana itu Lay dan.. Trainee?
Baekhyun mengalihkan pandangannya ke
arah Min Mi. Melihatnya yang sudah mengepalkan tangan dan menunduk. Segera
Baekhyun pergi dan kembali pada gang kecil. Jujur hatinya juga sakit saat
melihat Minmi yang sedih dan kesal melihat Lay yang begitu bodohnya.
“hyung!
–eo? Min—?” Baekhyun mendengar suara Tao. Dan saat itu juga Baekhyun melihat
Min Mi dan menarik Min Mi.
Flashback
End.
Berkali-kali Ha Min
memijat kepalanya yang sangat berat. Cerita yang di ceritakan Baekhyun meembuat
kepalanya berat seketika.
“Baekhyun-aa.. ada yang ingin ku tanyakan lagi” ucap
Ha Min. Baekhyun mengangguk tanda setuju “katakan padaku perasaanmu yang
sebenarnya” ucap Ha Min. Baekhyun mengerutkan keningnya bingung maksud dari
ucapan Hamin.
“apa maksudmu?”
“apa peraasaanmu pada..
Min Mi?” Baekhyun terdiam. Apakah ia harus jujur mengatakan bahwa ia menyukai
Min Mi?
“aku—“
“Baekhyun-aa, Ha Min-aa?” suara lain memotong ucapan Baekhyun. Baekhyun menghela
nafasnya lega, Keberuntungan. “Baekhyun-aa kenapa kau masih di sini? Bukankah
kau harus ke SM?”
“ah, kau benar Min Mi-ya.. aku pergi dulu..” ucap Baekhyun
sambil berjalan terburu-buru. Ia menghampiri Min Mi. “gomawo” bisik Baekhyun lalu ia melangkah pergi.
“eh?”
“apa yang di bilang
Baekhyun?” tanya Ha Min. Min Mi mengangkat bahunya.
“gomawo” ucap Minmi yang mempergakan cara Baekhyun tadi.
Ha Min melihat ke arah
pintu. Aku tahu kau menyukainya.
***
Beakhyun melangkahkan
kakinya ke taman yang di tumbuhi ilalang liar yang tinggi. Sepi. Yah, Baekhyun memilih
tempat sepi untuk menenangkan pikirannya. Angin menerpa wajahnya dengan halus.
Ia mengulum senyumnya sehingga membuatnya lebih imut.
Namun, senyum itu memudar
menjadi senyum kecut. Ketika ia merasakan suara Suho yang terbawa oleh angin. Baekhyun
merasakan kehadiran Suho yang bukan sekedar ilusinya. “Min mi milik Lay.” Baekhyun
tahu itu, yah seseorang yang ia sukai sudah menjadi milik seseorang, milik
saudaranya, teman seperjuangannya.
“aku tahu kisahku akan
berakhir sama..”
Baekhyun memandang
bentangan langit biru di atasnya. Seketika wajah-wajah orang yang di sayanginya
terlihat di langit itu sambil memanggil namanya. Sebuah teguran yang
membangunkan niat jahatnya. Pilihannya antara pertemanan atau cinta.
Byun Baekhyun!
Ia tersadar. Senyum
menghiasi wajahnya. Aku tahu apa yang harus ku lakukan. Ia
berjalan sambil menurunkan sedikit topi yang ia kenakan.
“Min Mi-yaa.. Lay-aa.. aku
bahagia jika kalian bahagia..”
***
“dimana Baekhyun?”
“kenapa dia pergi lama
sekali?”
Gerutuan-gerutuan members
EXO terdengar memenuhi ruang latihan. Hanya Lay, yang terlihat sangat
tenang. Ia menyenderkan diri di sudut ruangan, menjauhkan diri dari gerombolan
itu, banyak yang mengganggu pikirannya, Min Mi dan Baekhyun.
“Lay..” ia menoleh saat
namanya di panggil. Terdapat Baekhyun di ambang pintu, Lay segera menegakan
dirinya. Baekhyun menaruh telunjuknya di bibirnya. “tarrawa” Baekhyun berkata dengan gerakan mulut dan Lay mengerti.
Lay mengangguk dan berjalan ke arah pintu dan menghilang.
Tanpa mereka sadari
sepasang mata melihat mereka, Suho. Suho melihat Baekhyun dan Lay. Suho
mengulum senyumnya. Aku tahu kau pintar Byun Baekhyun, Batinnya.
Sedangkan Baekhyun dan Lay
berjalan beriringan, sekali-kali banyak para staff yang menyapa mereka. Mereka
berjalan ke arah taman gedung SM. Sepi, tidak ada yang berada di sana.
Baekhyun menghela nafas,
sedangkan Lay menghitup udara sejuk itu. “Ada apa?” tanya Lay. Diam. Baekhyun
hanya diam, ia tak menjawab, sibuk dengan hatinya yang entah kenapa seperti
tertusuk sesuatu. Mereka berdua diam.
“kau.. menyukainya?” tanya
Lay yang sontak membuat Baekhyun menoleh ke arahnya. Lay menyunggingkan
senyumnya, tanpa ada yang tahu ia juga sakit mengatakannya. “Min Mi.. kau
menyukainya?”
Entah kenapa udara di
sekitar mereka menipis, Baekhyun sesak, begitupula dengan Lay ia juga sesak.
Sekuat tenaga Baekhyun menarik nafas, mengumpulkan tenaga untuk
berbicara. Kau bisa Baekhyun, kau bisa!
Baekhyun menatap nanar ke
arah rerumputan hijau di depannya. Ia menyunggingkan senyum, dan berkata..
“tidak” Lay tersentak. Ia menoleh ke arah Baekhyun.
“ani.. aku tidak menyukainya..” Baekhyun memegang dadanya. Sesak. “awalnya aku
berfikir bahwa aku menyukainya, namun.. entah kenapa aku hanya berfikir aku ini
adalah kakak ke duanya setelah Xiumin hyung.. aku hanya ingin melindunginya..
itu saja.. jadi—“
“kojitmal” Baekhyun menoleh ke arah Lay. Lay menatap lurus ke depan
“kau hanya tidak ingin mengakuinya seperti Chanyeol dan Kai.. kau hanya ingin
membuat cerita kita berbeda..” ucap Lay. “tapi.. aku berterima kasih jika kau
memang—“
“temui aku setelah latihan
di sungai Han..” potong Baekhyun. Lalu, ia pergi meninggalkan Lay. Lay
memegang dadanya.
“di sini sesak..”
***
Pukul 10 malam, members
EXO baru saja menyelesaikan latihan mereka, saling bercanda, dan menguap
bersama. Manager mereka berjalan di belakang bersama, Luhan, Suho, Kris, dan
Xiumin. Manager melihat Lay berjalan keluar jalur.
“eo, Lay?” tegur manager.
Lay berbalik melihat manager. “kau mau kemana?”
“ada urusan hyung, kalian
duluan saja, aku bisa pulang sendiri..” ucap Lay, ia berjalan cepat
meninggalkan manager yang memanggil namanya.
“biarkan saja hyung..”
ucap Suho.
“aigo.. aku bisa mati muda jika seperti ini..” gumam Manager. Luhan
dan Xiumin menahan tawa mereka. Manager yang mendengar kikikan tertahan
langsung menoleh ke arah Luhan dan Xiumin.
“aniyo hyung! Aniyo!” ucap
Luhan dan Xiumin sambil menggelengkan kepalanya.
Tanpa mereka sadari Baekhyun
juga menghilang. Baekhyun melihat members EXO dan manager sudah menjauh. Ia
mengeluarkan ponselnya. Berniat mengirim pesan kepada Suho dan, Minmi.
To: Suho Hyung
Hyung.. aku pergi..
Send!
To: Min Mi ^^
Temui aku di sungai Han,
maaf malam-malam seperti ini mengajakmu.. aku takut jika banyak paparazzi
Send!
Baekhyun tersenyum puas,
ia memasukan ponselnya dan berjalan menuju sungai Han. Untuk apa? Dia ingin
melihat perbuatannya menyatukan Min Mi dan Lay berhasil atau tidak.
***
Lay sedikit menurunkan
topinya, ia juga mengeratkan jaket yang ia gunakan. Malam yang sangat dingin.
Ia mendengus ketika Baekhyun tidak ada di jangkauan matanya.
“dimana Baekhyun?”
Lay tersentak mendengar
suara seseorang. Bukan, bukan masalah karna ada orang di sungai Han, tetapi suara
yang sudah sangat ia hafal di luar kepala, suara Min Mi. Ia melihat ke arah
sumber suara. Benar, itu Min Mi.
“Min Mi-ya..” desis Lay. Min Mi terkejut ketika
melihat Lay. “Lay..”
Lay tersenyum kikuk. Aku
tahu ini akal-akalanmu, Byun Baek, batin Lay. “kenapa kau—“
Deg! Kalimat Min Mi
terhenti ketika Lay memeluknya. Min Mi diam, seketika ingatannya tentang Lay
memeluk seorang wanita teringat. Air matanya mengalir dan Lay dapat merasakan
itu, bahu Min Mi bergetar.
“mianhae..” ucap Lay sambil mengeratkan pelukannya.
“aku pasti.. tidak lebih
penting dari wanita yang kau peluk saat itu.. bukan?” ucap Min Mi membuat detak
jantung Lay melemah. Ia ingat, Lay mengingat sesuatu. Jadi karna itu?
“kau melihatnya? Kau
melihat aku memintanya tidak menyukaiku? Kau melihat aku mengatakan padanya aku
mencintaimu tidak dengannya? Kau melihat aku mengatakan aku tidak bisa lepas
darimu? Kau melihat aku mengucapkan selamat tinggal untuknya? Kau melihat—“
“ANI! Aku tidak melihat
itu semua!!” ucap Min Mi sambil memeluk Lay. Lay tersenyum dan mengusap puncak
kepala Min Mi
“kau tidak melihat semua
itu dan secepat kilat menyimpulkan kau tidak penting bagiku, begitukah eum?”
ucap Lay lembut. Ia merasakan Min Mi mengangguk.
“karna—hiks..” perkataan
yang ingin ia sampaikan tak bisa ia keluarkan karna isakan tangisannya.
“karna kau mendengarkan
omongan orang lain dan tak pernah bertanya padaku, kau mendengar aku bertemu
wanita, itu karna aku ingin menjelaskan bahwa aku mencintaimu..
menjelaskan bahwa aku tak bisa lepas darimu..” ucap Lay. Lay merasakan Min Mi
semakin terisak dan mengeratkan pelukannya. “dan kemudian kau melihatku
berpelukan, itu sebagai tanda perpisahan.. buatlah perpisahan itu bahagia,
bukan dengan derai air mata..”
Min Mi melepaskan pelukannya
dan mendongak ke arah Lay. Lay tersenyum dan menghapus sisa air mata Min Mi.
“jika kau bilang perpisahan
lebih baik, itu memang benar.. tapi jika aku berpisah denganmu, itu tidak akan
pernah terjadi.. karna takdir—“
“—bisa kita atur” ucap Lay
dan Min Mi. Lay dan Min Mi saling melempar senyum. Wajah Lay mendekat ke arah
Min Mi.. namun..
BRUUK!!
“YAK! SEHUN KAI!” Lay dan
Min Mi menoleh pada sumber suara dekat semak-semak. Terdapat trio magnae di
sana.
“Aduh.. sakit.. Yak! Kai
tanggung jawab! Pinggangku sakit!!”
“tidak mau! Igeo! Pigangku
juga sakit.. aigo..”
Mendengar suara-suara kegaduhan yang
sepertinya Lay kenali dari balik-balik semak-semak, Laypun mendekat kearah
suara itu. Suara yang bukan hanya ilusi semata.
“Tao, Sehun, Kai? Sedang
apa kalian?” tanya Lay tajam. Sehun dan Kai segera bangun. Tao menggaruk
tengkuknya.
“kita tadi sedang
jalan-jalan, hyung.. benarkan?” ucap Tao sambil menyenggol-nyenggol Kai. Kai
tersenyum kikuk kemudian mengangguk, ia juga menyenggol Sehun. Namun di luar
dugaan..
“ani hyung! Tadi kami di
suruh hyungdeul mencari hyung dan Baekhyun hyung.. dan kami bertemu hyung..
tapi Kai bilang kita lihat saja dulu siapa tahu ada adegan menarik lalu Tao
hyung juga mengangguk..” ucap Sehun dengan wajah tak berdosa.
“OH SEHUN!”
“mwo? Mwo? Mwo? Kata ibuku
kita tidak boleh berbohong!” ucap Sehun sambil menunjuk-nunjuk Kai dan Tao.
“neo!!!” ucap Kai dan Tao
geram. Sedangkan Lay dan Min Mi hanya tertawa.
Jauh dari mereka, Baekhyun
melihat semuanya. Ia tersenyum kecil. Ia berbalik dan pergi dengan tenang.
Perbuatannya membuahkan hasil yang memuaskan.
Aku berhasil menyatukan kedua insan.. dan kisahku ini tidak seperti yang
lain.. ku harap.. dan Lay maupun Min Mi tidak tahu perasaan ku
sesungguhnya.. semoga kalian bahagia –Baekhyun.
***
Ddrttt.. drttt...
From: 0103340486
Image
“nugu?”
Bluurrrrrr~~~
“YAK NEO!
“HYE! Igeo!!! Lihat
lihat!!”
“SUHO KRYSTAL?!”
=== TBC ===
Tidak ada komentar:
Posting Komentar